Aswin Al Nur adalah pria tampan turunan arab. walau pekerjaannya sangat sukses dan juga kaya, tapi nasib pernikahannya tidak sebaik dengan pekerjaannya.
Aswin dan istrinya telah bercerai karena orang ke tiga. Istri Aswin telah berselingkuh. anak semata wayangnya ikut dengan Aswin.
Sampai akhirnya Aswin menemukan pengganti istrinya. dia adalah pengasuh dari putranya sendiri.
Gimana kisah percintaan Aswin Al Nur, yuk kita lanjut baca saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sampai Di semarang
Mata Aswin dan Amel saling tatap. dan badan mereka juga menempel. Aswin dengan pelan dekatkan bibirnya ke bibir Amel. Tapi belum juga bibir Aswin menempel di bibir Amel, telapak tangan Amel menutupi bibirnya. Jadi bibir Aswin mencium punggung tangan Amel.
Aswin memundurkan kepalanya sambil tersenyum tipis.
"Ingat Pak, kita belum halal," kata Amel sambil melepaskan tangan Aswin yang memeluk pinggangnya.
"Iya ya, baiklah. Ya sudah sana pergi. kalau kamu lama lama di sini, saya bisa gila."
Amel mengangguk sambil tersenyum.
"Saya pergi dulu. Sabar ya sayang, nanti pasti ada waktunya."
Amel bicara sambil berjalan, membuat Aswin melihatnya gemas. Apa lagi Amel bilang kata sayang.
Setelah Amel pergi, Aswin pakai baju. Selesai pakai baju Aswin menikmati minuman yang di buat Amel.
Aswin merasa badanya hangat dan enak. Karena besok pagi mau pergi Aswin langsung tidur.
Begitu juga dengan Amel. Amel lalu tidur dekat Khairan dan memeluknya.
Pagi hari Amel bangun pukul lima. Amel membangunkan Khairan agar bangun dan bersiap. Setelah Khairan sudah terbangun, Amel pergi ke kamar Aswin untuk melihat Aswin sudah bangun apa belum.
Amel membuka pintu kamar Aswin dengan pelan. Ternyata kamar Aswin masih gelap. Amel mendekat ke Aswin untuk membangunkannya.
"Pak. Pak, bangun."
Aswin sebenarnya dengar Amel membangunkannya. Tapi Aswin pura pura tidak dengar dan tetap memejamkan matanya.
Amel yang melihat Aswin tidak bangun juga, lalu makin mendekat. Amel melihat Aswin yang masih memejamkan matanya dengan pelan menepuk lengan agar Aswin bangun.
Aswin yang merasakan tangannya di tepuk oleh Amel jadi ingin sedikit lebih lama mengerjai Amel.
Amel merasa aneh karena Aswin tidak juga mau bangun padahal sudah di tepuk lengannya. Amel jadi curiga kalau Aswin sedang mengerjainya.
"Ngga mau bangun juga. Ya sudah kalau kalau gitu kita ngga jadi pergi ke Semarang," kata Amel yang membuat Aswin langsung buka mata.
"Eh siapa bilang ngga jadi pergi. Saya sudah bangun kok," Aswin membuka matanya dan langsung duduk.
"Ih... Bapa ngerjain saya ya."
"Hehee... Maaf sayang."
Aswin mengambil tangan Amel.
"Ya sudah kalau gitu saya balik ke kamar Ya Pak. Saya mau mandi dan bantu Khairan bersiap juga."
"Iya. jangan lama lama ya. Kita sudah harus ada di bandara jam 8 pagi."
"Siap bos."
Aswin lalu melepaskan tangan Amel. Amel langsung pergi ke kamar Khairan.
Sekitar setengah tujuh pagi ketiganya sudah siap. Mba sudah buatkan nasi goreng. Karena takut telat sampai bandara, Amel membungkus nasi gorengnya. Dan akan memakainya di mobil.
Di dalam mobil Amel menyuapi nasi goreng pada Khairan dan Aswin. Mereka di antar supir jadi Amel menyuapinya enak karena mereka bertiga duduk di bangku tengah.
"Sayang, kamu juga makan. Jangan suapi kita terus."
"Iya Pak. saya juga makan kok."
"Kamu sudah mengabari Om dan Tante kamu kalau kita mau datang?"
"Sudah Pak. Tadi pagi saya sudah menelfon Om saya."
"Bagus lah kalau gitu."
Sampai di bandara Amel menggandeng Khairan. Sedang Aswin yang membawa koper. Ketiganya langsung masuk kedalam bandara dan menuju pesawat. Rupanya pesawat yang akan mereka naiki sudah melakukan pengumuman keberangkatan.
Aswin memesan kelas bisnis. Jadi tempat duduk mereka sangat nyaman.
"Kalau kamu mengantuk tidur lah sayang," kata Aswin saat pesawat sudah mengudara. dan Khairan juga sudah memejamkan matanya.
"Saya ngga ngantuk Pak. kalau Bapak mengantuk tidur saja. Nanti kalau sudah mau sampai saya bangunkan."
"Saya juga ngga ngantuk."
Amel dan Aswin lalu mengobrol. Aswin bertanya tentang pekerjaan Om dan Tante Amel. Rupanya Aswin ingin tau banyak tentang om dan Tante Amel biar nanti saat ketemu Aswin bisa nyambung saat mengobrol.
Pesawat akhirnya sudah sampai di bandara Semarang. Amel mengendong Khairan karena Khairan masih mengantuk.
"Kita duduk dulu ya."
"Iya Pak."
"Kita cari tempat duduknya di restoran aja. biar kita bisa beli minuman segar. Sini Khairan saya yang gendong, kamu yang bawa koper saja."
Amel menurut, dan Khairan di gendong Aswin. mereka lalu masuk restoran untuk istirahat dan beli minuman dingin agar merasa segar.
Setengah jam mereka istirahat. Setelah itu mereka keluar dari bandara dan langsung naik taksi untuk mengantar ke rumah Om nya Amel.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
udah suami istri juga...
kaku banget cara ngomongnya...
😂😂😂😂😂