sekuel dari SELEPAS TALAK TIGA
Dirga Wijaya, seorang pebisnis sukses.Memiliki keluarga yang bahagia dari pernikahannya yang kedua. hingga sebuah kecelakaan menewaskan istri dan kedua mertuanya.
Hanya sang putri yang selamat, tetapi mengalami trauma yang sangat hebat sehingga memaksa Dirga untuk melakukan hipnoterapi agar putrinya tetap bisa hidup dengan normal.
setelah kecelakaan Dirga yang mengetahui bahwa ternyata Sang Putri berada dalam bahaya akibat incaran dari musuh, terpaksa menyembunyikan putrinya dan membuat sang putri hidup dalam penyamaran.
Tiga tahun kemudian, Dirga bertemu kembali dengan mantan istrinya yang juga sudah menjadi seorang janda. benih-benih Cinta dalam hati Dirga kembali berbunga.
tetapi sayangnya, bunga yang semakin berkembang harus dicabut paksa, saat Dirga mengetahui bahwa sang putri dan putra dari mantan istrinya saling mencintai.
lalu jalan apa yang akan ditempuh Dirga? apakah dia akan dengan egois meraih kembali cintanya, atau mundur demi Putrinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Ega melempar begitu saja ponselnya ke atas dashboard mobil begitu pembicaraan dengan Valencia berakhir. Dia merasa kesal, entah kenapa belakangan Valencia bertingkah begitu menyebalkan.
"Apa sih maunya, kalau cuma jalan jalan dia bisa menggunakan jasa tur guide, gak harus aku, lagipula aku sudah menyediakan mobil lengkap dengan sopir untuknya. Jadi seharusnya dia tak lagi perlu merecoki aku kan? seperti dia itu anak kecil saja. Meski pun orang baru di negara ini, dia juga bukan orang sekudet itu. Dan ini juga bukan pertama kalinya dia pergi keluar negeri. huhhh" Lagi lagi Ega mendengus kesal .
"Ada apa ya dengan Valencia, kenapa kak Ega terlihat begitu kesal? apa mungkin hubungan mereka sedang bermasalah. Tapi bukankah mereka bahkan baru saja bertemu makan malam kemarin. Kalau tidak salah nona Vale memposting kebersamaan mereka kemarin malam?" Dalam hati Bintang terus bertanya tanya.
Keduanya larut dengan pikiran masing-masing, Hingga tanpa terasa mereka telah sampai di rumah Jameela.
"Ayo turun!" ajak Ega yang secepat kilat turun mendahului Bintang dan bergerak membuka pintu untuk gadis itu. saat gadis itu masih sibuk mengambil paper bag berisi kue yang di beli oleh Bintang di toko kue yang mereka lewati tadi.
Wajah Bintang memerah. Perlakuan Ega saat ini sama persis ketika mereka masih pacaran dulu, dan tak urung itu membuat hati Bintang kembali berbunga bunga.
*
"Assalamualaikum, Tante." Bintang mengucap salam ketika Ega telah membawanya ke kamar Mamanya. Gadis itu mencium punggung tangan Jameela dengan takzim.
"Waalaikumsalam, sayang!" jawab Jameela. suara wanita itu terdengar sangat lemah. bahkan ada sebuah handuk kecil basah menutup kening wanita yang kini sedang terbaring lemah di atas tempat tidur itu.
"Tante sakit apa?" tanya Bintang sedih. gadis itu memang benar benar menyayangi Jameela. bahkan telah menganggap wanita paruh baya itu sebagai Mamanya sendiri. karena sikap Jameela yang juga sangat sayang padanya.
"Tidak tahu, tiba tiba saja kepala Tante pusing tadi, pasti Tante merepotkan Bintang, ya?" ucap Jameela lirih. penuh dengan rasa bersalah.
"Sama sekali tidak kok Tante. Bintang senang bisa menemui Tante." ungkap Bintang jujur.
"Mama kenapa sih? kok Mama sampai bisa sakit? Mama ini kan dokter?" celetuk Ega yang spontan mendapat protes dari Bintang.
"Kak Ega, apa apaan sih? dokter itu kan juga manusia?" Bintang mengomeli pria itu.
"Memang hanya Bintang yang sayang sama Tante, huu huuu..!" tiba tiba saja Jameela merasa pilu.
"Eh...?" Ega kaget dengan reaksi Mamanya. padahal dia kan cuma bercanda saja, kenapa Mamanya jadi sangat sensitif begitu?
"Kak Ega sih..!" rutuk Bintang pelan sambil melotot ke arah Ega.
"Aku salah apa sih?" bingung Ega.
"Sudah Tante, gak boleh pikiran macam macam ya. nanti kepala Tante tambah pusing" bujuk Bintang.
Jameela pun mengangguk menurut. Wanita itu benar benar patuh. "Nanti Bintang menginap di sini kan?" tanya Jameela dengan tatapan penuh harap, "Tante pingin tidur ditemani Bintang!" ucap Jameela sendu.
"Emm.. kalau itu, nanti Bintang minta ijin sama Ayah dulu ya Tante?" jawab Bintang.
"Maaf Nyonya, di depan ada Nona Valencia datang, katanya ingin menengok Nyonya!" lapor seorang pelayan yang baru saja masuk ke kamar Jameela.
Jameela memejamkan matanya, wanita itu merasa kesal hingga menatap tajam ke arah putranya.
"Aku tidak sengaja mengabarinya, Ma." ucap Ega penuh rasa bersalah. Dia tahu Mamanya sama sekali tidak menyukai Valencia.
"Bintang, tolong pijit kepala Tante, rasa pusingnya semakin bertambah..?" rintih Jameela. Bintang pun segera melakukan apa yang diminta oleh Jameela.
Ega memejamkan matanya, "Ega tahu Mama tidak menyukai Vale. tapi tolong jangan perlihatkan itu di hadapannya, Dia bermaksud baik dengan menjenguk Mama. Aku akan menemuinya di luar!" ucap Ega lalu beranjak dari tempatnya dan pergi untuk menemui Vale.
Walaupun tahu Mamanya memang tidak menyukai Valencia, tetapi bagaimana pun Valencia adalah tamu. Dan Ega tak ingin Mamanya bersikap tidak baik pada siapapun, itu yang dulu diajarkan oleh mendiang Papanya.
"Sepertinya kak Ega benar benar mencintai Valencia, Kak Ega terlihat marah. bahkan tidak peduli meskipun tante Mila tidak menyukai Valencia!" Ada pisau tak kasat mata yang Menghujam di dada Bintang, terasa sakit melihat sikap Ega.
"Sudah Jangan marah lagi Tante, Kak Ega bener kok. tadi Kak Ega tidak sengaja memberitahu kepada Valencia kalau Tante sedang sakit. tadi Valencia menghubungi Kak Ega pas kami dalam perjalanan kemari terus Kak Ega bilang Kak Ega tidak bisa mengantarkan dia jalan-jalan karena Tante sedang sakit."
Meski hatinya sedang tidak baik baik saja, Bintang tetap mencoba menghibur agar wanita itu tak lagi menekuk wajahnya.
"Memang cuma bintang yang bisa mengerti Tante!" ucap Jameela sedih. dalam hati dua ingin mengumpati putranya, yang masih saja berhubungan dengan si bule.
*
Di lantai bawah
" Ada apa? aku sudah bilang padamu kan aku tidak bisa mengantarkanmu ke mana-mana!" tanya Ega saat sudah berhadapan dengan Valencia.
"Honey, aku datang untuk menjenguk Mama kamu.." jawab Valencia dengan suaranya yang manja.
Ega membuang nafas kesal, menoleh ke sekitar, tak terlihat seorang pelayan pun di sana. Lalu Ega menarik tangan Valencia dengan kasar ke salah satu sudut ruang.
"Aku sudah bilang, jangan terlalu berlebihan dalam bersikap, aku sudah terlalu baik dengan menyediakan semua fasilitas yang kamu butuhkan selama tinggal di negara ini, jadi jangan pernah menuntut ku ini dan itu!" tekan Ega.
"Tapi aku kan pacarmu, honey, wajar kan kalau aku minta kamu selalu ada untukku??" jawab Valencia masih dengan suaranya yang manja.
"Pura pura! jangan lupa status itu. kau bekerja dan aku membayarmu! bahkan lebih dari yang telah aku janjikan!" bisik Ega tegas di telinga gadis itu.
Valencia mengepalkan dua tangannya erat, dia merasa marah atas apa yang baru saja dibisikkan oleh Ega. "Kalau begitu kenapa kita tidak betul-betul berpacaran saja? kenapa harus hanya pura-pura?" Valencia berbicara dengan menahan gemeletuk giginya, menatap lekat ke arah mata Ega.
"Aku sudah bilang aku tidak bisa menerimamu. aku sudah mengatakan itu dari awal saat kamu mengutarakan perasaanmu padaku. Aku sudah bilang aku mencintai gadis lain dan aku tidak akan pernah bisa membalas perasaanmu!" tegas Ega.
"Kau belum mencoba..!" pekik Vale pelan.
"Aku tidak pernah coba coba dengan hatiku!!" lagi lagi Ega berucap tegas, "Dan aku sudah mengatakan beberapa hari yang lalu, kerja sama kita berakhir. aku sudah tidak butuh sandiwara lagi. Tetapi meski begitu aku tetap memberikan semua yang telah jadi kesepakatan kita, bahkan lebih. Apa aku masih kurang baik? jangan pernah melampaui batasan mu!!"
"Aku akan kembalikan semua yang pernah kau berikan, tapi ijinkan aku untuk bisa dekat denganmu. beri aku kesempatan untuk membuatmu jatuh cinta padaku!" pinta Valencia.
"Tidak, aku tidak suka mengambil kembali apa yang telah aku berikan pada orang lain!" tegas Ega. "Dan aku juga tidak akan pernah bisa jatuh cinta padamu!"
"Kalau begitu aku ingin kita melanjutkan drama ini hingga batas kesepakatan kita berakhir, masih ada waktu dua bulan. Aku akan berusaha meraih hatimu! aku akan bersaing dengan gadis yang kau cintai itu!" tegas Valencia. Dia tidak akan mundur begitu saja. Sudah sejauh ini dia berjuang untuk bisa menaklukkan pria itu. dia tak kan menyerah begitu mudah.
"Terserah, tapi aku tegaskan padamu dari awal, untuk tidak berharap. Aku takut kau justru akan terlalu menyakiti hatimu sendiri!" tegas Ega.
*
Di sudut lain
"Bibi.. tolong panggilkan kak Ega di depan ya, katakan Tante Mila memanggilnya!" ucap Bintang pada seorang pelayan di dapur. Setelah mendapat anggukan kepala dari Bibi Bintang pun kembali ke kamar Jameela.
Tadinya Bintang ingin memanggil sendiri atas perintah Jameela. Tapi melihat Ega berbicara begitu intim dengan Valencia di salah satu sudut, membuatnya mengurungkan niatnya. Lalu gadis itu berlalu, menyeret hatinya yang telah tercabik cabik
𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚔𝚊𝚑?