Second Life Agata

" arghhh !!!"

" a-ampun !" teriak rita kesakitan

Ctasssss

Ctasss

Seiring suara cambukan dan teriakan Rita yang memekakkan telinga Agata semakin brutal mencambuk nya .

" kepala pelayan apakah seperti ini cara mu memperlakukan dahulu ?" sindir Agata lalu jongkok di hadapan Rita .

rita menggeleng dengan pelan .wajah nya yang keriput sekarang di banjir oleh air mata dan keringat yang mengucur deras .

" lalu apakah kau mengampuni ku saat itu ?" ucap Agata telak

Rita pun menggeleng dengan pelan dan tangis yang sudah pecah ." ny-nyonya t-tolong ampuni saya " Isak nya dengan pelan .

" kenapa aku harus mengampuni mu ? "

Agata menginjak tangan Rita hingga pelayan tua itu menjerit kesakitan.

" baiklah bukankah masih banyak waktu untuk mengenang bagaimana kenangan yang kau berikan dahulu . Mungkin kita bisa mengulang nya lain kali . Itu ide yang bagus bukan ?" ucap Agata sambil tersenyum smirk .

Sedangkan Rita perlahan mulai mundur .ia semakin takut berhadapan dengan Agata .

" apa sekarang di antara kalian ada yang ingin protes ?" teriak Agata dengan suara menggema kepada para pelayan yang telah berkumpul itu .

semua nya nampak menggeleng serempak dengan wajah menunduk .

melihat itu Agata langsung tersenyum puas ." baiklah sekarang..heii kau , kau dan kau " tunjuk Agata pada beberapa pelayan .

ketiga pelayan yang merasa di tunjuk itu nampak ketakutan. " kalian bereskan barang barang ku di kamar utama lantai dua " perintah Agata yang langsung di angguki oleh ke tiga pelayan itu .

" apa yang kalian tunggu? Apa sekarang kalian semua sedang tak memiliki pekerjaan?" sentak Agata dengan mata melotot.

menyadari kesalahan mereka semua pelayan itu seketika bubar dengan pertanyaan besar yang tinggal di benak mereka . Raut wajah bingung sekalian shock yang tercetak jelas di wajah wajah itu jelas menggambarkan betapa mereka tidak menerima tingkah Agata yang memerintah mereka .

Namun jelas mereka terlalu takut untuk membantah Agata .bisa bisa mereka meregang nyawa seketika melihat betapa brutalnya Agata menghukum kedua pelayan tadi .

" apa yang ingin kau lakukan setelah ini ?" suara bariton itu mengalihkan atensi Agata yang bersantai menikmati segelas teh di depannya .

Agata mengacuhkan pertanyaan itu ." akan ada banyak hal hal yang akan mengejutkan mu nanti " ujar Agata sambil memasukkan beberapa kudapan ringan ke dalam mulutnya

" sayang sekali tapi aku telah terkejut semenjak kau menginjakkan kaki kemari " ungkap Axel lalu mendaratkan bokong nya pada sofa di depan Agata .

" oh ya ? padahal itu masih belum apa apa " jujur Agata

Ia tidak berniat untuk berbicara dengan serius.hanya saja melayani obrolan ringan Axel .

" aku penasaran bagaimana cara mu menyiapkan kejutan kejutan itu "

Agata mengedikkan bahu nya " entah lah bahkan aku tak memikirkan nya . Itu terjadi begitu saja " ucap Agata jujur.

" meski begitu aku tetap terkejut.apa lagi jika nanti mengetahui kejutan yang telah kau simpan rapi "

" apa yang kau harapkan? " tanya Agata pada Axel

Sepertinya pria ini mencoba untuk memancing nya . Namun ia tak akan mudah terprovokasi begitu saja .

Axel tersenyum miring ia mulai mendekat kan tubuh nya ke arah Agata ." bukankah kau telah mengambil alih segala urusan di mansion ini nyonya Maxwell? Bukankah telah sewajarnya jika aku mengambil hak ku ?" ucap Axel dengan pelan namun itu sangat jelas di telinga agata .

seketika pipi Agata bersemu merah .entah kenapa jika Axel selalu membahas itu Agata menjadi malu di buat nya hingga telinga terasa panas ia juga yakin jika telinga pasti sudah memerah .apa lagi wajah nya . Tidak perlu kau tanyakan lagi seberapa merah wajah nya sekarang .!

"K-KAU sangat perhitungan!" kesal Agata dengan wajah cemberutnya.ia benar benar harus menyembunyikan wajah nya yang merah bak kepiting rebus .dalam hati nya ia mengumpati kulit putih nya yang akan semakin kontras jika ia sedang malu .

" hei... Itu wajar bukan perhitungan" peringat Axel lalu mencoba menahan tawa melihat wajah Agata yang menurutnya lucu .

" hentikan! Itu sama sekali tidak lucu !" sentak agata galak

" hei kenapa kau malah marah ? apa yang kau pikirkan? Aku hanya mengatakan jika sudah seharusnya kau juga melayani kebutuhan ku ? Menemani sarapan dan ..."

" hentikan!" sentak Agata .

Agata terlalu malu untuk mengakui jika pikirannya melayang entah kemana .rupa nya Axel membahas soal itu .

' astaga Agata ..apa yang kau pikirkan?! Bagaimana bisa kau berpikiran mesum seperti itu ' umpat Agata pada diri nya sendiri.

" apa kau baru saja berpikiran untuk ..."

Agata seketika menatap Axel dengan nyalang .apakah pria ini tidak peka sama sekali ? Tidak bisa kah ia mengehentikan ucapan frontal nya yang membuat Agata malu ?

" baiklah berhentilah berbicara omong kosong. semua itu akan terjadi " ujar Agata agar Axel diam .

" benarkah? termasuk melayaniku di ranjang ? Bukankah itu juga termasuk?" ucap Axel dengan frontal tanpa saringan .

Agata semakin melotot lebar mendengar nya .' pria ini benar benar tak tahu malu ' batin Agata

" baiklah baiklah sekarang sebaiknya kita sarapan" ujar Axel akhirnya .

Agata pun menurut dan kedua nya memasuki dapur .di sana sebuah meja panjang juga beberapa kursi telah di tata sedemikian rapi .ini pertama kalinya Agata memasuki ruangan ini .

beberapa orang pelayan pun berbaris rapi di belakang mereka untuk melayani keinginan mereka .

Axel menarik sebuah kursi untuk di duduki oleh Agata.

Agata menaikkan alis nya." kenapa kau bersikap gentleman?" ujar Agata terus terang .

" kenapa kau selalu menegur setiap yang ku lakukan pada mu ?" tanya Axel kesal .

" ada apa dengan mu ? Kenapa kau kesal ? Apa kau tak tahu jika kau tampak lebih mengerikan jika bersikap manis seperti itu " bisik Agata .

" benarkah? " Axel tampak percaya pada bualan Agata .

" jadi sebaiknya berhentilah bersikap gentleman seperti itu jika tidak mata para pelayan mu akan keluar karena terlalu terkejut melihat mu " sambung Agata sambil menyuapkan sepotong sandwich ke dalam mulut nya .

Axel melihat ke arah pelayan yang di maksud Agata .benar saja jika mereka nampak sangat terkejut melihat kedekatan antara Axel dan Agata apa lagi sikap Axel terhadap Agata yang manis .

" khemmm" Axel berdehem pelan untuk menghilangkan kecanggungan nya .

" apa lagi ?" ujar Agata karena Axel sama sekali tak menyentuh makanan nya dan justru melihat ke arah Agata yang sangat menikmati sarapannya.

' apa wanita ini benar benar tidak peka ? Apakah aku harus menyuruh nya untuk melakukan semua ini ' kesal Axel dalam hati nya

' sama sekali tak menganggap keberadaan ku juga tak takut pada ku. apakah wajah ku sangat jelek hingga wanita licik ini tak terpesona?' batin Axel bertanya tanya.

" kau menikmati sarapan mu sendiri lalu kapan kau melayani ku untuk sarapan?" tanya Axel dengan wajah yang sudah di tekuk .

" heii apa apaan itu ? apa kau ingin ku suapi saat sarapan? Dan berhentilah bertingkah seakan kita ini akrab . Mengapa kau bertingkah seolah olah kau suami yang sangat posesif? " cerocos Agata tak habis pikir

...----------------...