" Arabella tolong kamu harus jadi tumbal untuk menebus hutang Daddy kepada Ketua Mafia".. Kata Pradana
Membuat Arabella menjadi kaget dan tidak percaya jika Daddynya menjadikan Arabella tumbal..
Arabella Alesya Orlin dia gadis yang sangat cantik, ramah dan baik hati.. dia hidup dikeluarga yang sangat kaya dan penuh kasih sayang..
Namun, suatu kejadian dimana Daddynya selingkuh membuat Mommynya pergi untuk selama-lamanya..
Kehidupan Arabella menjadi berubah saat Mommynya pergi, Daddynya menikah kembali dan memiliki hutang kepada Ketua Mafia yang sangat kejam didunia..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35-DESA PEDALAMAN
Kini tibalah Sean dan Arabella di Desa Pendalaman, Arabella yang tertidur diatas pangkuannya Sean..
Setelah dari Sean menjailinya, Arabella tanpa sadar tertidur dipangkuannya Sean membuat Sean tersenyum bahagia..
Namun, rasa sedih yang Sean rasakan tangan dan kaki Arabella yang masih belum sembuh sehingga dia harus masih duduk dikursi roda..
Kini Sean menggendongnya dan menuruni pesawat jett itu, setelah itu dia masuk kedalam rumah terus dengan cepatnya Sean membawa Arabella kedalam kamarnya...
Dimana kali ini mereka menempati rumah yang sederhana namun bertingkah dua.. Diatas untuk Sean dan Arabella..
Namun dibawah untuk mereka bertiga nanti serta pengawalnya..
Kini Arabella sudah diatas tempat tidurnya, Sean tersenyum saat melihat wajah cantik Arabella dimengusap pipi Arabella dengan lembut..
" Aku sangat beruntung menikahimu Arabella, kau wanita yang sangat berbeda dari wanita lain".. Gumam Sean sambil tersenyum..
Namun tiba-tiba..
Tok.. Tok...
" Tuan, Roger sedang ingin berbicara kepada Tuan".. Ucap Pengawal dibalik pintu itu
Dengan cepatnya Sean beranjak dari tempat tidurnya itu memegangi knop pintu dan membukanya.. Saat tibanya diluar dengan cepatnya pengawal itu memberikan ponselnya..
[ Hallo Roger]
[ Tuan, saya ingin mengatakan bahwa kedatangan Patrick adalah untuk membawa Arabella pergi karena dia tertarik kepada Arabella, namun untuk musuh lainnya iyalah mereka Asissten dari Vino Moonlight yang ingin membalas dendam karena Tuan telah menahan Bos mereka]
[ Musuh satunya??]
[ Kami masih mencari tau Tuan, ternyata penyerang tadi ada tiga musuh termasuk Patrick Tuan]
[ Baiklah segera cari tau siapa satu Musuh itu]
[ Baik Tuan]
[ Tunggu dulu]
Seketika Roger tidak jadi untuk mengakhiri panggilannya dan mencoba bertanya kembali..
[ Iya Tuan ada apa??]
[ Kapan kalian akan kemari?? ]
[ Sekitar jam 2 atau jam 3 nanti malam Tuan]
[ Oh baiklah, pastikan semuanya aman sebelum kalian berangkat serahkan Markas kepada Jerry dan Niko]
[ Baik Tuan]
Kini Sean mengakhiri panggilannya, dan kembali masuk kedalam kamarnya..
Dimana Sean berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya..
Beberapa menit dari Sean masuk kedalam kamar mandi kini tiba-tiba Arabella terbangun dari tidurnya perlahan-lahan dia membuat matanya..
Saat dia ingin mencoba bangun dia merasakan sedikit kesakitan, ternyata dia lupa bahwa tangannya masih menggunakan pen..
Kini Arabella celingak-celinguk mencari keberadaan Sean ada dimana..
Namun tiba-tiba..
Ceklek!!!!....
Suara pintu terbuka, saat Sean keluar dari kamar mandinya tanpa dia sadar bahwa Arabella sudah terbangun..
Mata Arabella terbelalak melihat tubuh Sean yang kotak-kotak itu begitu juga otot ditangannya..
Sean yang masih mengeringkan rambutnya pakai handuk kecil itu belum sadar bahwa Arabella menatapnya sangat lekat..
Saat dia sudah selesai mengeringkan rambut dan mencoba menatap kearah depan, dia terkejut dan terkekeh saat melihat wajah Arabella yang terbelalak itu..
Sean mendekat kearah Arabella dan duduk tepat didepan Arabella..
" Apa yang kamu lihat sehingga kamu begitu hm??".. Tanya Sean dengan nada godanya
Seketika Arabella tersadarkan dan membuang wajahnya kearah samping..
Dug!!.. Dug!!..
Suara detak jantungnya sangat cepat membuat Arabella menjadi gugup..
" Ah Arabella ayo tenang diakan Suamimu jadi tidak apa-apakan menatap dia".. Gumam Arabella dalam hatinya
Sean yang masih menatap kearah Arabella, dia merasa heran wajah Arabella seketika menjadi merah dan malu sebenarnya ada apa coba??..
Arabella masih memalingkan wajahnya tanpa menatap kearah Sean karena dia benar-benar sangat gugup dan jantunganya sangat berdebar..
Sean sebenarnya tidak bisa menahan rasa ingin tertawanya, namun dia masih saja untuk menahannya agar kelihatan Cool..