NovelToon NovelToon
We Are RPL 1 ...

We Are RPL 1 ...

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: bubun ntib

Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA

WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perkenalan dan komite kelas

Semua mata langsung beralih menatap speechless ke arah Pratiwi, bu Friska bahkan terkekeh kecil melihat keberanian perempuan mungil yang berada di depannya ini.

“ Kenapa? Hei, jangan anggap rumitlah. Status nggak selamanya tentang pasangan weh, bisa juga anak sulung lah, bungsulah. Kalian ini kenapa terlalu kaku,” ucap Pratiwi lagi. Ada saja kata - kata yang digunakan untuk berkelit. Entah kenapa, Ajeng memiliki keinginan untuk menakol temannya ini, diajadi teringat kala Tiwi mendebat kakak Osis tempo hari.

KRIK KRIK

GERRRRRRRR

Bahana tawa memenuhi ruangan kelas Ajeng, memang cukup ampuh guna menghilangkan rasa canggung dan malu di dalam hati perkumpulan murid baru ini. Percayalah, mereka semua masih memiliki rasa canggung yang bercokol di hati mereka.

( gimana sih ngungkapinnya? Coba ingat – ingat deh, kalian para readers juga pasti ngalamin yang namanya demam kelas nggak sih? Kalau buntib iya banget sih, dari pas jamannya Mts masih udik banget buntibnya, terus masuk ke sebuah sekolah negeri dengan segala lingkungan yang baru terus juga kita udah pasti masuk ke zona remaja yang punya rasa ego dalam hati.. buntib nulis ini tuh sungguh – sungguh berdebar, mengalir begitu aja kenangan pas buntib masuk ke SMK buntib dulu..)

Bu Friska mengangkat tangannya dan memimpin untuk diam, wajah teduh dan tenangnya kembali pada setelan pertamanya tadi.

“ Hmmm, boleh juga sih, kalian bisa menambahkan apa saja untuk lebih memperkenalkan diri kalian asal dalam batas yang wajar,” ucap bu Friska. Beliau lalu memberikan tanda kepada Adi untuk melanjutkan perkenalan dirinya.

“ Saya ADI pamungkas, dari Smp xx. Hobi main sepak bola, anak pertama dari dua bersaudara,” ucap Adi lantang dan tegas. Ajeng harus ngacungin jempol sih, nggak ada gugup – gugupnya nih bocah lakik.

“ Hmmmm, anak sulung sama anak sulung, sabilah,” celetuk Pratiwi yang lirih tetapi mampu terdengar oleh seluruh kelas karena suasana masih hening setelah perkenalan Adi tadi.

Hening’

KRIK KRIK GERRRRRRRR

Kembali perut satu kelas terkocok dengan ucapan Pratiwi yang parahnya sang pelaku malah tengah asyik menulis di bukunya.

Bu Friska melangkahkan kakinya dan berjalan turun dari podium dan menuju kearah Pratiwi.

Ajeng Pun ikut – ikutan melongokkan kepalanya guna melihat apa yang sedang ia tulis.

ADI PAMUNGKAS L ANAK SULUNG

!!!!

Bu Friska dan Ajeng saling bertatapan dan tertawa terbahak – bahak. Bocah kocak ini beneran nulis yang bagian anak sulungnya dong!!

“ Kamu, Pratiwi kan?” tanya bu Friska yang diangguki oleh tiwi setelah ia mengangkat wajahnya.

“ Untuk apa kamu menulis seperti ini?” tanya Bu Friska lagi.

“ Ehhmm, iseng aja sih bu, seenggaknya suatu saat di masa depan, kami semua sudah dewasa dan siapa tahu berjodoh, kami jadi tahu weton masing – masing, kan?” jawab Pratiwi dengan enteng.

Bu Friska kembali tertegun dan speechless. Gawat, sepertinya ia akan menjadi wali kelas yang muridnya konyol.

Kembali jawaban Pratiwi dihadiahi dengan sorakan dari teman sekelas. Bu Friska menggelengkan kepala dan mulai melanjutkan perkenalan.

“ Saya Ajika Rahayu, dari smp xxx, hobi melukis...”

“ Saya Anggara...

“ Bli Romo...”

“ Perkenalkan namaku Budiarta...”

....

...

...

Hingga giliran Ajeng dan Pratiwi yang terlewat, Bu Friska akhirnya membacakan semua nama – nama yang ada di buku absensinya.

Ia kemudian melirik ke arah Ajeng yang mengikuti jejak Pratiwi untuk menulis nama – nama teman sekelas mereka, tentu saja Ajeng ‘lebih’ waras dengan tidak mencantumkan status dari masing – masing temannya.

ADI PAMUNGKAS SMPN 1

AJIKA RAHAYU SMPN 1

ANGGARA SAPUTRA SMPN 1

BLI ROMO MtsN 2

BUDIARTA SMPN 3

DESI FATMALA MtsN 2

DEWANTARA AGUNG SMPN 3

DIAJENG WULANDARI Mts Ha

DODI SAMUDRA MtsN 2

EDI HAFSAH SMPN 3

FAJAR PRASETYA SMPN 3

12.FAJRI DWI SMPN 4

IKSHAN WIJAYA MtsN 2

KURNIASIH SMPN 4

LEO KARSA SMPN 4

16.NOVITA AYU SMPN 2

PRATIWI SUNANDAR SMPN 3

RADIN SEMESTA SMPN 1

RANATA SEKAR SMPN 2

RINJANI PERMAI SMPN 1

Tentu saja Ajeng memiliki tujuan berbeda dengan Pratiwi, ia hanya ingin lebih mengenal teman sekelasnya dan dari sekolah mana mereka berasal.

Sejatinya, Ajeng lemah dalam mengingat jika tidak ditulis / dicatat, beda cerita jika ia disuguhkan dengan tumpukan catatan informasi dan disuruh untuk menghafalkannya.

Bu Friska mengangguk puas dengan kinerja Ajeng, sepertinya hari ini ia juga bisa langsung membentuk komite kelas.

“ Nah, kalian bisa saling berkenalan lebih lagi setelah kelas selesai. Hari ini, selain perkenalan, kita juga akan membentuk komite sekolah,” suara tegas Bu Friska membungkam seisi kelas yang tadinya ramai dengan diskusi.

Mereka sedikit terkejut dengan perubahan intonasi dari guru cantiknya ini. Yang lebih mengerikan, bibir bu Friska masih tersungging senyuman yang justru semakin membuat mereka semua ketakutan.

Guru sekaligus wali kelasnya ini tampaknya tidak sesederhana itu!

Bahkan Pratiwi yang selalu bersikap santai tanpa ada beban, sekarang mulai membenarkan dan menegakkan duduknya, hanya Ajeng yang bersikap biasa meski dalam hatinya tetap waspada.

Ajeng sudah berpikir jika wali kelasnya ini bukan orang yang mudah ditebak kepribadiannya hanya karena ia terlihat anggun dan lembut.

“ Nah, kita langsung saja ya,” lanjut Bu Friska setelah ia tidak lagi mendengar kasak – kusuk di belakang sana.

“ Ibu ingin menunjuk sesuai Absen saja, karena pertama kita belum melihat bagaimana kalian masing – masing. Ibu juga berharap kalian bisa berlatih bertanggung jawab dalam memimpin kelas,”

“ Supaya adil dan Ibu bisa mengukur kemampuan kalian, pemilihan komite kan di refresh setiap 3-4 bulan sekali. Ha ini akan membuat kita semua belajar dengan peran yang berbeda – beda dan melihat bagaimana tanggung jawab kita,” jelas Bu Friska yang disetujui oleh semua murid

“ Sebagai ketua kelas, Ibu akan menunjuk Adi,” ucap Bu Friska sambil matanya menatap ke arah Adi yang sedikit cengo tetapi langsung menyadarkan diri. Ajeng melihat jika Adi ini langsung berdiri dan mengangguk.

“ Siap bu,” tanggapnya lantang. Semua orang bisa melihat senyuman puas dari Bu Friska.

“ Lalu, untuk Wakil, sekertaris 1 sekretaris 2, Bendahara 1, Bendahara 2,” Bu Friska tampak melihat – lihat daftar absensi dan tidak lama kemudian ia langsung membacakan beberapa nama.

“ Diajeng, Novita, Ikshan, Ranata, dan Anggara,”

Tangan Ajeng yang tengah mencatat hasil keputusan Bu Friska langsung terpeleset mendengar namanya yang disebutkan menjadi Wakil kelas. Ck ck ck, ingin sekali ia terbahak sambil menangis. Bagaimana pula ia menjadi anggota komite? She’s totally introverted, okay!

Bu Friska nampak tidak memperdulikan tatapan memelas dari Diajeng, tampaknya Bu Friska ini melihat sesuatu yang berbeda dari Ajeng semenjak ia melihat catatan nama – nama teman sekelas tadi. Bu Friska yakin jika Ajeng sangat teliti.

1
ig@Siskamarcelina048
widiihh jauh nian say...
ig@Siskamarcelina048
naaahh bener yg ini permainannya,, ada juga dg gambar kek orang yg make rok,, tapi tetep dg pola petak2 gitu..
ig@Siskamarcelina048
oohh itu,, kalo waktu aku dulu nama estafet..
bukan estafet olahraga yaa say...
ig@Siskamarcelina048
eeehhh tapi dulu waktu sekolah pasti kita mikirnya kalo para guru itu pasti berkata buruk d dalam hatinya... truss ga ada tuhh guru yg baik.. hanya ada 1 dari 20 guru yg jasi favorit,, itupun karena guru nya gampang d tindas murid...
evi
diraih oleh Ajeng 🤣🤣🤣
bubun ntib: yaaaahhh... gk jd kejutan lah🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
bersaing tentang apa ni.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
sudah terjawab sudah gara2
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
ada masalah apa Novi sama
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
bubun ntib: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
pasti seru banget.penisirin gua.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
Alhamdulillah, dobel update
thanks mbak 💪💪
evi
kok dobel kak
Baek chanhun
kayaknya tentram, damai,lihat
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
penisirin gua
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!