NovelToon NovelToon
JANGAN KELUAR MAGRIB

JANGAN KELUAR MAGRIB

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Duda / Tumbal
Popularitas:158.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Desy kirana

Lintang yang baru pulang ke kampung halamannya setelah 2 tahun merantau ke kota menjadi baby sitter merasakan kampungnya sangat mencekam. Ia melihat sosok mahluk menyeramkan saat Maghrib karena tidak percaya dengan cerita Doni bahwa kampungnya sedang terjadi teror oleh hantu Seruni.
Siapa Seruni sebenarnya, mengapa ia meneror warga kampung Sedap Malam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Doni menggempur tubuh Lintang tanpa ampun hingga benar-benar puas ia menyemburkan cairan miliknya ke dalam rahim Lingga. Ia mengecupi wajah Lintang yang berkeringat dengan bertubi-tubi.

"Terimakasih sayang, aku sangat puas sekali." ucap Doni lalu bangkit dari atas tubuh polos Lintang. Doni langsung memakai pakaian nya kembali, Lintang menarik selimut motif hello Kitty untuk menutupi tubuhnya yang polos itu, dan tersenyum menatap Doni yang kekar berotot dengan tato di bagian punggungnya, menambah kegagahan dari pria nya itu. Setelah selesai memakai pakaiannya kembali Doni duduk di bibir ranjang mengusap pucuk kepala Lintang. "Aku pergi ya. Ayo, kunci pintunya." ajak Doni dan menarik tangan Lintang. lintang bangkit dari ranjang dan memakai outerwear gaun tidurnya yang telah Doni robek.

Doni menyeringai menatap tubuh Lintang yang penuh dengan bercak keunguan di seluruh tubuhnya, terutama di bagian yang tertutup pakaian.

"Aku sangat senang melihat hasil karya ku di tubuh indahmu sayang, ini membuat tubuhmu semakin indah. Aaaah aku rasanya masih ingin memasuki mu lagi." kata Doni yang tiba-tiba memeluk tubuh Lintang yang masih berkeringat. lintang sedang mengikat tali outerwear nya dan setelah itu berbalik badan, ia tersenyum dan mengalungkan lengannya pada leher Doni dan berjinjit untuk mengecup bibir kekasihnya.

"Aku capek tau." ucap Lintang setelah mengecup bibir Doni, Doni terkekeh dan merapatkan tubuh lintang ke tubuhnya.

"Aku tau, kita menikah saja yuk." ajak Doni tersenyum, ia menyematkan anak rambut lintang pada telinga Lintang.

"Eeem, aku pikirkan dulu ya." ucap Lintang tersenyum. Sebenarnya ia ingin menikah, tapi jika menikah Lintang takut akan menghalanginya mengejar cita-citanya.

"Baiklah, kapanpun kamu siap menikah, aku juga siap, tapi jangan menahanku jika aku ingin memakanmu, aku sudah sangat kecanduan pada tubuhmu, aku tidak akan menyentuh wanita manapun lagi, aku akan mendatangimu jika aku menginginkanmu." ucap Doni lalu memeluk erat tubuh mungil Lintang. "Ayo, aku harus pergi sebelum bapak dan ibumu bangun, aku masih banyak urusan." mereka keluar kamar dan berjalan menuju ruang tamu dengan perlahan, Doni membuka pintu rumah dan sebelum keluar kembali memeluk tubuh kekasihnya. "aku pergi dulu ya sayang." Doni merogoh kantongnya dan mengeluarkan dompetnya. ia menyerahkan kartu ATM dari dompetnya pada Lintang. "Ambil ini, untuk pegangan. Nanti aku kan mentransfer uang untuk kebutuhan mu setiap bulannya." kata Doni, lintang menatap kartu ATM itu di tangannya dan menatap Doni dengan berkaca-kaca. "Ada apa?" kata Doni menghapus air mata Lintang. "Kalo aku Nerima ini aku nggak matre kan Don?" kata Lintang dengan suara serak. Doni malahan tertawa mendengar perkataan Lintang. "Ha ha ha ha, ya nggak lah. Yang bilang kekasihnya materialistis itu hanya pria miskin. Sudah terima ini ya, daftar kuliah ke kampus yang kamu inginkan, untuk membeli kebutuhanmu dan yang lainnya, setiap bulan aku akan mentransfer nya. sudah jangan menangis, aku mencintaimu Lintang sangat mencintaimu." ucap Doni dan memeluk tubuh Lintang. "Aku juga mencintaimu Don." mereka mengurai pelukan dan Doni menyuruh lintang untuk masuk. "Sekarang kamu masuk, disini dingin." kata Doni, lintang menatap sekeliling dan merasakan merinding, ia memeluk dirinya sendiri. "Don, aku kok merinding ya. Kamu hati-hati ya, aku takut kalo kamu ketemu seruni." kata Lintang. Doni menyentil dahi Lintang pelan. "Seruni tidak datang setiap malam sayang, sekarang dia tidak akan mengganggu warga kampung lagi, sekarang masuk ya." Doni mendorong tubuh Lintang hingga masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya. Lintang langsung mengunci pintu rumah dan kembali ke dalam kamarnya. Lintang tersenyum menatap kartu ATM di tangannya.

Ia memutuskan untuk tidur karena tubuhnya sangat lelah sekali, lintang mengunci pintunya karena tidak ingin ibunya melihat kondisi kamarnya yang berantakan karena pertempuran panasnya dan Doni di segala penjuru kamar nya. Tanpa mengganti pakaiannya Lintang langsung tertidur karena sangat mengantuk.

Sementara Doni menuju ke gedung belakang kelurahan untuk bersiap memindahkan peti berisi jasad ibunya. sesampainya di sana, Doni melihat anak buahnya sudah menunggunya.

"Tuan." kata Rahmat, mereka yang mengetahui aktivitas Doni bersama Lintang sebelumnya tersenyum menatap tuannya.

"Ada apa dengan kalian senyum-senyum, sekarang cepat Pindahkan peti itu ke hutan larangan. Tidak ada banyak waktu, aku tidak ingin ada yang memergoki kita lagi disini. Sekarang ambilkan jubahku." titah Doni pada anak buahnya. Mereka mengambil jubah kebesaran tuannya dan memberikannya.

Mereka membentuk Lingkaran melingkari peti tersebut, mereka merapalkan mantra untuk pemindahan peti berisi jasad ibunya Doni. dan setelah membaca mantra ritual pemindahan, mereka saat ini sudah berada di dalam gedung yang di Pagari oleh gedung tinggi. Doni membuka matanya perlahan dan tersenyum karena ritualnya berhasil.

"Terimakasih Tuhanku." ucap Doni dengan bersujud di depan api unggun di halaman rumah besar yang berada di dalam pagar tinggi dan diikuti oleh pengikutnya. Mereka meletakkan peti mati itu diatas meja besar berwarna hitam.

"Bawa kemari persembahan kalian." ucap Doni pada pengikutnya yang berhasil menemukan tumbal wanita hamil. Kali ini mereka menumbalkan seorang bidan Pustu yang sedang hamil 6 bulan. Bidan itu di sekap dan di bawa oleh para pengikut Doni untuk memuluskan permohonan mereka yang menginginkan kekayaan dan kekuasaan, karena beberapa dari mereka ada yang baru bergabung mengikuti aliran yang Doni buat, mereka menginginkan hidup kehidupan yang mapan secara finansial tanpa mau bekerja keras.

2 orang pemuda menyeret bidan wanita berusia 25 tahun itu ke hadapan Doni, Doni memerintahkan mereka untuk mengikat wanita hamil itu pada tiang yang sudah di siapkan di depan api unggun.

Wanita tersebut meronta dan menangis memohon agar dirinya di lepaskan.

"Tolong, tolong lepaskan aku, aku tidak ingin mati dengan cara seperti ini, tolong kasihani aku, aku masih mengandung tolong kasihani aku." rengek wanita muda itu, namun mereka semua tidak perduli dengan rengekan wanita hamil itu. Mereka sudah menyatu dengan iblis hingga tidak lagi memiliki hati nurani.

Setelah selesai diikat di sebuah tiang, para pengikut Doni membentuk lingkaran menghadap api unggun dan sesembahan mereka dengan di pimpin Doni di depannya. Doni menyayat telapak tangannya dengan pisau dan meneteskan darahnya pada api unggun di depannya hingga api unggun itu membumbung besar seolah di siram bensin. wanita yang akan di jadikan tumbal itu teros meronta ketakutan. Ia berharap saat ini ada yang menolongnya. Tapi harapannya hanya sia-sia. tenaganya sudah habis karena meronta sejak tadi, dirinya akhirnya hanya bisa pasrah dan memohon ampun pada Tuhan.

"Ya Allah, aku percaya bahwa orang terzolimi akan kau kabulkan, kau melihat bahwa aku sedang di zolimi oleh para pemuja iblis ini, aku mohon jika memang ajal ku datang dengan cara seperti ini, aku mohon ampuni segala dosa-dosa ku selama aku hidup di dunia. Dan aku mohon jangan ada lagi korban mereka selanjutnya, aku mohon ya Allah. Berikan azab yang pedih bagi para pemuja iblis ini dan jangan kau cabut nyawa mereka dengan cara yang biasa, cabut nyawa mereka dengan cara yang menyakitkan dan lama. Agar mereka bisa merasakan apa yang para korban mereka rasakan, aku mohon ya Allah, cabut nyawaku saat ini juga,kirimkan malaikat Izrail untuk mencabut nyawaku dan bayi ku agar aku tidak merasakan sakitnya di siksa oleh para iblis itu. Aku ikhlas ya Allah. Laa Illa ha illallah." ucap wanita itu dan memejamkan matanya karena sudah ikhlas dengan akhir hidupnya. Setelah beberapa detik, doa wanita itu terkabul Allah mencabut nyawa wanita hamil itu beserta bayi dalam kandungannya.

Mereka yang mendengar doa dari korban mereka tertawa terbahak-bahak karena mereka sudah di kuasai oleh sifat iblis. Doni menyunggingkan senyumnya karena Tuhannya muncul dari dalam api unggun yang membumbung tinggi.

Sesosok mahluk menjijikan seperti naga dengan kepala yang memiliki 2 tanduk, naga itu memiliki taring yang tajam dan air liur berwarna hitam yang selalu menetes, air liur itu berbau sangat busuk. siluman naga itu mendekati wanita yang sudah tak bernyawa itu dan menyetubuhinya di depan para pemujanya. Setelah menyetubuhinya siluman itu menghilang diatas api unggun itu. Doni tersenyum melihatnya dan mempersilahkan para pengikutnya untuk bergantian menyetubuhi wanita itu, Doni sudah tidak berhasrat untuk menyetubuhi korbannya karena sudah puas dengan Lintang, biasanya ia akan ikut menyetubuhinya sebelum membelah perut wanita itu dan mengambil janinnya.

Pengikut Doni malam ini semakin banyak, yang mulanya hanya sekitar 20 orang, malam ini ada sekitar 50 orang. Mereka semua adalah laki-laki berbagai usia dan profesi. Banyak dari mereka yang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyetubuhi korbannya, tapi ada beberapa yang tidak ikut memper ko sa korbannya karena tidak berminat.

Setelah mereka semua puas, Doni mendekati wanita yang sudah tidak bernyawa itu yang saat ini keadaanya sungguh mengenaskan. kemaluan dan anusnya mengeluarkan darah karena mereka melakukannya juga melalui anus.

Doni mengangkat samurainya tinggi dan langsung membelah perut wanita hamil itu. Mereka yang melihat darah pekat mengalir dari perut wanita itu langsung mendekati dan menghisap darahnya seperti menikmati minuman yang sangat mereka sukai, mereka tidak membiarkan setetes pun darah persembahannya itu barang setetespun. setelah darahnya tidak mengalir lagi, mereka mengoyak perut wanita itu dan mengambil janin dan plasenta nya secara paksa lalu memotong motong daging bayi yang masih lembut itu dengan pisau lalu menyantapnya. Doni duduk di kursi kebesarannya memperhatikan pengikut nya yang sedang berpesta. Dia mengangkat kakinya dan tersenyum melihat mereka semua berebut untuk menikmati daging dari bayi yang masih suci itu.

Doni turun dari kursi dan masuk ke dalam gedung tersebut. Ia memasuki sebuah kamar yang di hias seperti kamar pengantin. Doni mendekati ranjang dan membuka kelambu putih yang menutupinya. Ia duduk di bibir ranjang dan mengusap wajah pucat pasi milik istrinya yang sudah meninggal beberapa bulan lalu. Dengan mantranya ia bisa membuat jenazah itu tetap awet.

"Seruni, kamu tidak perlu melayaniku lagi. Aku sudah punya tempat untuk melampiaskan hasrat ku. Aku kembalikan kamu ke dalam tanah, maaf kan aku karena melibatkan dirimu, aku membenci ayah dan ibumu juga membencimu. Aku harap kamu bertemu dengan ibumu dan ayah tirimu itu." setelah mengatakan itu, Doni berdiri dan tertawa terbahak dengan merentangkan tangannya dan menatap langit-langit kamar. "Ha ha ha ha, aku akan menghentikan jika dendam ibuku sudah selesai. Ha ha ha, Lintang sayang. Kau akan selamanya menjadi milikku, kau milikku Lintang. Ha ha ha ha. dan kalian orang-orang bodoh, aku akan membiarkan kalian bahagia saat ini sampai tiba waktunya aku mengakhiri perjanjianku dengan Tuhanku, kalian akan aku jadikan sebagai penebus perjanjian yang pernah aku lakukan dan aku akan hidup bahagia dengan Lintang." Doni tertawa dan berjalan mendekati lemari penyimpanan minuman, ia mengambil sebotol minuman berharga malah dan menuangkannya ke dalam sloki lalu menenggaknya. "Jika kalian tidak membiarkan Ibuki tewas terpanggang, aku tidak akan membuat kampung kalian dan orang orang itu menderita dengan menjadikan mereka tumbal dan mangsa Seruni." triak Doni lantang hingga suaranya menggelegar di dalam ruangan tersebut.

1
Hamliah Lia
mantap
Zara Rahmi
kok bisa, edannnn
Ajeng Sripungga
Luar biasa
Suci Fatana
apakah pak surya tdk curiga ya..
Ekayadi
ternyata oh ternyata umi fatiah adalah pemain juga udah pro malah
Ekayadi
apakah rumi juga salah satu dri anteknya...
Ekayadi
ternyata benar dugaan ku emang ustadz Danu ...d episode yg membahas org itu sudah mengambil rambut Surya, Doni dan Andre d situ lah hanya ad ustadz danu yg dekat dengan mereka..
arniya
luar biasa kak
arniya
sama Doni aj lintang
arniya
apa pak lurah ya??!
arniya
doni gentle dan tanggung jawab....
arniya
takut tapi penasaran
arniya
pak lurah yang pesugihan??!
Ekayadi
terkuak sudah
Ekayadi
hncur sudah perasaan orang tua mu lintang.. anak nya sibuk d gagahi sedangkan orang tuanya ketakutan
Ekayadi
bapaknya percaya bnget sama anak dan org baru itu... semoga doni gk akan mengecewakan lintang
Ekayadi
Buruk
Ekayadi
semoga aj endingnya andre dan lintang bersama
xylaa.
keren uy/Sweat/
Ekayadi
nah loh dondon ternyata ad udang di balik bakwan kannnn.... aduh lintang kelar dah lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!