NovelToon NovelToon
Mafia Bucin

Mafia Bucin

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Romansa / Persaingan Mafia
Popularitas:150.1k
Nilai: 5
Nama Author: keyna elsyavira

"Menurut lah maka kamu akan mendapatkan keuntungan yang kamu mau." Bisik Marco di telingan Ruby.

"Mengapa aku harus percaya dengan perkataan mu? Bahkan aku belum mengenal mu!" Sahut Ruby dengan sarkas.

"Bukankah kita pernah berciuman? Bagaimana bisa kamu melupakan itu dan mengatakan bahwa kamu tak mengenal diriku?"

Ruby jadi mengingat dimana Marco menciumnya secara sepihak, dan itu membuat dirinya kesal.

"Aku akan menuruti semua perkataan mu jika kamu mau bertanding denganku malam ini.!" Sahut Ruby dengan senyum smirknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keyna elsyavira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 35

Mungkinkah karena itu ayahnya yang berbuat? Maka dari itu dia tak mau melawan?"  Dokter Smith mulai mengobati luka  pada tubuh Marco dan juga memperban bagian yang sobek, bahkan dokter Smith kali ini harus memberi korset di perutnya karena ada keretakan tulang bagian dada Marco yang mungkin di akibatkan karena pukulan para pria berbadan besar tadi terlalu kencang.

"Biarkan dia beristirahat untuk sementara disini, dan jangan biarkan dia bergerak terlebih dahulu, karena ada keretakan di tulang dadanya. Kenapa dia selalu berkahir seperti ini ketika dia berhadapan dengan ayahnya sendiri? Apa ayahnya tidak punya hati nurani sedikitpun? Kenapa sampai tega memukul tubuh anaknya sendiri seperti ini? Aku benar-benar tidak menyangka dengan hal itu."

Di perusahaan Galo Company.

Sementara Ruby yang masih berada di perusahaan Galo Company pun sudah sangat merasa bosan. Ia mencoba menelepon ponsel Marco yang sejak tadi pagi pergi pun belum kembali hingga larut malam.

"Kemana pak tua itu pergi? Kenapa telepon ku juga tidak di angkat?" Ocehnya yang mencoba membuat panggilan lagi ke ponsel Marco. dan kali ini membuahkan hasil.

"Bukankah kamu keterlaluan meninggalkan aku selama ini? Kenapa tak membiarkan aku untuk pulang saja kalau begini? Bukankah itu hal yang bagus dan tak membuat mu repot?" Ruby terus mengoceh tanpa tahu siapa yang mengangkat telepon darinya tersebut di ponsel Marco.

"Aku bukan Marco." Ruby terkejut saat ia mendengar bahwa yang mengangkat teleponnya bukanlah pak tua mesum itu. Ia mencoba kembali melihat layar ponselnya yang ternyata benar disana tertera nama Pria tua mesum.

"Lalu kau siapa? Bukankah ini ponsel Marco?"

"Aku Stive. Marco sedang tidak bisa mengangkat telepon dalam waktu dekat ini. Tapi jika kamu mau ingin menemuinya, aku bisa membantumu untuk bertemu dengannya."

"Kenapa dia tidak bisa ia menjawab telepon ku? Apa terjadi sesuatu pada dirinya?" Ohh.. Ruby pun tiba-tiba merasa cemas dan khawatir.

"Jika kamu mau, aku bisa menjemput mu sekarang juga."

"Ok. Baiklah, segeralah datang." Sahut Ruby sebelum ia memutuskan panggilan tersebut.

Tiba-tiba detak jantung Ruby berdetak dengan sangat cepat. " Kenapa dengan jantung ku? Kenapa tiba-tiba berdetak dengan sangat cepat? Apa yang sebenarnya terjadi dengan pak tua itu sampai dia tidak bisa mengangkat atau bahkan berbicara dengan ku?" Semua pertanyaan itu bergemuruh di kepala Ruby saat ini. Karena bagaimanapun Marco sudah mengisi hatinya yang kosong walau belum sepenuhnya.

Sampai Stive pun datang untuk menjemput Ruby yang masih setia menunggu di ruang kerja Marco.

Dan Stive pun segera membawa Ruby kepada Marco yang saat ini sedang terkulai lemas di atas ranjang dengan ukuran king size.

Awalnya Stive ragu untuk membawa Ruby untuk bertemu dengan Marco karena bos nya itu tak mengizinkannya untuk memberi tahu Ruby. Tapi Stive berharap dengan kedatangan Ruby kali ini membuat Marco bersemangat dan agar cepat pulih.

Di sepanjang jalan entah mengapa Ruby merasa cemas dan juga gelisah, hatinya seolah bergemuruh tidak tenang dengan memikirkan seorang pria yang ia panggil dengan sebutan pria tua mesum itu. Dengan posisi duduk yang tidak tenang jemari rubik terus melilit satu sama lain menandakan bahwa sang pemilik tubuh saat ini benar-benar merasa tidak nyaman dengan situasi nya.

"Apa dia baik-baik saja?" Ruby memberanikan diri bertanya kepada Stive.

"Nanti kau akan tahu Setelah melihatnya, saat ini aku benar-benar tidak bisa menjelaskan apapun kepadamu." Perkataan Steve semakin membuat perasaan Ruby bertambah gelisah.

Gadis itu menarik dan juga menghembuskan nafas panjangnya, berharap tidak terjadi sesuatu yang berakibat fatal kepada pria berlangsung itu. Karena bagaimanapun pria itu sudah mengisi sedikit hatinya yang terasa hampa itu sekian lama.

Setelah sampai di mana Marco saat ini sedang dirawat, yaitu di kediaman dokter Smith. Yang tak lain adalah dokter pribadi Marco.

"Kau bisa masuk ke dalam, tapi aku ingatkan jangan mengeluarkan suara apa saat ini. Agar dia bisa lebih banyak beristirahat." Ruby pun mengerti dengan apa yang disampaikan oleh Stive.

Gadis itu perlahan membuka knop pintu, lalu sebentar mengintip untuk melihat keadaan Marco sebelum ia benar-benar masuk ke dalam, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Marco terkulai lemah di atas tempat tidur. Dengan perlahan ruby berjalan mendekati Marco. Gadis itu tak menyangka bahwa sosok di hadapannya ini yang ia baru saja mengenalnya dengan kepribadian yang seolah tak dapat satupun yang bisa melawannya.

Tapi nyatanya, pria di hadapannya yang saat ini terkulai lemah dan tak berdaya, ternyata mempunyai kelemahan juga.

"Siapa yang bisa membuatnya sampai menjadi babak belur seperti ini? Lalu mengapa dia tidak melawan untuk melindungi dirinya? Mengapa dia malah membiarkan orang itu memukulinya sampai kini dia tak berdaya seperti sekarang?" Semua pertanyaan itu salah berkeliling di kepala Ruby. Iya bener tak mengerti apa yang baru saja terjadi sampai membuat Marco tak bisa melawan.

"Dia terlihat bodoh jika seperti ini. Aku benar-benar membencinya." Lain di mulut lain di hati, bibir ubi memang tampak tajam ketika berbicara, tapi berbeda dengan reaksi tubuhnya yang malah merapikan rambut Marco yang nampak berantakan, Gadis itu bahkan juga mulai luka pada bibir Marco yang dibalut oleh perban dan juga beberapa luka di tubuh Marco yang lainnya.

Ruby mencoba mengirim pesan kepada Stive. Untuk bertanya siapakah yang sudah membuat Marco menjadi babak belur seperti saat ini.

"Siapa yang melakukan hal keji ini kepada bosmu?" Begitulah kira-kira isi pesan Ruby pada Stive.

"Kau ingin benar-benar tahu?" Jawab Stive malah balik bertanya.

"Apa aku terlihat sedang bercanda? Aku hanya ingin tahu siapa yang melakukan hal tersebut? Mengapa bisa-bisanya Marco hanya diam saja dan tidak melawan?"

"Lebih baik kamu tidak perlu tahu, karena sosok yang membuat Marco seperti saat ini bukanlah orang yang biasa."

"Maksudmu? Jadi Bahkan kamu juga tak ingin memberitahuku? Apa kamu tidak merasa kesal atau marah ketika melihat orang yang penting dalam hidupmu dalam kondisi babak belur seperti saat ini?"

"Bukankah sudah kukatakan, mau yang melakukan hal itu bukanlah orang yang biasa, jika Marco saja tidak bisa melawan apalah aku yang hanya serpihan ini? Ini bukan masalah Marco bisa melawan atau tidak, tapi dia lebih memilih diam daripada harus melawan karena saat itu jaminannya adalah...." Stive menggantung ucapannya dan itu membuat Ruby merasa semakin penasaran.

"Jaminan? Siapa yang kau maksud sebagai jaminan? Lalu mengapa Marco malah lebih memilih diam dari pada harus melawan? Sebenarnya siapa jaminan yang kau maksud?"

"Aku tidak berani mengatakannya saat ini, lebih baik kau menjaga Marco dan bersikaplah dengan baik saat berada di sampingnya. Aku berharap kau memberikan dampak yang positif dan juga memberikan kesembuhan kepada bos ku."

Ruby kembali menghembuskan nafasnya panjang ketika apa yang ingin dia tahu, tapi malah semakin membuatnya penasaran, melihat luka yang ada di tubuh Marcos saat ini. Ruby merasa bahwa pria di hadapannya ini telah dipukuli oleh beberapa orang dengan cara yang benar-benar brutal.

Ruby dapat mengetahui itu karena dia cukup lama hidup berada di jalanan, dan hampir mengetahui semua hal tentang hirup bikuk kehidupan jalanan yang penuh dengan para gangster. Apalagi Marco adalah salah satu mafia yang sebenarnya terkenal cukup kuat. Jadi Ruby merasa aneh ketika pria di hadapannya ini saat ini juga malah memilih untuk diam dan tidak melawan.

"Apa yang sedang ia pertahankan? Atau apa yang sedang ia lindungi sampai harus mempertaruhkan nyawanya sendiri?"

"Uugghh.." Bahkan dalam tidurnya pun Marco masih seolah merasa kesakitan, dan Ruby mencoba untuk mengusap punggung tangan Marco berharap pria itu lebih tenang dan juga merasa nyaman saat mengetahui ada seseorang berada di sampingnya yang ingin menjaganya.

Dan benar saja, Marco menggenggam tangan Ruby dengan sangat erat, salah tak ingin melepaskan tangan gadis itu dan juga tak ingin kehilangan.

"It's oke, i'm here with you. I promise I won't make things any more complicated."

Dan perlahan Marco pun memubuka kedua matanya yang masih berat dan penuh dengan lebam.

"Baby, Mengapa kamu bisa ada di sini?" Ucapnya yang bahkan hampir tak bisa di dengar oleh Ruby karena suara Marco yang masih sangat serak.

"Jangan terlalu banyak bicara dulu. Aku benar-benar membencimu dengan keadaan yang seperti ini, maka lekaslah sembuh dan segera membalas perbuatan mereka yang membuatmu kacau seperti saat ini."

Walau nada Ruby saat berbicara dengan Marco sangat ketus, tapi itu bahkan bisa membuat Marko sedikit menarik ujung bibirnya.

"Kamu mengkhawatirkan aku?" ucap Marco yang berusaha membuat tubuhnya bangun dan agar bisa terduduk.

Namun dengan cepat Ruby pun menahan tubuh Marco yang hendak bangun itu. "Apa kamu sudah gila? Kenapa nekat ingin bangun sedangkan kamu tahu kondisi tubuhmu saat ini sedang tidak baik-baik saja? Bahkan kau harus memakai korset, jadi itu menandakan bahwa tulang punggung atau dadamu sedang dalam keadaan yang retak, jadi tetaplah berdiam diri dan juga minum obat mu agar kau cepat pulih kembali."

"Obat?" Tanya Marco kepada Ruby. Karena obat dari dokter adalah satu-satunya barang sangat Marco hindari untuk selamanya.

"Iya, kenapa? Jangan bilang kau tak bisa meminum obat?" Tanya ruby tak percaya dengan tubuh Marco yang besar dan juga gagah itu tapi malah takut dengan hanya sebutir obat.

"Aku tak mengatakan itu bukan? Berikan padaku maka aku akan segera menelan pil aneh itu." Ucap Marco yang tak mau kehilangan harga dirinya di depan gadisnya tersebut dengan akan meminum obat yang Ruby beri kepadanya.

Ada beberapa saat kemudian ruby membuka satu persatu pil dan juga tablet sebagai obat Marco agar pria itu cepat sembuh,

Marco benar-benar menahan pahit yang ada di mulutnya ketika obat itu masuk dalam tenggorokannya, walaupun Marco sudah meminum air putih dengan dibantu dari sedotan, tapi masih saja terasa pahit di dalam mulutnya.

Marco terkejut dengan Ruby yang tiba-tiba membungkukkan tubuhnya dan mencium bibir Marco.

"Apa masih terasa pahit?" Ternyata gadis itu menciumnya untuk menghilangkan rasa pahit di bibirnya. Dan itu membuat Marco tersentuh dengan apa yang di lakukan oleh gadisnya itu.

"Apa terlihat sangat jelas?" Tanya Marco dengan masih dengan suara yang parau.

"Ternyata kau buruk dalam hal berbohong. Karena ekspresi wajahmu sangat tidak mendukung dengan hal itu."

"Bolehkah aku memintanya lagi? Karena itu sangat terasa manis." Bisa bisanya Marco membual dengan situasi saat ini.

"Apa kau benar-benar sudah bosan untuk hidup?" Ketus Ruby yang kembali ke setelan semula.

"Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?"tanya marco kemudian.

"Aku juga tidak tahu, aku bahkan baru saja datang."

"Siapa yang membawamu kemari?"

"Jangan salahkan siapapun untuk hal ini. Karena aku sendiri yang meminta untuk bertemu dengan mu, apa kau fikir aku tidak bosan berada di ruangan kecil itu terus?" Bohong Ruby saat menjawab.

1
ica
aku suka bangat
🍏A↪(Jabar)📍
*yang baru saja
@Al🌈🌈
/Good/
Sus Suswanti
kayak nya seru nih
Evi Yolanda
thot please lanjutkan
Yennie Ika
lanjut thorrr 🔥
💝F&N💝
ayo kak up lg. aku sudah vote.
Yennie Ika
lanjutt thorrr. semangat up nyaaa😗😗
Kunci Nama
besok tak up 5 lagi ya🤗
💝F&N💝
aku puas membacanya, kak.
tp jangan lama lama up nya. biar gak lupa alurnya
Yennie Ika
semangat up thorrr..... setiap menit ku menunggu lanjutannya😗
Mahfud Mahfud
Kecewa
Mahfud Mahfud
Buruk
Darmi X
sepertinya ada cinta segitiga di masa lalu
💝F&N💝
double double double up nya kak. semakin seru ceritanya. aku lagi penasaran akan kelanjutannya.
Reni Anjarwani
doubel up thorr
💝F&N💝
ayo semangat, kak
Anisa Amalia
Kecewa
Anisa Amalia
Buruk
Kunci Nama: buruk apanya kak?
total 1 replies
💝F&N💝
sampai bab 45 ini, ceritanya sangat menarik. aku suka.
ayo up lg
Sunrise🌞: Hallo kak mampir juga diceritaku yuk

STUCK WITH MR BRYAN
Kunci Nama: makasih kak🫶🫶
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!