NovelToon NovelToon
MUSUH TAPI CINTA

MUSUH TAPI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Menjadi Pengusaha
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Uriii

Bagaimana menderitanya Veronica Han yang harus hidup berdampingan dengan lelaki musuh bebuyutannya semenjak orok. yang sialnya lagi lelaki bernama lengkap Bian Nugroho itu adalah bos di cafe tempat ia bekerja. penderitaan ini akan terus berlanjut sampai akhirnya tumbuh benih cinta di antara kedua manusia paling tidak akur di dunia.

"Selamat pagi bos"

"jangan sok asik sama bos sendiri! mentang mentang saya orang yang kamu kenal jauh malah sksd begitu"

"terserah Lo deh Bian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uriii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

005 | Bian Kewalahan

"Gila! Bos gila!"

Veronica duduk di sofa dengan lemas, ia mengusap tengkuknya berusaha untuk meringankan pusing dan mual yang mendera.

Setelah tadi ia benar benar merasa enakan duduk di dalam mobil Bian, bosnya malah dengan entengnya kebut kebutan di jalan yang sepi. Membuat Veronica kembali pusing dan berusaha mencari tempat apapun itu untuk menadahkan mualnya.

Untungnya Bian dengan kepekaannya memberikan plastik bekas belanjaan ke Veronica dan kembali mengendarai mobilnya lebih ngebut lagi seperti di kejar setan.

Saat sampai di depan gang Bian memarkirkan mobilnya asal karna tidak bisa masuk ke dalam gang yang sempit itu dimana jalan menuju ke arah kost an milik Veronica tinggal.

"Masih mual?"

"Ya iyalah! Lo tau gue gampang mabokan Lo malah ngebut begitu bawa mobilnya."

Veronica yang masih kesal keluar begitu saja dan jalan dengan terburu buru masuk ke dalam gang sempit yang sangat sepi itu. Bahkan penerangan pun masih sedikit membuat gadis itu meremang seketika menahan ketakutan yang melanda.

"Nggak papa Ve," Ia berjalan cepat bahkan teriakan dari Bian pun ia hiraukan agar cepat sampai ke kost an.

"Nggak kuat gue! Mau berhenti aja lah kerjanya," Ia meraup wajahnya dengan kasar dan menghela nafas lelah.

"Tapi baru seminggu, nanti aja lah nunggu dua bulanan. Biar ada isi CV gue nya, kan ini baru pertama kalinya gue kerja"

Ia berjalan ke arah kamar mandi membersihkan badannya yang sudah lengket dan masih ada bau bekas mualnya tadi. Setelah selesai membersihkan diri, ia menatap setiap penjuru ruangan kost an nya yang kecil ini. Sangat berantakan, bahkan bekas cemilan dan baju kotornya berserakan kemana mana.

"Gara gara si Bianjing! Coba aja gue nggak lembur, kost an nih udah bersih dan jam segini gue dah tidur nyenyak"

Ia mengambil baju kotornya ke dalam ranjang kotor dan segera mungkin membereskan kekacauan yang ia perbuat. mulutnya pun sembari komat Kamit tidak jelas menyumpah serapahi bos nya.

...****************...

"Kamu di suruh dateng buat makan malam malah pulang larut begini"

"Kata mama malem, ya udah sih ini juga masih malem. Yang penting kan malem"

Laura yang mendengar penuturan dari anaknya itu reflek memukul bahu kekar Bian, Sedikit geram jika sudah menghadapi kelakuan anaknya yang nakal ini.

"Mama jadi nggak enak tahu sama tamu--"

"Hah? Tamu mah? Kenapa nggak bilang? Tau begitu Bian kerjanya lebih cepet lagi."

Wanita berusia setengah abad itu mendengus melihat anaknya beralasan ini dan itu. "Alah omdo!"

"Omdo apalagi ma? Mama tuh yah semenjak ikut arisan bahasanya suka aneh-aneh. Udah lah jangan ikut ma!" Alis Bian sampai mengerut saking tak sukanya ia pada perkumpulan ibu ibu.

"omdo itu omong doang! Oke? Sekarang catet di buku kamu biar hapal," Bian memutar bola matanya malas sampai membuat Laura cekikikan.

"Kenapa semua cewek tuh ribet banget sih?" Ia menggerutu dalam hati.

"Ma kembali ke topik utama, tamu siapa yang dateng tadi? Kolega papa? Temen arisan mama lagi? Atau tetangga baru?"

Laura terkejut dan menepuk dada Bian dengan slay ala ibu ibu. Ia tertawa anggun sampai menutupi dengan tangannya yang berat karna kebanyakan cincin.

"Kok kamu hapal sih tamu tamunya? Kamu hacker ya? Udah ngeretas data siapa? Data negara udah belum?"

"Ma!"

"Oke oke kita serius, tamunya itu salah satu yang kamu omongin tadi, temen mama. Tapi bukan yang di club arisan ya?"

"club nggak tuh" Bian menggerutu lagi. Jangan sampai keajaiban mama nya bisa mendengar suara hati Bian.

"terus siapa? Temen kumpulan yoga?" lagi lagi mamanya itu menggeleng membuat Bian menggeram kesal.

"Ma! Ayo dong to the point! Aku udah capek banget ini," Bian sudah berdiri loyo. Mamanya memang jahat! Anaknya sehabis pulang kerja harusnya di suruh istirahat malah di ajak ngegosip dengan bahasa yang nggak jelas.

"Ck! Kamu nggak peka ah!"

"Ya mana gue tau! Mama kasih kode nggak,. Bian suruh nebak! Nggak nebak salah nebak salah!" Bian memejamkan matanya sekejap sebelum membuka kembali dan menatap sang mama dengan lembut juga penuh kesabaran.

"Ya udah, siapa dong mama ku yang paling cantik?" Bian kembali bertanya. Ia memilih duduk di sofa keluarga tak menghiraukan mamanya yang masih berdiri di undakan tangga terakhir.

"Dih! Jangan jauh jauh dong! Ntar suara mama nggak kedengaran sama kamu, kamu kan budeg"

"oke Bian, sabar. Tadi abis ngadepin cewe ngambek karena mabok dalem mobil. Sekarang harus pakai kepekaan tingkat tinggi, sabar."

"Mama aja dih yang ke sini, Bian capek pengen duduk," Laura hanya ber oh membuat lelaki itu menahan kesal setengah mati. Akhirnya ia mengalah, berjalan kembali ke arah mamanya yang masih stay di undakan terakhir.

"Jadi yang dateng tuh temen mama dari tempat tinggal kita dulu. Jeng Nia sama keluarganya," Mamanya sekali memberi tahu malah sambil bisik bisik. Memang ya, ibu ibu jika sudah gosip. Semakin pelan suaranya semakin luar biasa topiknya.

"Terus?"

"Terus tuh ya! Anaknya yang seumuran kamu dah gede! cantik lagi, dia kerjanya jadi model. namanya siapa tuh?... Emh... Itu loh yang raba raba tuh."

Bian yang sudah lelah menyahut. "Naraba?" Laura mengangguk antusias.

"Ih kamu masih inget aja ya! Kayanya jodoh deh," Bian berdecak tak suka. Kan? pasti ujung-ujungnya jadi jodoh menjodoh lagi. Ia sudah menebak sih.

"Kita lanjut besok aja ma, aku udah capek banget. Kerjaan juga belum kelar setengah lagi," Laura yang kasihan pun mengangguk dan mengusap kepala sang anak sebelum Bian naik ke atas menuju kamarnya.

...****************...

"Pagi bos"

"pagi"

Chika menatap heran ke arah bosnya yang seperti hilang tenaga di pagi hari yang cerah ini. "Lemes amat bos, sakit tah?" Chika basa basi melihat wajah Bian yang pucat. Siapa tahu ia bisa menolong jika bos nya meminta bantuan.

"Nggak apa-apa, karyawan yang lain mana? Belum pada dateng?" Tanya Bian saat di rasa cafe ini ada yang kurang. Kurang ramai dan heboh seperti biasanya.

"Veronica doang sih pak yang belum dateng. Nggak ada kabar juga di chat dari tadi. Masih molor mungkin"

Bian hanya mengangguk dan melanjutkan jalannya menuju ruangan. Sementara Chika sudah menatap heran ke arah lelaki itu, biasanya sedikit kesalahan Veronica Bian pasti akan meledak ledak dan tak punya hati nurani menghukum Veronica seperti kemarin. Tapi sekarang? Melihat bos nya biasa saja ia jadi menaruh curiga.

suara gebrakan pintu di tutup terdengar di ruangan Bian yang hening kedap suara. Ia tersenyum licik.

"Telat ya? Gue punya alasan dong buat ngejailin dia lagi"

1
martina melati
hahaha... dibalik ada hulk /Facepalm/
martina melati
pasti vero dikira laki2 krn potongan rambutny yg auper pendek
Diamond
Sempurna! Semua elemen yang aku suka ada di sini.
Mehayo official
Aku udah binge-reading sampe tengah malem gara-gara cerita ini, teruskan ya thor! 💕
Uriii: Terima kasih sudah membaca cerita pertama aku. Nantikan chapter selanjutnya ya🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!