🍷👄🍷👄🍷👄WELCOME👄🍷👄🍷👄🍷
"HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA"
Seorang gadis berusia 19 tahun yang sedang di tinggalkan oleh ke2 orang tuanya meninggal dunia, dan kini ai hidup sebatang kara
Chaterine Cristian terpaksa mencari pekerjaan untuk bisa bertahan hidup.
namun naas
Kata ketua mafia itu ia akan di jadikan korban Organisasi gelap serta organnya aka di perjual belikan di pasar ilegal.
Ternyata...
Ia tidak jadi menjadi korban, malah ia menjadi tahanan/tawanan hasrat ke2 ketua mafia kejam itu.
End
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR (DE-W-A-SA)
BAGI YANG DI BAWAH UMUR HARAP "SKIP"
TIDAK MENERIMA KOMEN HATE, YANG BISA MENJATUHKAN SEMANGAT DAN MENTAL AUTHOR, JUGA TOLONG DI HARAPKAN UNTUK MENGHARGAI SEBUAH KARYA, KARENA MENGARANG DAN MENULIS KARYA TIDAK SEMUDAH MEMBACA.
JANGAN LUPA BERI SEMANGAT AUTHOR
DENGAN CARA
-LIKE
-KOMEN
-VOTE
-RANTING
-SUBSCRIBE
BABAY
SEBELUM KEPO, BURUAN BACA CS NYA NANTI PENASARAN LHOO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu
Kevin berjalan menyusuri lorong kamarnya, dan ketika sampai di depan pintu kamar Nathan ia memegang Handel pintu lalu membukanya dan masuk kembali menutup pintu.
"Ada apa?" Tanya Kevin antusias.
"Mengapa kau memakai mantel dan Syal?" Sambungnya lagi.
Nathan pun berbalik badan lalu menjawab pertanyaan Kevin
"Apa kau tidak ingin ikut?" Ucap Nathan.
Kevin pun bingung dengan ucapan yang keluar dari mulut Nathan.
"Apa maksudmu?" Tanya Kevin sambil duduk santai di sofa.
"Aku ingin keluar menghampiri Chaterine" Ucap Nathan.
Seketika itu juga mata Kevin terbelalak ia terkejut bahkan ia tersedak air liur nya sendiri.
"Kau ingin ikut tidak?" Tanya Nathan tegas.
"T-tapi bukannya..." Ucapan Kevin terpotong.
"Kita mengenakan mantel, dan syal bodoh, tutupi wajah, agar bawahan si tua bangka itu tak mengenali kita." ucap Nathan
Tanpa berfikir panjang, Kevin menelpon Marvel agar membawakan mantel dan syal yang tebal, karena kebetulan sekali cuaca di luar sana dingin di akibatkan turunnya salju secara tiba².
Marvel yang mendapat pesan sekaligus perintah pun segera berlari ke kamar Kevin untuk mengambil mantel dan syal lalu bergegas menuju kamar Nathan.
Tok
Tok
Tok
"Masuk lah" ucap Nathan.
Marvel pun masuk dan segera memberikan mantel, dan syal itu ke tangan Kevin.
"Emangnya mau kemana kalian? " Tanya Marvel penasaran.
"keluar sebentar" Sahut Nathan.
"Jaga ruangan ini, jangan ada yang keluar dan melanggar perintah ku faham" sambung Nathan
Marvel hanya mengangguk kecil, dan memperhatikan Kevin yang sedang memakai mantel, dan syal itu.
"Apa kalian yakin tidak ada yang mengetahui kalian?" Tanya Marvel lagi.
"Yakin lah, mustahil kami akan di tahan dan di tangkap" Ujar Kevin.
"Yaudah kami pergi dulu, jaga mansion private ini baik²" Ucap Nathan
Marvel hanya mengangguk, dan memperhatikan langkah Nathan, dan Kevin yang semakin menjauh dari dirinya menuju pintu rahasia di balik lemari tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di negara Indonesia...
George, Daminan, dan Carl sudah mendarat dengan selamat dan sampai di dilla yang di pesan mereka.
"Kemana kita akan pergi pah?" Tanya Carl.
George tidak menanggapi ia fokus dengan ponselnya karena sedang membalas pesan Chat dari sang istri yang menanyakan apakah Chaterine sudah ketemu.
Carl menepuk pundak George.
Puk
George kaget dan berbalik badan.
"Ada apa Carl?" Tanya George
"Siapa yang Chat?" Tanya Carl
"Mamah, yasudah ayo kita ke filla dulu untuk beristirahat" Ucap George sambil mematikan ponselnya dan menyimpan di saku Jaz mereka.
Setelah itu George merangkul pundak Carl dan mereka berjalan menuju mobil untuk mengantarkan mereka ke filla.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedangkan di Italia...
Nathan, dan Kevin mengendarai mobil sport Tesla nya, lalu melaju membelah kerumunan macet dan padatnya pengendara dengan satu kali 5x klakson.
Sontak pengendara di sana menyingkir karena mengetahui itu adalah king mafia yang ingin melintas di jalan tersebut.
Saat sampai, mereka memasang syal dengan teliti sehingga mereka benar-benar sulit untuk di kenali oleh orang yang kenal oleh mereka.
Nathan, dan Kevin pun masuk dengan mengendap-endap karena ia tak ingin Chaterine tau mereka datang ke rumahnya.
Saat sudah masuk mereka mengunci rumah itu lalu menuju kamar Chaterine untuk menghampiri sangat pujaan hati nya.
Saat memasuki kamar secara diam-diam, mereka berhasil mengejutkan Chaterine dengan kedatangan mereka.
"Aaaaaaaa apa yang kalian lakukan? " Chaterine berkata karena kaget.
Nathan, dan Kevin hanya tersenyum melihat tingkah laku Chaterine yang masih sama seperti dulu.
Nathan duduk di sofa, begitu juga dengan Kevin yang ikut duduk sambil mengangkat kaki ke atas meja.
"Tck, sudah hampir 5 bulan kau tidak berada di sisi kami, apa kau tidak merindukan kami? kami saja sangat² merindukan mu, apa kau tidak mempunyai hati...? " Tanya Kevin
Chaterine hanya bergidik ngeri, dengan tingkah laku Nathan, dan Kevin.
Ia tidak menghiraukan kedatangan mereka, bahkan ia tak menanggapi kehadiran mereka.
"Aku punya hati, tapi... Hati ku sudah di isi oleh seseorang yang tampan dan gagah" ledek Chaterine.
"Ia berkulit putih, sixpack nan kekar, wajahnya tampan dan rupawan, ia lembut dan penyayang, bahkan pipinya merah semu seperti buah persik 🍑." Lanjut Chaterine.
Nathan, dan Kevin merasa panas terbakar api cemburu, namun mereka sadar bahwa Chaterine hanya meledek mereka dan menginginkan mereka pergi dan marah lalu meninggalkan Chaterine sendirian.