pada suatu waktu terjadi suatu tragedi berdarah yang didasari dari perebutan harta dan kekuasaan, dengan adanya tragedi tersebut seorang ayah menyuruh isterinya untuk membawa pergi anak pertama mereka, akibat ketakutan sang isteri pun membawa anak tersebut ke sebuah kampung dan menyimpan anak tersebut di sebuah pematang sawah karena khawatir akan terjadi sesuatu kepada dirinya.. sang ibu pun berencana kalau nanti sudah selesai krisis yang terjadi dia akan pergi kesana... sang ibu pun menyimpan anak tersebut disebuah box bayi dan sebuah kalung pemberian ayahnya, sang ibu pun menulis surat disana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E'Ngador Together, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu Bagian Keluarga ini
setelah makan dan membayar semuanya mereka pun pergi dari restoran tersebut.
" kamu ikut tante dan kakak aja ya... Daripada kamu tidur dimana mana, nanti akan banyak yang ganggu kamu." kata ibu marni
" iya tante.. Tapi apa aku enggak akan merepotkan tante dan kakak." kata yasmin
" enghak kok. kakak senang malahan punya teman main." kata ella
" enggak kok sayang, ibu dan kakak malahan senang kamu bisa tinggal sama kami." kata ibu marni
" terimakasih banyak tante... Kakak." kata yasmin, dia pun menangis lagi. Bu murni pun meminta pak budi untuk mencari toko pakaian anak anak. Setelah menemukannya bu murni mengajak yamin turun untuk memilih pakaiannya, ella pun semangat memilihkan pakaian untuk yasmin.
Mereka pun membeli baju untjk yasmin baju main dan banu tidur
" umur kamu berapa tahun sayang." kata ibu murni
" kata kakek umur aku mau 7 tahun tante. Ini enggak kebanyakan tante bajunya" kata yasmin
" enggak kok, nanti kalau kurang kita beli lagi ya." kata ibu murni. Setelah belanja mereka pun pulang.. Sampai di rumah ibu murni mengajak mandi yasmin, dia pun memandikan yasmin yang sudah kucel tidak keurus.
" kamu cantik sekali sayang."kata ibu marni
" terimakasih tante.. Tante baik sekali sama yasmin. Ibu marni pun memakaikan pakai yang tadi dibeli. Terlihat gadis cilik itu cantik setelah dirawat. setelah memakaikan pakaian ibu marni memperkenalkan yasmin ke yang ada di rumah.
" wiiih adik kakak cantik bener." kata ella
" iya ya, yasmin cantik.." kata evan
" makasih kak." kata yasmin tersenyum.. Dia sekarang sudah bisa tersenyum
" nanti kamu tidur sama kakak ya." kata ella
" iya kak.. Makasih ya kak sama tante." kata yasmin
" mulai saat ini, yasmin jangan panggil tante lagi ya... Mulai sekarang panggil ibu aja.. Yasmin sekarang sudah menjadi bagian keluarga ini." kata ibu marni
" iya tante.... Eh.. Ibu." kata yasmin
" iya yasmin.. Mulai sekarang kamu adik kakak yang cantik." kata ella
" iya dik... Kamu sekarang bagian dari keluarga ini, kamu enggak sendiri lagi ada kakak, kak ella dan ibu yang akan sayangi yasmin." kata evan. Ibu marni pun menelepon pengacara yang biasa menagani perusahaannya, dia mau mengadopsi yasmin sebagai anaknya.
" ibu habis telepon siapa." tanya evan
" ibu habis telepon pak hendrik pengacara yang suka bantu di perusahaan, ibu akan mengangkat yasmin sebagai anak ibu. Kalian keberatan enggak." kata ibu marni
" enggak bu, kita senang kok." kata evan dan ella
" nanti kita akan pergi ke tempat yasmin, pak hendrik akan mencari tau dulu keberadaan orangtuanya supaya lebih mudah dalam mengurus surat suratnya." kata ibu marni
" kalau kamu mau makan bilang ke bibi aja ya, kalau mau nonton kamu nyalain aja televisi ini, gini caranya," kata ella
" iya kak.. Yasmin senang bisa punya keluarga lagi." kata yasmin sambil memilih chanel televisi, dia pun memilih film kartun, terlihat kegembiaraan diwajah cantiknya. Dia pun sambil tiduran di sofa. Evan pamit pergi ke kamarnya.. Lalu dia bermeditasi. Suara tadi pun terdengar lagi. " kamu benar benar anak yang baik, dia anak yang baik yang akan membawa keberuntungan biat keluarga kamu ini... Karena kamu sudah membantu anak itu... kamu akan mendapatkan hadiah..." lalu badan evan bergetar... Evan merasa kekuatannya melonjak dan fikirannya pun bergejolak disana terdapat banyak informasi mengenai pengobatan. Evan merasakan pusing dengan keringat bercucuran.
di sofa yasmin yang sedang menonton televisi pun tertidur, bu marni yang melihat gadis cantik itu pun menyelimutinya, dia begitu sayang kepada yasmin, bu marni membayangkan kondisi yasmin dengan evan, evan masih beruntung ada pak braja dan bu surti yang merawat, sedangkan yasmin anak gadis kecil mencari makan sendirian, tidur pun entah dimana. Bu marni pun masuk ke kamarnya menyiapkan apa yang diperlukan untuk mengadopsi yasmin,
" duh adik kakak yang cantik tertidur disini, maaf ya kakak tadi menyelesikan tugas sekolah kakak dulu jadi enggak bisa temani kamu." kata ella. Jam 4 yasmin pun terbangun, dia pun melihat sekeliling, dia masih merasa asing lalu duduk dan melihat ella yang sedang nonton.
" kak... Ini dimana." kata yasmin
" ini di rumah dik... Kenapa kamu mimpi buruk ya." kata ella, lalu memeluk gadis itu.
" maaf ya kak, aku ketiduran, mengotori kursi ini." kata yasmin dia pun berusaha turun dari sofa
" dik kamu bicara apa sih... Enggak kok, kamu enggak bikin kotor, kalau pun kotor nanti tinggal dibersihin aja. rumah ini sekarang adalah rumah kamu juga, jangan bicara begitu lagi ya, kamu mau minum atau mau makan, kakak ambilkan dulu ya atau sama kamu supaya kamu bisa milih mau makan apa." kata ella
" ikut aja kak." kata yasmin, dia pun mengikuti ella pergi ke dapur, ella pun memberikan gelas minum yang sudah iya isi, ella pun menyuruh yasmin memilih makanan ringan dan buah buahan. Mereka pun pergi ke tempat nonton tadi.
" eh udah bangun sayang." kata ibu marni
" udah tante... Eeeh.. Ibu." kata yasmin yang sudah mengingat kejadian tadi.
" tadi yasmin bawa tas.. Tasnya dimana ya." kata ibu marni
" di mobil sepertinya bu, belum di turunkan." kata ella. Ibu marni menyuruh siti untjk mengambil tas yasmin di mobil.
" boleh ibu buka tasnya nak." kata ibu marni
" boleh bu, enggak ada apa apa kok bu, hanya ada 1 pakain ganti sama samping sarung untuk selimut." kata yasmin
" ibu suruh cuci pakaian sam tasnya ya." kata ibu marni
" iya bu." kata yasmin mengangguk, pas melihat lihat tas yasmin bu marni melihat selembar kertas, dia pun melihatnya, Lalu membacanya.
" yasmin..... Umur kakek mungkin sebentar lagi, kakek enggak bisa menemani kamu lagi, kakek mau memberi tau kamu nak, bahwa kakek ini bukan kakek kandung kamu, kakek menemukan kamu waktu bayi saat kakek mengambil rongsokan, lalu kakek merawat kamu nak, tapi maaf kakek enggak bisa merawat kamu dengan baik malahan menyusahkan kamu. kakek juga enggak tau siapa orang tua kamu. Tapi kakek yakin suatu hari kamu akan menemukan kebahagiaan.. Kakek berharap jika kakek sudah tidak ada kamu mau mendoakan kakek yaaaaa... Kakek mendoakan kamu semoga saja kamu akan menemukan orang yang sayang ke kamu, merawat dan membesarkan kamu dengan baik, sehingga kamu menemukan kebahagiaan." isi surat tersebut, bu marni pun meneteskan air matanya
" ini ibu simpan ya sayang." kata bu marni
" iya bu... Aku juga udah tau kok isinya, aku belajar baca kalau ada buku yang dibuang orang." kata yasmin
" kamu anak baik sayang.. Jadi kamu disini saja, jangan kemana mana lagi ya." kata bu marni
" iya bu, ibu sama kakak orang baik, jadi aku juga enggak akan kemana mana bu, kecuali ibu sudah tidak suka lagi sama yasmin dan tidak menginginkan yasmin lagi." kata yasmin.
" ibu dan kakak selalu mengharapkan yasmin tetap disini yang penting yasmin juga baik, enggak nakal, nurut, dan kalau ada apa apa yasmin harus bilang ke ibu atau ke kakak ya." kata ibu marni
" iya bu, yasmin janji akan jadi anak baik dan nurut." kata yasmin. Bu marni pun memeluk yasmin, yasmin pun makan makanan yang tadi diambil dari dapur lalu menonton lagi sama ella, sedangkan bu marni pergi ke kamarnya dan memberitahu pak hendrik tentang surat itu.