NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Mutlak

Sistem Kekayaan Mutlak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Kaya Raya
Popularitas:102.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: RyzzNovel

Lahir dalam keluarga yang miskin, Artian Morph harus menelan pahitnya hidup ketika orang tuanya meninggalkan dirinya sendiri.

Pada saat dia berpikir bahwa dirinya sangat bahagia karena pacarnya berada di sisinya, semuanya hancur setelah dia mengerahkan sisa tabungan yang orang tuanya tinggalkan untuknya.

Ketika kehidupannya terjerumus dalam neraka kesedihan, orang orang mulai mencemoohnya, diperlakukan dengan kasar tanpa ada satupun yang menolongnya.

"Ahaha, apakah kematian benar benar sangat merindukanku?"

Ketika dia menyerah pada hidupnya, berniat untuk melompat dan bunuh diri dari sebuah jembatan yang sepi.

Suara yang tak manusiawi layaknya suara dari kecerdasan buatan terdengar di udara yang kosong.

«Sistem Di Aktifkan»

Roda takdir kini kembali berputar, mereka yang diatas harus segera terjatuh dan yang dibawah akan mulai merangkak untuk mendapatkan posisi yang diatas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Kelegaan

Alexander Graham.

Setelah dipikir-pikir lagi, Artian akhirnya mengingat identitas dari pria tua tersebut.

Sesosok pengusaha sukses yang berhasil mendominasi pasar saham dan mendapatkan kekayaan yang luar biasa banyak. Koneksi, kekuasaan dan yang lainnya, dia disebut sebagai seorang pemilik tangan emas.

Setiap bisnis yang dia sentuh akan selalu mencapai kesuksesan yang menggiurkan. Namun karena dia sudah tua, anaknya melanjutkan bisnisnya dan kini cerita lama tersebut sudah menjadi bagian dari masa lalu.

Posisi yang luar biasa dan identitas yang tidak main main. Artian menghela nafas kasar karena dia baru mengingat hal tersebut sekarang.

'Yah, lagipula tidak ada yang akan berubah.'

Artian menatap Alexander yang sudah begitu dekat dengan dia maupun Adam. Tersenyum ringan dan melambaikan tangannya kepada Alexander dengan santai.

“Pak tua, kita bertemu lagi.“

Ucapan Artian begitu santai hingga membuat orang orang disekitar menjadi terkejut dan tidak mampu berkata-kata.

Mereka tentunya mempertanyakan apa hubungan Artian dengan sosok Alexander Graham yang memiliki reputasi yang luar biasa.

Bahkan Adam terlihat terkejut dengan sifat itu.

“Lama tidak bertemu nak, bagaimana kabarmu?“

Alexander datang dan menghampiri Artian dengan senyuman di wajahnya, membuat sekitar menjadi lebih panas.

Artian mengangkat bahunya dan menjawab dengan acuh tak acuh.

“Harusnya kabarku menyenangkan, namun kesenangannya hancur karena situasi ini.“

Melirik ke arah Adam, Artian mendengus kesal. Sungguh sebuah kesialan baginya untuk bertemu dengan Adam ketika dia sedang melaksanakan misi nya.

Alhasil beberapa waktu telah terbuang.

Adam berkerut dengan tubuh yang gemetar, melihat Artian yang berbicara santai kepada Alexander membuatnya memahami banyak hal langsung.

“Ka-kamu! Apa hubunganmu dengan tuan Alexander?!“

Bahkan Adam yang memiliki kekuasaan yang luar biasa dari keluarganya, harus menundukkan kepalanya dengan hormat kepada sosok besar seperti Alexander.

Artian tidak menjawab, lagipula Alexander lah yang maju untuk menjawab pertanyaan tersebut sambil terkekeh.

“Heh.. dia adalah penyelamat nyawaku. Apa ada yang salah dengan itu?“

Adam tersentak dengan wajah pucat yang putus asa.

Keluarganya adalah keluarga yang memiliki kekuasaan yang luar biasa, itu adalah hal yang pasti tentunya. Namun, dihadapan sebuah gunung seperti Alexander Graham, apa yang bisa dia lakukan?

Menyinggung seseorang yang mereka hormati saja adalah sesuatu yang sangat salah, dan Artian melakukan hal itu. Artian menjadi salah satu orang yang telah menerima kehormatan dari keluarga tersebut.

Ini adalah sesuatu yang tak terduga bagi Adam.

“I-itu-! Uh m-maafkan aku!“

Tanpa sadar, dia sudah menundukkan kepalanya serendah mungkin dan meminta maaf kepada Alexander dengan wajah pucat dan tergagap.

Alexander mendengus kesal, dia memalingkan wajahnya dengan terang terangan.

“Kenapa kamu meminta maaf padaku? Apa kamu berbuat kesalahan padaku?“

Alexander terdiam, dia menatap ke arah Artian kemudian melanjutkan.

“Minta maaflah kepada orang yang kamu ingin celakai, tidakkah orang tuamu mengajarimu hal itu? Oh- atau orang tuamu menelantarkanmu? Menyedihkan.“

Adam tersentak dengan panik ketika punggungnya basah karena keringat. Dia mengatupkan bibirnya dan menahan ejekan tersebut kemudian beralih kepada Artian.

“Maafkan aku, ini salahku.“

Artian menatap Adam, dia tersenyum dengan santai tanpa terlihat terganggu sedikitpun. Namun jauh di dalam hati Artian, dia berpikir keras dan tidak membiarkan dirinya lega dengan situasi ini.

Banyak hal bisa terjadi dan dia harus bersiap untuk semua kemungkinan. Jalur yang sistem atur untuknya, bukanlah jalur yang dimana dia bisa berjalan tanpa alas kaki dengan mudah tanpa bertemu dengan bebatuan dan kerikil yang menghalangi.

“Jika kamu sudah meminta maaf maka itu tidak masalah.“

Wajah Adam menjadi cerah dan penuh dengan kelegaan. Namun, ucapan Artian selanjutnya membuatnya membeku di tempatnya.

“Hanya saja, apa kamu pikir aku akan membiarkan semua hal ini selesai begitu saja?“

Adam memucat dan tidak mampu berkata-kata.

Alexander bahkan sedikit terkejut dengan sikap Artian yang sepertinya penuh dengan keinginan balas dendam.

Dia menyentuh bahu Artian kemudian menasehatinya dengan nada suara yang selembut mungkin.

“Nak, aku tahu kamu dendam padanya atas kejadian tersebut. Namun, ingatlah jika bocah itu berasal dari keluarga elit. Dia tidak akan membiarkanmu begitu saja setelah melakukan sesuatu pada keturunannya.“

Memang benar akan ada masalah seperti itu, namun Artian sama sekali tidak bergeming. Melainkan, dia malah tersenyum lebih cerah daripada sebelumnya.

“Maka, biarkan mereka datang padaku.“

Artian menyingkirkan tangan Alexander di bahunya, kemudian mendekati Adam ketika Alexander masih terpaku di tempatnya.

Saat itu juga, Adam yang tidak bergerak, tiba tiba saja tersungkur ditanah dengan pipinya yang merah.

Sebuah suara tamparan yang keras bergema di tempat itu membuat beberapa orang menelan salivanya dengan takjub dan takut.

“Tunggu.. maafkan aku, maa-”

Mengabaikan Adam yang merengek, Artian sedikit menurunkan tubuhnya. Dia menarik kerah baju Adam dan menariknya agar berada di posisi ketinggian yang cukup.

Mengangkat tangannya, Artian melesatkannya dan menampar wajah Adam.

“Tamparan ini untuk hatiku yang hancur.“

Mengangkat tangannya lagi, Artian sekali lagi menampar wajah Adam.

“Tamparan ini, untuk warisan orang tuaku yang telah kamu buang dengan sia sia.“

Tidak berhenti disana, Artian menampar sebanyak dua kali lagi.

“Dan tamparan ini… hmm… apa ya..? Yah, hanya untuk kesenanganku haha..“

Semua orang menahan nafas pada kejadian tersebut, mereka semua tau jika Artian adalah seorang rakyat biasa tanpa dukungan apapun.

Menghajar seorang tuan muda yang bahkan tidak bisa mereka lakukan tanpa pertimbangan yang cukup, membuat mereka merasa bahwa Artian mungkin saja adalah tipe seorang lelaki yang kejam dan tidak kenal ampun.

Bahkan Alexander yang telah melihat sisi baik dari Artian, merasa terkejut dengan kejadian itu dan tidak mampu bergerak.

Kedua pipi Adam bengkak dengan warna merah yang terlihat begitu jelas. Dia meringis kesakitan, menggeliat di tanah dengan wajah yang menyedihkan.

“Maaf— maad- maaf..- kumohon.. maafkan- aku—”

Artian melihatnya dengan acuh tak acuh, senyumannya masih bertahan di wajahnya. Seakan tidak terjadi apapun, dia menghela nafas lega kemudian meregangkan tubuhnya.

“Ah… ini benar benar melegakan.. fyuh..!“

Dia kemudian menatap sekitarnya dan mendekati Alexander yang masih terpaku. Senyuman yang santai itu terus melekat membuat mereka merasa agak tidak nyaman dengan senyuman itu.

“Pak tua, bantuan yang kamu bilang saat itu. Bisakah aku meminta tolong sekarang?“

Alexander tersentak, kemudian langsung kembali sadar karena suara dari Artian.

“Tentu saja, selama aku bisa, aku akan membantumu.“

Alexander tau apa yang harus dia lakukan dan bagaimana dia harus bersaksi atas apa yang Artian lakukan pada Adam.

Namun, dia punya pemikiran dan perasaan jika, Artian adalah sesosok pria yang tidak sesederhana kelihatannya.

Hal tersebut menarik minatnya, sebuah minat yang bahkan membuat dirinya sendiri gugup.

Nah, sekarang, apa yang Artian inginkan padanya?

***

1
Anonymous
Luar biasa
M Rizky
semangat terus berkarya/Drool//Drool//Drool/
M Rizky
semangat thoor/Drool//Drool//Drool/
coco
mo hiatus kah kaya novel novel sebelah???
Weaver's: enggak, ini otak saya lagi kosong, kalau nulis narasi sekarang bakal aneh, jdi istirahat bntr sambil lanjutin yang baru
total 1 replies
Mas Jono
12 km 10 menit,,,tubuh masih lemah,,,🤔🤔🤔🤔🤔
Deni Saputra
cukup penasaran..lanjut
Deni Saputra
senang y byk uank
Deni Saputra
lanjut
Deni Saputra
ayo bangkit
Dimas Setiawan
nice
coco
banyakin up nya thorr hheheheh
Tama Go
upp lagi Thor
ardikyezt
Luar biasa
X Rei
Lnjutt trus thorr
Hapid228 Hapid
jgn lupa cerita lanjutanya
Hapid228 Hapid
lebih banyak buat cerita sistem di usia 23/25 kaya gini tor seru
Dimas Setiawan
nice
mas maman
lanjut trus tor
Elok Fauziah
Semangat thorrr🔥🔥🔥
Didi Wahyudi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!