NovelToon NovelToon
PARTNER

PARTNER

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:70.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Tidak ada seorang pun yang tidak ingin sukses dalam hidupnya. Oleh sebab itu, dengan berbagai cara orang berusaha untuk mencapai kesuksesan. Salah satu cara adalah memiliki partner yang baik.

Partner adalah pasangan yang dapat saling melengkapi dalam sebuah hubungan. Bisa dalam hubungan apa saja, baik usaha, pekerjaan, asmara dan lain sebagainya.

Jadi jika kalian terlibat dalam suatu hubungan yang mengharuskan untuk saling melengkapi, kalian merupakan partner seorang terhadap yang lain.

Ini adalah kisah bagaimana seseorang yang menjalin hubungan dan manjadi partner terhadap pasangannya untuk membangun usaha, asmara dan keluarga.

Selamat membaca.
❤️🙏🏻🩵

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Panik 3

...~•Happy Reading•~...

Walau berat, Bu Dinna menebalkan mukanya untuk bertemu dengan Ophelia, sebab dia benar-benar kekurangan uang dan membutuhkan uang tambahan. Jadi ke esokan harinya setelah Pak Johan berangkat ke kantor, dia berdandan cantik dan mengenakan pakaian bagus, lalu pergi ke tempat Akasa Catering.

Bu Dinna tahu tempat itu, sebab pernah diperlihatkan oleh Pak Johan sebelum mereka menikah. Jadi dia tidak merasa canggung saat tiba di tempat catering. Bu Dinna bersikap seperti nyonya besar yang sedang datang insfeksi tempat usahanya. Sangat percaya diri saat membuka pintu dan masuk begitu saja, tanpa bertanya atau mengetuk.

"Maaf, Bu. Ini tempat terlarang buat orang luar." Bu Dinna dicegah oleh seorang pegawai wanita yang mendekat sambil membuka kedua tangan lebar di depannya.

"Saya bukan orang luar, jadi minggir." Bu Dinna mendorong pegawai wanita yang mencegahnya masuk dengan tangan, seakan dia adalah pemilik tempat itu.

"Ibu siapa? Tidak boleh masuk ke dalam. Kami sedang siapkan pesanan acara kawinan. Jadi cukup di sini saja dan katakan keperluan ibu." Pegawai wanita tersebut terus mencegah Bu Dinna melangkah. Bu Dinna tetap mendorongnya, membuat pegawai wanita itu kesal.

"Katakan saja anda siapa dan mau bertemu dengan siapa. Nanti ada yang panggil orangnya." Pegawai wanita itu berkata lagi dan berkeras mencegah Bu Dinna melangkah ke ruangan tempat persiapan menu pesanan konsumen.

"Saya istri pemilik catering ini, jadi saya bisa masuk ke mana saja." Ucapan Bu Dinna yang keras dan garang membuat pegawai wanita itu tercengang.

"Ada apa, Nora?" Tanya seorang wanita paru baya yang cantik dan ayu keluar dari belakang, karena mendengar suara ribut di ruangan depan.

"Maaf, Bu. Ibu ini bilang istri pemilik catering ini dan mau masuk ke dalam." Nora berkata sambil menunjuk Bu Dinna yang menatap tajam ke arahnya.

^^^Ucapan Nora membuat ibu yang baru datang melihat Bu Dinna dari atas sampai ke bawah, lalu ke atas lagi. Wajahnya berubah memerah dan mata membesar melihat Bu Dinna.^^^

"Istri pemilik catering ini?" Tanya ibu yang baru datang dengan wajah yang sudah berubah warna, karena sangat terkejut. Sontak tangannya mengepal dan siap menjambak, sebab mengira yang datang adalah istri baru suaminya.

"Coba anda katakan sekali lagi. Anda istri siapa?" Tanya ibu itu lagi sebelum bertindak kasar atau brutal bersama pegawai lainnya.

"Saya istri Johan Thurana." Jawab Bu Dinna dengan yakin, tanpa menyadari situasi di sekitarnya.

"Ooh...." Ibu tersebut melemaskan tangannya dan menghembuskan nafas perlahan, tapi kuat. Sehingga bahunya turun dan naik, berusaha melepaskan emosinya.

"Istri Pak Johan, pemilik catering ini sudah meninggal. Kalau anda istri baru Pak Johan, silahkan bicara dengan anaknya, Ophelia." Ibu tersebut menjelaskan dengan wajah yang kembali normal, tanpa emosi.

^^^Ibu tersebut sudah tidak berpikiran negatif lagi seperti sebelumnya. Beliau mengira, yang datang adalah istri baru suaminya dan mengklaim bahwa catering tersebut adalah milik suaminya.^^^

"Kalau begitu, saya mau bertemu dengannya." Bu Dinna masih percaya diri dan bersikap galak.

"Nyonya, Nak Ophelia sudah menjual catering ini kepada kami dan dia tidak ada di sini. Jadi anda tidak perlu berada di tempat ini. Silahkan bicara dengan suami anda dan anaknya, Ophelia." Ucapan ibu di depannya membuat Bu Dinna seperti orang disambar petir. Sehingga harus mencari pegangan, agar tidak jatuh. Nora dengan cepat memegang badannya sebelum jatuh ke lantai.

Pegawai yang lain datang membawa air mineral untuk menenangkan Bu Dinna. "Anda yakin tempat ini sudah dijual?" Tanya Bu Dinna, setelah berkurang rasa terkejutnya.

"Sangat yakin. Karena saya pemilik barunya." Ibu tersebut mengatakan dengan tegas sambil menunjuk dadanya.

^^^Rasa terkejut Bu Dinna berganti dengan rasa panik yang tidak bisa disembunyikan saat mengetahui tempat catering itu sudah jadi milik orang lain. Dia melepaskan tangan Nora dari lengannya, lalu berjalan keluar tanpa pamit. Tertati-tati lalu memegang pintu, karena oleng.^^^

^^^Seluruh tubuhnya bergetar memikirkan tempat catering sudah bukan milik Pak Johan lagi. Agar tidak jatuh, dia mencari tempat duduk yang ada di luar gedung itu. Setelah duduk, dia makin senewen memikirkan gedung itu sudah dijual. Apa lagi melihat besarnya tempat catering dan perlengkapan di dalamnya.^^^

^^^Bu Dinna mulai menghitung, berapa banyak uang yang dimiliki oleh Ophelia, jika sudah menjual tempat itu beserta isinya. Dia juga tahu, mereka punya mobil box pengangkut menu. Kepalanya serasa mau meledak mengingat semua itu sudah jadi milik Ophelia.^^^

^^^'Apakah Johan tidak tahu? Ataukah mereka bersekongkol?' Bu Dinna berpikir dan bertanya sendiri sambil memijit pelipisnya yang sudah berdenyut, sakit. Dia mulai merasa pusing dan terus memegang tempat duduk. Pikiran dan tubuhnya tidak dalam jalur yang bisa dikendalikan.^^^

Bu Dinna segera mengambil ponsel dari dalam tas, lalu menghubungi suaminya.

"Johan, apa maksudmu bilang aku datang ke tempat catering? Kau sengaja mempermalukan aku?" Bu Dinna langsung menyemprot Pak Johan saat merima panggilan telponnya.

"Apa maksudmu? Kau bisa bicara pelan? Aku sedang di ruangan dengan banyak orang." Pak Johan berkata dengan suara kaku dan pelan, agar tidak di dengar oleh rekan kerjanya.

"Kau suruh aku ke tempat catering untuk menemui anakmu, ternyata dia sudah jual buat orang lain." Bu Dinna tidak mengecilkan suaranya, tapi semakin emosi kepada suaminya.

"Apa maksudmu?" Pak Johan terkejut mendengar ucapan istrinya. Sontak memegang meja di dekatnya.

"Anakmu sudah jual tempat cateringnya. Apa perlu aku ulang lagi?" Bu Dinna makin emosi.

"Cepat pulang. Kita bicara di rumah." Pak Johan berkata cepat lalu menutup telpon. Hal itu hampir membuat Bu Dinna menjerit dan memaki suaminya. Kepalanya mau pecah diperlakukan seperti itu oleh suaminya.

^^^Sedangkan Pak Johan yang sedang di kantor, terduduk lemas memikirkan apa yang dikatakan istrinya. 'Jika Ophelia sudah jual tempat itu, kemana dia?' Pak Johan bertanya sendiri dalam kepanikannya. Hatinya makin khawatir memikirkan keadaan Ophelia.^^^

^^^Pak Johan segera berdiri lalu menemui pimpinannya untuk minta ijin pulang. Jantungnya berdetak tidak beraturan, memikirkan keberadaan putrinya.^^^

Ketika Pak Johan mengatakan maksudnya untuk minta ijin pulang, pimpinannya langsung mengijinkan. Sebab melihat kepanikan dan wajah Pak Johan yang mulai pucat.

"Pak John mau diantar pulang? Biar saya minta sopir kantor bantu bawa mobil Pak Johan." Pimpinan Pak Johan menawarkan demikian sebab takut terjadi sesuatu dengan Pak Johan di jalan.

"Tidak usah, Pak. Terima kasih. Nanti saya bawa mobil pelan saja." Pak Johan tidak mau ada yang bersamanya, sebab ingin sendiri memikirkan apa yang sedang terjadi dengan putrinya.

"Baik. Hati-hati bawa mobilnya. Kalau sudah tiba di rumah, kasih kabar." Pimpinan Pak Johan masih khawatir, sebab kondisi Pak Johan belum tenang.

"Terima kasih, Pak. Saya permisi pulang." Pak Johan sedikit merasa lega, karena pimpinannya tidak bertanya banyak hal tentang kejadian yang membuatnya ijin pulang.

Hati dan pikiran Pak Johan sarat dengan berbagai pertanyaan yang tiba-tiba muncul. 'Benarkah sudah dijual? Mengapa Ophelia tidak mengatakan sesuatu padaku? Lalu sekarang dia kemana?' Dan masih banyak pertanyaan terbersit di pikirannya sampai berada dalam mobil.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

1
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
nah loh Andreas dah mau mengomel nih kayaknya
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
karena yang masak pun beda orang jadi rasanya juga beda
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
karena belum saatnya Ophelia bertemu lagi dengan andreas
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
ya kalo namanya meeting harus di silent kan HPnya biar gak ganggu kalo ada orang menghubungi
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
heh Tria kamu terpesona dengan ketampanan Andreas 😄😄
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
heh pak johan selidiki noh dinna dengerin omongan mantan adik iparmu
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahaha ingatan pak Andreas kuat dong
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahaha
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
nah betul itu
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
noh dengerin pak johan jika selama ini tuh Ophelia sudah bekerja kasar jadi ini semua salah kamu kurang memperhatikan nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
lompat lah aku pingin foto kamu Benjamin 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
uhuuuuk uhuuuuk uhuuuuk 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
cocok oeeee 🤪🤪🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
sudah tidak lho Benjamin sekarang Andreas sudah mencair 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
Benjamin kamu PDKT sama Yuliane saja keren ini 🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
astaga kelakuan Andreas sama Benjamin buat ngakak malam-malam 👉👈🤣💃
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
Kanebo kering gak thu 🤣🤣🤣
🍁🎧Luka🎶❤
wkwkwk. benjiiiii muncul lagi. jadi ketawa malam2.👣
🍁𝐘𝐖❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
hi hi main pke Hati y, Ben 🤭👍👌
🍁Hermina🧣❣️
wkwkkkkkk. benjamin bikin ngakak😂🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!