Tang Han terlahir dengan fisik yang lemah sehingga tidak dapat berkutivasi namum keluarga nya tidak menyerah begitu saja, mereka selalu berusaha mencari obat serta menyemangatinya suatu saat pasti akan menjadi pendekar yang tangguh.
dengan dukungan dan semangat yang diberikan dari keluarganya membuat Tang Han menjadi seorang yang pantang menyerah tidak ingin mengecewakan ayah ibu serta kedua saudarnya sesulit apapun jalan yang ia tempuh maka ia akan tetap menempuhnya demi melindungi orang orang yang ia cintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratamakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XIV Perguruan Bintang Langit
Tanghan segera memandu kakak, paman dan kakeknya menunjukkan lokasi batu jiwa, setibanya dia didepan batu besar, tempat dia terjatuh dan bertemu masternya, dia diam sejenak dan memegang batu itu, kemudian ia meminta kakak pertamanya Tangbaa memukul batu besar tersebut
" Kak Baa, hancurkan batu ini..!!" ucap Tanghan
Boomm....
Batu besar hancur berantakan menjadi debu, menyisakan lubang yang sangat besar, Tanghan membawa mereka semua masuk kedalam lobang besar itu, mereka menyalakan batu lentera sebagai alat penerangan di tempat itu, Tanghan mengeluarkan lentera kristal dari dalam cincin ruangnya, seketika ruang ditempat itu menjadi terang sekali karna yang lainnya juga sama mengeluarkan batu lentera kristal
Setelah menyusuri ruangan terdalam terlihat cahaya yang besar di sana, mereka segera mematikan batu lentera mereka, serta segera menuju kedalam ruangan yang terang tersebut, ternyata ruang itu luas sekali banyak batu batu bersinar di sana
" ini.....!, semua batu jiwa kelas atas" ucap mereka semua
Didalam ruang tersebut, juga terdapat batu lentera kristal yang lebih cerah dari yang mereka gunakan, ada juga batu lentera biasa, semua yang ikut masuk bersorak gembira
Tangbaa segera mengatur para pekerja masuk kedalam tambang batu tersebut, dan ia membuat pengaturan bagi pekerja tambang serta membuat pos jaga, yg dijaga oleh tiga puluh kultivator gabungan dua keluarga
Karna dia juga sudah menemukan tempat yang cocok untuk membuat mension yang berada tepat didepan mulut jurang, mansion latihan, bagi keluarga Tang yang fungsinya sebagai sarana latihan bagi kedua keluarga sekaligus untuk menjaga tambang
Tanpa terasa sudah satu bulan mereka di sana, Tanghan berencana untuk masuk perguruan bintang langit yang berada di wilayah netral, dan perguruan ini tidak tunduk pada kerajaan mana pun di benua xuan
Untuk masuk ke perguruan bintang langit harus memiliki kuota masuk dari perguruan perguruan besar setiap kerajaan, atau dengan cara khusus, yaitu mengikuti ujian masuk yang diselenggarakan oleh perguruan bintang langit di setiap kerajaan besar atau kecil, tapi cara khusus ini hanya untuk satu kuota untuk satu negara adapun tempat diselenggarakan ujian masuk perguruan bintang langit selalu di acak, dan jika lokasinya sudah ditentukan oleh perguruan bintang langit, maka akan di informasikan ke seluruh keluarga besar, jadi setiap kerajaan besar memiliki jatah satu flot ujian khusus, sementara itu untuk ujian khusus Kerajaan Xu sendiri, kali ini panitia penyelenggara dari perguruan bintang langit belum memberi undangan dimana akan di adakan nya ujian penyaringan khusus tersebut
" Kak Baa, han'er harus segera kembali ke kota untuk mengikuti ujian masuk perguruan langit kak" ucap Tanghan
" Baiklah...! Kakak mendukung keputusanmu berjuanglah, kamu pasti bisa, jangan paksakan dirimu..!! lebih baik adik han meminta jatah kuota pada ayah" jawab Tangbaa
" Kalau cuma kuota perguruan bintang langit, kakek bisa memberikan jatah perguruan phonix suci ku pada mu han'er" ucap XiuGo
" Han'er ingin mengasah kemampuan sendiri dulu kek, jadi ingin ikut ujian masuk khusus" ucap Tanghan
" Bagus semangatmu kakek suka, kau memang cucuku" ucap XiuGo tersenyum
Mereka pun berpamitan pada Tangbaa dan Tangxin, Tangbaa tidak bisa ikut mengantarkan Tanghan pulang ke kota negara xu, karna tugasnya sebagi pemimpin untuk menyelesaikan pembangunan mension pelatihan, dan mengatur kestabilan pembangunan tempat tambang batu jiwa
" Adik San jaga adik Han dengan baik" ucap Tangbaa
" Kau bisa tenang Baa'er, kakek akan ikut pulang ke kota negara xu mengantar adik adikmu" ucap XiuGo
" Terimakasih kakek" ucap Tangbaa
Mereka pun berpamitan, segera prajurit jaga menyiapkan satu kereta kuda untuk mereka berlima, dan dua kuda untuk Muchen dan Yuchan, mereka berangkat keluar dari hutan awan kembali ke kota kerajaan xu
......................
XIV.1 Tubuh Langka Phonix Es dan Phonix Api
Mereka pun sampai di perbatasan anxu, di sana mereka mampir ke salah satu kedai makanan yang megah di kota itu untuk mengisi perut, kota anxu masih wilayah Kerajaan Xu, Jadi sewaktu memasuki perbatasan kota tersebut penjaga kota anxu tidak menghentikan mereka, karna di kereta kuda mereka ada lambang keluarga Tang, mana, mana berani penjaga gerbang kota menghentikan mereka, apalagi ada Muchen dan Yuchan yang mengawal mereka disamping kiri kanan dengan menunggang kuda.
" Ayo kita masuk, kakek paling suka makan ayam panggang di kedai ini, araknya pun sangat enak" ucap XiuGo
mereka semua segera masuk kedalam kedai itu dan memesan beberapa makanan yang spesial dari kedai tersebut, Wenwen dan Xanxan terlihat berdiri disamping bangku Tanghan karna kakek Go telah berpesan kepada mereka untuk melayani cucunya Tanghan dengan baik dan menyerahkan mereka menjadi pelayan Tanghan
Tanghan menolak tapi kakek Go berkata
" Mereka takkan membebani mu..! Mereka telah ku latih secara khusus, serta mereka bisa menjadi pelayan, sekaligus lawan latih tanding yang baik untukmu Han'er"
Karena tidak ingin membuat kakeknya kecewa Tanghan akhirnya menerima mereka menjadi pelayannya
" Wenwen, Xanxan duduk lah ..! Kau ambillah makanan itu dan makanlah" ucap Tanghan
" Maaf tuan muda ! kami berdiri saja" ucap XanXan tegas
" Duduklah, dan makan..! Atau kalian tidak usah ikut dengan ku, jika kalian membantah" ucap Tanghan tegas
Mereka berdua malu malu duduk disamping Tanghan lalu mengambil beberapa makanan
Melihat itu Tangsan tertawa
" Kakek, aku juga mau diberi pelayan yang imut imut seperti mereka berdua" ucap Tangsan
Hahahaha....
Kakek XiuGo tertawa
" Kau itu tak butuh pelayan, yang kau butuh istri yang bisa mengikatmu agar tidak banyak wanita di sekelilingmu" ucap kakek XiuGo
" Aku masih kecil kakek, bagai mana bisa kakek menyuruhku memiliki istri" ucap Tangsan
" Apa katamu kecil, lihat lah dirimu apa bisa kau dibilang anak kecil, berapa banyak gadis yang telah kau buat kecewa" ucap kakek XiuGo
" aihh kakek inikan memang salah mereka, kenapa mereka suka padaku, aku masih ingin serius berkultivasi, dan hanya menganggap mereka teman, lagi pula yang lebih salah itu kakek, kenapa menurunkan ketampanan mu kepadaku" ucap Tangsan
kakek XiuGo sedikit bangga dibilang tampan karna disamakan dengan cucunya yang memang luar biasa tampan
" Kau ini memang pandai bicara" ucap XiuGo
" Lagian kakek, San'er masih berusia 16th masih belum pantas memiliki istri, San'er masih ingin mengarungi samudra ini" ucap Tangsan
Melihat itu Tanghan hanya bisa tertawa kecil
" Ya.. baguslah" ucap Kakek XiuGo
" Han'er mereka berdua ini memiliki tubuh langka, makanya kakek melatih mereka, kelak mereka berdua pasti akan mejadi bawahan yang setia bagimu" ucap kakek XiuGo
Xanxan dan Wenwen tersenyum mendengar itu dan dengan segera mereka mengepal tinju penghormatan dengan sedikit membungkuk
" Siap tuan muda..!!! Kami akan mengorbankan nyawa kami demi tuan muda" ucap mereka berdua terlontar tegas dan bersungguh sungguh
Xanxan dan Wenwen ini anak yatim piatu yang dibeli oleh kakek Xiu Go dari kerajaan zu, sewaktu dia berpergian kesana, dia dijual di rumah budak, karna kasihan melihat mereka sewaktu itu kakek XiuGo membeli mereka
Lalu memeriksa tubuh mereka yang lemah untuk mengobatinya, anehnya kakek XiuGo terkejut mendapati didalam tubuh mereka terdapat aura samar yang satu aura phonix es dan yang satu lagi aura phonix api
segera dia memberi pil penguat tubuh dan aura binatang suci phonix legendaris dikedua tubuh mereka aktif, membuat tubuh mereka seperti akan meledak, melihat itu kakek Xiu Go menyegel dantian ditubuh mereka, seketika tubuh mereka normal kembali dan telah berada di ranah penempaan tubuh tingkat satu awal
Semenjak saat itu kakek XiuGo melatih mereka ilmu beladiri, jurus fisik phonix miliknya sangat cocok dengan mereka, setelah dua tahun dilatih kekuatan fisik mereka meningkat cukup kuat, kakek Xiu Go sengaja melatih jurus fisik selama dua tahun, mereka mengikutinya dan baru enam bulan ini dia melatih penyerapan energi qi murni, dan langsung mereka naik tingkat, ke tingkat satu puncak melompati tingkat menengah
Setelah merasa cukup kakek XiuGo membebaskan mereka pergi, kemana mereka suka dan memberi uang yang cukup, serta memberi cincin ruang kepada keduanya, walau masih berumur sepuluh tahun mereka sudah cukup kuat dan mandiri karna dua tahun belakangan ini selalu dilatih fisik oleh kakek XiuGo
Tapi mereka malah menangis dan bersujud, tidak mau pergi, dan ingin selalu ikut mejadi pelayan, mereka bersumpah akan bunuh diri jika dibuang oleh kakek XiuGo, karna tidak tega kekek Xiu Go teringat cucunya Tanghan, yang tidak bisa berkultivasi, maka ia berencana menjadikan mereka berdua pelayan Tanghan, meminta mereka berjanji setia kepada Tanghan sampai mati, melindungi cucunya itu dan mereka melakukannya, semenjak itu kakek XiuGo semakin melatih mereka dengan serius dan melatih mereka lebih mendalam dari ilmu phonix miliknya.
" Wahhh adik Han..! Kau sangat beruntung memiliki dua pelayan cantik yang imut imut memiliki tubuh legendaris" ucap Tangsan tersenyum senang, sedikit menggoda adik kecilnya
" Kalau kakak suka, ambil saja untuk kakak" ucap Tanghan
" Maaf tuan muda, kami sudah berjanji setia hingga mati, kepada tuan muda Tanghan, jadi kami hanya akan mengikuti tuan muda" ucap mereka berdua sedikit cemberut
" Hahaha ...
lihat adik han..! bahkan mereka saja tidak suka padaku, bagai mana kakek menyuruhku memiliki istri" ucap Tangsan bercanda
hahaha...
Kakek han pun ikut tertawa
Setelah mereka menyelesaikan makan mereka, segera mereka beranjak pergi dan kembali ke kediaman keluarga Tang
......................
XIV.2 Token Khusus Perguruan Bintang Langit
Mereka disambut penjaga kota Wu dan segera melaju ke kediaman keluarga Tang, setibanya mereka dikediaman keluarga Tang mereka segera menuju rumah Tanghan, terlihat ibu Tanghan bersama ayahnya menyambut kedatangan mereka
" Salam Ayah " ucap Tang Zu sambil membungkuk kan badannya kepada mertuanya
XiuGo menganggukkan kepala
" Terimakasih Ayah sudah mengantar Tanghan kembali" ucap Tang Zu
" Dia cucuku, dan ini sudah kewajibanku menjaganya tidak seperti ayahmu si Wu sialan itu" ucap XiuGo dengan santainya
Tang Wu yang tubuh aslinya berada di Mensionnya sendiri, tiba tiba bersin
" hmmmmn siapa yang sedang membicarakanku" ucap Tang Wu
" Ayahhh...!!!" ucap ibu Tanghan Xiu Wen sambil berteriak
" Ayah Wu, itu ayah mertua yang baik, ayah tidak boleh berkata seperti itu" ucap putrinya
" Apanya yang baik, cucunya sendiri pergi dia tidak mengawalnya bahkan avatar nya saja tidak dia kirimkan, begitu kamu bilang baik" ucap XiuGo
Tangsan dan Tanghan hanya tersenyum sendiri melihat ulah kakeknya itu, mereka tau sebenarnya kakeknya ini rindu kakek wu mereka, jadi selalu membuat ulah.
" ha ha ha ha...Saudara XiuGo kau tidak berubah, bagaimana rasanya bertambah kuat..?!" ucap Tang Wu yang tiba tiba muncul di sana tanpa disadari oleh mereka semuanya kecuali Tanghan walau seluruh energi di dantian nya disegel dia tetap dapat merasakan energi orang disekitar
" ho.... Tang Wu, akhirnya bukan avatarmu yang datang, tangannku sudah gatal sekali, cepat kita pergi dari sini" ucap XiuGo
Tang Wu tau kalau XiuGo ingin menguji kemampuan baru nya dia tidak menolak makanya dia muncul disana dan karna ada satu hal yang ingin ia berikan pada Tanghan
" Han'er maafkan kakek, tidak memberimu hadiah yang layak, karna kau sudah bisa berkultivasi, ini terima token masuk khusus Perguruan Bintang Langit" ucap Tang Wu
Tanghan menangkap benda yang dilemparkan kakek Wu, dan melihat token platinum berlambang bintang langit
" Terimakasih Kakek.! Tapi han'er ingin ikut ujian masuk khusus" ucap Tanghan
" Kakek tau itu, Kakek selalu bersama kalian sepanjang jalan tanpa kalian tau" ucap Tang Wu
" Gunakan itu kalau kau tidak lulus, ingat jangan memaksakan dirimu, latihan secara bertahap menjadi kuat itu lebih baik, tidak ada kata terlambat bagi yang mau berusaha" ucap Tang Wu
" Terimakasih kakek..!" ucap Tanghan
" Kalau kau tidak menggunakannya kau dapat menukarnya dengan koin kontribusi yang akan masuk kedalam poin kontribusi mu yang bisa kau tukar dengan berbagai benda yang kau sukai di sana kelak" ucap Tang Wu kembali
" Kau pikir cuma kau saja yg punya token, aku juga punya..!!! han'er ke marilah" ucap XiuGo
lalu dia meyerahkan satu token tembaga bintang langit dan tiga token emas berlambang bintang langit didepan dan lambang phonix dibelakangnya sambil mencibir kearah Tang Wu
" Kakek Go ini...!" ucap Tanghan
" Gunakan buat kalian bertiga..! Kalau kalian tidak bisa lulus ujian masuk khusus nantinya" ucap XiuGo
" Terimakasih Kakek" ucap Tanghan
Ha.. ha.. ha..
" Saudara Go mari kita mulai" ucap Tang Wu
" Kenapa ..?! Kau sudah gatal karna kalah dalam memberi hadiah denganku" ucap XiuGo
Ha ha ha ha...
Tawa Tang Wu semakin keras dan dia segera melesat pergi, sebelum dia berpesan melalu suara batin ke Tanghan
" han'er jaga token itu karna kau akan tau nilainya setelah kau tukar dengan poin kontribusi, atau kalau kau mau masuk dengan itu kau akan mendapat perlakuan khusus"
Sebelum melesat ke langit, tadi dia sempat melempar sebuah cincin penyimpanan ke Tanghan dan berkata
" Berlatihlah dengan giat"
XiuGo yang melihat itu pun tak mau kalah dia memberi cincin penyimpanannya lalu segera pergi menyusul Tang Wu
" Tang Wu keparat Tunggu saja kau, aku pasti bisa mematahkan tanganmu kali ini" ucap XiuGo
Mereka yang melihat itu hanya bisa tersenyum dalam hati dan menggeleng gelengkan kepala mereka, Tanghan langsung memasukkan semua pemberian kedua kakeknya kedalam cincin penyimpanannya
Sementara Xanxan dan Wenwen yang terlihat bingung, dan sulit mencerna mengapa kedua kakek tuan mereka berkelahi satu sama lain, dan mereka hanya diam saja tidak membantu mendamaikan mereka.
......>>>