BUKAN Bacaan Ramah Bocah 💋💋
Menjadi korban bullying di sekolah, Kiara bertekad mengubah takdirnya, dan membalas perbuatan jahat mereka yang telah menyakitinya. Diska adalah target utama Kiara, tapi ia juga akan memanfaatkan Xavier yang juga menjadi penyebab hal buruk itu terjadi.
Kiara menyulap penampilannya menjadi sangat cantik dan tidak dikenali. Lalu, ia masuk ke dalam kehidupan Xavier dan Diska. Berhasilkah ia membalas perbuatan mereka? Atau justru kalah dan terjebak dalam cinta Xavier?
Spinoff dari novelku yang berjudul MENIKAHI ANAK SOPIR.
Selamat membaca gaess 😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KKBL Bab 24
Xavier memperhatikan tingkah Kiara yang melepaskan kancing kemejanya. Ia terus mengusap dada bidangnya.
Xavier marah dan kesal. Setelah apa yang ia perbuat, Kiara tetap menilainya serendah itu. Seakan-akan dia hanya mau melakukan se.x dengan Kiara. Itu sama halnya menghina Xavier yang terang-terangan tulus. Menghina Xavier sebagai pria yang berwibawa, berkelas, dan memiliki harga diri.
Xavier memojokkan tubuh Kiara ke dinding dan memberikan ciuman yang panas. Kiara pun membalas ciuman Xavier yang membuatnya semakin terbakar gai.rah.
Kiara mengalungkan tangannya di leher Xavier. Ia mencoba mengimbangi Xavier yang menyentuhnya dengan menggebu-gebu.
Ini adalah pengalaman pertama untuk Kiara, begitu pun dengan Xavier. Akan tetapi, naf.su dan amarah sepertinya sudah membutakan pikiran Xavier. Ia membawa Kiara ke ranjangnya dan menanggalkan seluruh pakaiannya.
Xavier dan Kiara kini sama-sama terbebas. Xavier memandangi Kiara yang terlihat semakin cantik. Kiara pun memandangnya seolah ia sangat mencintai Xavier.
Xavier mencium Kiara, ia mengarahkan adik kecilnya ke dalam lembah basah Kiara. Kiara memejamkan mata, setidaknya ia melepaskan mahkotanya pada orang yang memiliki tempat di hatinya.
Xavier terus berpacu dalam has.ratnya, kegiatan yang masih terlarang itu membuatnya lupa apa yang sebelumnya dikatakan Kiara.
Xavier menumpahkan semua yang ia tahan selama ini. Lalu ia berkata dalam hatinya, 'Aku akan membuatmu jadi milikku, Kia. Aku berharap akan tumbuh kehidupan baru yang akan menyatukan kita.'
Xavier mencium kening Kiara. Hari ini ia tidak akan membiarkan wanita itu pergi dari sisinya.
Keesokan harinya. Xavier terbangun dalam keadaan yang polos tanpa kain yang melekat di tubuhnya, hanya selimut tebal yang menutupi tubuhnya itu. Ia teringat, kemarin adalah hari terindah dalam hidupnya, karena dengan kejadian kemarin Kiara tidak akan bisa lepas darinya, dan akan menjadi miliknya selamanya.
Xavier meraba samping tempat tidurnya. Kosong, tidak ada siapa pun. Ia akhirnya mengenakan boksernya dan memeriksa kamar mandi. Tidak ada siapa pun.
Xavier mulai panik, ia mengecek koper Kiara yang kemarin ditendangnya. Tidak ada apa pun. Xavier mengacak rambutnya, lalu kembali ke kamar untuk memeriksa ponselnya.
Di nakas, tepat di samping ponselnya, ia menemukan sebuah surat. Surat yang ditulis tangan tertanda dari Kiara.
Untuk teman masa kecilku.
Aku yakin, saat kamu membaca ini aku udah pergi jauh.
Xavier, kamu inget bikinin aku roti panggang, tapi kenapa kamu nggak mau nolongin aku waktu aku butuh kamu? Apa kamu juga mandang fisik aku? Kamu diem aja waktu lihat aku disakiti Diska. Padahal kamu juga tahu, Diska suka sama kamu, dan Diska selalu dengerin kata-kata kamu. Kenapa kamu mandang aku waktu SMA itu beda Xavier? Aku yakin kamu nggak hilang ingatan, tapi kamu sengaja ninggalin aku.
Sekarang, kita impas. Aku juga pergi dari hidup kamu saat kamu membutuhkan aku.
Kiara.
Xavier seperti dihantam dengan keras setelah membaca surat dari Kiara. Ia tidak menyangka, Kia adalah Kiara teman SMA sekaligus teman masa kecilnya. Xavier menatap surat itu dengan air mata yang keluar dari sudut matanya. Ini pertama kalinya dia menangis, dan itu karena rasa sesalnya.
Xavier berteriak dan memukul tembok hingga tangannya terluka. Ia tidak peduli dengan darah yang keluar dari tangannya. Ia bergegas mencari keberadaan Kiara, tapi nihil. Wanita itu telah pergi jauh dan anak buahnya tidak memiliki petunjuk apa pun selain CCTV terakhir yang merekam saat Kiara pergi dari apartemennya menggunakan taksi.
Xavier sangat mencintai Kiara. Rasa cinta dan kesalnya bercampur jadi satu. Apalagi saat ia kembali ke apartemen dan melihat bercak darah sisa pergulatan panasnya bersama Kiara tadi malam, Xavier semakin terpukul. Namun, semua sudah terlambat, Kiara sudah pergi jauh sekarang.
Diska! Semua ini karena Diska. Aku akan membuatnya menyesal.
🍭🍭🍭
Nulis ini sama TGM beda banget gaes, jadi sajen kembang kopi, votenya juga banyakin biar semangat nih ngetiknya.
Cek lagi Bab 23. amanin komen sama likenya.. komen apa aja gak masalah, emot sedih ngakak pun gak apa².. asal jangan ngatain aku ya. aku blok nanti wkkkkk
🦄🦄🦄
ceritanya lain dari pada yg lain dan tak bisa ditebak😄
patut ditiru
karena ga bisa nebak alurnya jadi ga berasa baca sampe ending
Bing 🫶
apakataloh 🤣🤣🤣🤣🤣