Dikhianati Sahabatku, Kuputuskan Menggoda Ayahnya

Setelah meminum minuman yang disediakan untuk mereka, maka keduanya kemudian pergi untuk bersiap memasuki panggung karena lampu sudah dimatikan.

Sementara itu, orang yang ditugaskan mereka untuk membereskan minuman itu sudah membereskan minuman yang ada di ruang tunggu lalu artis lain kemudian masuk ke tempat itu untuk dilayani lagi.

Jadi tidak ada jejak yang ditinggalkan Rika yang sudah memasukkan obat ke dalam minuman Hana, sebab gelas itu akan langsung dicuci setelah dibawa ke dapur.

Sedangkan saat itu, di atas panggung, alunan musik sudah mulai terdengar dan semua orang bertepuk tangan ketika lampu sorot dinyalakan menyorot dua penyanyi terbaik di atas panggung.

Plok plok plok...

Hana dan Rika yang mendengar itu kemudian tersenyum sembari memegang mic mereka dan bersiap untuk menunggu irama lagu.

Sementara di bawah panggung, Devian benar-benar tersihir melihat perempuan cantik di atas panggung, dia bisa mendengarkan suara perempuan itu yang mulai bernyanyi, dan gerakannya yang menari di panggung membuatnya benar-benar terpesona.

'Dia sangat cantik,' ucap pria itu dalam hati sembari tersenyum tipis.

Andika yang duduk satu meja dengan Devian langsung melihat senyum tipis pria itu dan dia mengikuti arah tatapan Devian ke atas panggung.

Karena Hana dan Rika berada pada posisi yang berdekatan, maka dia kesulitan untuk melihat mana sebenarnya perempuan yang ditatap pria itu hingga bisa membuat Devian tersenyum.

'Mungkinkah dia sebenarnya menyukai anak angkatnya? Jangan-jangan itulah alasan selama ini dia tidak pernah mau berdekatan dengan perempuan itu karena mungkin dia takut mengubah status anak angkat menjadi kekasih,' ucap Andika dalam hati sembari berbalik lagi menatap Devian yang mana senyum pria itu semakin lebar dari waktu ke waktu.

Dia bahkan melihat bahwa sepanjang lagu itu Devian terus saja tersenyum dan akhirnya ketika ditutup dengan suara tinggi dari kedua penyanyi yang menyanyi di atas panggung, maka pria itu kemudian tertunduk dan lebih tersenyum lagi, lalu dia kembali melihat ke atas panggung.

"Ck, diantara kedua gadis itu, mana yang membuatmu tersenyum?" Ucap Andika langsung membuat Devian melunturkan senyumnya lalu dia menatap Rika yang ada di atas sedang mengambil nada tinggi untuk mengakhiri nyanyian mereka.

Saat itu, Rika yang sedang menyanyi dalam nada tinggi kemudian memperhatikan Hana, dan dalam hati dia menghitung sampai 3.

'1, 2, 3!' ucap Rika dalam hati langsung dibarengi dengan suara Hana yang tiba-tiba saja pecah.

Semua orang terkejut dengan kejadian itu bahkan Hana pun juga sangat terkejut, namun untungnya Rika tetap melanjutkan nyanyian dan akhirnya lagu itu berhasil dibawakan meski terjadi kekacauan.

Hana yang selesai membuat kesalahan dengan suara yang pecah langsung merasa begitu malu, apalagi ketika lampu telah dinyanyikan dan terlihat bahwa orang-orang di panggung sedang berbisik-bisik melihat ke arah mereka.

"Berikan tepuk tangan yang meriah untuk 2 duet terbaik kita pada malam hari ini!!!" Ucap sang pembawa acara langsung membuat semua orang bertepuk tangan, meski beberapa masih berbisik-bisik tentang suara Hana yang baru saja merusak lagu yang indah itu.

Hana berusaha tetap tersenyum, namun dalam hati dia sudah sangat marah, kesal dan menyalahkan dirinya sendiri.

Selain itu, dia juga menyalahkan mereka karena perempuan itu bisa tampil dengan sangat baik, jadi ketika berjalan ke arah panggung, dia merasa begitu pusing karena sudah mendapat tekanan yang begitu kuat.

Apalagi malam hari itu dia datang untuk ayah angkatnya, tetapi malah membuat kekacauan seperti itu, maka dia yakin Ayah angkatnya pasti akan semakin malu memiliki anak angkat sepertinya.

Oleh sebab itu ketika dia turun dari panggung, tiba-tiba saja pikirannya menjadi kosong dan tubuhnya tiba-tiba melemas, lalu perempuan itu terjatuh dari tangga.

Buk!!!

Semua orang terkejut melihat itu, Bahkan mereka dengan cepat berjalan ke bawah ke arah perempuan yang sudah tergeletak di lantai.

"Hana,,?" Ucap Rika berusaha menyadarkan perempuan itu, Namun Hana sama sekali tidak bergeming jadi para petugas langsung mengangkat perempuan itu dan membawanya keluar dari Aula.

Semua orang memperhatikan kejadian itu dengan panik dan mereka mengikutkan pandangan mata mereka ke arah petugas yang sudah mengevakuasi ke belakang.

@info

Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. Jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya, di sana ada bagi2 pulsa setiap tgl 1 lho...., bisa liat di profil otor ya....!

Cek juga novel baru otor di bawah ini ya.....