NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Double A.

“Tanya sendiri ke orangnya dong kan dia ada di sini, kok malah tanya ke aku.” Jawab Gina mengangkat dagunya menunjuk ke arah kakaknya.

Ega menatap Richi, pria itu mengangkat kedua bahunya dan ekspresi wajahnya seolah tidak tahu apa-apa serta memiliki pendapat yang sama dengan Gina.

Agatha yang namanya disebut malah diam saja tidak merespon perkataan mereka walaupun dalam hatinya agak jengkel dengan teman-teman dari adiknya yang datang ke rumahnya malah membicarakan dirinya.

“Kak Agatha gimana? Kak Agatha punya pacar nggak? Jangan sampai kakak sama dengan kedua temanku ini, jomblo tulen.” Ega memberanikan diri menatap Agatha dan berbicara dengan serius, nampak terlihat tidak ada maksud menyindir.

“Aku sih pernah punya pacar, baru sebulan yang lalu hubungan kami kandas.” Jawab Agatha cuek.

“Kami sih hanya butuh jawabannya punya apa tidak, masalah kandas, kapan dan penyebabnya itu bukan urusan kami. Iya nggak?” Richi menatap Aldi dengan Ega bergantian sambil mengaggukan kepalanya.

“Iya sih kak, tapi syukurlah kalau memang kakak tidak punya pacar, tinggal kakak pilih aja dari kedua cowok itu, mereka orangnya baik banget kak dan aku jamin tidak akan mengecewakan dan tidak akan pernah menyakiti kakak. Mereka orangnya serius. Kalau kakak mau, mereka siap melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.” Jelas Ega panjang lebar, menunjuk ke arah kedua temannya.

“Kok aku juga sih?” Richi keberatan.

“Iya kan kamu juga jomblo, siapa tahu aja malah kamu yang berjodoh.” Lanjut Ega, dia tidak mau memihak pada salah satu di antara mereka berdua, Ega mau bersikap netral dan tidak mau memaksakan, dia pikir semua terserah pada Agatha yang mau dengan siapa.

“Eh malah kok kalian jadikan ajang pencarian jodoh buat aku sih?” Kata Agatha yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka.

“Bukan ajang juga kak, yah siapa tahu aja kan, kakak ada naksir sama salah satu di antara mereka.” Ega masih saja dengan gaya berbicaranya yang santai.

“Udah-udah! Nanti lanjutkan lagi sebentar pembicaraan kalian. Aku lapar, ayo kita makan.” Gina mengalihkan pembicaraan. “Kak ada masak nggak?” Tanya Gina pada Agatha.

“Masak sih tapi hanya sedikit, kayaknya tidak cukup untuk berlima.” Jawab Agatha.

“Kita makan di luar saja, ayo!” Ajak Ega yang langsung melangkah tanpa menunggu mereka.

“Kamu yang nyetir yah!” Ega melempar kunci mobilnya ke arah Richi kemudian dia dan Gina masuk ke dalam mobil, duduk di kursi penumpang bagian belakang.

“Loh kok gitu? Richi kan bareng aku.” Aldi keberatan.

“Kamu dengan Agatha saja, atau kalau Agatha mau di samping aku boleh, yah artinya kamu sendirian di mobilmu.” Kata Richi tanpa merasa bersalah sama sekali.

Aldi dan Agatha yang masih belum naik ke dalam mobil saling bertatapan, mereka berdua bingung harus bagaimana. Jika mereka semua di mobil Ega yang kecil itu pasti tidak akan muat, tidak mungkin juga dong dia sendirian di mobilnya, tapi kalau dia bareng Agatha juga rasanya agak kikuk karena mereka baru saja kenal, bingung harus berbicara apa berdua.

“Ayo buruan! Keburu lapar nih.” Ega menurunkan kembali jendela mobilnya dan berbicara pada kedua orang yang masih berdiam di samping mobilnya.

“Ayo Agatha!” Richi membukakan pintu di bagian kursi penumpang yang ada di samping kursi kemudi.

“Jangan egois dong, biar Agatha dengan mobilku saja.” Secara spontan Aldi menahan Agatha yang hampir melangkah masuk ke dalam mobil.

Ega, Gina dan Richi pun tertawa melihat tingkah Aldi. “Dasar cemen, gitu aja tidak mau sendirian.” Richi menutup kembali mobil dan tanpa menunggu mereka langsung menyalakan mobil dan melajukan keluar dari pekarangan rumah Gina.

“Dasar sahabat tidak tahu di untung!” Umpat Aldi pada mereka yang telah melaju terlebih dahulu. “Ayo Agatha!” Aldi membukakan pintu kursi penumpang dan mempersilahkan Agatha masuk.

“Makasi.” Agatha melangkahkan kakinya naik ke dalam mobil.

Sementara di mobil milik Ega.

“Ingat yah kalian berdua, jangan bermesraan di dalam mobil!” Bisik Richi menatap ke dua penumpangnya melalui kaca spion.

“Biasa aja kawan, makanya cari pacar!” Balas Ega.

“Makan di mana nih?” tanya Richi.

“Di pinggir danau Tondano saja, kita makan ikan mujair bakar di sana.” Jawab Ega.

“Hah? Kok cari makan aja harus jauh-jauh sih? Cari yang dekat-dekat aja!” perintah Gina.

“Sekali-sekali boleh dong sayang, biar Aldi sama Agatha punya waktu pedekatean, iya nggak sih?” Kata Ega.

“Bener Gina, boleh juga tuh ide Ega.” Richi sependapat.

“Oke gas!” Kata Ega. “Oh iya Gin, telpon Agatha kasi tahu mereka dimana temapat tujuan kita biar double A tidak nyasar.” Perintah Ega.

“Double A?” Tanya Richi.

“Dobule A, Agatha dan Aldi.” Jawab Ega tertawa dan akhirnya mereka bertiga pun tertawa.

“Oke.” Gina merogoh handphonenya dari dalam saku celananya yang kebetulan juga memang lagi bunyi dan penelponnya adalah Agatha.

Gina langsung menjelaskan ke mana arah dan tujuan pada Agatha, setelah itu langsung mengakhiri pembicaraan.

“Gimana? Apa kata mereka?” Tanya Aldi setelah Agatha menutup panggilan telpon dengan Gina.

“Katanya ke restoran pinggir danau Tondano, mereka pingin makan ikan mujair bakar.” Agatha mengulangi apa yang di sampaikan Gina pada Aldi.

“Hah? Kok cari makan aja harus jauh-jauh? Katanya Gina uda lapar banget tapi kok harus menempuh perjalanan jauh?” Aldi kaget mendengar perkataan Agatha.

“Entahlah.” Agatha mengangkat kedua bahunya. “Gimana? Kamu mau ikut mereka atau?” Tanya Aldi.

“Terserah kamu saja, kan kamu yang nyetir.” Jawab Agatha.

“Ikut saja yah? Atau kamu mau ke mana?” tanya Aldi lagi.

“Aku sih malas ke mana-mana, aku mau pulang saja.” Jawab Agatha.

“Emang kenapa? Atau kamu tidak mau sama-sama denganku? Kalau kamu tidak mau di mobilku, aku bisa palang mobil mereka dan kamu pindah aja ke situ.” Kata Aldi tulus. “Gimana?” Desak Aldi.

“Nggak perlu.” Jawab Agatha.

“Kalau kamu memang tidak mood, aku antar kamu pulang saja, gimana? Mumpung belum terlalu jauh dari rumahmu.” Kata Aldi.

“Tidak apa-apa, kita ikut mereka saja.” Kata Agatha.

“Baiklah.” Aldi menyetujui. “Kalau ada yang membuat kamu tidak nyaman, tolong kasih tahu aku yah!” Kata Aldi lagi.

Agatha menatap wajah Aldi yang sedang sibuk dibalik kemudi, Aldi yang merasa seperti sedang diperhatikan itu pun memalingkan wajahnya ke arah Agatha dan memergoki Agatha yang langsung memalingkan wajahnya menatap ke arah depan.

“Ada apa melihatku seprti itu?” Tanya Aldi polos, dia melihat sejenak ke arah Agatha setelah itu kembali memperhatikan kemudi.

Jantung Agatha berdetak sangat cepat karena kepergok oleh Aldi, wajahnya memerah, ia merasa sangat malu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!