Nawang wulan gadis cantik dan manis berusia 23 tahun yang baru saja diterima menjadi tenaga pengajar di sebuah SMA swasta yang terkenal elit dan mahal dikotanya. Wulan dipertemukan dengan seorang murid laki-laki bernama Alexander yang tanpa diduga jatuh cinta dan menunjukkan perhatiannya dengan brutal kepada wulan.
Akankah wulan luluh dengan perhatian dan cinta murid nya yang terpaut jarak 4 tahun dari wulan ? bahkan wulan menganggap nya masih bocil (bocah kecil) bukan sebagai seorang pria.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mona_minYoongi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Gaun pengganti
Pagi hari nya, Wulan sudah bersiap-siap menuju sekolah. Ia pun senang karna bisa menggunakan motornya hari ini. Udara pagi yang segar menyapa membuat nya bersemangat menyambut hari.
Setelah sampai disekolah, Wulan pun berjalan menuju kekantor guru. Saat melewati kantor kepala sekolah, ia terkaget melihat Alex yang sedang berdiri menyandar ke dinding. Wulan pun cemas, sungguh ia tidak berharap bertemu dengan anak ini. Wulan pun berbalik dan mengambil jalan memutari gedung. Alex yang melihat Wulan menghindarinya hanya menghela nafas kasar, tidak mungkin ia mengejar Wulan. Suasana sekolah sudah ramai oleh guru dan murid-murid.
Pukul 11.00 Wulan selesai mengajar. Ia pun segera bersiap-siap untuk pulang. Dari pagi sudah 2x ia bertemu Alex tapi ia selalu menghindar. Wulan tidak mau hatinya goyah. Ia dan Gilang sudah berjanji akan mencoba saling menerima perjodohan ini, jadi Wulan benar-benar akan mengubur segala nya tentang Alex.
Wulan segera mengendarai motor membelah jalanan yang cuaca nya sudah mulai panas. Ia berniat mencari gaun pengganti yang diberikan Gilang kemaren. Dan tujuannya adalah pasar raya. Pasar terbesar dikotanya.
Setelah memarkir motornya dihalaman toko, Wulan segera masuk kedalam. Ia memberi tahu pemilik toko jenis gaun yang ia cari tapi ia tidak menemukannya.
Wulan pun mencari ditoko sebelah. Dipasar ini berderet banyak toko yang menjual baju. Dengan pilihan yang bermacam-macam dan harga yang tidak memberatkan kantong, nilai plusnya kita bisa menawar sesuai target harga kita.
Lagi-lagi Wulan kecewa. Ia sudah mencari ke semua toko baju yang ada dipasar tapi tidak ada jenis gaun yang sesuai dengan keinginan Wulan. Ia berjalan dengan wajah lesu. Tiba-tiba wajah Wulan sumringah, ia ingat di Loyal Mall ada juga toko baju yang menjual gaun-gaun. Tapi sejenak kemudian ia murung, harga disana kan sangat mahal. Tapi apa salahnya mencoba, siapa tahu ia menemukan gaun yang sesuai budget kantongnya bathin Wulan. Wulan pun kembali melajukan motornya ke arah Loyal Mall.
Sesampainya di mall, Wulan segera menuju lantai empat. Ia tanpa sadar berjalan ke toko yang ia kunjungi dengan Gilang kemaren. Wulan pun berhenti didepan toko, ia teringat jika di toko ini hanya ada gaun-gaun seksi saja. Akhirnya Wulan berbelok memasuki toko yang ada disebelahnya tanpa ia sadari ada yang mengikuti nya dari belakang.
Saat masuk kedalam, Wulan langsung berpikir nuansa toko ini sangat girly. Semua design interiornya berwarna pink putih termasuk sofa dan meja yang ada didalam toko. Wulan pun sedikit takjub, ia melihat banyak sekali gaun-gaun yang berjejer digantung di rak gantungan baju. Ia dengan semangat memutari toko dan mencari gaun yang ia inginkan.
Tak lama kemudian mata Wulan terpaku melihat sebuah manekin yang mengenakan gaun panjang semata kaki berwarna pink peach. Mata Wulan berbinar, gaun dengan warna ini yang ia cari. Ia pun mendekat dan memegang gaun tersebut.
Wulan terpana, dasar kainnya sangat halus, lembut dan dingin. Ia memeriksa roknya ternyata sama sekali tidak ada belahan. Gaun ini berlengan pendek sebatas siku dengan hiasan mutiara di ujung lengan, kemudian kerah baju nya juga tinggi menutupi separuh leher. Bagian dadanya tidak terlalu ketat dan dihiasi mutiara di atas pinggang dengan resleting berada dibagian samping dada, kemudian rok nya mengembang kebawah. Semua kainnya dilapisi kain berenda dengan warna senada.
Sangat indah bathin Wulan. Ia pun celingak celinguk mencari pelayan. Sejak awal masuk tidak terlihat pelayan didalam toko. Wulan pun menuju ke bagian depan berharap menemukannya, ia ingin mencoba gaun tersebut.
Setelah Wulan berjalan ke bagian depan toko, keluarlah Kinanti dari balik rak disamping manekin. Ia sedang berjalan-jalan di lantai empat melihat-lihat gaun model terbaru sambil menunggu Gilang untuk makan siang bersama. Gilang pun berjanji akan membelikannya gaun yang mahal dan banyak sebagai kompensasi mengizinkan Gilang membawa Wulan kepesta nanti malam dan bukan membawa dirinya.
Tiba-tiba ia melihat Wulan memasuki sebuah toko dan ia pun mengikuti. Kinan melihat gaun yang dipegang oleh Wulan tadi. Gaun yang cantik pikir Kinan tapi terlalu tertutup, ia tidak suka. Kinan lebih menyukai pakaian yang terbuka dan seksi. Ia senang melihat orang-orang terkagum memandang tubuhnya yang indah.
"Aku kerjai saja gadis miskin itu, mana mampu dia membeli gaun mahal ini " bathin Kinan
Wulan akhirnya menemukan pelayan toko yang baru kembali dari toilet. Ia memberi tahu tentang gaun yang mau ia coba dan pelayan mengangguk dengan ramah. Mereka pun menuju ke bagian dalam toko dan melihat gaun tersebut sudah dipegang oleh seorang gadis.
"Aku mau beli gaun ini" ujar gadis tersebut menunjuk gaun yang di incar Wulan. Wulan langsung lemas, ia sudah bersusah payah menemukannya sekarang ada pula saingan untuk mendapatkannya.
"Maaf mba, saya duluan yang menemukan gaun ini" ucap Wulan
"Jangan bohong, saya tadi lihat kamu baru datang" ujar Kinan dengan ketus
"Tunggu sebentar mba, jangan pada bertengkar" ucap pelayan toko melerai, ia kemudian pergi ke bagian belakang toko untuk mengecek cctv.
Kinan menatap Wulan dengan pandangan sengit dan merendahkan. Ia kemudian menyentuh gaun tadi dan tanpa sengaja melihat label harga nya. Kinan tersentak.
"Mahal sekali" bathin Kinan
Sementara Wulan menatap Kinan dengan seksama. Ia merasa pernah melihat gadis ini, ia pun berusaha mengingat-ingat. Tak berapa lama Wulan pun kaget, gadis ini yang ada direstoran Jepang. Wulan pun sedikit khawatir apa gadis ini tahu ia calon istri Gilang bathinnya.
Pelayan toko pun datang bersama rekannya dan tersenyum manis ke arah Wulan dan Kinan.
"Maaf nona" ujar pelayan menghadap ke arah Kinan.
"Nona ini yang duluan datang dan memegang gaun ini" ucap nya sambil menunjuk Wulan. Kinan pun pura-pura mendengus kesal, ia sebenarnya tidak mau membuang uang untuk gaun yang tidak akan pernah ia pakai. Ia berpura-pura memasang wajah jengkel.
"Nona apa mau mencoba dulu ?" tanya pelayan ramah pada Wulan. Wulan mengangguk. Mereka pun masuk kedalam ruang ganti. Ternyata gaunnya sangat pas di tubuh Wulan, Wulan pun suka.
"Ada yang mau dilihat lagi nona ?" tanya pelayan. Wulan menggeleng pelan. Ia mulai cemas mengingat harganya, apa uangnya cukup atau tidak bathinnya.
Pelayan pun mengajak Wulan ke kasir untuk membayar. Rupanya dikasir sudah ada Kinanti yang sedang membayar sebuah gaun merah yang terlihat pendek. Lima juta rupiah tertera harga dilayar komputer. Kinanti mengeluarkan kartu atm nya yang berwarna emas dengan gaya sombong sambil mengangkat dagu.
Wulan pun menelan saliva nya kasar. Ia pun maju setelah Kinan menyelesaikan pembayarannya. Kasir kemudian mengambil gaun pesanan Wulan dan menghadapkan barcode gaun pada alat scan. Kemudian muncul harga gaun yang harus dibayar Wulan dilayar.
"Apa....." Wulan melongo sementara Kinan tersenyum senang.
...****************...
lanjut kak /Smile//Smile//Smile/
lanjut kak/Smile//Smile//Smile/