Muridku Suamiku
Suatu pagi yang sangat cerah tanpa awan
dilangit, seorang gadis cantik dan manis
berkulit kuning langsat yang menggunakan baju kemeja biru lengan panjang dilipat sampai ke pergelangan tangan dibawah siku dan menggunakan rok berbahan dasar berwarna hitam tengah berjalan melewati taman kampus.
Dimana ditaman tersebut banyak sekali bunga mawar yang ditanam berwarna warni dan mengeluarkan aroma bunga yang khas dan memabukkan.
Aroma bunga mawar yang tercium sangat kuat ditambah cuaca yang sedang panas, walaupun jarum jam baru menunjukkan pukul 09.30 membuat sang gadis yang bernama Wulan merasakan tenggorokannya sangat kering dan kehausan.
Wulan baru saja selesai mengambil legalisir ijazah dikampusnya untuk memasukkan lamaran pekerjaan ke beberapa sekolah yang sudah ditargetkan Wulan dikotanya.
Kampus Wulan merupakan salah satu kampus yang terkenal mencetak para sarjana kependidikan dikota P dengan nilai kampus yang terakreditasi A dan para sarjana lulusan nya sangat diperhitungkan di dunia kerja.
Tak jauh dari taman, ada kedai yang menjual berbagai macam minuman dan makanan ringan yang membuat Wulan menelan salivanya karna membayangkan sejuknya minuman dingin ditengah cuaca yang sangat panas.
Wulan segera berjalan terburu-buru menuju kedai minuman tersebut dan memesan segelas es teh manis.
Tak lama si penjual meletakkan pesanan Wulan diatas meja, Wulan pun segera meminumnya dengan lahap sampai tandas.
Aaakkhhhh
Sejuknya......
Wulan pun senang karna dahaganya telah terobati.
Dddrrrrrttttttt
Ddrrrrrrrttttttt
Dddrrrrrrrrtttt
Benda pipih yang berada didalam saku Wulan pun bergetar tanda ada panggilan yang masuk, dengan segera Wulan menggeser tombol hijau dilayar yang bertuliskan nama Irene.
"Haloo Irene"
"Haloo Wulan, loe lagi dimana ?"
"Masih dikampus nih, loe dimana Ren ? "
"Lagi dikantor bokap gue Lan"
Ya, Irene memang anak orang berada dimana papa nya memiliki perusahaan yang cukup besar bergerak dibidang perhotelan dan restoran.
Irene kini sedang menjalankan perusahaan papa nya dan memang dipersiapkan untuk menggantikan posisi sang papa dalam memimpin perusahaan mereka yang bernama RR.company.
Berbeda dengan Wulan yang berasal dari keluarga sederhana, bahkan Wulan mengandalkan beasiswa dari kampus untuk melanjutkan kuliahnya sampai tamat.
Irene dan Wulan memang telah bersahabat semenjak bangku SMP bahkan mereka selalu 1 kelas sampai SMA, hanya pas kuliah saja mereka berbeda kelas dan jurusan tapi persahabatan mereka tetap terjalin erat.
Irene mengambil jurusan manajemen bisnis sedangkan wulan jurusan pendidikan ekonomi yang memang dikhususkan menjadi tenaga pendidik atau guru disekolah.
"Loe udah dapat kerjaan Lan ?"
"Belum Ren, ini baru siap urus legalisir ijazah, setelah ini baru gue ke beberapa sekolah memasukkan lamaran pekerjaan"
"Ooo"
"Ada apa Ren ?"
"Gue mau menawarkan pekerjaan, kalau loe tertarik kerja aja dikantor gue jadi asisten gue, kebetulan gue belum ada asisten, sekarang masih dibantu sama asisten papa. Gimana Wulan, mau gak ?"
Sejenak Wulan terdiam dan berfikir mendengarkan penawaran pekerjaan dari temannya yang sangat menggiurkan.
Sekarang memang sangat sulit mencari pekerjaan, jika pun ada lowongan pasti saingannya sangat banyak dan rata-rata kalah sama bantuan orang dalam.
Tapi mengingat jurusannya berbeda dan memang Wulan sangat menyukai pekerjaan sebagai guru, maka Wulan memutuskan untuk menunda dulu tawaran dari Irene.
"Nanti dulu ya Ren, gue coba masukin lamaran dulu ke beberapa sekolah, mana tau gue diterima Ren"
"Baiklah sahabatku, jika loe gak dapat pekerjaan juga, jangan sungkan kasih tau gue ya"
"Siap say....hehehe makasih banyak ya Ren, loe emang sahabat terbaik gue, sekarang gue coba berjuang dulu ya"
"Sip, semoga sukses ya Lan"
Akhirnya sambungan telpon pun terputus. Wulan segera membayar minuman nya dan bergegas berjalan keluar dari kampus dan menuju halte di depan kampus untuk menunggu angkot.
Setelah sampai di rumah, tanpa membuang waktu Wulan segera melengkapi beberapa bahan yang diperlukan dalam surat lamaran.
Ada beberapa surat lamaran yang telah dipersiapkan oleh Wulan. Kemudian ibu Wulan menghampiri.
"Bagaimana nak, sudah lengkap semua syarat-syaratnya ?" Ibu bertanya
"Sudah bu, ini mau berangkat, do'akan Wulan berhasil ya bu"
"Selalu ibo do'akan nak" ucap ibu sembari membelai kepala Wulan. Wulan tersenyum dan menyalim tangan ibu.
"Wulan berangkat ya bu, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Wulan dengan penuh semangat sebagai sarjana baru berjalan menuju halte tempat angkot menaikkan penumpang.
Rumah Wulan berada didalam gang yang hanya bisa dilalui satu mobil saja, sedangkan angkot hanya melalui jalan besar dan rute nya tidak melewati rumah Wulan, sehingga setiap akan berangkat ke suatu tempat, Wulan harus berjalan dulu ke halte angkot yang berada di pinggir jalan besar.
Tidak lama menunggu akhirnya Wulan memasuki angkot yang mengarah ke wilayah A sesuai dengan alamat sekolah tujuan nya yaitu SMA Cahaya Bakti.
Setelah memasukkan lamaran kesekolah tersebut, selanjutnya ia menuju ke daerah L dimana SMA Negeri 1 Argantara dan SMA Bunga Bangsa berada.
Setelah memasukkan lamaran ke sekolah-sekolah tersebut, Wulan merasa sedikit pesimis, soalnya para pejabat sekolah yang menerima lamaran nya hanya menjawab bahwa mereka akan segera menghubungi jika memerlukan tenaga honorer dengan jurusan yang Wulan miliki.
Tapi Wulan tidak mau berputus asa, ia akan terus berusaha karna masih ada satu sekolah terakhir dalam daftarnya yang belum dikunjungi yaitu SMA Xander Loyalti 3.
SMA ini merupakan sekolah yang memiliki prestasi dan prestise yang telah terkenal di seantero negeri sehingga menjadi salah satu sekolah favorit incaran para siswa yang akan melanjutkan jenjang sekolah menengah atas, walaupun biaya yang dibayarkan siswa nya terbilang mahal setiap bulannya.
Dengan urutan nama SMA Xander Loyalti 1 sampai 10, yang artinya sekolah ini sudah ada di 10 daerah di nusantara.
Setelah beristirahat dan menyantap makan siang yang terlambat karna waktu telah menunjukkan pukul 3 sore, Wulan kembali menaiki angkot menuju SMA Xander Loyalti 3 yang berlokasi di daerah B.
Setelah sampai digerbang sekolah, Wulan memperhatikan gedung sekolah yang bertingkat dengan nuansa putih dan gold yang dominan beserta tiang-tiang yang menjulang tinggi dan tangga di kiri kanan gedung, sehingga menambah kesan bahwa sekolah tersebut memang sekolah elit dan mahal.
Wulan memantapkan hati dan melangkah dengan penuh percaya diri menuju ke kantor kepala sekolah untuk memasukkan lamaran.
Sebelum menuju kantor kepala sekolah, Wulan dicegat oleh pak satpam yang bertugas dan menanyakan keperluan ia datang ke sekolah tersebut.
Setelah menyampaikan niat dan maksudnya ke pak satpam yang berjaga, Wulan di antarkan oleh pak satpam ke ruangan kepala sekolah.
Sesampainya didepan ruangan kepala sekolah, Wulan merasa ada yang menepuk pundak nya dari arah belakang. Secara reflek Wulan menoleh dan terkaget.
Wulan, sedang apa disini ?.......
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Wy Ky
n
2024-09-21
1
Fifid Dwi Ariyani
trussehat
2024-07-26
2
queen zha
mampir kak,semoga ceritanya menarik,slm kenal 🙏
2024-07-17
1