NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

"Apa alasan mu tiba-tiba ingin menetap di London, Alex. kamu ingin meninggalkan mama dan papa di sini khusunya mama yang akan merasa kesepian di rumah apalagi adik kamu belum bisa pulang ke rumah!" protes Clarissa tidak menyetujui keputusan Alex yang secara tiba-tiba membuat ia sedih.

"Alasan ku tetap sama, mungkin dengan aku dan Melani mandiri kita akan fokus dengan program kehamilan yang sudah aku bicarakan pada Melani," jawab Alex tidak ingin di bantah.

Clarissa tidak menjawab, ia hanya sedih dalam diam nya. Belum saja Aditya pulang malah Alex ingin pergi meninggalkan nya.

"Yang di katakan Alex ada benarnya, Clarissa, kau jangan sedih mudahan-mudahan kali ini mereka berhasil dan membawa cucu yang banyak untuk kita," bujuk Bianca berusaha memberi pengertian pada besannya itu.

Bianca tahu Clarissa tidak siap berpisah jauh apalagi dalam waktu yang lama,"Dulu juga aku sangat berat melepaskan putriku. Tapi balik lagi dia sudah menikah dan menjadi milik suaminya. Nanti lama-lama kamu juga akan terbiasa,Risa," jelas Bianca panjang lebar.

Antara menyetujui atau tidak Clarissa hanya menganggukkan kepalanya pelan, tetapi dia akan membicarakan ini pada suaminya dan berharap Antonio tidak menyetujuinya.

Melani dalam diamnya berpikir, apakah Alex mengajaknya ke London benar ingin fokus program kehamilannya atau ada hal lain yang ia hindarkan. Entah lah Melani sudah tidak ingin banyak bertanya saat ini.

Haru semakin siang Bianca memutuskan untuk pulang ke rumah.

Alex lebih dulu ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri, hari ini ia tidak ingin kemana-mana karena jujur ia sangat merindukan Melani.

Setelah mengantar mamanya ke depan, Melani kembali ke dalam kamarnya dan melihat Alex tanpa mengenakan baju dan hanya memakai celana haramnya. Ada apakah gerangan? Apa saat ini suaminya minta di layani? Atau hanya menggodanya saja.

"Boleh aku bertanya?" tutur Melanjutkan lembut.

"Hmm ... Bicaralah!" ucap Alex meraih pinggang seksi istrinya dengan lembut.

"Yang kau bicarakan tadi dengan mama, apa kau serius?" sanggah Melani menatap sendu Alex.

"Ia aku serius? Kenapa? Apa kau tidak mau kita punya anak?" tukas Alex sembari mengelus pipi Melani.

"Aku mau. Tapi kenapa harus di London?" tanya Melani sedikit ragu.

"Dokter di sana adalah teman ku, ia dokter terbaik di London, sudah aku tidak ingin kau banyak bertanya lagi. Karena aku sudah tidak tahan, sayang!" goda Alex mengangkat tubuh seksi istrinya membawanya ke atas kasur king size miliknya.

Dan seperti biasa aktivitas suami istri pun di mulai, kali ini Alex melakukannya dengan sangat lembut. Membuat Melani sangat menikmatinya dan bahkan Melani memintanya berulang kali membuat pria yang saat ini berada di bawah kukungan sang istri menyambut nya dengan senang hati.

satu jam lamanya pergulatan panas itu berlangsung kini hanya tersisa napas yang tersengal pada mereka berdua yang sama-sama terbaring dengan keringat yang keluh.

***

Tok

Tok

Tok

Suara pintu menghentikan aktivitas Elisa yang sedang bersiap.

"Masuk," pintu di buka saat ada sahutan dari dalam kamar.

Jihan melihat kamar Elisa yang agak berantakan tidak seperti biasanya, beberapa gaun tergeletak dan Elisa kini sedang mencoba gaun bermotif bunga berpaduan warna putih yang panjang nya di atas lutut berlenggak lenggok di depan cermin dengan senyum manisnya.

"Apa kau mau berkencan? Dengan siapa?" cecar Jihan karena khawatir sahabatnya itu sangat polos dan tidak pernah berkencan.

"Ji, a-aku ..."

Tin ...tin

Suara mobil terdengar membuat ucapan Elisa terhenti.

"Ji, aku pergilah dulu ya!" pamit Elisa terbata-bata takut jika Jihan melarang nya pergi.

Jihan masih ragu dan menarik tangan Elisa lalu ia ikut sahabatnya itu menuju depan pintu, saat ia membuka pintu berbarengan Reyhan mengangkat tangannya ke udara dan terkejut melihat Jihan.

"Reyhan ... Kau dan Elisa ...," gumam Jihan sembari menunjuk kedua sahabatnya itu dengan kebingungan.

Elisa bersitatap dengan Reyhan, gadis itu takut jika Jihan tidak mengizinkannya pergi dengan Reyhan karena ia masih marah dan berburuk sangka pada pria itu.

"Jelaskan padaku!" cicit Jihan melipat kedua tangannya.

"Hmm ... Jihan sebenarnya aku dan Reyhan ... ehmm ..." lidah Elisa tiba-tiba seperti susah untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Aku dan Elisa adalah sepasang kekasih," sambung Reyhan membuat Jihan terbelalak.

Seorang Reyhan bisa jatuh cinta dan mencintai, Jihan tetap tidak percaya apalagi apa yang dia lihat kemarin membuat nya tidak rela jika Elisa hanya di permainkan saja olehnya.

"CK, jangan bercanda, Reyhan. Apa Elisa tahu kalau kau selama ini,"

"Ya, aku tahu, Ji. Aku tidak keberatan dan mempermasalahkan semua itu adalah Reyhan mau bertobat dan bersungguh-sungguh dengan ku. Aku telah menerima segala kekurangan nya begitu pun dia yang menerima ku yang hanya anak yatim piatu," jelas Elisa

"Tapi .. Bagaimana dengan keluarga mu, Reyhan? Apa mereka setuju? Bukankah keluargaku orang terpandang?" cecar Jihan lagi belum ingin menanyakan wanita yang berstatus istri Alex yang pernah ia temui waktu itu.

"Malam ini aku akan mengenalkannya pada orang tua ku. Kebetulan mereka sedang di sini karena dia hari lagi mereka akan pergi jadi aku memutuskan untuk memperkenalkan Elisa pada orang tuaku," ungkap Reyhan dengan hati yang tulus menunjukkan keseriusannya dengan mengenalkannya pada orang tuanya.

"Boleh aku tanya sesuatu?" sanggah Jihan memicingkan alisnya.

"Apa lagi yang ingin kau tanyakan, semuanya sudah ku jelaskan, Jihan," tandas Reyhan

"Siapa wanita yang bersama mu waktu di restoran ketika aku menyuruh seorang wanita mengaku sebagai kekasihmu di depan wanita itu?" tanya Jihan masih penasaran.

Sejenak Reyhan mengingat wanita yang di maksud Jihan, seketika dia ingat waktu Jihan mengerjainya di depan Melani. Mungkinlah dia wanita yang di maksud Jihan?

"Oh itu ... Wanita yang kau maksud itu ... Dia adalah ...,"

"Kekasih gelap mu kan? Dan kau yang jadi selingkuhan wanita itu bukan?" sela Jihan tiba-tiba mencecar dengan pernyataan yang membuat Reyhan syok.

"Apa kau bilang? Mana ada seorang Kakak Menjadi selingkuh Han adiknya," Sergah Reyhan sedikit emosi dan tidak terima.

"Reyhan turunkan suaramu, jangan kau tinggikan di depan Jihan," pinta Elisa

"Apa? Adik? Jadi ... Kau punya adik perempuan?" lirih Jihan

"Iya ... Maaf jika aku tidak pernah menceritakan tentang adik ku. Membuat kau salah paham menuduhnya begitu," balas Reyhan yang masih sedikit kesal.

"Rey, aku minta maaf, aku tidak tahu dan sudah menuduh adikmu yang tidak-tidak," mohon Jihan merasa tidak enak.

Reyhan terdiam dan berlalu keluar, mood nya sudah di rusak oleh Jihan. Ia pun memutuskan masuk ke dalam mobil dan menunggu Elisa di sana.

"Jadi ... Dia adalah Kaka ipar, Alex?" gumam Jihan dalam hati.

Jihan takut jika Reyhan tahu dia memiliki hubungan terlarang dengan Adik iparnya Reyhan akan mengamuk padanya.

"Ji, Jihan ... Apa kau baik-baik saja?" tutur Elisa membuyarkan lamunan Jihan.

"Aku baik-baik saja! Kau pergilah sekarang!" titah Jihan lalu melangkah masuk menuju kamarnya.

Elisa pun bergegas menghampiri Reyhan yang sudah terlalu lama menunggu nya di dalam mobil.

Dalam perjalannya Reyhan masih terlihat kesal membuat Elisa merasa tidak enak hati.

"Hentikan mobilnya ..." ucap Elisa tiba-tiba

Rem pun di injak nya dengan tiba-tiba juga oleh Reyhan.

"Ada apa? Kau mengangetkan ku saja," sentak Reyhan tanpa sadar di hadapan Elisa.

"Aku minta maaf mewakili Jihan, dia tidak bermaksud menuduh adikmu karena sebelumnya ia tidak tahu. Dia hanya mengkhawatirkan ku saja karena tahu jika aku berkencan dengan mu, karena dia yang lebih tahu dirimu seperti apa dari pada aku,

"Kita batalkan saja bertemu orang tuamu, aku akan pulang naik taksi," Elisa membuka pintu mobil karena sedikit kesal Reyhan membentaknya tadi.

"Elisa ... Tunggu!"

*

*

Bersambung.

Seperti biasa jangan lupa vote yang banyak ya, terimakasih yang masih stay di sini. Aku akan usahakan up setiap hari, tinggalkan jejak like, komen dan subscribe nya ya🥰🙏😚

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!