NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 33 - LunArbi

Happy Reading..

..

...

Setelah kejadian siang tadi , Kini Arbian tengah merebahkan tubuhnya pada kasur empuknya. Matanya terus menatap lurus kearah langit langit kamar. Sedangkan tangan kanan nya tengah menempelkan es batu yang di balut dengan handuk kecil pada wajahnya yang lebam akibat pukulan dari Keanu.

" Bian sorry , gue gagal jagain dia. Ternyata cara yang gue pilih justru nyakitin dia" gumamnya.

Arbian bangkit dari kasurnya , berjalan menuju arah balkon apartemennya. Ya , pemuda itu berada disana karena jika pulang kerumah orang tuanya takut membuat mereka khawatir karena wajahnya yang penuh lebam.

Saat ini , ia menatap langit hitam yang di hiasi oleh bintang bintang diatas sana.

" lo pasti kecewa banget kan sama gue Bi ? Maaf karena ga bisa kabuli permintaan lo ."

*

*

Flashback on

Isak tangis memenuhi ruangan dengan nuansa putih belum lagi tercium bau menyengat khas obat obatan.

Seorang pemuda tengah terbaring lemah diatas brangkar tengah di periksa oleh seorang dokter. Sedangkan tiga orang lainnya. Yang tak lain adalah Arbian dan kedua orang tuanya tengah menunggu dengan panik.

Pemuda yang terbaring lemah itu adalah Albian , saudara kembar Arbian yang tiba tiba saja kesehatannya mendadak turun.

" gimana ini Dad ? Albian .. hikkssss " Rindu tak henti hentinya menangis dalam pelukan Naufal.

" mom , mommy harus yakin Albian pasti baik baik saja oke ." Usapan terus ia berikan pada punggung istrinya itu.

Disatu sisi , Arbian sudah mengusap kasar wajahnya yang terlihat begitu kacau. Dalam hati , ia terus merapalkan doanya agar sang adik bisa melewati masa masa kritisnya.

" tuhan , gue mohon jangan ambil dia secepat ini." Lirihnya.

Disisi Albian, pemuda itu sudah merasa tak sanggup menahan sakit nya. Ia menatap kedua orang tuanya juga saudara kembarnya yang tengah menangis tak jauh dari sana.

" dok ..." ucapnya begitu lirih nyaris tak terdengar.

" bo-boleh saya bi-bicara dengan ke-keluarga saya." Lanjutnya dengan napas yang tersenggal.

" tentu saja "

Sang dokter langsung menyuruh Arbian , Naufal dan Rindu untuk segera mendekat.

" sayang , apa yang kamu rasain nak ?" Rindu mengelus wajah anaknya.

" mom ,,my .. maafin Bian .. Bi-Bian udah gak kuat." Lirihnya membuat semua orang panik.

" enggak ... enggak sayang anak mommy pasti kuat ." Rindu menggeleng keras.

" dad ..." Albian beralih pada sang ayah. Membuat Naufal mendekat menggenggam tangan sang anak.

" ma-maafin Bian karena gak bisa banggain Daddy." Ujarnya dengan suara lemah.

" enggak boy , kamu selalu membuat daddy dan mommy bangga kok. Kamu pasti sembuh boy , inget bukannya kamu bilang harus menjaga Luna kekasih kamu."

Naufal berusaha membuat Albian semangat dengan menyebut nama wanita yang di cintai oleh anaknya itu.

" Luna .." lirihnya . Membuat semua anggota keluarga mengangguk.

" bang Arbi .." panggil Bian pelan pada Arbian.

Arbian sendiri terpaku dengan panggilan itu, dulu dia merasa enggan di panggil dengan sebutan itu . Tapi sekarang dia ingin terus di panggil 'abang'oleh saudaranya itu.

" maaf ..." ujarnya pelan , Arbian hanya menggelengkan kepala dia juga berusaha keras agar tak meneteskan air matanya di depan sang adik kembar.

" maaf , selama ini selalu jadi beban abang. Abang harus selalu ngalah dari adik yang penyakitan ini. Terima kasih juga sudah menjaga gue selama ini."

" lo ngomong apa sih Bi. Beban apa sih , ga ada gue gak pernah mikir kayak gitu ya Bi." Protes Arbian.

" bang ... " napas Albian makin tersenggal.

" udah lo jangan ngomong dulu bi ." Arbian nampak panik mendengar napas Albian yang semakin tak normal. Namun , adiknya itu justru menggelengkan kepalanya pelan.

" gue bisa minta tolong bang ? " Arbian menatap Albian menunggu kelanjutan dari ucapan sang adik.

" tolong jagain Luna buat gue bang " Albian menjeda ucapannya. " tolong bahagiain dia bang , jika .... jika suatu saat kalian saling jatuh cinta gue rela bang. Tapi ... to.. long jangan sakiti dia."

"Enggak , jagain Luna ya itu tugas lo bukan tugas gue . Jadi lo harus berusaha supaya sembuh Bi . Kalo bukan karena kami seenggaknya demi Luna." Arbian terus memberikan semangat pada sang adik.

Albian tersenyum tipis dengan napas yang tersenggal senggal ia menatap sang kembaran dengan sendu. Sorot matanya penuh permohonan.

" gue mohon... cuma lo yang gue percaya ." Pintanya lemah.

"Tapi ,,..."

Arbian hendak memprotes lagi tapi pundaknya di tepuk oleh Naufal dan memberi kode agar menyanggupi permintaan dari sang adik.

" oke , gue janji akan jagain Luna buat lo . Tapi , gue mohon lo lebih semangat lagi untuk cepat sembuh." Ujar Arbian menyanggupi.

Senyuman kembali terukir diwajah pucat itu, " terima kasih."

Dua kata itu adalah kata kata terakhir dari pemuda itu sebelum akhirnya menutup rapat kedua bola matanya.

Keadaan semakin panik , Rindu semakin terisak dalam pelukan Naufal . Arbian ? Jangan di tanyakan lagi , pemuda itu menangis histeris seraya menggoyang goyangkan tubuh Albian-kembarannya.

Dokter yang melihat itu langsung memeriksa nadi Albian secara berkala. Namun, hanya helaan napas yang keluar dari mulutnya. Dokter itu juga turut merasa sedih , hari ini harus kehilangan satu pasien lagi.

" maaf , pasien sudah meninggal dunia " ucap dokter dengan berat hati.

Ucapan itu bagaikan hantaman keras yang menghantam dada ketiga orang itu.

" ALBIAANNN BANGUN NAKK " Rindu berteriak histeris hingga tubuhnya terjatuh pingsan di pelukan Naufal.

" SAYANG "

" MOMMY "

Teriak dua pria beda usia itu panik saat mendapati tubuh Rindu yang terkulai lemas. Naufal langsung menahan tubuh sang istri lalu di bawa kearah sofa untuk segera direbahkan dan di periksa oleh dokter.

Arbian ? Pemuda itu masih tak terima dengan apa yang baru saja terjadi. Adik nya , saudara kembarnya pergi meninggalkan dia untuk selama-lamanya.

" ALBIAAAN BANGUUUNN !!! BUKA MATA LO BRENGSEK !? GUE GAK SUKA, BUKA MATA LO .. JANGAN BERCANDAAA !! gimana sama gue Albian ? Kenapa lo tega ninggalin gue sendiri .. hiksss "

Pemuda itu menangis pilu , membuat siapapun yang melihat meraya ikut tersayat.

Flashback off

*

*

    Kembali ke masa kini , Arbian mengusap jejak air matanya sendiri. Lalu meraih satu batang rokok dan menyalakannya.

    Dia bukanlah seorang perokok aktif , namun saat dalam suasana hati yang buruk ia akan melampiaskan nya dengan asap nikotin itu dari pada harus mabuk mabukan.

    Tak lama , sebatang rokok itu pun habis. Arbian menjatuhkan sisa nya lalu menginjaknya pelan.

     Ia memilih untuk masuk kembali kedalam kamar dan mulai merebahkan tubuhnya kembali setelah sebelumnya mengobati luka luka pada wajah tampannya.

" ck , perih banget sih " Arbian menggerakkan rahangnya yang terluka.

" tapi , Keanu bilang pernah lihat gue sama cewek lain itu kapan? Pas sama Sisil kah ? Dimana?" Arbian mendadak kepikiran dengan ucapan Keanu saat di kafe tadi.

" Ah , bodo amatlah gak penting juga. Toh , gue kan udah ga ada hubungan apa apa lagi sama Luna." lanjutnya.

     Arbian mencoba bersikap masa bodo lalu mulai memejam kan matanya dan perlahan mulai memasuki alam mimpi.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!