Niel Vilet adalah seorang pangeran dari kerajaan Loginia yang memiliki reputasi buruk sepanjang kerajaan berdiri, hanya dalam masa menjabatnya 3 tahun sebagai raja, dia telah memicu pemberontakan terhadapnya yang dipimpin oleh empat pahlawan reformasi yang terdiri dari pahlawan pedang, tombak, perisai dan gadis suci.
Keempatnya berhasil membunuhnya setelah menggabungkan seluruh kekuatan dalam peperangan panjang, dalam penyesalan itu Niel berharap bisa mengulang kembali semuanya dari awal hingga akhirnya dia menyadari telah kembali ke sosoknya di masa lalu 10 tahun yang lalu. Di kesempatan keduanya ia ingin menghindari eksekusinya dengan berbagai cara yang dapat ia lakukan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isekai Fantasy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35 : Seorang Petualang Dengan Berkah Dewi
Namaku Amnesti saat ini aku telah dipinjamkan kepada bangsawan Margarev untuk memimpin pasukan, walau ini wilayah maju aku tidak menyangka bahwa tempat ini memiliki penjaga yang lemah. Saat ini sore hari dan aku sedang menyeleksi siapa saja yang akan ikut dalam penyerangan malam ini.
Pertama adalah pria besar yang memiliki kekuatan besar di tangannya, dia mengayunkan pedangnya sekuat tenaga yang mana aku tahan dengan santai dengan pedangku selagi menguap lebar.
"Lumayan tapi itu tidak akan cukup untuk mengalahkanku."
"Bagaimana bisa?"
Aku mengayunkan pedangku dan ia terlempar dengan mudah.
"Selanjutnya."
Untuk beberapa saat aku mengalami pertarungan yang membosankan juga, mereka adalah orang baru yang dipekerjakan sebagai penjaga di keluarga Margarev meski mereka lemah poin penting dari mereka adalah mereka orang yang bisa dipercaya.
Aku tidak hanya bertarung untuk melihat yang terbaik melainkan juga melihat apa di dalam sini ada mata-mata atau tidak, sejak lahir aku memiliki kemampuan menilai. Aku bisa membedakan mana orang jahat dan bukan.
Jika ini disebut skill lebih tepat untuk mengatakannya sebagai berkah dari dewi, ini juga termasuk bisa dengan mudah melihat seseorang berbohong atau tidak.
Aku belum pernah menemukan orang yang bisa lepas dari kekuatanku namun kini hanya satu orang yang bisa melakukannya, itu adalah pangeran dari negeri ini. Niel Vilet.
Semenjak bertemu dengannya ada hal yang aneh tentangnya, seberapa kuat aku menilainya aku tidak bisa menemukan apapun, seolah dia berada di dalam dunia yang berbeda.
Setelah mendengar hal dari ayahku tentangnya, aku menjadi lebih kagum dengan kemampuannya, jika pun ada yang ingin aku layani di hidupku mungkin dialah orang yang tepat.
Aku selama ini memikirkannya namun jawabannya akan aku tentukan saat kami berhadapan dengan naga nanti. Sejujurnya aku sama sekali mulai bosan dengan kehidupan petualang.
Ketika aku bertarung dengan pria terakhir aku dengan mudah menjatuhkannya dengan sebuah pukulan pedang tumpul, aku meletakkan ujung pedangku selagi menyeringai.
"Tangkap orang ini, dia pengkhianat."
"Mana mungkin dia pengkhianat, dia wakilku?" yang berteriak itu adalah pria besar yang pertama kali aku lawan, aku tidak peduli namanya jadi aku menyebutnya pria besar.
"Apa kau masih belum paham? Kenapa Corgon diserang saat dia keluar, hal itu bukan sebuah kebetulan belaka.. jelas ada pengkhianat di tempat ini."
"Soal itu, tapi kenapa harus wakilku? Dia adalah orang yang berdedikasi, dan juga bagaimana kau tahu dia orangnya?"
Semua orang juga memiliki keraguan yang sama.
"Ini juga sudah diselidiki oleh atasanmu, apa kau meragukannya?"
Corgon yang jauh memperhatikan jelas terkejut karena aku menggunakannya sebagai pengalihan, meski begitu dia mengangguk mengikuti sandiwaraku.
"Benar-benar tidak terduga, oi.. apa itu benar?"
Orang yang aku hajar sampai babak belur tersebut mengerang saat pria besar menangkapnya dengan tangannya.
"Hehe, mereka menjanjikan uang yang besar, mana mungkin aku bisa menolaknya."
Seperti yang aku duga.
Pria besar yang marah melemparkannya ke tanah dengan banyak emosi di wajahnya.
"Bawa dia pergi dan penjarakan dia, biar aku urus nanti."
"Baik."
Dengan ini pekerjaanku untuk menyingkirkan pengkhianatan telah selesai, selanjutnya aku mulai menyebutkan orang-orang yang akan bergerak bersamaku, termasuk pria besar semuanya berjumlah 20 orang.
Aku memilih dari mereka yang terbaik untuk memulai operasi ini, kerjaku adalah tidak melibatkan orang yang lemah yang hanya akan mati di medan perang. Itulah aturan yang aku buat.
