NovelToon NovelToon
CEO Masuk Desa

CEO Masuk Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:53.2k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

"Aku tidak mau menikah!" Teriak seorang petani miskin tidak dapat menerima segalanya.

Dalam hatinya masih yakin, jika ini hanya perangkap.

Namun...

"Sayang, aku hamil anakmu..." Kalimat sang gadis desa membuat dirinya terpojokkan. Gadis yang melekat bagaikan lem, tidak ingin menerima pernikahan dengan juragan Burhan. Hingga membuat perangkap untuk tetangga barunya.

Namun sang tetangga baru yang terkenal sebagai petani miskin, berusaha tersenyum."Kalian sudah gila! Saat pulang nanti desa kotor ini akan ku ratakan dengan tanah!"

Teriakan dari Jefri (Joseph Northan Fredrik), CEO anti bakteri. Yang terjebak di desa akibat melanggar aturan taruhan dengan saudaranya.

Menikah dengan gadis paling jorok di desa ini? Tentu saja dirinya tidak akan pernah sudi. Walaupun ada kalanya, ketika batu kali diamplas maka berlian akan muncul.

🍀🍀🍀🍀

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran

...🌾🌾🌾 CEO Masuk Desa 🌾🌾🌾...

Gatal? Gerah? Semuanya bercampur menjadi satu. Taukah apa kesalahan yang dibuat oleh Dewi? Dewi terdiam dalam ruangan yang dipenuhi dengan aroma pembangkit gairah. Menunggu suaminya keluar dalam waktu yang cukup lama.

Seorang mysophobia yang tentu saja cukup lama jika sudah bergelut dengan air dan sabun.

"Panas..." Gumamnya berusaha membuka baju. Tubuhnya gelisah tidak menentu, ingin disentuh ayang. Bagaikan gatal kurang digaruk.

Kala itulah Jefri keluar, menggunakan handuk yang terlilit di pinggangnya. Mengganti baju tanpa ragu dan sungkan sedikit pun.

"Yang..." Pinta Dewi memelas di tempat tidur, dengan pakaian acak-acakan.

"Apa?" Jefri mengernyitkan keningnya. Merasa ada bau yang terasa aneh.

"Yang, bagian bawahku aneh..." Wanita yang bahkan memasukkan tangannya ke dalam celana pendek yang dipakainya.

Jefri memijit pelipisnya sendiri, kemudian berteriak keras."Jonathan!"

Gila! Adiknya ingin membunuh sang kakak. Ini seperti asap beracun, dengan cepat Jefri membuka jendela agar udara keluar. Mematikan lilin aromaterapi sialan.

Tentunya setelah meminum banyak air kemudian kembali ke kamar mandi dan mencuci muka. Sekarang masalah terbesar, bagaimana caranya menyadarkan Dewi?

"Yang! Tolong aku..." Dewi mengulurkan kedua tangannya, seakan-akan ingin dipeluk. Masih memakai pakaian lengkap, hanya terlihat acak-acakan.

"Harus dipindahkan." Jefri menghela napas berkali-kali. Dirinya seharusnya tidak membiarkan Dewi terlalu dekat dengan Jonathan.

Membawa istrinya ke kamar mandi. Bahkan menyirami tubuhnya menggunakan air. Namun, mungkin karena terlalu lama menghirup aroma pembangkit gairah segalanya bagaikan tidak berefek sama sekali.

"Jefri tolong..." pinta Dewi lagi memelas.

Jefri menjambak rambut sendiri. Kehabisan akal untuk menolong istrinya.

Hingga pada akhirnya pemuda itu menghubungi Jonathan yang tengah berada dalam perjalanan pulang.

"Hai kak? Sudah menerima hadiah dariku?" Tanya sang adik terdengar benar-benar tengil.

"Apa obat penawarnya? Keadaan Dewi..." Tanya sang kakak frustasi. Iba pada Dewi yang terus-menerus meminta tolong.

"Lakukan... proses perkembangbiakan, hanya itu obatnya." Jawab Jono tertawa mematikan panggilannya.

Jefri menghela napas kasar benar-benar gemetaran saat ini. Menatap ke arah sekujur tubuh Dewi yang basah duduk dengan pakaian kurang rapi di lantai kamar mandi.

Berfikir bagaimana cara untuk menyembuhkannya."Apa harus dilakukan?" gumamnya tangannya mulai memakai sarung tangan karet, yang biasa digunakan dokter untuk operasi.

Tidak menyadari satu hal. Dewi sudah sadar sejak pertama kali disiram menggunakan air. Wanita itu hanya ingin suaminya mau menyentuhnya.

"Kenapa pakai sarung tangan? Lepaskan bajumu! Ayo kita ekhem... ekhem..." batin Dewi masih berakting berusaha terlihat tidak berdaya.

"Je... Jefri tolong." Pintanya lagi, menatap ke arah suaminya yang mendekat.

"A...aku tidak bisa. Tapi kalau hanya sebatas mengeluarkan mungkin..."Kalimat yang digantung oleh Jefri membuat Dewi penasaran. Apa kali ini keperawanannya akan diambil, menggunakan kebohongannya?

Aneh! Jefri menelan ludah, tidak ada ciuman. Hanya celana pendek yang dipakai Dewi hendak dibuka.

"Apa yang kamu lakukan!?" Teriak Dewi menyadari tindakan aneh suaminya. Tidak mesra seperti pengantin baru. Malah bagaikan dokter kandungan. Hendak menyentuh organ sensitifnya.

"Mengeluarkan." Jawaban polos dari suaminya sesuai teori. Kalimat yang membuat sang istri memijit pelipisnya sendiri."Kamu sudah sadar?" tanya Jefri, mengurungkan tindakannya.

"Sudah!" Jawab Dewi menyingkirkan jari suaminya yang berlapis sarung tangan karet dari celana pendek yang dikenakannya.

Gagal lagi? Hubungan penuh cinta dan gairah yang gagal. Suaminya tidak seperti pria yang bernafsu malah seperti dokter kandungan.

"Syukurlah." Satu kecupan mendarat di pipinya. Lagi-lagi hati Dewi yang halus, lumer bagaikan coklat kadaluarsa. Pipinya benar-benar disentuh oleh bibir indah itu.

"Aku cemas kamu kenapa-napa, lain kali jangan bermain dengan sesuatu seperti ini. Lilin itu berbahaya, bagaimana jika aku keluar dari rumah? Kemudian ada orang lain yang masuk?" Tanya Jefri pelan membuat Dewi semakin jatuh cinta pada ayang.

"Iya! Aku tidak tau, hanya ingin kamu elus. Maaf..." Jawab Dewi tertegun, tertusuk panah asmara. Suaminya benar, bagaimana jika ada pria lain yang masuk. Pasti dirinya sudah dimakan. Tapi suaminya memang berbeda, seperti dokter kandungan panutan. Sampai enggan membajak lahan istrinya.

Namun, Jefri hanya tersenyum, benar-benar bagaikan bebek kecil lucu istrinya ini. Mengacak-acak rambut sang istri."Ini berbahaya, maaf aku tidak bisa melakukannya. Tapi aku sudah berjanji akan menjagamu sampai aku mati."

"Ah...ayang, Dewi kan jadi makin cinta." Ucap Dewi memejamkan matanya memonyongkan bibirnya. Bertepatan dengan Jefri yang bergeser, hingga hanya tembok yang pada akhirnya dicium sang istri.

"Ayang tega!" Geram Dewi merajuk, membuat Jefri tertawa semakin kencang. Istri yang benar-benar lucu dan manis. Finansial? Semuanya mungkin bisa dipenuhi olehnya. Tapi untuk anak dan kebutuhan ranjang dirinya belum mampu.

Bagaikan macan vegetarian yang tidak pernah mengkonsumsi daging. Bagaimana jika mencicipi daging sedikit saja? Akankah kebuasan nya terlihat? Ditemani kelinci kecil yang selalu melompat ke mulutnya, pasrah ingin dimakan.

Jangan sampai macan ketagihan daging kelinci nantinya. Itulah kutukan sang kelinci.

*

Belajar mengelola usaha milik juragan. Dalam beberapa bulan dirinya sudah terbiasa. Yunita? Istrinya tidak diijinkan untuk melanjutkan kuliah di kota lagi oleh juragan. Bagaimana tidak, sudah 6 tahun tapi belum mendapatkan gelar S1 juga.

Hal yang dikerjakan Yunita ketika di rumah hanya bermain handphone. Terkadang membuat video tik-tok. Selebihnya tidak ada, rumah mereka berantakan, makanan tidak pernah tersedia Deni lebih sering membeli di warung.

Mengelola usaha mertua tidak membuatnya bebas. Tetap saja dirinya menerima gaji, walaupun sekitar 200.000 per hari.

Menghela napas kasar, kala menaiki motor matic yang dibelikan mertuanya. Matanya sedikit melirik pada green house, sudah mendengar semuanya dari Cakra. Suami Dewi hanya pengelola yang bekerja pada perusahaan White Rose. Dengan gaji 3 juta per bulan, gajinya dari juragan Burhan jelas lebih besar bukan?

Tapi.

Terkadang ada tipikal orang yang tidak akan berpuas diri. Kala berhubungan dengan Yunita, dirinya menyukai keindahan tubuhnya. Namun tidak menyukai sifatnya yang sewenang-wenang, karena itu mereka hanya menganggap hubungan tersebut bersenang-senang saling memuaskan.

Dewi tidak begitu cantik, tipikal gadis baik-baik calon istri idaman, tidak begitu banyak menuntut. Tinggal dikasih makan dan disuruh bekerja. Karena itulah Deni lebih memilih menjalin hubungan serius dengan Dewi.

Takdir memang berkata lain.

Kala motornya melaju, sepeda dikayuh terlihat dari arah bersebrangan. Sudah total 3 bulan dirinya tidak melihat Dewi dari acara pernikahannya.

"Dewi!?" Gumamnya dengan wajah yang pucat pasi.

Benar-benar cantik, bahkan lebih cantik daripada artis di televisi. Wanita yang berada dalam boncengan suaminya yang mengayuh sepeda. Sialnya benar-benar terlihat serasi saat ini.

Deni menepikan motornya. Melihat ke belakang, benar-benar Dewi yang melintas memegang erat pinggang Jefri.

Tertawa mungkin sedang mengobrol dengan suaminya. Senyuman yang indah, rambut panjang disisir oleh angin. Kulit bersih bagaikan porselen.

Jemari tangannya mengepal, mengapa Dewi dapat seindah itu? Menahan rasa sesak di dada, kala gadis yang dicintainya telah dimiliki pria lain.

Namun, ada yang aneh. Deni mengernyitkan keningnya. Dewi memang tiga bulan ini jarang keluar. Seharusnya usia kandungannya sudah 6 bulan bukan? Tapi kenapa perutnya masih datar?

Segala perasaan dan tanda tanya terhanyut dalam fikirannya. Bagaimana jika Dewi berbohong, sejatinya sang mantan tidak hamil? Bagaimana jika itu semua dilakukan Dewi hanya karena rasa sakit hatinya? Apa Dewi masih mencintainya? Apa ini hanya ujian?

Kala motornya terhenti di area depan rumahnya. Saat itu juga Yunita keluar."Kenapa lama? Mana nasi bungkusnya!?"

"Ini." Deni menghela napas, duduk di teras sembari merokok. Dirinya benar-benar kefikiran akan segalanya.

Matanya sedikit melirik ke arah Yunita."Kapan ayahmu akan melamar Dewi? Apa juragan sudah sempat bertemu lagi dengan Dewi?" tanyanya penasaran.

"Mana aku tau! Tiga bulan ini bapak sibuk, karena ada pabrik tekstil yang mau dibangun di hulu sungai. Tanah bapak digunakan dengan sistem bagi hasil. Dewi juga tiga bulan ini hampir tidak pernah keluar rumah." Jawab Yunita dengan mulut yang dipenuhi nasi serta lauk.

"Begitu? Bagaimana kalau Dewi tidak hamil apa yang akan terjadi? Apa juragan akan memaksakan perceraian mereka karena sakit hati sudah dibohongi?" Gumamnya tersenyum, dua orang yang akan diadu hingga dirinya mendapatkan keuntungan.

🌾🌾🌾

...Daun gugur, angin sejuk membelai rambutmu. Senyuman menyungging membuat bibirku kelu....

...Tidak menyentuhmu, namun kepalamu menyandar di punggungku....

...Mengayuh sepeda, meninggalkan semua beban....

...Apa ini akan menjadi memory? Jika iya, aku tidak ingin menua dan tinggal di masa ini....

Joseph Northan Fredrik.

1
Tasnim thufaila Qotrunnada
SUPRApto
Heni Mulyani
lanjut nya mana autoor
D̶͔̭̪̻Hͥ̽ͣ̃̔A̷͙ͭͫ̕N̺̻̔̆ͅI̍̅̀̎̊
blm update ya Thor.... ditunggu ya 😊
Heni Mulyani
lanjut
who am I
wah, apa si makhluk resik itu akan mencoba bermain "slime" dengan istrinya 😘
Dini Lestari
dewi bin jefri💖💖
rahma manulang
seprtinya sudah mau tamat ya thor..?
Ufi Yani
smg crita dewi msih pnjang..... jgn dlu tamat y ka ko...
Yani Setyani
menanti kisah kasih lily dan jojo yg sebenarnya..
aku penasaran, thor...
😁😁😁😁
Yani Setyani
Inginku...
Di kota Dewi lebih barbar dan lebih centil ma ayang jefri..
😁😁😁😁😁
RahaYulia
emejing emejing emejing
bau bau mau tamat ini
Nur Wahyuni
ko ngeri ya kehidupan jefri di kota... mending di desa itu sih aman damai hidupnya
Eka suci
tinggal ehem ehem dan kesalahan pahaman masa kecil juga Dewi yg akhirnya tau siapa Jefri masih ditunggu 💪🏻
yesi yuniar
emang jefry udah siap ekhem..ekhem... 🫣
Indar
kira2 gimana ya kehidupan dewi dikota 🙄🤔 apa tambah heboh lg dari pada didesa
Яцяу
bener juga kata jamal ee di sungai aja bisa ketemu malaikat.. untung aja bukan malaikat pencabut nyawa.. hiiii sereemmm
🌠Naπa Kiarra🍁
Pengen jadi kaya emang sudah, tapi kalau pengen jadi miskin mudah 😂
༄༅⃟𝐐Dena🌹
Burhan, Troy, Deni, Yunita, Silvia, Joseph, Dewi, Mawar. Tiap tokoh sudah mendapat ganjaran dr author atas ulah yg mereka perbuat. Sesuai porsinya, puas bnget😁
🌸Ar_Vi🌸
lanjutt..
menunggu ekhem.. ekhem.. /Chuckle/
who am I
astaga delon, ternyata kamu dapat jodoh berkat cupid "jefri" 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!