NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Lari Saat Hamil
Popularitas:871.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Rahma AR

Baru kali ini Edna merasa sangat takut. Dia menyesali kebodohannya yang ngga minta ditemani Luna.

Tolong...... Mama....., tolong Edna.

Mata Edna terpejam dan tubuhnya terkulai dalam pelukan seseorang.

Satu jam kemudian Edna tersadar. Dia terkejut melihat dirinya sedang terbaring di atas tempat tidur dengan pakaiannya yang sudah ngga melekat lagi di tubuhnya.

sequel my ex crush

semoga suka ya.....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa takut Edna

Edna menghela nafasnya berkali kali untuk meredakan ketegangannya.

Baru kali ini selama tujuh tahun dia mengungkapkan emosinya secara terbuka.

Edna menggusar wajahnya kasar. Dia baru sadar, anak anaknya bisa menjadi sasaran kebencian perempuan perempuan di luar sana yang menyukai Eriel.

Edna takut mereka bisa membuat hati putra kembarnya terluka dan sakit. Mental putra kembarnya bisa kena. Edna nggs ingin si kembar jadi down.

Selama ini keluarga Sandra, bahkan Askara ikut membentengi si kecil. Walaupun tetap ada suara sumbang. Karena waktu itu si kembar masih bayi, jadi Edna ngga begitu khawatir.

Tapi sekarang berbeda. Si kembar sudah terlalu pintar, walau Eriel masih bisa sedikit membohonginya.

Keduanya sudah bisa lancar membaca sejak umur empat tahun. Mungkin sekarang sudah lebih peka terhadap keadaan sekitar.

Edna agak takut kalo Fanny mulai koar koar, karena namanya cukup terkenal sebagai model dan juga anak pengusaha. Beritanya bisa viral.

"Edna.... Maaf, ya, tadi kamu meeting sendirian," tukas Sandra setelah membuka pintu. Gadis itu berjalan ke arahnya dengan raut khawatir Tadi dia sempat diberitau Icha soal insiden Edna dengan seorang gadis yang mengaku pacar calon suami Edna.

Mendapat informasi yang komplit, Sandra malah jadi kesal.

"Kamu nguping."

"Terpaksa nona. Saya juga ngga berani pergi takut gadis itu mengamuk," bela Icha takut takut

"Hemmm." Ada benarnya juga, sih, batin Sandra.

"Ingat, Cha. Rahasia in yang kamu dengar."

"Siap, nona." Icha membuat gerakan tangan seperti sedang menutup risleting di depan bibirnya. Dia juga ngga mau dipecat.

Karena itu membuat Sandra sangat khawatir. Edna sangat protektif terhadap anak anaknya.

"Mobil kamu gimana?" tanya Edna masih dengan wajah ngga tenangnya.

"Sudah ok. Wajah kamu pucat. Kamu sakit?"

Edna menggelengkan kepalanya. Terlalu sering mendapat bantuan dari keluarga Sandra, membuatnya merasa ngga enak hati.

Kalo ngga pernah ketemu Eriel lagi, mungkin dia ngga akan sepusing ini.

"Emmm..... Kata Icha, tadi Fanny datang?"

Edna hanya mengangguk datar. Icha pasti sudah cerita.

"Kamu jangan terlalu khawatir." Sandra mencoba menenangkan.

Edna tersenyum samar.

"Aku memikirkan perasaan Shaka dan Shakti," aku Edna jujur.

"Kita akan atasi bersama," tukas Sandra menguatkan hati Edna.

"Aku sempat berpikir, hidupku akan lebih tenang kalo ngga ketemu Eriel lagi," jujur Edna.

"Atau kalo Eriel ngga nau tau soal aku dan anaknya pun, aku ngga apa apa. Hanya saja Eriel agak ngotot untuk bertanggungjawab. Aku takut dia terpaksa," sambung Edna lagi. Sesaknya sedikit berkurang karena sudah berterus terang pada Sandra.

Sandra mengerti. Sangat mengerti bagaimana sifat tegar Edna. Saat mamanya meninggal, dia pun ngga menuntut keluarganya yang sudah menabrak mamanya. Tetap tabah dan sabar walau dalam hati hancur. Tetap merasa kuat dan bisa mengatasi semuanya biar pun hanya sendiri.

"Aku baru tau kenapa Eriel ngga pernah serius sama perempuan mana pun. Kamu memang spesial Edna," puji Sandra tulus.

Edna tertawa kecil.

"Kamu terlalu berlebihan. Sudah, ayo kita pergi meeting. Jalan biasanya macet." Tawa Edna masih berderai. Tangannya pun mengambil tasnya.

"Oke." Sandra tau, Edna hanya ngga ingin memikirkannya lagi.

Dalam hati Sandra berharap kalo Fanny ngga melakukan hal yang kekanakan karena patah hati.

*

*

*

Ternyata Eriel membawa Edna dan si kembar di sebuah rumah yang sangat mewah dan luas.

Kedua anak mereka langsung berlari kesenangan melihatnya.

"Shakti ....," panggil Edna agak khawatir.

"Tenanglah. Kata Tante Khanza, Shakti anak yang kuat. Kita harus bisa lebih mempercayainya," senyum Eriel kemudian meraih tangan Edna, ikut berlari mengejar kedua kembaran mereka.

Edna ngga menyahut, hanya mengikuti saja langkah cepat Eriel.

Eriel ngga salah, hanya saja Edna masih takut kalo Shakti ngga bisa mengontrol suasana hatinya, bisa menyebabkan kumatnya penyakit jantungnya.

"Biarkan dia merasa sedikit saja bisa seperti Shaka," tukas Eriel lagi yang hanya diangguki.Edna. Dia masih canggung dengan sikap penuh perhatian Eriel.

Sambil berlari lari kecil, Edna memperhatikan interior rumahnya tampak indah dan mewah.

Dia sudah menyiapkan rumah semewah ini? batin Edna ngga percaya. Awaknya dia berpikir kalo mereka akan tinggal di apartemen atau di rumah Eriel.

"Benar dugaanku. Shaka dan Shakti ternyata menyukai rumah ini." Senyum Eriel tampak sangat cerah melihat wajah penuh binar putranya.

Kemudian dia melirik Edna yang ternyata sedang menatapnya.

"Aku punya apartemen juga, tapi kurasa rumah sangat baik untuk perkembangan anak anak kita."

Jantung Edna berdebar saat merasakan betapa lembutnya tatapan Eriel padanya.

"Aku akan membayar semua waktu yang terbuang, Edna."

Edna hanya mengangguk. Hatinya agak berguncang juga mendengarnya.

Dia serius?

Bohong kalo Edna ngga merasa terharu mendengarnya. Dia ingin membahas ancaman Fanny, tapi ngga jadi karena ngga ingin mood Eriel berubah drastis.

"Mau berenang?" tawar Eriel, tapi spontan Edna menolak.

"Oke," Eriel menuntun Edna agar duduk di kursi santai yang tersedia di kolam renang.

"Perhatikan kami, ya," kerling Eriel sebelum meninggalkan Edna yang masih menatapnya dengan sorot ngga terbaca.

"Ayo, kita berenang," ajak Eriel sambil berjalan mendekati putra kembarnya. Edna terus mengawasi mereka.

"Mau, Daddy," sahut Shaka cepat

"Siap, Daddy," timpal Shakti.

Edna kemudian menyusul Eriel dan membantu Eriel menggantikan pakaian Shaka dan Shakti dengan singlet dan celana pendek.

"Ayo kita nyebur."

BYUUR!!

Eriel menyebur duluan tanpa diduga, memercikkan airnya ke tubuh si kembar dan Edna yang ngga senpat menghindar.

"Daddy, ikut." Shaka juga melompat ke dalam air.

"Jangan tinggalkan aku," seru Shakti memprotes.

BYUR! BYUUURR!

Edna tertawa melihatnya. Anak anaknya terlihat sangat bahagia. Eriel memang sangat pintar menarik perhatian si kembar. Edna bisa merasakan ada ikatan tak terlihat yang mulai terjalin antara Eriel dan putra putra mereka.

Eriel merasa surprise dan sangat senang mengetahui si kembar sudah lancar berenang.

Edna memang ibu yang luar biasa, batinnya memuji. Anak anaknya memang sangat beruntung lahir dari rahim.Edna.

Padahal Edna ngga tau siapa yang melakukannya, tapi dia membiarkan anak anak itu tumbuh dan berkembang dengan sangat baik. Eriel selalu merasa bersalah karenanya.

Eriel pun berenang dengan si kembar. Mereka tertawa tawa dengan riangnya. Edna mengawasi mereka.dengan perasaan campur aduk. Bahagia juga takut kalo kebahagiaan mereka akan berakhir.

Edna masih belum tau apa yang akan dilakukan Fanny, dan itu membuatnya resah

*

*

*

Sandra tersenyum melepas kepergian Edna dan anak anak mereka bersama Eriel. Tadi Edna sudah mengatakan akan pulang dengan Eriel, juga si kembar. Karema ada yang ingin diperlihatkan Eriel.

Dia pun melangkah cepat ke arah mobilnya setelah keluar dari lift di basemen. Rasanya lega juga bisa menghindari seseorang yang sayangnya mengacuhkan kehadirannya. Padahal Sandra sekarang sudah mulai naksir dengan laki laki yang baru tadi dia tau namanya. Zayn Andromeda.

Nama yang antik, batinnya tersenyum saat tau nama laki laki itu ketika akan mulai meeting.

"Mobilnya sudah ngga apa apa?"

Eh, batin Sandra kaget.

Tadi nyuekin, celanya membatin.

"iya." Sandra ganti bersikap cuek dengan seolah ngga menganggap kehadiran Zayn. Padahal dadanya mau meledak karena laki laki ini mau menyapanya juga.

"Syukurlah."

Sandra menahan pintu mobilnya sambil menatap Zayn yang ternyata masih berdiri di dekat mobilnya.

"Makasih, ya."

"Sudah dua kali kamu ngucapinnya," kekeh Zayn.

Oh, ternyata waktu itu dia dengar, batinnya ngga nyangka.

Sandra berusaha tetap mempertahankan sikap tenangnya, walau hatinya agak tersipu.

Zayn masih tertawa melihat rona merah di kedua pipi gadis itu, yang masih belum juga dia ingat namanya. Walau tau gadis itu berusaha menyembunyikannya.

"Aku duluan, ya," pamit Sandra tiba tiba merasa canggung.

"Oke, silakan nona." Zayn pun sedikit membungkukkan tubuhnya dan membuat gerakan tangannya ala ala pangeran melepaskan seorang putri. Wajahnya mengerling penuh makna.

Zayn tambah suka karena melihat wajah Sandra yang semakin merona akibat sikap merayunya tadi

1
Purwanti Wanti
tisu mana tisu?
Anonymous
ok
Purwanti Wanti
banyak banget tokohnya jadi mumet ngapalinnya
Purwanti Wanti
emang tau alamat jalan ke neraka🤭🤭
Ana Gusri Siregar
bingung terlalu byk nama.tp santai ajalah krn ceritanya seru.
Rahma AR: ada pendahulunya hehe...
total 1 replies
Purwanti Wanti
owalah bapakmu ed
Nunung Ningrum
jarak 7 tahun sih masih mending, gak terlalu jauh, saya aja jarak 12 tahun dg suami tapi seneng seneng aja, malah enak banget/Smile/ selalu dituruti🤭
Suyudana Arta
banyak typo nya
Muhammad Arifin
knp karya kakak selalu banyak TYPO?
Empi Hungkul
cerita nya baguuus banget aku ska.... 💪💪💪
Lisa Natalia
part yg sangat mengandung bawang🥲🥲
Mr Grey😼
Kecewa
Mr Grey😼
Buruk
Fera Susanti
luar biasa
Lala Al Fadholi
dari sekian pasangan kenapa pasangan Fazza maksa amat masa sama anak SMA kls 1 LG...kesannya kaya kehabisan stok wanita yg imbang dgn Fazza...untung ceritanya terakhir JD walaupun ga cocok menurut sy tp dah selesai
Cis Siu
gantung
Rahma AR: lanjut ke mu baby girl ya.....
total 1 replies
Heny Susanti
Luar biasa
Siska Lenggo
😭😭😭😭
Lia Kiftia Usman
Luar biasa
Lia Kiftia Usman
😭😭😭 sediiih ... tau kebayang ada di posisi edna..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!