Lanjutan Ghost Detective
Kisah putri dari Lachlan de Luca dan Nareswari Kosasih. Lahir dari ayah dan ibu indigo, membuat Chelsea yang biasa dipanggil Shea, juga super indigo. Awalnya eyang buyut binti canggah nya yang hadir, yaitu eyang Surti namun lama-lama Shea terbiasa hingga membantu biro detektif ayahnya. Shea yang kuliah di fakultas kriminologi, bersahabat baik dengan Yudho Sardono, cowok nerd berkacamata dan... Penakut. Dibantu oleh para hantu anak buah eyang Surti, Shea dan Yudho berjibaku memecahkan kasus dingin maupun baru.
Generasi ke 8 klan Pratomo
Follow my IG @hana_reeves_nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman Jampang
Area Perumahan di Slipi
Mobil SUV BMW Alfie berada di pojok jalan di area tempat tinggal Suyono dan Zubaidah. Motor milik Husein dititipkan di satpam yang mengenal mantan preman itu. Alfie, Yudho dan Shea mengakui, soal urusan dunia hitam, mereka tidak punya channel. Urusan dunia arwah, mereka punya channel.
"Rumahnya memang bagus sih..." ucap Alfie yang duduk di belakang kemudi sementara Shea duduk di sebelahnya.
"Eh, ada yang datang ... Astaghfirullah..." Shea menutup mulutnya dan mata abu-abunya terbelalak saat melihat orang yang datang.
"Kenapa Shea ?" tanya Yudho panik karena tahu pasti gadis itu melihat sesuatu.
"Itu dukunnya ya?" tanya Shea ke arah Husein dan Farhan.
"Mana kami tahu, Shea .. Kami belum pernah lihat dukunnya ..." jawab Husein. "Memang kamu lihat apa?"
"Di belakang ada nenek-nenek... Dan sosok tidak jelas ..." jawab Shea. "Oh, ada pocong juga .."
Yudho langsung beringsut menempel pintu. "Sheaaaa... Horor ih ..."
"Rumahnya itu juga gelap lho ..." lanjut Shea.
"Biar kami yang masuk ...." ucap Longga dan Pak Sakera.
Shea hanya mengangguk sambil melihat dua pengawal tak kasat matanya ke rumah Suyono.
"Apa yang terjadi?" tanya Jampang.
"Dua pengawal aku masuk kesana ..." jawab Shea.
"Pengawal apa?" tanya Husein. "Jangan bilang... Ada mbak Kunti ?"
Shea menggelengkan kepalanya. "Bukan tapi lebih seram dari mbak Kunti sih pengawal aku ..."
Jampang dan Husein saling berpandangan. "Ingat mbak Kunti di sel aja sudah seram... Ini lebih seram?"
***
Longga dan Pak Sakera melihat ada banyak pesugihan yang dipasang disana jadi kalau ada yang masuk, akan seperti kena gendam.
"Ini kok lebih parah dari kasusnya Hendra ya ..." gumam Longga.
"Kasus yang mas Dendeng kena serangan itu?" tanya Pak Sakera.
"Iya. Tapi ini tidak pakai Baphomet tapi sama sa ..." Longga melihat tiga sosok yang mengikuti dukun itu keluar dari rumah.
"Ka... kalian.... " ketiga hantu itu terkejut melihat Longga dan pak Sakera.
"Aku tidak perduli kalian mau bersekutu dengan dukun ... Yang aku ingin tanyakan ... Soal klien kalian ..." ucap Longga dingin.
***
Rumah Janet di jalan Kenanga
Zaki menatap Brigjen Rayyan dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana bisa ? Memalsukan tanda tangan dan mengambil uang penjualan rumah itu sudah satu hal, ini ditambah istriku dibunuh kakak iparku ?
"Ba... bagaimana..." Zaki tampak memucat hingga tidak bisa berkata-kata.
"Lihat ini ... Bahkan nama Marni dikatakan sudah berpisah dari mas Zaki. Ada surat cerai plus kk mas Zaki dibuat cerai hidup ... Bagaimana bisa ?" tanya Tami yang mempelajari berkas-berkas jual beli rumah.
"Apa?" tanya Brigjen Rayyan.
"Lihat ini pak Rayyan ..." Tami memperlihatkan berkas itu.
Janet pun semakin panik. "Bagaimana ini pak? Jadi rumah ini sertifikat nya aspal?"
"Sertifikatnya asli Bu Janet tapi prosesnya yang palsu. Jika ini dibawa ke pengadilan, akan rumit jalan prosesnya..." jawab Brigjen Rayyan.
Janet pun lemas. "Ya Allah ... Jujur pak. Saya tidak tahu ..."
"Ibu Janet tidak bersalah karena korban dan jika kami bisa menangkap Suyono dan Zubaidah, apakah ibu dan suami mau menjadi saksi ? Kami hanya ingin tahu proses sertifikat ini bisa keluar ...". jawab Brigjen Rayyan. "Tapi pihak notaris pun juga akan mendapatkan surat pemanggilan kepolisian dan kejaksaan nanti ..."
Seiya dan Tami menatap wajah pucat Janet dan Zaki yang berbeda situasi.
Akibat serakah, banyak orang tidak bersalah jadi korban.
***
Area Perumahan Slipi
"Jadi Zubaidah memang sengaja ingin menguasai semua harta warisan ?" tanya Longga ke hantu nenek itu.
"Iya, dia dan Suyono tidak mau Zaki mendapatkan bagian... Marni itu dibunuh karena kami memang minta tumbal tapi yang jelas, Marni tahu Zaki hendak dibohongi oleh kakaknya. Marni tahu soal rencana penjualan rumah jalan kenanga" ucap Pocong itu.
Longga dan pak Sakera saling berpandangan. Meskipun mereka sudah bisa meraba kasus ini, tapi semua harus dibuktikan.
"Apakah kamu tahu dimana Marni dikubur ?" tanya Pak Sakera.
"Tahu ..." jawab makhluk tidak jelas itu.
"Marni dibunuh bagaimana ?" tanya Pak Sakera.
"Dicekik ..."
"Beritahu lokasi Marni dikubur ... Dan kalian bertiga, harus laporan pada kami ... Karena mereka harus membayar semua perbuatannya !" ucap Longga tegas.
***
Di Dalam Mobil SUV BMW Alfie
Shea mengangguk saat Pak Sakera berbisik padanya dimana lokasi Marni dikuburkan.
"Jadi mbak Marni tewas dicekik... Fie, bagaimana ini? Aku tahu lokasinya dimana mayat mbak Marni dikuburkan tapi nanti kalau dibawa ke pengadilan kan sulit dibuktikan..." jawab Shea.
"Eh bisa ! Pertama ini kasus penipuan penjualan rumah dulu ! Oom Rayyan sudah tahu cara menangkap Suyono dan Zubaidah!" seru Yudho saat membaca pesan dari Seiya.
"Pak Rayyan mau pakai pasal penipuan dulu ? Itu masuk pidana atau perdata ?" tanya Farhan.
"Masuk hukum pidana. Bagi siapa saja yang melakukan jual beli dengan adanya tipu muslihat maka akan di kenakan pidana sesuai dengan ketentuan dalam KUHP. Tindak pidana yang diatur dalam bab XXV KUHP tersebut, mempunyai banyak sekali bentuk, diantaranya : penipuan pokok, penipuan ringan, penipuan dalam jual beli... Oom Rayyan akan memakai pasal penipuan dalam jual beli ..." jawab Yudho.
"Bagus. Dari situ bisa berkembang menjadi pidana pembunuhan..." Jampang turun dari mobil.
"Pak Jampang mau kemana?" tanya Shea dan Alfie bingung.
"Hei, Suyono kan mantan tetangga aku di jalan Kenanga... Mau aku buat takut dulu lah ... Teror mental dikit ..." cengir Jampang.
"Ya elah, jiwa preman tetap terjaga ya ..." kekeh Yudho.
"Pak Longga... " panggil Shea.
"Siap mbak Shea ... " Longga pun berada di belakang Jampang untuk melindungi dari tiga hantu disana.
"kamu suruh pak Longga kawal pak Jampang?" tanya Alfie.
"Iyes. Tiga mahluk disana takut sama pak Longga... Jadi aku suruh kawal lah ..." jawab Shea kalem.
***
"Assalamualaikum... " sapa Jampang dari balik pagar tinggi itu sambil memencet bel.
"Siapa ya ?" terdengar suara Zubaidah.
"Jampang Abdul Saleh ..."
Longga melongo. Namanya beneran Jampang tapi belakangnya kok bagus.
Tak lama pagar itu pun terbuka dan Zubaidah terkejut melihat Jampang berdiri disana.
"Wah beneran kamu pindah sini Bu Zubaidah .. " seru Jampang polos. "Soalnya Zaki cari kamu dan aku ditanyai dia. Aku tidak tahu kan kalian pindah kemana.. Tapi ada kenalan aku melihat kamu pindah sini jadi aku kemari lah ..."
"Apakah Zaki sudah tahu?" tanya Zubaidah curiga.
"Belum. Tapi aku akan memberitahukan bahwa kakaknya sudah mengambil semua uang hasil penjualan rumah warisan. Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa melakukannya tanpa sepengatahuan Zaki. Entah kamu kerjasama dengan notarisnya atau kamu memang pintar dan licik... Oh, ditunggu saja kehadiran Zaki sambil membawa polisi karena dia pasti akan menuntut kalian berdua... " Jampang berbalik hendak pergi tapi dia menghentikan langkah nya lalu kembali menghadap Zubaidah. "Aku tahu dimana suamimu menguburkan mayat Marni."
Wajah Zubaidah langsung memucat sementara Jampang berbalik dan melangkah meninggalkan rumah itu.
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Tambahin " hantu kepala buntung dari jeruk purut " /Facepalm//Facepalm/
untng ga pd pngsan pas liat bntukan mreka,scra ga ckep pas nongol....
trnyta arwah pun ikutn mmbagongkn....