Titisan Kaisar Tempur

Hari itu, seluruh pasang mata di buat tercengangnya oleh kehebatan Bai Ye. Rupanya, laki laki miskin dan tak berkemampuan tersebut berhasil berkultivasi dengan baik dan memperlihat sebuah kekuatan ILAHI yang menakjubkan.

Goaaarrh!

Suara Long Huo menggelegar, para tetua sekte tujuh Keluarga besar pun terpana seakan bungkam "Ada yang aneh dengan Bai Ye, ia tak seharusnya memiliki Bast spirit surgawi, dengan level 10. Bahkan energi tempur Bast spirit tersebut mencapai tingkat pemurnian (bintang sempilan)" gumam ketua Fan Shen seakan tak percaya.

"... Mungkin, Bai Ye telah melakukan kesepakatan dengan klan para iblis? Hingga ia mendapatkan kekuatan ILAHI yang tak terhingga?!" hasut Dewa Obat Lei Moo Zhan. Mendengar hasutan tesebut, Ketua Fan Shen yakni ketua inti dari tujuh keluarga besar pun mulai mengerutkan keningnya.

"Kesepakatan dengan klan iblis?' tanya ketua Fan Shen mulai curiga.

Ketua Fan Shen pun mulai berinisiatif mencari bukti keterlibatan Bai Ye dengan klan iblis, hingga Tetua Shen pun turun tangan dan menyuruh Mei Lan untuk melukai Bai Ye dan mengambil darahnya untuk di teliti lebih dalam.

"Baik kakek. Aku paham!" dengan tangan di kepal kuat kuat, Mel Lan pun lekas melompat ke arena tanding bersama pedang tajam miliknya.

WHUSSH! Seketika Mei Lan berada di dalam arena. Posisinya ada di belakang Bai Ye yang saat itu tengah sibuk menghancurkan aura pelatihan (Jurus tempur) milik tetua Chen Li.

"Wanita brengsek itu?!" Bisik Xiao Nian menatap di kejauhan. Tanpa berpikir panjang, Xiao Nian pun menghampiri Mei Lan yang saat itu ada di arena. Sementara Bai Ye masih sibuk berkutat di bawah arena bersama tetua Chen Li yang sudah tak berdaya.

"Hei payah! Berhenti berpura pura tak berdosa! Lalu hadapi aku!" tegas Mei Lan mengarahkan pedang nya ke tempat Bai Ye berada. Lalu Xiao Nian, yang sudah ada di atas arena pertandingan itu pun, lekas mengarahkan dan menekankan ujung Padang tajam nya ke arah pinggang Mei Lan seraya berkata 'Lawan mu adalah aku!" tegas Xiao Nian.

Mei Lan pun menoleh dengan pandangan biasa saja "Aku tak ada urusan dengan mu" tegas Mei Lan merendahkan.

"Jika kau berani macam macam dengan kak Bai Ye. Maka, langkahi dulu mayatku!" Balas Xiao Nian dengan suara yang lantang.

"...Baik! Ku kabulkan ke inginan mu!" Teriak Mei Lan seketika mengayunkan pedangnya ke arah Xiao Nian. Lalu Xiao Nian mundur dari serangan tersebut ke belakang.

Xiao Nian mulai menghempas pedangnya berulang ulang untuk menghalau serangan Mei Lan yang begitu intens Trang! Trang! Trang! Mei Lan menyerang dalam posisi terbang. Sedangkan Xiao Nian menepis pedang Mei Lan dalam posisi mundur ke belakang.

DEK! Kini punggung Xiao Nian tengah tersendat oleh besi penghalang arena tanding tersebut "Sial!" Bisik Xiao Nian nyaris tak terdengar.

Mei Lan menyingungkan bibirnya dan lantas menggumam "Kena Kau!" angkuh Mei Lan merasa puas.

"Heh. Kau pikir kau bisa menyentuhku?" tanya Xiao Nian mulai menyiapkan sebuah gerakan yang cepat, ia mengeluarkan tiga batang jarum tipis setipis rambut di sela sela jemarinya dan seketika di hempaskan ke tubuh Mei Lan.

Syut!

Jleb! Jleb! Jleb!

"Heh..."Umpat Xiao Nian tersenyum ringan.

Deg!

Mei Lan pun merasakan sesuatu yang aneh, ia mulai menghentikan serangannya "Apa yang kau tusukan padaku?!"

"Rupanya kau sadar?" gumam Xiao Nian mengolok-olok Mei Lan.

Mei Lan lekas turun dari posisi yang sedari tadi membuatnya terlihat gagah "Ah!" Pekik nya tertatih-tatih di atas arena tanding.

"Kau akan merasakan kebas di sekujur tubuh mu. Untuk sementara, kau tak akan bisa bergerak!" jelas Xiao Nian.

"Kurang ajar! Kenapa kau ikut campur pada urusanku! kau pikir siapa dirimu?!" tanya Mei Lan mengingatkan Xiao Nian bahwa Xiao Nian bukan siapa siapa di keluarga Bai.

"Aku memang orang luar, tapi... Sejak aku di besarkan di keluarga Bai. Maka segala urusan keluarga Bai, adalah urusanku... Dan siapa pun yang berani menyakiti keluarga Bai. Maka mereka juga sama dengan menyakiti ku! Kau harus nya ingat akan hal ini..." Tegas Xiao Nian mulai mengeluarkan pedangnya dan menaruhnya di leher Mei Lan.

"Kurang ajar!"'pekik Mei Lan mendelik tajam ke arah pedang tersebut, ia memperhatikan pedang itu dengan seksama di iringi irama jantung yang tak terkendali.

"Dengarkan aku Xue Mei Lan! Saat itu, saat penolakan pernikahan kau dengan kakak ku! Seandainya aku ada di tempat itu, mungkin aku tak akan membiarkan mu melukai kakak ku! Namun, aku bersyukur pada dewa... Karna dewa telah mendengar kan semua doa doa ku, hingga kekuatan kak Bai Ye yang luar biasa itu bisa kembali dengan cepat... Dan ku ingatkan padamu, jika kau menyesal tentang hari itu. Ku harap, kau tak akan pernah kembali ke sisi kak Bai Ye!" Bicara demikian seraya mulai menarik pedang nya untuk melukai urat nadi Mie Lan, sebab Xiao Nian sangat marah dan ia berharap jika Mei Lan mati.

Namun tiba tiba, dengan sangat cepat Dewa obat Lei mo Zhan pun datang ke arena tanding untuk menendang perut Xiao Nian BUAK!

Xiao Nian pun terpental dan Mei Lan yang sudah tak berdaya akibat jarum jarum beracun milik Xiao Nian pun segera pulih oleh pil ajaib milik sang dewa obat "Kau baik baik saja?" tanya Lei Moo Zhan.

"Ya. Kakak... Aku baik baik saja" Balas Mei Lan menatap ketua Lei Moo Zhan dengan pandangan sayu.

Padahal umur di antara keduanya terpaut cukup jauh. Namun karna gelar Lei Moo Zhan adalah seorang dewa obat di benua kultivasi maka, dirinya tak bisa menolak tentang pesona dewa obat. Bahkan mereka terlihat seperti ayah dan anak di mata publik.

"Kurang ajar!" Teriak Xiao Nian mulai bangkit dari keterpurukannya setelah di tendang oleh Dewa obat. Xiao Nian lantas mengeluarkan ilmu yang tak terduga lalu di hempaskan ke arah Dewa obat WHUSSH!

Xiao Nian adalah seorang wanita yang sangat pintar dan kuat, kekuatan yang di hempaskan ke arah dewa obat itu berhasil mengenai bahu sebelah kanannya, dan mungkin mengenai jantung dari Lei Moo Zhan.

"Uhuk! Uhuk!" Dewa obat terbatuk dan mengeluarkan beberapa teguk darah.

"Xiao Nian! Lawanmu adalah aku... kenapa kau menyerang dewa obat?!" marah Mei Lan.

"Ternyata benar. Menurut rumor kau memang bertunangan dengan Lei Moo Zhan. Tapi, apakah seleramu tak terlalu tua? Menjijikan, kalian terlihat seperti ayah dan anak" Olok Xiao Nian tak sungkan.

"Sial. Diam kau! Kita belum selesai!" Mei Lan kembali bangun dan membiarkan Lei Moo Zhan terduduk di arena.

Duel antara Mei Lan dan Xiao Nian kembali di mulai "Ayo... Serang aku!" pinta Xiao Nian.

"Baik. Akan ku akhiri serang juga!" teriak Mei Lan hendak menyerang Xiao Nian.

Tapi, Whussh! Bai Ye yang telah selesai dengan sekte Gu Su akhirnya datang juga, ia berdiri dengan cepat di hadapan Xiao Nian dengan tatapan sinis ke arah Mei Lan "Kau?!" Mei Lan menghentikan serangannya.

"Lama tak jumpa... Aku datang, untuk bicara padamu!" tegas Bai Ye.

Mei Lan pun menunduk dan menurunkan pedanya "..." Ia tak berkomentar.

"Tentang. Tentang mu saat itu, bersiaplah... aku akan segera masuk perguruan tinggi gunung Xingliun. Maka... Jika saat itu tiba, berduel lah dengan ku secara jujur..." Tegas Bai Ye mulai melukai tangannya dan memasukan darahnya ke sebuah pot penampungan kecil

Lalu memberikan darah itu pada Mei Lan "Bukankah ini yang kau inginkan? Teliti dan pergilah, jangan pernah mengganggu lagi keluarga Bai! Karena dewa sama sekali tak mengijinkan keluarga Bai Musnah begitu pun sekte Yue! Dan ingat satu hal... Bahwa aku bukankah Sampah!" Tegas Bai Ye.

Mei Lan meraih pot itu dan mencengkram kuat Kuat, Bai Ye membuang wajahnya dari Mei Lan dan menatap Xiao Nian "Kau baik baik saja?" tanya Bai Ye begitu perhatian.

'Emmm!" Xiao Nian mengangguk senang.

"Ayo pergi! Kita harus segera merayakan kemenangan keluarga Bai dan kembalinya sekte Yue!" Bicara demikian seraya mengangkat tubuh Xiao Nian.

"Aahh! Kakak!" pekik Xiao Nian.

"Diamlah. Kau kan terluka!" ucap Bai Ye tersenyum tipis ke arah Xiao Nian.

Deg! Xiao Nian seketika merasa malu karna di perlakukan lembut di depan orang banyak, Bai Ye menyeru Long Huo dan naik ke atas kepala Long Huo. Sementara Mei Lan yang menyaksikan adegan itu sedikit terganggu "Sial!"

Ia mencengkram pot itu kuat kuat hingga nyaris saja pecah "Kakak adik apanya? mereka bahkan tidak memiliki hubungan darah!" gumamnya.

Mau bagai mana lagi... Kelakuan Bai Ye saat itu seperti tengah memperlakukan kekasihnya dengan lembut.

"Mei Lan .. Kembalilah!" pinta Tetua Fan Shen. Mei Lan merangkul dewa obat dan membawanya keluar area "Kau mendapatkannya?" tanya kakek nya.

"Bai Ye memberikan sendiri darah ini... Ku pikir dia tidak ada hubungannya dengan klan iblis" ujar Mei Lan.

"Bicara apa kau! Biarkan dewa obat yang meneliti nya"marah Tetua Fan Shen.

"Baik ketua..." dewa obat mulai meneliti darah Bai Ye ... Dan mereka pun tercengang, seluruh sekte tujuh Keluarga besar pun terdiam.

"Kekuatan ILAHI anak itu memang telah kembali" gumam ketua Fan Shen sungguh kecewa. Ia merasa benar benar gagal, rupanya rencana perjodohan Mei Lan dan Bai Ye tak seharusnya terjadi. Pikir tetua Fan Shen... nampaknya tetua Fan Shen sangat menyesal karna telah membuang Bai Ye.