I'M Queen Mafia ;Transmigrasi Genius Girl

**###**

PUKUL 20; 03

Saat ini semua tim sudah bersiap di posisi masing masing. Mereka hanya perlu menunggu aba aba yang di berikan oleh Alasya.

Dan

3

2

1

[ matikan sistem di bilik kanan] ucap Alasya yang terdengar di balik earphone. Dan beberapa menit kemudian semua sistem bahkan lampu di dalam markas Valor mati.

[ nice, tim persenjataan bersiap • • • tembak]

Dor dor dor

Dor dor Dor

Dor Dor Dor

Dor dor dor

[ tim peneliti bersiap, • • • lempar]

Kreeeeeeet

Bsyuuuuuuuuuur Duar

Kreeeeeeet

Bsyuuuuuuuuuur Duar

Dor dor dor

[ masuk ]

Beberapa 1000 anggota dari tim yang berbeda mengikuti Alasya untuk masuk ke dalam markas mereka adalah anggota yang memiliki kemampuan tempur yang hebat.

Di dalam markas Valor terlihat jelas mereka semua panik karena mendapat serangan dadakan. Apalagi banyak rekan mereka yang langsung mati karena terkena tembakan dan bom yang di lempar, yah tentu saja langsung meninggal, Alasya menyuruh mereka untuk menembak tepat di kepala jika pun masih hidup sudah pasti orang itu menjadi idiot atau hilang ingatan dan memiliki keterbelakangan mental.

_________________

Di saat yang bersamaan pada pukul 20; 03, di masion keluarga Antera. Kini semua penghuni rumah ( - Alasya) sudah duduk di kursi makan.

Alaya yang tidak melihat kakak kembarnya itu celingukan mencari keberadaan Alasya. Mommy Liona yang melihat itu tersenyum kecil.

" princess tidak ada di rumah Alaya, makan lah lebih dulu " ucap Mommy Liona menatap Alaya dengan senyum lembut.

" benar, seperti nya dia juga tak akan pulang malam ini " ucap Mommy Diana menyahuti perkataan Mommy Liona.

" emm... I - iya Tante " ucap Alaya dengan sedikit gugup. secara tiba tiba dia mengingat perkataan Alasya.

" Aunty, bukan Tante Aya" ( ep 22 )

" Ayo makan" ucap Mommy Liona.

" iya Aunty" gumam Alaya pelan namun mampu di dengar oleh Mommy Liona.

Beberapa saat kemudian, seluruh keluarga sudah duduk manis di ruang keluarga.

" ck, William anak perempuan mu yang namanya Alasya itu benar benar liar, lihatlah sampai sekarang dia belum pulang juga, entah apa yang dia lakukan di luar sana" ketus Nenek Zahra.

Jika kalian bertanya tanya kenapa dia begitu berani, jawabannya adalah karena semua Klan Antera sedang sibuk di kamar masing masing.

Saat ini mereka tengah mengerjakan tugas mereka sebagai klan Antera di bantu oleh asisten pribadi masing masing. Sedangkan asisten pribadi Alasya, dia kini sedang mengawasi pelatihan pasukan dark shadow.

" kami tak bisa mengatur nya ibu. Dai dilindungi ayah mertua. Kau tau kan ayah mertua menyeramkan? " ucap Naira dengan lesu.

" yah, aku sangat tau, kalau begitu biarkan saja, nanti mereka akan menyesal karena terlalu membebaskan gadis itu " nenek Zahra berucap sambil menghela nafas dan menggeleng kan kepalanya.

" aku tak yakin dia masih gadis Bu " ucap Bian dengan nada mengejek.

Sedangkan Alaya dan Kelvin menggeram kesal mendengar pembicaraan keluarga toxic itu.

" sudah lah, sebenarnya kapan kamu akan mengusir mereka dari kediaman ini Liam. Mereka benar benar sombong dan seakan berkuasa atas rumah ini " ketus Keyra dengan perasaan dongkol.

" hah.. Entah lah, aku tak yakin mereka mau keluar dari rumah ini " William benar benar merasa dilema, di sisi lain ada keluarga istri yang di sayangi nya dan di sisi lain ada keluarga nya.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar percakapan itu.

' mau m ngusir kami? Ck, jangan harap, kalian yang sebenarnya sok berkuasa di sini. Terlalu lama tinggal disini seperti tuan, seperti nya pria itu lupa jika rumah ini sebenarnya milik klan Antera bukan milik nya sendiri ' batin seseorang yang mendengar percakapan mereka.

Orang itu pun kembali masuk ke kamar nya, sebelum nya ia ingin keluar untuk mengambil minum, namun dia urung karena tak sengaja mencuri dengar percakapan mereka.

_____________

Saat ini Alasya telah menguasai setengah dari markas Valor. Hampir semua yang terjadi sesuai dengan yang dia perkiraan. Tinggal sebentar lagi semua nya akan benar benar selesai.

Semua katua tim cukup terkejut karena pertarungan ini sangat terkendali, apa lagi mereka seakan menguasai permainan.

Hal ini membuat semangat mereka semakin membara. Berbeda dengan itu tim lain, tim Ular saat ini sedang sibuk dan sangat waspada. Mereka tak sempat untuk merasa senang atau apapun.

Yah, biasa nya mereka akan merasa bangga, senang dan kagum saat pertarungan telah di menangkan.

Saat saat seperti itu mereka pasti mengadakan pesta tertutup, yang hanya di hadiri oleh tim Ular.

Sedangkan di sisi lain Alvaro dan tangan kanan nya yang bernama Angga sudah sampai di titik yang cukup jauh, namun tetap bisa mengawasi pertarungan yang yang terjadi di markas Valor.

'CK, ck, ck, markas mana yang begitu berani menyerang markas klan tertua seperti ini? Sepertinya ketua mereka memiliki nyali yang sangat besar ' batin Angga sambil menggeleng kan kepalanya.

Namun jika di perhatikan lebih detail lagi, kelompok mafia yang menyerang klan Valor seperti nya cukup hebat, hal itu terbukti dari mereka yang mulai menguasai 3/4 markas.

Tak hanya itu kerja sama tim mereka sangat bagus, jika di bandingkan dengan tim yang ada di kelompok mafia Wolf of blood mungkin kemampuan dan kerja sama tim mereka hanya beda tipis.

Melihat itu Angga kagum dengan King kelompok mafia itu. Bayang kan saja kelompok mafia tuannya saja sudah sangat hebat, jika mereka bekerja sama akan seperti apa nanti nya.

" Waaah.... hebat! Mereka sebanding dengan tim di klan anda. Saya juga sudah mengerti Tuan. Kita akan menunggu sampai klan itu mengalahkan si tua Valor baru kita menyerang mereka dari belakang kan? " ucap Angga dengan semangat " oh iya. Tapi tumben banget tuan pakai cara licik kayak gini ? Tapi sayang kalau menyerang mereka kelompok mafia ini mereka sangat hebat! Oh bagaimana jika kita siksa dan ancam mereka agar bekerja sama dengan kita tuan.?" tanya Angga dengan polos nya.

Dia tak tahu saja di belakang nya Tuannya alias Alvaro sedang menatap nya dengan tatapan yang tajam dan dingin di tambah aura yang membuat orang tercekik.