Bayi Rahasia Yang Di Tinggalkan

Puas bermain dan berlarian di kebun bunga neneknya.. kelimanya keluar dan menghampiri Jona yang sedang melayani pembeli.

Melihat sekumpulan anak kecil dengan usia yang sama serta memiliki wajah yang sangat cantik dan tampan, membuat pembeli merasa kagum dan ingin menculik mereka semua..

""Apakah kalian semua kembar ? Tanya pembeli menghampiri bocah-bocah menggemaskan itu..

""Huu''umm..." Grace dan Gwen menganggukkan kepalanya sambil tersenyum..

""Lalu siapa yang jadi kakak ? Tanya pembeli itu lagi..

Grace maju untuk memperkenalkan dirinya..

""Halo bibi cantik, nama ku Grace, aku anak bungsu dari ke empat kakak-kakak ku.. ini kakak pertama ku namanya Arthur dia sangat tampan..dan ini kakak kedua ku yang juga sangat tampan namanya Theo.." Grace berhenti sebentar mengatur nafasnya yang ngos-ngosan,

Lalu kembali melanjutkannya..""kalau ini kakak perempuan ku yang sangat cantik namanya Gwen.." lalu Grace melirik ke arah Justin..'" ini kakak ke empat ku namanya Justin dia juga tidak kalah tampan dengan kakak ku yang lain..dia sangat nakal tapi sangat sayang padaku.." kata Grace mengakhiri sesi perkenalan nya..

""Waah..kamu sangat pintar...pasti kakakmu sangat sayang padamu.." puji wanita itu..

'"Benar.. kakak ku sangat menyayangi ku.. aku juga sayang pada kakakku..'' katanya tersenyum manis..

Jona tidak bisa berhenti tersenyum melihat tingkah menggemaskan Grace menceritakan saudaranya..

""Menurut mu, kamu lebih mirip siapa ? Mommy atau Daddy mu ? Tanya wanita itu lagi..

Degh...Jona langsung tersentak mendengar pertanyaan wanita di depannya..

""Daddy?? Who is Daddy ?? Ucap Grace bingung ?

""Your Daddy.. kamu tidak...

""Maaf nona.. keponakan saya harus segera membersihkan diri.." Jona langsung memotong perkataan sang wanita..

""Ah ya ? Maaf.." sahut sang gadis tersenyum..

""Ayo anak-anak... Nenek sudah menunggu.." Jona langsung membawa kelimanya keruangan sebelah..

Diam-diam Arthur dan Theo memperhatikan ekspresi wajah aunty nya yang sangat gugup saat mendengar kata "Daddy".. mereka berdua menangkap ekspresi lain di wajah aunty nya..

""Bye bibi cantik,," Grace melambaikan tangan mungilnya pada wanita yang masih memandangi mereka.

""Bye cantik,," balasnya melambaikan tangan..

Sampainya di ruangan sebelah..

""Ayo sayang-sayang ku cuci tangan dan kaki sampai bersih.."

'"Baik aunty.." kelimanya menuju kamar mandi..

Selesai mencuci tangan dan kaki, kelimanya kembali ke ruang tengah..

""Apa kesayangan aunty ada yang mau camilan tidak ? Tanya Jona memainkan alisnya..

"" Aku..

"" Aku..

"" Aku..

""Bagaimana dengan Arthur dan Theo kecil ? Tanya Jona lagi karena keduanya tidak menjawab pertanyaan nya..

""Aunty.. berhentilah memanggilku dengan tambahan "kecil' di belakang namaku..itu sangat konyol.." protes Arthur..

""Yaa aku setuju.. kami tidak memerlukan tambahan "kecil" di belakang nama kami.. itu menggelikan tidak cocok untuk kami..' tambah Theo dengan wajah malasnya..

""Kenapa tidak ? Kalian masih sangat kecil.." Jona menggodaku dua ponakannya itu..

""Tidak! Panggilan itu tidak cocok untuk kami..! Arthur melipat tangan kecilnya di dada..

""Baik baik.. sekarang ayo duduk aunty akan siapkan camilan dan minuman segar untuk kesayangan aunty..

Kelimanya dengan patuh menarik kursi mereka masing masing.. mereka sangat menikmati camilan yang khusus disediakan untuk mereka.

******

Merasa lelah dengan tumpukan kertas yang terus menumpuk di mejanya, Saga berjalan ke arah sofa dan merebahkan badannya.

Tidak berapa lama terdengar dengkuran halus, Saga tertidur dengan pulas. Dalam tidurnya saga melihat dua orang yang sedang duduk di sebuah bangku taman..

Dia jelas melihat laki-laki yang sedang berjongkok di depan seorang gadis. Saga tertegun melihat sosok yang sedang berjongkok adalah dirinya yang lain. Bahkan dia dengan gerakan yang sangat lembut nampak sedang memijit telapak kaki gadis di depannya..

Karena penasaran Saga melangkah sedikit mendekat, samar-samar Saga mendengar percakapan dua orang di depannya..

Gadis＜aku takut ini hanya awal dari lukaku Gio.. pada saatnya nanti kamu akan meninggalkan

Saga＜ kamu harus yakin dan percaya padaku.. aku tidak akan meninggalkan mu..tidak akan !

Gadis＜bagaimana kalau esok atau lusa kamu mengingat masa lalu mu ?

Saga＜kalau begitu aku lebih memilih untuk tidak mengingat masa laluku agar aku bisa terus bersamamu..

Samar-samar bayangan kedua orang di depannya menghilang, saga berusaha mencari nya di sekitar taman. Kemudian Saga di kejutkan dengan suara anak keci..

""Daddy... Daddy..."" Seorang anak kecil berlari dengan riang ke arahnya dan terus memanggil Daddy..

Degh...hati Saga berdetak dengan sangat cepat menunggu kedatangan anak kecil yang terus berlari ke arahnya..tanpa sadar Saga merentangkan kedua tangannya dan tersenyum..

Tepat di saat tangan Saga akan berhasil meraih badan mungil itu, dari belakang seorang perempuan langsung menangkap gadis kecil tersebut dan membawanya pergi..

Mereka terus tertawa riang dan semakin jauh dan menghilang.

Tangan saga menggantung di udara kosong ""Tidak ! Jangan pergi ! Tolong jangan pergi..'" Saga terus berteriak..

Ditempat yang tidak jauh Saga melihat sosok kecil yang dari tadi menatap tajam padanya, anak kecil itu menatap Saga dengan kemarahan di wajah kecil nya..

Saga terus berteriak..

""Saga..saga...woooi Saga banguuun...." Terdengar teriakan di telinga Saga.

Saga terlonjak bangun saat mendengar suara keras di telinga nya, saat kesadarannya sedikit kembali dia melihat sosok menyebalkan di ruangannya. Saga meraih bantal di sebelah..

""Shiit.. you stupid shit..." Umpat Saga melempar bantal ke arah Marsel..

""Hei men..aku baru menyelamatkan mu.. lihat kau bermimpi disiang bolong ?? Hahaha.." Marsel tertawa puas melihat tampang kacau saga

""Kenapa kamu selalu datang di saat yang tidak tepat haah ?? Bentak Saga kesal karena mimpinya terganggu..

""Justru aku datang sangat tepat, lihat aku bahkan sempat merekam semuanya.." sahut Marsel menekan sebuah Vidio.." aku tidak menyangka akan ada momen seperti ini.." ucap Marsel lagi..

""Kesabaran ku sangatlah tipis,,jangan mengujinya,," melayangkan tatapan tajam pada Marsel..

""Ya ya ya.. terserah.. aku kemari hanya ingin mengembalikan barang yang mungkin berguna untukmu..

Alia Saga berkerut melihat flashdisk yang di ada di tangan Marsel.. ""Apa maksud mu ? Saga meraih flashdisk tersebut..

""Ya.. well..ituu.. aku tidak sengaja memungutnya empat tahun lalu.. awalnya kupikir kamu akan segera mencari ku karena kehilangan sesuatu yang penting, tapi nyatanya tidak. Jadi aku juga berpikir itu juga bukan hal penting dan mengabaikannya.. sampai ibuku membongkar isi kamarku dan menemukan benda ini dan melihatnya. Karena benda ini adalah punyamu jadi ibu ku menyuruhku mengembalikannya.." ucap marsel panjang lebar..

""Apa kamu juga melihat nya ? Saga memicingkan matanya..

""Ehem..ya itu, kau tau aku kan? Yaa sesuai dugaan mu, aku melihatnya.." jawab Marsel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal..

""Awas saja kalau ini sesuatu yang penting bagiku, dan kau menyembunyikan nya selama empat tahun.." ancam saga

""Hei.. aku sudah bilang aku tidak tau ! Aku juga sudah menambahkan beberapa informasi tambahan..aku bahkan membuang waktu kencanku untuk mendapatkan informasi ini" jawab Marsel membela dirinya..

Saga membawa flashdisk itu dan mencolokan pada laptopnya..di sana terdapat beberapa Vidio dan voice recorder..tangan Saga bergerak pada satu Vidio dan menekan tanda play.

Video pertama Saga melihat dirinya yang penuh darah di dorong kesebuah ruangan gawat darurat dia juga melihat seorang gadis yang terus ada di sampingannya sampai di depan pintu.

Video kedua, Saga sudah di pindah keruang rawat untuk pemulihan, disana dia juga melihat keberadaan sang gadis yang terus mengunjunginya selama di rumah sakit.

Alis Saga berkerut,, dia yakin gadis ini adalah gadis yang sama dengan yang di foto. Kemudian Saga beralih ke voice recorder dan memutarnya..

Raut wajah Saga seketika membeku mendengarkan setiap kalimat yang keluar dari recorder.. aura dingin langsung memenuhi seluruh ruangan. Ekspresi dingin dan suram membuat Marsel menelan kasar Slavina nya..

Tau alarm bahaya sedang berbunyi, Marsel langsung antisipasi dan mengatur langkah nya mundur, dia tidak mau jadi korban kegilaan Saga, jadi Marsel memilih kabur..

""Saga.. ibuku menelfon dan menyuruh ku pulang.." kemudian Marsel berlari sekuat tenaga meninggalkan ruangan saga..

Karena berlarian sepanjang koridor membuat nafasnya sesak dan ngos ngosan.." syukurlah.. untung aku sedikit pintar, tau tanda bahaya..'" Marsel mengusap Pelan dadanya yang sesak..

Beny yang menuju ruangan Saga berpapasan dengan Marsel yang masih berjongkok karena lelah.

""Tuan marsel ? Apa anda baik-baik saja ? Tanya Beny yang melihat Marsel mengusap dadanya..

"" Hhhhuh.. aku baik-baik saja.. apa kau akan keruangan Saga ? Tanya balik Marsel..

""Iya tuan, sebentar lagi ada meeting untuk tuan Saga.." ucap beny

""Sebaiknya kamu jangan dulu mengganggunya..bahaya..dia sedang dalam mode membunuh..makanya aku melarikan diri..aku masih sayang nyawa.." Marsel berusaha mengingatkan beny.

Kening Beny berkerut, hal apa yang membuat bosnya bisa dalam keadaan marah besar..

""Apa yang terjadi tuan ? Kenapa tuan saga bisa semarah itu ? Tanya Beny penasaran..

""Pokoknya jangan dulu mendekatinya..tunggu dia jinak dulu..'" ucap Marsel menepuk pelan bahu beny dan berlalu pergi..

Bingung ! Ya itulah yang sekarang dirasakan Beny. Satu sisi meeting ini juga penting.. satu sisi lagi dia juga takut mendengar kata-kata Marsel. "" Apa yang harus aku lakukan.? Beny mengacak kasar rambutnya karena dilema.

Akhirnya Beny memberanikan diri juga melangkah ke ruangan bosnya..""Biarlah aku pasrah..semoga hal baik, hal baik..'' Beny seperti mensugesti pikirannya sendiri.

Tangannya meraih gagang pintu dan mendorong, praaaang, sebuah kotak pena yang berisi penuh terbang ke arah Beny, untung Beny gesit menghindari nya..

Beny tidak berani melihat wajah tuannya, dia menunduk kan badan nya dan memungut pena-pena yang berserakan di lantai. Dalam hatinya Beny sudah komat Kamit membaca semua mantra. " Oh tuhan apalagi ini..kenapa aku yang kena..tuhan tolong lembutkan hati tuan Saga..lembutkan ya tuhan.." bathin Beny sambil memungut pena yang berserakan..

Saga terus menatap tajam pada asisten yang sudah mengikutinya sejak lama itu..

""Apa kau mengetahui nya ? Tanya Saga dengan suara berat menahan marah.

""Soal apa tuan ? Otak Beny tiba-tiba loading parah.

Dengan menahan emosi Saga memutar laptopnya.. Beny melihat ke arah laptop yang sedang menampilkan potongan Vidio bos dan seorang gadis.

Yang membuat Beny terkejut adalah gadis itu adalah gadis yang sama dengan gadis yang di foto.

""Maaf tuan.. maafkan kelalaian saya yang tidak memeriksa videonya. Saya langsung memberikannya ke pada anda tuan.." jawab Beny sedikit menyesal kenapa dia tidak memeriksa dulu isi video nya.

""Kau tau kesalahan mu sangat fatal.. ini sudah empat tahun berlalu ! Dan aku baru mengetahui hal penting ini..? Bagaimana kau akan menebus kesalahan mu ? Tanya Saga dengan suara beratnya..

""Maaf tuan..saya siap menerima hukuman dari tuan..'' Beny tidak berani lagi mengangkat kepalanya. Terlalu takut melihat tuannya yang lagi marah besar.

Sebenarnya ini juga bukan murni kesalahan Beny, karena pada awalnya Beny sudah memberikan semua laporan yang dia dapatkan.. walaupun tidak seditail yang diberikan oleh Marsel.

Kesalahan besar Beny adalah tidak memeriksa isi Vidio sehingga dia tidak  melihat gadis yang ada di Vidio, yang pada akhirnya membuat dia tidak bisa mendapatkan informasi lebih banyak.

""Renungkan kesalahanmu, cari dia sampai dapat.. apapun caranya kamu harus bisa menemukannya.! Ucap Saga tegas

""Terima kasih tuan..saya akan mencari keberadaan nyonya muda,," jawab Beny menundukkan kepalanya..

Saga sedikit tertegun mendengar beny menyebutkan nyonya muda. Tapi dia tidak menolak nya, seketika sudut bibir Saga sedikit melengkung menampilkan garis senyum walaupun sangat tipis. Tapi itu berhasil di liat oleh beny..

Sepeninggal nya Beny,, Saga kembali memandang layar laptop nya dan memutar ulang Vidio dirinya dan gadis yang membuat bagian terdalam hatinya merasa penuh kehangatan.

'"Aku harus segera menemukan mu.. kenapa hatiku merasa sangat sakit saat aku tidak bisa mengingatmu..'" tanpa sadar jemari Saga terulur mengusap wajah gadis yang di Vidio..