Dara, Mengubah Takdir

William kini menjadi pusat atensi para hadirin. Dengan aura wibawa serta ketampanan paripurna membuat semua orang betah menatap dan menyimak apa yang William ucapkan.

"Pertama tama, aku ingin tuan Walter mengetahui sesuatu hal tentang apa yang selama ini menjadi rahasia nyonya Megan. Mungkin kita tidak banyak yang tahu jika sebenarnya tuan Walter tidak hanya memiliki seorang putra, namun ada seorang putri yang jauh lebih berhak atas semua ini. Tuan Walter.. Maaf jika kado dariku sedikit mengejutkan anda, silakan buka."

William mengulurkan sebuah kotak kado kecil untuk tuan Walter, tanpa rasa ragu tuan Walter menerima kotak tersebut lalu membuka di hadapan para hadirin.

Sebuah remote ?

Semua orang tercengang dengan apa yang di tunjukkan oleh tuan Walter.

Bagaimana bisa seorang konglomerat memberi hadiah barang tak beguna ?

Waah remote apa itu ?

Tuan muda Gulvend tidak mungkin seceroboh itu bukan ?

Megan sendiri mengangkat satu alisnya, merasa heran sekaligus tersinggung. "Penghinaan apa ini tuan ?!!"

"Easy nyonya.. diamlah dan ikuti permainan ku. Nah, tuan Walter, sekarang anda tekan tombol play ke arah dinding itu !"

"Ba.. Baiklah.."

Tuan Walter mengikuti apa yang dikatakan oleh William, karena dirinya juga penasaran.

Setelah tombol play ditekan, lampu di ruangan seketika mati dan sebuah proyektor menyala tepat ke arah dinding yang dimaksud.

Foto secarik kertas menjadi tontonan semua orang dimana, kertas tersebut adalah kertas dari sebuah laboratorium terkenal di negara Rusia.

Semua orang menyimak dan membaca setiap kata yang tertera. Betapa terkejutnya semua orang melihat hasil dari pemeriksaan DNA yang ditunjukkan pada layar.

"A.. Apa apaan ini !! Berani sekali kamu melakukan tes dna tanpa seijin ku !!" Teriak Megan kesal.

"Jika meminta ijin tentu tidak akan diijinkan bukan ? Karena anda tahu pasti seperti apa hasilnya. " kata William dengan senyuman tegas menghina.

"Jadi selama ini..."

Brukk~

Tuan Walter seketika merasa lemas di kedua kakinya, hingga bersimpuh di lantai sambil menggeleng kepala tidak menyangka jika ternyata..

"Ya.. Tepat seperti yang kita semua lihat dan baca. Putra yang anda banggakan selama ini bukanlah darah dagingmu tuan Walter. Mungkin anda terkejut, tapi inilah jawaban yang sebenarnya. Tentang bagaimana anda terjebak dalam pernikahan yang direncanakan wanita penyihir bernama Megan. "

William masih berdiri dengan gagahnya, sementara tuan Walter semakin terisak menangisi kebodohan nya selama ini.

"Suamiku, jangan dengarkan pria ini. Dia jahat karena sudah membuat kita salah paham. Suamiku dengarkan, Jerome adalah putra kandung mu. Aku bersumpah hanya menyerahkan kehormatan ku pada mu,kamu masih ingat bukan ?"

Megan masih berusaha meyakinkan tentang masa lalu mereka, dimana Walter yang dalam pengaruh alkohol kala itu tidak sengaja meniduri seorang wanita yang masih perawan. Kejadian one night stand yang tak terduga berujung pernikahan.

"Tuan Walter, berhubungan badan sekali dengan seorang perawan tidak menjamin akan hamil bukan ? Kemungkinan sekali melakukan langsung hamil hanyalah 10% ."

kata William sinis.

Tuan Walter sampai memejamkan kedua matanya sambil menahan air mata kecewa yang keluar.

Benar, saat itu aku sedang mabuk. Tapi aku ingat betul jika aku memakai pengaman. Jadi~

"Katakan siapa sebenarnya ayah dari anak itu !" kata tuan Walter tajam , setelah kembali berdiri dan berhasil mengatur emosi nya.

"Apa maksud mu sayang, tentu saja ayah Jerome adalah kamu !" Megan frustrasi karena Walter mulai meragukan dirinya.

"Cukup nyonya !! Cukup sampai disini kebohonganmu !!" bentak William.

Aku tidak boleh membiarkan Walter kembang terpengaruh wanita licik itu.

"DIAM !! KAMU SUDAH MERUSAK ACARA PENTING PUTRAKU, DAN SEKARANG KAMU INGIN MENGHANCURKAN KELUARGA KU, KAMU PRIA JAHATT !!!" teriak Megan marah.

"Tuan Walter layak mengetahui kejadian yang sebenarnya. Apa perlu aku sebutkan siapa ayah biologis putra kesayangan mu itu !!" ancam William.

Degh~

Megan terpaku, tidak mungkin pria ini melacak sampai situ. Aarrgghh sial !!!

Semua hadirin masih tercengang dan tidak satu pun bersuara, mereka sangat tertarik dengan terkuaknya rahasia keluarga Svaroski.

"Lalu di manakah pewaris sebenarnya?"