"Andai aku mempunyai kesempatan kedua, aku ingin menjadi orang baik. Aku ingin meminta maaf, dan aku ingin melindungi Vittoria," batin Paolo sebelum jantungnya berhenti berdetak.
Paolo Sorgia adalah ketua mafia yang paling ditakuti di Italia. Diakhir hidupnya dia memohon pengampunan kepada Tuhan agar diberikan kesempatan hidup lagi untuk memperbaiki semua kesalahannya. Siapa sangka permohonannya terkabul, namun dia bertransmigrasi ke tubuh pemuda gendut.
"Kenapa tubuhku penuh lemak? Dimana perut sixpack-ku?" Paolo meraba perutnya yang dipenuhi lemak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Yess!!!" Carlota berseru heboh ketika rencananya berhasil mengerjai si pincang.
Vitt berdiri diambang pintu sambil mengepalkan kedua tangannya, dan menundukkan kepala. Kedua matanya berkaca-kaca seraya menatap seluruh badannya yang basah.
Carlota tertawa senang melihat keberhasilannya. Sementara teman-teman sekelasnya menggelengkan kepala melihat tingkah Carlota, tapi tidak ada satu pun diantara mereka yang mendekati Vitt atau menolong gadis berambut pirang itu, bukan tanpa alasan mereka bersikap seperti itu, mereka takut kena imbasnya atas perbuatan Carlota.
Tawa Carlota kembali tertelan ke tenggorokan ketika melihat sosok pria tinggi dan tampan berdiri di belakang Vitt, menatapnya tajam.
"Berani sekali kau memperlakukan putriku seperti ini!!!!" Arion berteriak lantang penuh emosi. Kedua matanya memerah dan urat-urat di lehernya menonjol menandakan kalau emosinya sudah tidak terbendung lagi.
Arion melepaskan jaketnya lalu menyampirkan ke pundak putrinya. Kemudian meminta kepada salah satu murid di sana untuk membawa Vitt ke tempat aman.
Wajah Carlota memucat ketika melihat pria tersebut mendekat padanya.
"Uncle ..." Carlota sangat ketakukan saat Arion sudah berada di hadapannya.
Semua murid di sana tidak ada yang berani mendekat, semuanya menepi ke setiap sudut kelas, sedangkan Carlota dan Arion berdiri di tengah kelas tersebut.
Arion mencengkram erat rahangnya gadis itu, "kenapa kau melakukan semua ini kepada putriku? Katakan!" bentak Arion sangat marah. Dia seperti singa yang mengaum di depan mangsanya.
"Maaf, Uncle, maafkan aku." Carlota menangis ketakutan sembari memohon ampun kepada Arion.
"Maaf?! Katakan kepada kepala sekolah dan jelaskan alasanmu membully putriku, dasar jallang kecil!!" Kata umpatan yang sejak tadi di tahan Arion keluar juga karena tidak kuasa menahan emosinya. Tanpa membuang waktu, Arion langsung menyeret Carlota menuju ruang kepala sekolah.
Langkah Arion sangat lebar membuat Carlota sulit mengimbangi langkahnya, di tambah lagi pria itu mencengkram erat kerah bajunya di bagian belakang, seperti sedang menenteng anak kucing.
Di sisi lain, Paolo menghentikan langkahnya ketika melihat Arion sedang menggiring paksa Carlota menuju ruang kepala sekolah. Jantung Paolo berdetak sangat cepat saat melihat musuhnya itu. Dia segera bersembunyi, takut keberadaannya di ketahui Arion.
"Astaga! Dia tidak mungkin mengenaliku 'kan? Karena aku sekarang berada di tubuh Daniel." Paolo merutuki kebodohannya.
Melihat Arion sangat marah pasti ini ada hubungannya dengan Vitt. Paolo segera berlari menuju kelas. "Apa yang sudah terjadi? Lalu di mana Vittoria?" tanya Paolo kepada teman-temannya.
"Carlota mengguyur seluruh badan Vitt dengan air."
"Maafkan kami, Dan, kami tidak bisa mencegah atau menahan Carlota. Kami sudah berulang kali memperingatinya, tapi dia terlalu keras kepala dan terlalu cemburu kepada Vitt karena dekat denganmu."
"Mungkin sekarang Vitt berada di ruang kesehatan, karena Vitt tadi terlihat gemetar ketakutan."
Mendengar penjelasan dari teman-temannya, Paolo menjadi sangat geram kepada Carlota, tapi bukan saatnya mengurus gadis sialan itu, karena Vitt adalah prioritasnya.
"Aku tidak akan memaafkan siapa pun yang sudah menyakitimu!!!!!" geram Paolo sambil berjalan menuju ruang kesehatan.
*
*
"Maafkan kami atas kejadian ini, Tuan. Ini sungguh di luar dugaan kami." Kepala sekolah sangat sedih, kecewa, dan marah kepada Carlota yang sudah menyebabkan masalah.
"Aku tidak mau tahu! Aku akan melaporkan sekolahan ini jika Anda tidak tegas menindak lanjut bullying ini!" ancam Arion tidak main-main kepada kepala sekolah.
Sementara Carlota menangis sesegukan dan ketakutan di hadapan dua pria dewasa itu yang menatapnya tajam.
"Baik, Tuan, kami akan segera menindak tegas Carlota," jawab Kepala Sekolah yang tidak mau mengambil resiko besar. Dia tidak mau sekolahan yang dia pimpin jelek di mata publik.
"Drop out dia dari sekolah ini!" pinta Arion tidak tanggung-tanggung.
Carlota tercengang mendengar hal tersebut.
SMG GAK KETAHUAN BISA NGAMUK PAPA ARION
KASIH MAKANAN ATAU HADIAH APA KESUKAANNYA TANYA VITT