NovelToon NovelToon
Belahan Jiwaku Seorang Pembully

Belahan Jiwaku Seorang Pembully

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Annn_88

Namanya Adisty, siswi smk yang rajin berjualan kue disekolah, hal itu dilakukan untuk bisa terus bersekolah demi mencapai impian² nya kelak.

Konflik dalam hidupnya kini datang secara tiba², perilaku selama 2 tahun yang dilakukan kaka kelasnya yang bernama Yudi membuat rasa trauma tersendiri dikehidupnya, belum lagi perlakuan keji Leni ibu tirinya dan kaka tirinya Caca.

Sebulan setelah menyelesaikan studinya disekolah, ia langsung memutuskan untuk bekerja, tapi kini masalalu kelamnya kembali dikehidupan nya saat itu juga.

Akankah Adisty siap menerima takdir yang akan ia temui? bagaimana kelanjutan kisahnya?

Yuk simak critanya! jangan lupa dukungan dan suport sebanyak-banyaknya ya !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annn_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemani menunggu

Waktu kantor sudah menunjukkan pukul jam 10 malam, terlihat orang di kantor sudah beranjak pulang dari ruangan kerjanya.

Kabar Adisty menjadi direktur keuangan suruhan tuan Devan pun sudah terdengar di telinga semua karyawan kantor, semenjak resepsionis yang pertama kali mengantarkannya itu memberi gosip kepada salah satu karyawan, dengan sekejab berita itu menyebar, semuanya menunduk malu dan menghormati Adisty.

Apalagi saat orang² yang satu ruangan kantor di lantai 8 sudah tau bahwa Adisty tenyata adalah direktur keuangan dari keluarga Devan, sungguh mereka merasa takut akan dipecat.

Adisty kini berjalan hampir sampai di pintu keluar kantor perusahaan, ia terheran dengan semua karyawan dan petinggi perusahaan yang menyapanya dengan begitu ramah "buk.." ia pun membalas semua orang yang menyapa nya.

Orang² bisa merasakan wanita itu memanglah wanita yang berhati baik, terlihat Adisty tidak sombong kepada siapapun, justru kesalahan mereka dimaklumi olehnya, berbeda halnya dengan Yasmin yang sangat angkuh menurut karyawan/pegawai perusahaan yang belakangan ini tidak muncul batang hidungnya ke perusahaan.

Akhirnya ia berada di lobby, sejenak ia melirik jam tangan di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 10 malam lewat.

Di lobby tadi dirasa semua orang telah keluar, Adisty mendapati Alex yang menawarinya diantar pulang, namun Adisty menolak tawaran pria itu sama seperti kemarin, pria itu berlalu pergi dengan muka masamnya.

Saat hendak berjalan ke arah pinggir jalan...

"Tunggu..." Terdengar suara bariton seorang pria tengah memanggil Adisty, terlihat wajahnya yang amat tampan rupawan dengan rambut kelimis tersisir rapi, Adisty menghentikan langkahnya kemudian menoleh kearah belakang dengan sedikit ketakutan.

"Tuhan lindungi aku." Lirih hati kecil Adisty melihat kaka kelas yang dulu selalu membullynya.

Yudi menghampiri Adisty, hingga kini jarak antara ke duanya hanya satu meter saja. Yudi memperhatikan Adisty yang terlihat begitu gelagapan dan ketakutan saat melihat dirinya, belum pernah sama sekali ia melihat wanita yang melihatnya seperti melihat monster dan setakut itu.

Yang Yudi tau, wanita manapun yang melihatnya pasti akan mencoba berusaha dekat, menggodanya serta mencuri-curi pandang dari dirinya.

"Kenapa kamu belum pulang?" Tanya Yudi kepada Adisty untuk pertama kalinya, ia melihat wanita itu tidak berani menatapnya sama sekali.

"Saa...saa..saya tadi mau pulang tuan, tapi tuan memanggil saya." Jawab Adisty gemetaran serta menunduk tidak berani menatap Yudi.

"Heyyy...,, kenapa kamu menunduk begitu, kenapa kamu terlihat sangat takut begitu, kamu kira saya hantu?" Tanya Yudi datar.

"Tidak tuan..." Jawab Adisty masih menunduk, tiba² tangan pria itu memutar kepala Adisty dengan sedikit paksa hingga membuat wajah Adisty terdongak ke depan menatap pria itu.

Tampak wajah wanita itu dari jarak dekat di mata Yudi, Yudi sangat memperhatikan setiap inci wajah itu, bola mata hitam pekat nan indah dengan bulu mata lentik, hidung mancung serta bibir mungil merah muda bak buah delima, terlihat begitu jelas di mata pria itu.

Yudi melihat wanita itu meneteskan air matanya, satu bulir bening keluar dari pelupuk mata wanita itu, hal itu disadari oleh Yudi, terlihat air mata itu menyimpan trauma yang mendalam di mata Yudi.

Yudi tersadar dari lamunannya saat menatap mata pilu di hadapannya, entah mengapa hatinya terasa sangat bersalah dan hampa.

"Jangan menangis, kenapa kamu menangis begitu?" Tanya Yudi pelan kepada Adisty yang terlihat masih ketakutan melihatnya.

"Tidak tuan,, saya hanya ingin cepat² pulang." Kata Adisty menyeka air matanya sembari menenangkan dirinya yang gemetaran.

"Yudi..." Kata Yudi tenang sembari mengulurkan tangannya kepada Adisty, walaupun Yudi tau wanita di hadapan-nya itu sudah pasti sangat mengenalinya.

"Aaa..adisty..." Ragu² Adisty membalas uluran tangan pria tersebut, perlahan tapi pasti dengan gemetaran.

Sudah bisa dipastikan, Yudi bisa merasakan tangan wanita di hadapannya itu begitu lembut dengan kulit halusnya.

"Mau saya antar kamu pulang? tidak baik wanita malam² begini pulang sendirian, apalagi sudah lewat jam 10 malam, kamu pulang naik apa?" Tawar Yudi kepada Adisty sembari melepas jabatan tangan ke-duanya.

"Tidak apa² tuan, saya bisa naik taksi saja." Kata Adisty ramah, kini ia sudah mulai bisa menguasai dirinya dan tidak begitu ketakutan.

"Kamu Yakin tidak mau diantar, saya tidak akan berani macam² sama kamu, tenang saja kamu."

"Tidak tuan, saya mau naik taksi saja." Tolak mentah² wanita tersebut, dengan kata yang lumayan sama seperti tadi.

"Yasudah ayo saya antar sampai ke depan pinggir jalan, menunggu taksi." Terang Yudi.

"Taaa..taa..tapi tuannn..., saya bisa sendiri."

"Tidak ada tapi²." Kekeh Yudi.

Mereka pun akhirnya berjalan ke pinggir jalan, terlihat Yudi berada di belakang wanita itu, menunggu taksi yang datang dengan sabar.

Adisty hanya diam tak bergeming saat pria itu berada di belakangnya dan menemaninya menunggu taksi, hingga akhirnya taksi muncul dan berhenti tepat di depan mereka.

"Ini uangnya pak, tidak usah dikembalikan." Sodor Yudi kepada pak taksi memberikan selembar uang merah.

Akhirnya taksi tersebut membawa Adisty berlalu pergi meninggalkan tempat itu, Adisty yang berada di dalam taksi tak menyangka bahwa pria itu membayar uang taksinya untuk dirinya.

Sementara itu Yudi kembali berjalan ke arah mobilnya, dengan sedikit mengukir senyum di bibir maskulinnya, lalu ia pun berlalu pergi hendak pulang ke mansion kediaman Vero.

...BERSAMBUNG,...

1
Fattan Mintarsih
bagus ceritanya .mengisahkan tentang orang yg rendah dan d pertemukan bodohnya dgn sang CEO.lanjut dong author /Good/
Sariti Priti
maaf mana lanjutannya bab 58 nya
Annn_88: Ditunggu ya kak updatenya 🙏
total 1 replies
Sariti Priti
cerita nya bagus menarik bikin penasaran
Annn_88: Maksih sudah mampir ka🙏☺
total 1 replies
Sasha
Ganteng nya polll😂
Sasha
Mataku ternodai😍🤣
Raudatul zahra
menjadi satu dengan dapur
Arumi
Astaga gantengnya🥰

tapi kok jahat sih Yudi sama Adisty😭🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Arumi
Pinter kali otaknya Yudi🤣
Arumi
Astaga Adisty...😱😱😱
Arumi
Iyalah orang dari dulu dibully habis habisan sampek trauma dalem😡😡😡
Arumi
emang Lo udah cinta mati Lo Yudi, tunggu Lo dibikin nyesel dasar cowok kurang ajar 😡
Arumi
Cantiknya🥰♥️
Arumi
gak sibuk alasan nya aja dia karna ketahuan sama orang tuanya meluk Disty, huuu dasar cowok gendeng 😡
Arumi
Thour up nya jangan sedikit sedikit dongk thour , garcep 5 bab terus thour klu gak gak puas bacanya.

ayo thour smngt update-nya, aku dari kmren kmren nungguin loh thour jadi kalau gak baca novel mu yang ini kayak ada yng kurang thour hehe🥰

semakin dibikin penasaran endingnya thour , semoga gak mengecewakan end ending ya thour, ksih paham sama Yudi geram juga aku😡😡😡
Raudatul zahra
ini bahasanya kacau thor,. aneh dibaca nya..
Raudatul zahra
sambil melajukan mobilnya dengan pelan
Raudatul zahra
Yaa Allah mulut² nya pada nggak pernah disekolahin apa gimana sih ini ???
Raudatul zahra
lebih nyaman dibaca kalau tulisan nya "setengah 6 sore" thor, daripada "1/2 6 sore". kayak beli bawang aja 1/2
Annn_88: makasih sarannya kak🙏
total 1 replies
Raudatul zahra
kalo Alex nyuruh Disty jangan makan, bekal yg dia bawa, ya malah tambah sia-sia dong.. udah capek² bikin tapi malah nggak dibawa. gimana sih alex ini..
Raudatul zahra
duuhhh mulut mbak resepsionis nya lancang bangettt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!