NovelToon NovelToon
Kita Harus Menikah!

Kita Harus Menikah!

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Nikahkontrak / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:56.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: SHy

"Apa kau tidak punya malu hingga terus mengejarku?" Seru Rey pada wanita yang terus mengejarnya sejak kecil.

"Tidak, aku tidak pernah malu karena terus mengejarmu. Aku akan terus mengejarmu hingga kau mau menjadi milikku." Ucap Yura dengan tersenyum.

Keyakinan Yura jika suatu saat nanti Rey pasti menjadi miliknya membuatnya menjadi wanita yang pantang menyerah mengejar cinta Rey. Namun akhirnya keyakinan itu hilang begitu saja saat mendengar Rey sudah dijodohkan dengan wanita yang sangat dikenalinya.

Sakitnya patah hati membuat Yura memutuskan untuk tinggal bersama neneknya di desa selama dua tahun lamanya. Hingga suatu ketika ia harus memaksakan diri untuk kembali ke kota dan tinggal kembali bersama orang tuanya. Dan siapa sangka kembalinya Yura ke kota membuat ia harus terikat pernikahan dengan Rey karena suatu insiden yang sudah direncanakan oleh Kembarannya.

"Kita harus menikah! Atau kau akan tahu akibatnya!" Seru Rey seraya menatap tajam pada Yura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke awal

Vara melerai pelukannya lalu mengusap pipi Yura yang sudah basah oleh air mata. "Berjanjilah jika kau akan bahagia setelah ini, Sayang." Ucap Vara penuh arti.

Yura terdiam lalu menundukkan pandangannya. Sama seperti yang Bunda Vara inginkan, Yura pun turut menginginkan hal yang sama. Namun ia belum dapat memastikan sampai kapan hatinya akan kembali membaik setelah sosok pria yang sudah lama tertanam di hati dan pemikirannya mencoba ia hilangkan dari hidupnya.

"Percayalah jika apa yang sudah ditakdirkan menjadi milikmu tidak akan menjadi milik orang lain." Pesan Vara lalu menepuk lembut pundak Yura.

***

Yura menatap gedung-gedung menjulang tinggi yang tengah ia lewati dengan wajah sendunya. Di dalam benaknya pun mulai bertanya entah kapan lagi ia dapat melihat pemandangan seperti ini setelah dirinya sampai di desa dalam waktu beberapa jam lagi. Aku tidak boleh bersedih. Sebentar lagi aku akan kembali dimana dulu aku lahir. Aku akan kembali dimana seharusnya aku tinggal. Ucap Yura dalam hati. Walau kenangan di waktu ia kecil tidak mengenakkan selama tinggal di desa karena teman-temannya selalu mempertanyakan keberadaan ayahnya, namun Yura yakin jika hari yang akan ia lewati setelah kembali ke sana akan lebih baik dan membuatnya lebih tenang dari pada tinggal di kota.

"Nenek dan Yura tidurlah jika lelah. Perjalanan kita masih cukup panjang." Ucap Aidan yang sedang fokus mengemudi.

"Kakak benar, Nenek tidur saja. Sejak pagi Nenek sudah cukup lelah membantu Bunda memasak di dapur dan langsung berangkat ke desa." Ucap Yura.

"Nenek tidak lelah, Nenek akan tidur di saat sudah mengantuk." Ucap Nenek Ana.

"Baiklah jika begitu." Ucap Yura yang tidak ingin memaksa keinginan Nenek Ana.

Setelah berbincang sejenak dengan Nenek Ana dan Aidan, Yura pun kembali termenung menatap ke arah luar jendela. Sedangkan Aidan yang sejak awal mencuri pandang kepada Yura memilih diam dan membiarkan Yura larut dalam lamunannya yang ia ketahui karena hal apa.

Percayalah jika kau pasti bisa melupakannya. Ucap Aidan dalam hati.

*

"Akhirnya aku kembali lagi ke tempat ini. Tempat dimana aku dan Kak Aidan lahir dan melewati masa balita kami tanpa kehadiran Ayah waktu itu." Gumam Yura menatap rumah Nenek yang nampak sudah direnovasi di depannya. "Kakak..." Yura tersenyum tipis saat tangan Aidan tiba-tiba merangkul pundaknya.

"Jangan lagi mengingat hal yang tidak mengenakkan saat kita masih kecil di sini. Ingatlah hal yang membuatmu bahagia hingga kau bisa melewati harimu di sini dengan lebih damai." Pesan Aidan.

Yura tersenyum mendengarnya. "Yura hanya mengingat kebahagiaan kita saat dulu berada di sini." Balasnya.

"Ayo masuk." Ajak Nenek Ana.

Yura dan Aidan mengangguk lalu mengikuti langkah Nenek Ana masuk ke dalam rumah.

"Rumah Nenek benar-benar sudah berubah. Jauh lebih besar dan lebih indah." Ucap Yura seraya memperhatikan kondisi rumah Nenek Ana yang nampak jauh berbeda dari beberapa tahun yang lalu.

"Tentu saja berubah karena Ayah kalian yang melakukannya." Balas Nenek Ana dengan tersenyum.

Yura tersenyum begitu pun dengan Aidan. Dua tahun lalu Ayah Rangga memang kembali mengatakan niatnya untuk merenovasi rumah Nenek Ana setelah dulu tawarannya pernah ditolak oleh Nenek Ana. Dan setelah banyaknya rayuan dari Ayah Rangga, Yura dan juga Aidan, Nenek Ana pun akhirnya menyetujui rumahnya untuk direnovasi.

"Seandainya Bunda ikut, pasti Bunda merasa senang melihat kondisi rumah Nenek saat ini." Ucap Yura.

Nenek Ana mengangguk membenarkan. "Tenanglah, Bundamu akan datang ke sini seminggu lagi." Ucap Nenek Ana yang diangguki oleh Yura.

"Nenek, kalau begitu ayo istirahat dulu. Nenek pasti lelah selama dalam perjalanan tadi. Kita bisa membereskan barang-barang ini setelah istirahat." Ajak Aidan.

"Kau juga istirahatlah. Nenek tahu kau lelah setelah berjam-jam mengemudi sendirian." Ucap Nenek Ana.

"Baik, Nek." Ucap Aidan. Aidan dan Yura pun membiarkan Nenek Ana lebih dulu masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat. Setelah Nenek Ana masuk ke dalam kamarnya, Aidan pun mengajak Yura untuk berbicara sejenak di ruang tamu.

***

Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya.

Sambil menunggu Yura dan Rey update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Queenara🖤

Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.

1
fitriani
wkwkwkwwkwk sayang gak tuh🤪🤪🤪bikin yura jadi gagap aja gara2 panggilan sayang dari si kutub
Yuliati
pengulangan ceritanya setengah bab sendiri, mau baca jadi males
fitriani
akhirnyaaaaaaaa si kutib ngaku juga kl dy dr dulu mencintai yura
fitriani
alfin bnr2 somplak🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
astaga malikkkkkk gemes ih sama malik krn kl ngomong suka bnr🤪🤪🤪🤪🤪
fitriani
gak ada istri yg baik2 aja ketika suaminya bantu wanita lain terlebih wanita itu mantan pacarnya
fitriani
tuh yura dengerin tuh kata rachel sahabat sekaligus adek ipar lu biar lu yg oneng2 amat....
fitriani
pertanyaan galang gak bgt... terlalu kepo... lama2 muak sama galang
fitriani
kyknya org yg d temuin rey adalah aidan....
fitriani
hati2 loh yura bayarannya mahal bgt itu🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
udah pasti si kutub gak akan biarin yura pergi gitu aja.... udah pasti nyusul si kutub
fitriani
lama2 ai flower udah kyk jalangggg
fitriani
itulah akibat kl dari awal anak dimanjain jadinya keras kepala dan egois.....
fitriani
pasti rey gak akan lepasin yura pergi gitu aja... jgn2 dy mau nyusul nih ataw kl gak dy nyuruh anak buahnya bwt ngikutin yura
fitriani
astaga si kutub yg d tanya malah jejak merahnya🤪🤪🤪🤪🤪
fitriani
pasti kelakuan suami kulkas kamu itu yura... dy pasti sengaja biar gilang panas🤭🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
yg gak beres itu otak lu flower krn lu sibuk dgn keyakinan lu kl rey cinta sama lu padahal dy dari dulu cuma cinta k yura... lu aja yg kepedean🤪🤪🤪🤪🤪
fitriani
astaga si papa dan rachel y random bgt dah ah😂😂😂😂😂
fitriani
astaga rachel pertanyaannya polos bgt🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
papa gerry mau taw gak alasannya knp rey gak masuk kerja hari ini... itu krn rey kesiangan habis nyetak cucu bwt papa gerry🤭🤭🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!