NovelToon NovelToon
Rujuk Kembali

Rujuk Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Butterfly93_

Damar, seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang Fasion dan Mode. Dia tidak bisa tidur dengan tenang ketika melihat nama seorang wanita yang ditugaskan sebagai perwakilan dari perusahaan luar negeri.

Thasya Wilona Adimerta, nama yang sama persis dengan mantan istrinya yang telah dia ceraikan dua tahun silam. Mereka harus berpisah dengan alasan yang tidak bisa Damar terima.

Tapi, setelah Damar tahu apa yang terjadi beberapa tahun lalu sebelum perceraian mereka, dia bertekat untuk memperbaiki hubungan mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8. MASALAH KOMPENSASI

Esok paginya, Thasya masih rebahan di atas tempat tidurnya. Setelah menjalani hari yang melelahkan, dia memutuskan untuk tidak pergi ke mana-mana hari ini. Tapi sepertinya rencana baiknya itu tidak akan terjadi.

Saat dia masih bergelung di bawah selimut hangatnya, tiba-tiba ponselnya berdering. Thasya sudah berusaha menghiraukannya, tetapi suara yang sangat mengganggu telinga nya itu masih tetap saja berbunyi.

Sepertinya seseorang di seberang sana tidak patah semangat untuk tetap menghubunginya.

“Sial…! Kenapa aku lupa menonaktifkan ponselku tadi malam, sih!” batin Thasya.

Dengan setengah hati dia bangun dari rebahan nya. Mengusap rambutnya yang seperti rambut singa dengan wajah kesalnya.

“Halo” sapa Thasya dengan acuh tak acuh apalagi setelah melihat nomor ponsel yang tidak terdaftar di layar ponselnya.

“Halo, saya Hans pengacara keluarga Dawson. Kita sudah pernah bertemu sebelumya, apakah anda masih mengingat saya?”

Thasya pun mencoba mengingat kembali apa yang dikatakan pria itu. Dan yah, mereka bertemu saat pengurusan perceraiannya dengan Damar dulu.

“Iya, saya ingat. Tapi ada apa ya anda menelepon saya pagi-pagi begini?”

“Saya minta maaf telah mengganggu waktu anda. Tapi ada hal penting yang harus kita bicarakan. Bisakah anda datang ke kantor saya?”

Thasya pun datang menemui Hans. Dia tidak tahu apa yang akan mereka bicarakan, karena sebelumnya masalah perceraiannya dengan sudah selesai. Kalau ada masalah lain, Thasya merasa tidak pernah membuat masalah yang bisa menyinggung keluarga Dawson.

“Apa ini?” tanya Thasya ketika Hans menyerahkan beberapa lembar kertas di hadapannya. Dia duduk sambil menatap berkas yang tergelatak rapih di atas meja di depannya dengan penasaran.

“Itu sertifikat rumah yang ada di California dan sertifikat kepemilikan beberapa toko usaha yang ada di Amerika Serikat.”

Hans menjelaskan ketika Thasya membaca satu per satu berkas di tangannya. Setelah dia selesai membacanya, Thasya pun kembali meletakkan berkas tersebut ke atas meja.

“Pak Hans, saya ingin tahu. Kenapa anda memberikan ini semua kepada saya? Saya kan sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan Damar, terlebih keluarga Dawson.”

“Itu semua kompensasi yang diberikan kepada anda.”

Thasya bingung kenapa masalah ini dibahas lagi sekarang. “Pak Hans, saat saya bercerai dengan Damar kami sudah sepakat kalau saya tidak menerima hal-hal seperti ini!”

“Tapi, Pak Damar kali ini berubah pikiran. Beliau ingin Ibu Thasya menerimanya sebagai kompensasi. Tapi dengan syarat, Anda harus berhenti bekerja dari pekerjaan anda sekarang.”

Mendengar penjelasan dari sang pengacara barusan, Thasya langsung beranjak dari duduknya.

“Saya menolaknya” kata Thasya dengan nada tegas.

“Kata Pak Damar, jika yang diberikan saat ini kurang, masih bisa disesuaikan lagi sesuai keinginan anda kapan pun.”

“Tidak…!!!”

“Jika anda membutuhkan uang untuk membiayai hi…”

“Saya sudah bilang tidak! Dulu dan sekarang pun saya tidak tertarik menerima apa pun. Jika saya mau, saya sudah pasti menuntut uang kompensasi dari dulu.”

“Jika tidak ada lagi yang mau dibicarakan, saya pamit dulu!”

Thasya pun langsung keluar dari ruang kerja Hans. Dia tidak percaya jika mantan suaminya akan menyinggung kembali soal masalah kompensasi itu. Padahal masalah itu sudah mereka selesaikan saat mereka bercerai dua tahun lalu.

Thasya kembali teringat dengan pertemuan pertamanya beberapa hari yang lalu setelah mereka sekian lama berpisah. Dia kembali mengingat apa yang dikatakan Damar. Dia mungkin berpikir jika aku mengalami kesulitan dalam finansial hingga aku mau bersusah payah kembali datang ke indonesia.

Apa lagi aku mendatanginya langsung seolah-olah aku tidak punya orang lain yang bisa menolongnya. Mungkin gara-gara itulah Damar berniat memberikan kompensasi yang dulu tidak dia berikan atas kesepakatan mereka bersama.

Sambil menyusuri jalan, Thasya mencari nomor kontak Damar. Dan kemudian dia menghubungi mantan suaminya itu.

Beberapa kali dia menelepon, tetapi tidak ada tanggapan. Akhirnya dia pun mengirimkan pesan. Berharap Damar segera melihatnya.

Sementara Damar yang baru saja selesai mandi, keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah. Dia yang sempat mendengar samar suara deringan ponselnya, berjalan menuju nakas yang ada di samping tempat tidurnya.

Damar melihat layar ponselnya, terdapat notifikasi panggilan tak terjawab dan notifikasi pesan masuk.

Tiga kali panggilan tak terjawab dari Thasya dan satu pesan singkat yang bisa dia baca langsung.

“Pak Damar, ayo bertemu hari ini.” Itu isi pesan yang dia terima.

Damar pun menemui Thasya di sebuah cafe. Saat dia memasuki cafe tersebut, dia melihat mantan istrinya itu sudah menunggunya.

"Thasya...?" panggilnya membuat wanita yang dipanggilnya itu menoleh ke arahnya. Dan Damar pun duduk di depan Thasya.

"Ah, iya. Anda sudah sampai rupanya."

"Kata Pak Hans, kamu menolak kompensasi yang aku berikan?"

"Karena itulah aku mengajak anda bertemu sekarang" jawab Thasya.

“Sekali lagi aku mau tegaskan. Saya bertemu dengan anda karena urusan pekerjaan, bukan karena masalah yang lain. Jika anda berpikir kehidupan saya sangat menderita, anda salah besar. Seperti yang anda tahu, saya sekarang bekerja di perusahaan yang bagus dan saya hidup tanpa kekurangan. Dan say…”

“Bagaimana kamu bisa masuk bekerja di sana?” tanya Damar. Sepertinya dia penasaran bagaimana hidup mantan istrinya itu setelah mereka bercerai.

“Saya punya kenalan. Senior saya waktu kuliah dulu. Dia yang merekomendasikan saya bekerja di Perusahaan Beauty Fasion.”

“Apakah seniormu itu laki-laki atau wanita?” tanya Damar tanpa mengalihkan tatapannya dari Thasya. Sepertinya dia belum sadar kalau sedang diintrogasi Damar. Dia masih menjawabnya tanpa berpikir apa-apa.

“Dia seorang wani… Eeeh, tunggu sebentar!” sambil menatap Damar dengan tatapan menilai.

“Kenapa anda

menanyakan itu? Sebelumnya aku kan sudah bilang anda tidak perlu mengkhawatirkan

aku!”

Tanpa menghiraukan perkataan Thasya Damar kembali membuat mantan istrinya kehabisan kata-kata. “Berhentilah bekerja.”

“Apa…?” tanya Thasya bingung. Ada apa dengan pikiran laki-laki di depannya itu. mereka sudah tidak ada lagi hubungan apa apa. Tetapi kenapa Damar seolah-olah ikut campur dengan masalah hidupnya sekarang Thasya masih tidak melepaskan tatapan kesalnya dari Damar.

“Mungkin kamu sudah lupa kalau dulu kamu pernah menjadi nyonya Dawson. Tetapi kamu meminta cerai karena hanya pekerjaan seperti ini?”

Setiap kata-kata yang keluar dari mulut Damar penuh dengan penekanan. Dia ingin kembali mengingatkan Thasya.

“Pekerjaan seperti ini? Apa maksud kamu?”

“Dengan memiliki rumah dan beberapa usaha sendiri, kamu tidak akan mengalami kesulitan seperti sekarang ini. Kamu bisa menyesuaikan jadwal kerjamu sendiri tanpa terikat dengan apa pun. Kalau kamu mau, aku juga bisa memberikanmu uang setiap bula…”

BRAAAK…!!!

Thasya menggebrak meja karena tidak bisa lagi menahan emosinya mendengar ucapan Damar.

“Mungkin Perusahaan Beauty Fasion tidak seberapa jika dibandingkan dengan perusahaan milikmu. Dan pekerjaanku yang sekarang menurutmu mungkin hanya pekerjaan rendahan. Tapi perlu aku ingatkan, di Amerika lulusan diplomat bahkan lulusan setara SMA sangat dihargai jika punya skill.”

“Dengan menggunakan identitas asing dan menatap bekerja di sana dengan full time anda pikir saya mendapatkannya dengan cara ongkang-ongkang kaki?"

“Walaupun aku direkomendasikan seniorku masuk ke sana, aku masih bersusah payah masuk ke perusahaan itu. Tetapi dengan mudahnya anda menganggap rendah pekerjaanku! Dan kenapa saya harus berhenti hanya karena penilai anda itu?”

“Saya harap hal seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi.” Thasya sepertinya berhasil membuat Damar berpikir dua kali dengan apa yang dia telah lakukan. Atau dia tidak menyangka jika mantan istrinya itu punya sisi yang dia lihat secara langsung saat ini.

Antara dia menilai perubahan sikap Thasya sekarang atau memikirkan apa yang salah dengan apa yang dia lakukan, Damar masih terdiam.

“Hah, aku tidak tahu ternyata kamu sangat pandai juga berbicara.”

“Karena anda tidak perlu tahu!” kata Thasya dengan tegas membuat Damar kembali terdiam.

1
Uthie
kadang masih mencerna alur cerita.. terutama siapa yg bicara dan dimaksud yg sedang terjadi kah.. atau sesaat sebelumnya
Uthie
Thor maaf... sekedar saran sedikit dalam penulisan ceritanya 🙏

*baiknya jika ada cerita yg sebelumnya, dan yg terjadi saat itu, diberikan tanda/notif "flash back" atau jeda spasi paragraf gtu..
Jadi biar gak bingung bacanya kecampur-campur mencerna mana yg kisah yg lalu.. dan mana kisah yg terjadi saat itu juga 🙏🙏🙏
Butterfly93_: Terima kasih sarannya kak 🙏
total 1 replies
Uthie
lanjut 💪
Uthie
masih mencerna alur ceritanya..
Uthie
seru niii 😁
Uthie
coba mampir 👍♥️
Rose 19
mantan suami woy bukan suami,ngaku2 kamu Damar
Rose 19
aku penasaran apa yang membuat Thasya minta cerai dari Damar
Rose 19
pedes banget itu mulut
Rose 19
sepertinya seru
aira aira
thasya
Agus Tina
Kayaknya bagus, langsung subscribe .. dan berharao ditamatkan
Butterfly93_: Terima kasih kak atas dukungannya/Smile/
total 1 replies
Anto D Cotto
Luar biasa
Anto D Cotto
Biasa
Yuno
Nggak bisa berhenti!
Nakayn _2007
Sumpah lega banget nemu cerita yang bagus kayak gini di platform ini!
Butterfly93_: Terima kasih kak, semoga seterusnya suka dengan karya saya kak/Smile//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!