SIMPANAN HANYALAH STATUS UNTUK MEMBUKA TOPENG ORANG LAIN!
Troy tidak dapat lagi menahan pesona dan godaan dari Anak Kostnya, lagipula siapa juga pria yang bisa menolak gadis se-menggairahkan Gralind. Namun, disaat Troy terjebak, dia menyadari satu hal, bahwa Gralind tidak datang untuk bermain-main.
-
Diantara Gralind, menyamarkan identitasnya untuk membalaskan dendam kepada Ayah kandung dan selingkuhan Ayahnya atas kematian ibunya, tapi disaat dia menjalankan misinya, ia malah terjebak perjanjian 'Partner With Benefit' bersama Bule Tampan bernama Ardanta McTroy yang merupakan suami kedua dari objek balas dendamnya.
"Tell me what you want, baby?"
"Jadilah milikku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 35 | One Step Closer
Jangan lupa like!
...----------------...
"Ternyata benar kalau Om Aksa itu adalah Ayah kandung kamu, Gralind," Troy menjalankan mobilnya meninggalkan area tadi dengan beban pikiran, dia tidak menjelaskan cerita tentang sudut pandang Abraham kepada Gralind karena menurutnya ini belum completed. "Mau bagaimana sekarang?"
"Aku sudah tahu," jawab Gralind kepada Troy. "Yasudah sekalian saja, balas dendam."
"Hah?"
"Bapak lupa aku siapa, aku bisa lebih cepat dari apapun," jelas Gralind, dia tahu lebih dulu karena dia memiliki banyak akses point' untuk menunjang rencananya. "Dan aku sudah tahu apa alasan Om Aksa meminta agar Bapak Troy tidak bercerai dari Bu Tania."
"Harta! Mana mungkin dia merelakan Hartanya untuk aku, walaupun aku anak kandungnya, dia akan menggunakan Bapak Troy sebagai boneka dan dia dalangnya," lanjut Gralind.
"Berarti Tania juga boneka."
"Memang iya, Bapak dan Bu Tania itu boneka, tapi bukankah objek balas dendam ku cuma Bu Tania? Jika Om Aksa masuk wish list itu adalah bonus."
Troy menatap Gralind sejenak. "Kenapa kamu bersikeras."
"Apapun alasan dibalik perceraian Papa dan Mamaku, Bu Tania adalah sosok yang menjadi sumber traumaku, karena dia Mama meninggal, karena dia aku hampir di perkos*a! Kita tidak bicara soal takdir, tapi soal sebuah keadilan," jelas Gralind. "Karena Bu Tania, Pak Troy harus kehilangan dua tahun berharga, karena Bu Tania, Pak Troy harus merasakan menjadi suami Figuran, niat kita sama, tujuan kita juga sama."
"Dan Bapak tahu apa yang lebih bagus lagi?" Gralind tersenyum sinis, matanya berkobar dendam.
"Apa?"
"Om Aksa adalah dalang dari semua kegagalan dalam hidup kita, kita adalah korban dari monopoli hanya demi harta, dan aku minta Bapak Troy berjanji, apapun yang terjadi jangan berubah dari kesepakatan yang kita lakukan," jawab Gralind.
Gralind seolah mendoktrin Troy bahwa TROY TIDAK BOLEH GOYAH OLEH PERNYATAAN DARI ABRAHAM TADI! Walaupun Gralind tidak tahu apa isi percakapan keduanya tapi Gralind tahu bahwa ada sesuatu yang tidak ingin Troy jelaskan.
Sehingga Gralind menekan Troy untuk tidak goyah dengan cara meyakinkan bahwa Tania dan Aksa adalah objek mereka sekarang.
Gralind tidak ingin munafik 'apapun alasannya' dendam sudah merajut dalam hatinya, dan jika bukan dia yang memberikan dirinya keadilan, tidak akan ada yang melakukan itu.
Troy menghentikan mobilnya, dia menatap Gralind sejenak kemudian meraih tangan Gadis itu, dia mengecupnya pelan, membuat Gralind bangkit dan merubah posisinya duduk di atas pangkuan Troy dalam keadaan saling berhadapan.
"Saya tidak akan berubah, Gralind."
Gralind tersenyum, dia mengalungkan tangannya di leher Troy kemudian mendekatkan wajah kepada Troy, cuman panas diantara keduanya terjadi, lidah Troy dan Gralind saling bertaut membuat keduanya larut dalam kemesraan masing-masing.
Ah! Hubungan Tanpa Status berideologi Friend With Benefit.
"Tidak akan mungkin saya membiarkan kamu membalaskan dendam kamu sendirian," bisik Troy saat ciuman mereka terlepas.
"Dan tidak akan kubiarkan ada satupun wanita di dunia ini yang bisa merendahkan harga diri Bapak, termasuk Bu Tania," jawab Gralind. "Itulah tugas seorang partner."
Mereka melanjutkan ciuman mereka berdua, larut dalam dendam yang mereka rajut masing-masing.
Setelah cukup lama berciuman, Gralind bergerak turun ke area bawah Troy. "Ingin melanjutkan yang tadi?"
"Tapi? Kamu siap untuk itu," tanya Troy pada Gralind.
Gralind tersenyum, dia membuka pengait celana Troy, menurunkan celana serta dalaman Troy memperlihatkan benda yang mengacung menantang itu.
"Jangan Gralind, saya tidak pernah melakukan teknik ini," Troy menahan Gralind saat Gralind hendak memasukkan benda itu ke mulutnya.
Gralind tidak menjawab, dia tetap melanjutkan aksinya, tidak memperdulikan penolakan Troy, Troy yang kadung kenikmatan hanya bisa pasrah, ia mengawang-awang selama sepuluh menit lamanya.
"Ah! Gralind! S-Saya keluar!" Troy menekan kepala Gralind agar benda tumpul yang sedang berada di dalam mulut Gralind itu semakin masuk. "Ah! Lepas!"
Gralind melepaskannya kulumannya dan mengurut benda itu dengan tangannya dan FLOP! Cairan itu keluar, Troy mengatur napas ngos-ngosan, dia menutup matanya kelelahan, sementara Gralind membersihkan sisa cairan itu.
KRING!
Gralind melirik dashboard, ponsel Troy berbunyi, Troy yang kelelahan tidak sanggup membuka mata, Gralind mengambil ponsel itu.
"Tania?"
Gralind tersenyum sinis, ONE STEP CLOSER, semakin cepat semakin baik kan, akan Gralind berikan rasanya bagaimana ketika suamimu bersama wanita lain, seperti yang dirasakan Mamanya dahulu.
"Halo Bu, Pak Troy lagi tidur nih, jangan ganggu yah, kami habis bermain-main sedikit, dan aku harap Bu Tania gak menganggu, karena aku, Gralind, tidak peduli, siapa istri sah Bapak Troy dalam cerita ini, bagaimana rasanya? Sakit?"
"Gralind! Dimana suamiku!"
"See u, Ibu Kostku, ups calon mantan Ibu Kostku."
"Dima-"
Tut! Gralind mematikan sambungan telepon itu sepihak.
...----------------...
Mf ayank papih bercandhaa 🤣🤣🤣,,