Diabaikan dan tidak diakui oleh keluarganya yang seorang konglomerat
Keberadaannya harus dirahasiakan atas perintah ayahnya
Memiliki kelainan pada tenggorokannya sejak kecil, dimana setiap hari dia harus mengkonsumsi pil khusus
Kehilangan seorang paman yang sangat dia sayangi mengubah seluruh kehidupannya
Bahkan dia rela menjadi pembunuh yang dikenal kejam
Raiga kali ini diperintahkan untuk membunuh anak konglomerat saingan keluarganya untuk bisa menggantikan keluarga itu
Namun, kebenaran satu-persatu terungkap seiring berjalannya waktu
banyak hal baru yang terjadi ,disaat dia mencoba menyamar menjadi seorang pelajar disebuah Universitas Island
Apakah dia berhasil membunuh dan menyelesaikan tugasnya????
Atau apakah dia memilih jalan lain???
Meski begitu dia selalu dikelilingi orang yang melindungi nya. Simak terus cerita nya dijamin seru, sangkyuuu 🙏✌️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergian Paman Kaelus #2
Didalam kamar Raiga terus berpikir, kepergian Paman begitu saja, ditambah dia melihat sekolahannya yang terbakar
Banyak hal janggal yang terjadi secara tiba-tiba dan bersamaan
Tapi Raiga kepikiran nasib paman Kaelus
Dia tidak mau paman Kaelus dan keluarga nya dibunuh karena telah menjaganya
Paman Kaelus sangat baik ,karena paman Raiga bisa bertahan selama ini
Paman juga sering menceritakan betapa dia menyayangi keluarga nya
Raiga merasa sedih, karenanya paman harus merasakan hal yang kejam
Raiga berdiri, dia pergi keluar dari kamar
Dia harus melakukan sesuatu untuk bertanggung jawab atas paman Kaelus dan keluarga nya
Meski takut ,namun bagi Raiga ini adalah jalan satu-satunya
Dia menuju sebuah ruangan yang tidak pernah dia datangi
Raiga membuka ruangan itu, dia melihat ayahnya Handreas sedang duduk di meja kerjanya
Dan betapa kagetnya dia sampai melotot melihat sosok Raiga yang membuka pintu
" Keluar..!!!!". Teriaknya
Mendengar itu Raiga merasa takut, tapi ini hanya satu-satunya cara
Dia tidak peduli dan langsung masuk kedalam
*Pranggg..... (Handreas melemparkan vas bunga dimeja nya ke arah Raiga)
Dahi Raiga berdarah karena terkena vas yang melayang
Raiga langsung berlutut dan memohon ampun
" Saya mohon dengarkan saya sekali saja ayah". Ucapnya dengan bergetar
" Ayah!!!". Teriak Handreas
Dia langsung berdiri, dan menendang Raiga hingga Raiga terpental ke dinding
Tapi Raiga tidak menyerah dia bangun dan berlutut lagi
" Maaf, maafkan saya, saya mohon jangan bunuh paman dan keluarga nya".
Handreas menendang perut Raiga kecil
Raiga meringkuk kesakitan sambil memegangi perutnya
" Siapa kau, berani sekali memerintahku??!".
" Saya mohon, saya akan melakukan apapun agar paman dan keluarga nya bisa hidup tenang, dan biarkan saya melakukan apapun asal jangan ganggu paman lagi".
Handreas menendang lagi Raiga ,kali ini dia semakin kuat
Meski sakit Raiga terus bangun dan berlutut
Melihat tidak ada ketakutan di dalam diri Raiga yang terus bangkit
Handreas merasa sedikit kesal dan marah
Berkali-kali ditendang, sampai akhirnya Raiga tidak bisa berlutut lagi, seluruh badannya sakit dan lemas
" Dengan tubuh seperti itu kau ingin menyuruh ku untuk melepaskan Kaelus begitu saja". ucapnya sambil menginjak bahu Raiga agar tidak bangkit lagi
" Saya mohon...". Dengan terbaring Raiga terus memohon
" Oke, aku akan menjauhi Kaelus dan keluarga nya ,namun sebagai gantinya kau yang harus mengganti kan tugasnya selama ini".
Tanpa bertanya, Raiga dengan sekuat tenaga bangun dan berlutut, " terima kasih, saya akan melakukan nya".
" Ingat!!!, jangan pernah memanggil ku ayah, panggil seperti para penjaga dan pelayan kau tahu kan mereka memanggil apa kepadaku".
Raiga mengangguk, jika itu seperti penjaga dan pelayan " tuan besar", itu panggilan mereka untuk Handreas
" Tidak hanya aku, putraku dan juga istriku panggil mereka jug seperti para penjaga dan pelayan memanggil mereka".
" Sekali saja kau ketahuan mencari tahu tentang Kaelus maka aku tidak akan segan-segan langsung membunuhnya".
" Baik, tuan besar".
Handreas tersenyum tipis dan dia kembali ke meja kerjanya
" Cepat pergi dari sini, dan mulai besok persiapkan dirimu untuk pergi ke rumah organisasi".
Raiga mengangguk dan berdiri pelan kakinya seperti nya keseleo karena terpental tadi
Seluruh tubuh nya terasa sakit, tendangan Handreas tepat dititik yang sangat menyakitkan
Raiga menyeret kakinya untuk bisa berjalan menuju kamar nya
Saat diperjalanan dia bertemu dengan Kakak laki-laki nya yang seperti nya terburu-buru ingin ke kantor ayahnya
Melihat Raiga yang sangat kacau dan ada darah dari dahi, dia hanya diam dan melirik
Tanpa bertanya atau berbicara dia meninggalkan Raiga dan masuk kedalam ruangan ayahnya
" Apa yang aku harapkan". Gumam Raiga dengan wajah kecewanya
Didalam kamar , Raiga mengeluarkan kotak P3K yang selalu paman siapkan di tasnya
Mengingat paman Raiga merasa sangat sedih , akhirnya diapun tidak jadi mengobati lukanya dan tertidur dikasurnya
Keesokan pagi paman Ginote datang, dia menyampaikan bahwa seluruh gedung sekolah nya terbakar habis
Banyak korban yang tewas dan luka-luka, begitu juga guru-guru yang mengajar
Raiga hanya terdiam, karena setelah ini dia memang tidak akan sekolah lagi
Setelah menyampaikan itu, paman Ginote pergi keluar dan dia berpapasan dengan seorang penjaga yang juga ingin bertemu Raiga
" Ginote sedang apa?". tanya penjaga itu
" Tidak ada hanya berbincang dengan nona". jawab paman
" Begitu ya".
" Kau sendiri sedang apa kesini?".
" Hanya menyampaikan pesan tuan besar saja".
" Pesan?".
" Paman masuk saja". ucap Raiga dari dalam ke penjaga itu
" Baik nona, sudah dulu ya Ginote". ucap nya sambil melambaikan tangan
Penjaga itu masuk, dan menutup pintu
" Ada apa paman?". ucap Raiga
" Mulai hari ini , anda akan berlatih dirumah organisasi, sebelum anda menggantikan tugas tuan Kaelus, anda harus belajar terlebih dahulu".
" Baiklah aku akan bersiap".
" Saya akan menunggu anda di luar".
Raiga hanya diam dan mengangguk
(hehehe dukungannya, butuh dukungan nih karena udah merasa malas tapi tetap mau nulis, sangkyuuu 🙏✌️)