NovelToon NovelToon
How To Say " I Love You"

How To Say " I Love You"

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Office Romance
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: malisanovena

Rena adalah gadis yatim piatu yang bekerja keras untuk membangun karirnya di kota dan selama berjuang untuk membangun karir dan hidup nyaman nyatanya banyak tantangan yang terjadi, dan akhirnya Rena bertemu dengan Sean malaikat maut dan malaikat pelindung Allan. selama ini Rena tidak mengetahui kalau dia berteman dengan dua malaikat yang hidup seperti manusia dan mereka sedang berusaha untuk kembali ke dunianya. apakah akan ada cinta yang bersemi dan siapakah yang akan dipilih Rena menjadi malaikat pelindungnya?


Silahkan dibaca, dilike, comment and support ya.
terima kasih

Tolong dibaca dan like juga novel lainku ya.🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malisanovena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 28

"Hmm, aku harus semangat dan lebih berani." ucap Sara sebelum berangkat kerja

Tok..tok..

"Ren, ada yang jemput." ucap Mina

"Iya, aku sebentar lagi keluar." ucap Rena

Dengan cepat Rena segera merapikan rambutnya dan menyemprotkan parfum kesukaannya.

"Siapa yang jemput? Masa Sean?" tanya Sara pelan

Setelah dilihat sudah rapi, Rena segera keluar dari kamarnya. Mina tersenyum dan memberikan sarapannya untuk dibawa ke kantor.

"Sana berangkat. Kasian sudah nungguin kamu." ucap Mina

"Hmm, iya.. Aku berangkat ya." ucap Rena

Rena membuka pintu dan melihat Allan tersenyum menatap Rena.

"Pagi.." sapa Allan

"A.. Allan, pagi.., kamu sedang apa disini?" tanya Rena kaget

"Hmm, bisa masuk ke mobil dulu? Nanti aku beritahu." ucap Allan

Rena menurut dan masuk ke dalam mobil Rena, dan mobil itu segera melaju meninggalkan rumah Rena.

"So, kamu kenapa tiba-tiba ada di depan rumahku?" tanya Rena kembali

"Aku kira sudah lupa, Hmm.. Aku hanya ingin melihatmu, makanya aku menjemputmu." ucap Allan

Seketika ucapan Allan membuat Rena kaget dan salah tingkah.

"Hahaha.. kamu, oh iya.. Sudah lama tidak terlihat apakah ada pekerjaan?" tanya Rena

"Iya, makanya aku tidak menemuimu. Setelah semua selesai, aku datang langsung kesini." jelas Allan

"Ohh, begitu ya.." ucap Rena

"Oh iya, apakah pria waktu itu masih mengganggumu?" tanya Allan

"Maksudmu? James?" tanya Rena

"Iya, apakah dia masih mengganggumu?" tanya Allan kembali

"Hmm, masih tapi tenang saja, dia tidak akan macam-macam." jawab Rena

"Begitu ya.." ucap Allan

"Kenapa Allan begitu peduli padaku? Dan.. Kenapa dia tau soal James? Padahal aku gak pernah menyebut namanya. Atau.. Apakah Sean yang memberitahunya?" tanya Rena dalam hati

Mobil berhenti di depan kantor, Rena segera turun dan melambaikan tangannya kepada Allan. Sedangkan dari kejauhan Sean melihat Rena tersenyum senang.

"Kenapa wajahnya sesenang itu? Terserah.. Bukan urusanku." ucap Sean

Rena mengenakan earphonenya dan menunggu lift dan Sean berdiri di sampingnya, tapi Rena tidak memperhatikannya. Pintu lift terbuka, Rena segera masuk dan berdiri dibagian belakang, dan Sean berdiri di sampingnya sedangkan lift sudah penuh.

"Ha? Apakah sesenang itu nyamuk ini sampai mendengarkan lagu seperti ini? aku yang menjaganya dan memintanya ada disampingku, kenapa baru saja dijemput makhluk sok baik itu sudah berbunga-bunga? Dasar, manusia." ucap Sean kesal dalam hati

Tiba-tiba seseorang hampir mendorong Rena tapi dengan sigap Sean menjaga dengan tangannya. Rena melihat ke arah sampingnya dan kaget melihat Sean berdiri di sampingnya.

"Ada apa denganku? Kenapa tiba-tiba jantungku berdebar? Dan.. sejak kapan dia ada di sampingku? Kenapa wajahnya, kenapa tiap melihatnya wajahnya selalu membuatku seperti ini?" ucap Rena dalam ketikan ponselnya

Rena tau kalo Sean akan mendengar ucapannya baik dalam hati atau pikiran, makanya Rena tiba-tiba memiliki ide untuk menuangkan isi pikirannya dalam ponselnya.

Rena hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih dengan suara yang pelan. Pintu lift terbuka dan banyak yang sudah keluar, sekarang hanya mereka berdua. Seperti biasa suasana menjadi canggung dan hening seketika.

"Silahkan pak Sean." ucap Rena setelah pintu lift terbuka.

"Thanks.." ucap Sean lalu pergi meninggalkan Rena

Rena menghela nafasnya dan hanya memandangi Sean yang melangkah menjauh ke arah ruangannya.

"Ada apa denganmu, Rena? Kenapa melihatinya? Memangnya dia menarik? Ya Tuhan.. Kenapa dia tersenyum? Hah? Tersenyum.. Dengan?? Ohh, dengan.. Hah? Siapa wanita itu???" tanya Rena dalam ketikan ponselnya

Rena segera mempercepat langkahnya dan memperhatikan wanita itu masuk ke ruangan Sean. Rena duduk di kursi kerjanya dan mencoba tidak memperhatikan atau mempedulikan apa yang baru saja yang dilihat.

"Hei, Ren.. Kamu lihatkan wanita tadi?" tanya Anna

"Iya, kenapa?" tanya Rena

"Dia mencari pak Sean, katanya teman dekatnya." ucap Anna

"Oh, gitu ya.." jawab Rena

Rena mengambil ponselnya..

"Hmm, dia punya teman dekat? Gak menyangka pria sepertinya punya teman wanita, dekat? Hahaha.. Dekat mana? Terserah!!!" ucap Rena dalam ketikan ponselnya

"Ren, dipanggil pak Sean.." ucap manager Ben

"Ohh, iya.. Terima kasih infonya pak." ucap Rena

Tok..tok..

"Masuk!" ucap Sean

Sean dan wanita itu menatap Rena dengan tatapan berbeda. Lalu wanita itu tersenyum pada Rena.

"Ada yang bisa dibantu pak?" tanya Rena

"Ohh, jadi kamu dipanggil pak? Lucu deh.." ucap wanita itu

"Apanya yang lucu? Aneh banget sih wanita ini." ucap Rena dalam hati

"So, jadi wanita ini yang memenangkan hatimu? Sejak kapan?" tanya wanita itu menatap tajam ke arah Rena

Sean menghampiri Rena dan menggenggam tangan Rena dengan lembut.

"Sepertinya itu hal privasi kami, jadi.. Kalo sudah tidak ada yang ditanyakan, silahkan pergi dari ruanganku, Sharon." ucap Sean dengan suara dinginnya

Wanita bernama Sharon itu tersenyum dan mengambil tasnya lalu membisikan sesuatu ke Sean dan pergi meninggalkan ruangan ini. Rena segera melepas tangannya dan mengambil jarak dari Sean.

"Maaf, aku harus lakukan itu." ucap Sean tiba-tiba

"Ahh, hahaha.. Tidak apa-apa pak, kalo tidak ada perlu lagi, saya permisi sebentar." ucap Rena

Sean hanya diam dan Rena segera keluar dari ruangannya Sean.

"Apa yang baru saja terjadi? memenangkan hati dan hubungan? Apa maksud semua ini?" tanya Rena dalam ketikan ponselnya

Rena segera kembali ke meja kerjanya dan mengerjakan beberapa pekerjaan sampai jam makan siang.

"Ren, kamu gak makan siang?" tanya Anna

"Gak, Ann. Aku bawa bekal. Aku makan di pantry saja." ucap Rena

" Ya sudah, kalo perlu sesuatu. Kasih tau aku ya." ucap Anna

Rena mengambil kotak makannya dan pergi ke pantry. Rena memakan bekalnya di pantry setelah itu Rena mengambil waktu tenang duduk di rooftop.

"Kenapa aku terus memikirkan ucapannya tadi? Dan siapa wanita itu? setiap kali mengingat ucapannya membuat jantungku berdebar dan.. Ada apa denganku?" tanya Rena dalam ketikan ponselnya

Di ruang kerja..

Sean menghela nafasnya..

"Kenapa dia menungkan isi hatinya pada ponsel? Memangnya saat dia mengetik tidak dengan pikirannya? Sangat unik wanita ini." ucap Sean

"Tapi aku kesal, kenapa dia tidak menjelaskan kenapa harus bicara seperti itu, dan.. Dia menggenggam tanganku. Apakah dia tidak akan berpikir kalo itu akan menimbulkan kesalahpahaman, baik untuk orang lain atau.. Aku! Ayolah, Rena.. Kamu itu mikirnya terlalu jauh, mungkin kamu hanya dimanfaatkan Sean untuk membantunya keluar dari masalah. Sadarlah.. Jangan berpikir terlalu jauh!" ucap Rena sedih dalam ketikan ponselnya.

Sedangkan di tempat lain..

Sean hanya terdiam mendengar ucapan Rena seperti tadi.

"Mengapa dia berpikir seperti itu? Aku tidak memanfaatkanmu, kamu yang salah paham padaku." ucap Sean

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!