NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Aktor

Istri Rahasia Sang Aktor

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Berbaikan / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:673.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: moon

Mengalami pelecehan bukan hal yang mudah untuk diterima, dunia Aya yang penuh semangat, seakan tiba tiba berhenti berputar.

"Aku akan memberi kompensasi untuk kejadian malam itu, berapa harga keperawanan mu, akan ku berikan berapapun yang kamu inginkan." Darren Alexander Geraldy.

"Jika aku menerima uangmu, sama halnya dengan aku menjual kehangatan tubuhku." Cahaya Dihyani.

Musibah datang silih berganti, menempa semangat hidup seorang Aya, yang akhirnya bersedia menerima takdir buruknya menjadi istri rahasia dari teman sekelas nya semasa SMU, demi menyelamatkan sang kakak dari jerat hutang rentenir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#35

#35

“Kayak gak ada gadis lain aja, dia masih terlalu kecil, masih fokus kuliah.”

“Gak masalah, yang penting masih ori bro …”

“Ckckckc … kayak kamu masih ori aja.” Balas Darren yang sudah hafal dengan borok teman temannya.

“Hahaha … pastinya untuk menikah, aku mau yang masih bersegel.” Lagi lagi jawaban Baldi membuat Darren tercengang, Cyntia melepaskan keperawanannya untuk Baldi, tapi lihatlah, Baldi berniat mencari yang ori untuk dijadikan istri, sungguh brengggsekkk kuadrat, eh bukan… entah lah pantasnya di pangkatkan angka berapa untuk menggambarkan bejatnya kelakuan Baldi. 

“Ori? ori apaan?” tiba tiba Clara datang dan bergabung dalam obrolan para pria.

Baldi tersenyum kearah sepupunya, “Darren punya asisten baru …”

“Oh asisten baru … trus ori ori tadi apaan?” tanya Clara lagi.

“Ya … aku bilang sama Darren … tanyain ke dia masih ori apa nggak?” jawab Baldi semakin ngelantur.

Darren yang kesal menoyor kepala Baldi hingga pria itu oleng sesaat, “hahahaha … tuh lihat … dia gak terima aku ngomongin asistennya,”

“Bukan gak terima, tapi tuh cewek udah bersuami, gak etis lah kalo aku tanya tanya dia masih ori atau nggak.” Darren mulai mengeluarkan alasan.

“Ah … masa’ dia udah punya suami, masih muda gitu, kayanya seumuran kita kita deh?” Baldi keheranan. “Apa jangan jangan kamu gak pengen aku deket deket gadis itu, makanya kamu buat alasan dia udah bersuami, basi alasan kamu.” Gerutu Baldi.

Clara yang masih mendengar obrolan Baldi dan Darren, mulai mengingat ingat, asisten baru … tiba tiba ia teringat gadis yang siang tadi berada di ruangan Darren. 

“Apa kalian sedang membicarakan gadis yang tadi siang aku lihat di ruanganmu?” tanya Clara pada Darren.

Darren nampak gelagapan, belum juga jadi pacar Clara ia sudah takut ketahuan selingkuh, padahal Aya adalah istrinya, walaupun dirahasiakan dari dunia. “Eh … iya … gadis itu,” 

“Gimana dia cantik kan?” tanya Baldi yang masih belum bisa move on dari wajah polos Aya.

“Cantik apanya … biasa aja.” Jawab Clara mendadak sensi, ia tahu saudara sepupunya adalah player sejati, kedua matanya tak mungkin salah menilai penampilan seorang gadis, jika Baldi bilang cantik bahkan ori, maka itu adalah yang sebenarnya, karena entah dari mana ia mendapatkan kemampuan itu, tapi tebakan Baldi selalu benar.

Sekian tahun ada di sekitar Darren sebenarnya Clara sedikit muak dengan kebucinan Darren terhadap dirinya, karena itulah Clara tak pernah memberi harapan pada Darren, dia selalu jual mahal, tapi suka atau tidak kedekatan dirinya dengan Darren, mampu mendongkrak popularitasnya, karena itulah rasa muak itu ia tahan semaksimal mungkin.

Padahal jika dirunut ke belakang, Clara lebih dulu terjun ke dunia entertainment, tapi beberapa tahun belakangan ini nama dan popularitas Darren benar benar melejit drastis, entah daya pikat apa yang dia punyai, hingga Clara merasa harus memanfaatkan kepopuleran Darren untuk tetap membuat namanya eksis di dunia yang telah membesarkan namanya tersebut.

Terlebih lagi pihak produser dan management selalu memasangkan Darren dengan Cyrus, maka Clara tahu ia harus menarik Darren semakin dekat agar ia bisa mendekati Cyrus yang telah menawan hatinya sejak dua tahun belakangan ini, tapi sepertinya pria itu enggan menanggapi kode kode yang Clara berikan.

“Ah tanya sama para gadis mah payah, jawabannya mereka tak realistis, pasti dipengaruhi faktor emosional.”

Lama kelamaan Darren enggan menanggapi obrolan Baldi, terutama jika Baldi menyinggung perihal istrinya, bahkan kini Clara ikut membaur, bisa runyam masa depan.

Akhirnya Darren memilih pulang, sebelum Baldi kembali mempengaruhinya untuk minum, karena sejak tadi ia berhasil menghindar.

.

.

Jam 23.30 malam

Setibanya ia di apartemen, Darren langsung merebah di sofa ruang tamu, lelah dan penat langsung membawa raganya terlelap menjemput mimpi, tak ada perasaan apa apa, termasuk tak ingin sekedar bertanya bagaimanakah kabar istri yang sore tadi ia tinggalkan di halte bus.

Jam 03.00 dini hari. 

Darren kembali membuka matanya, tiba tiba dorongan kuat membangunkannya, kepalanya berdenyut hebat, serta mual tak tertahankan membuat Darren segera berlari ke wastafel kemudian memuntahkan seluruh isi lambungnya tanpa ada sisa sedikitpun, karena sisa sisa terakhir hanya berupa lendir kekuningan.

Darren menyiram wastafel dengan air, dirinya belum sadar sepenuhnya, hingga kembali merebahkan tubuhnya di sofa, kedua matanya terpejam secara otomatis, namun hal itu tak berlangsung lama, karena 10 menit kemudian, ia kembali terbangun, demi mengeluarkan kembali isi perutnya.

Rasa pusing dan dan tak nyaman di perut kembali ia rasakan, Darren seperti tengah de javu, padahal Aya ada di kamarnya, tapi ia masih merasakan mual dan pusing seperti ketika tak ada Aya di apartemennya.

Darren mengambil obat yang tersimpan di laci nakas nya, berharap mual dan pusingnya bisa reda setelah mengkonsumsi obat obatan tersebut, tapi harapan tinggal harapan karena beberapa saat kemudian ia kembali berlari ke toilet, begitu seterusnya hingga terulang beberapa kali, tak ingin lagi mengulang pengalaman lemas karena kehabisan tenaga, Darren berjalan tertatih menuju kamar istrinya, mungkin jika ia tidur bersebelahan dengan Aya, semua rasa tak enak ini akan segera hilang.

Beberapa kali Darren mengetuk pintu kamar Aya, jangankan dibuka, sahutan Aya pun tak terdengar, iseng iseng ia mencoba menarik handle pintu, rupanya tak terkunci, gelap seperti tak ada tanda tanda kehidupan, Darren mencari cari saklar lampu kemudian menekan tombol hingga membuat ruangan gela tersebut seketika terang benderang.

Tapi Darren dibuat terhenyak karena tak ada siapapun di sana, dimanakah gerangan istrinya? pantas saja ia mual dan kepalanya pusing tak karuan, rupanya Aya tak ada di dekatnya, beginikah dahsyatnya jika seseorang mengalami sindrom ibu hamil, hanya karena tak berdekatan dengan sumber syndrome tersebut, ia jadi merasa kembali mual, muntah dan pusing tak karuan.

Darren merebahkan tubuhnya di kasur yang seminggu ini menjadi tempat tidur Aya, sedikit tenang ketika mencium aroma istrinya yang tertinggal di bantal, rasa lemas menghalangi pergerakannya, Jangankan mencari Aya, bahkan dirinya sendiri pun pasrah tak bisa berbuat apa apa.

.

.

Lalu dimanakah Aya?

Sore itu ketika Aya duduk termenung di halte, belum juga ada keinginan untuk pulang, Aya diam mengamati keadaan sekitar, mobilitas orang orang, canda tawa anak anak usia sekolah, serta interaksi manis anak dan orang tua, nampak seperti pemandangan indah di mata Aya sore itu, hingga ia pun menunda niatnya memesan taxi via online.

Tiba tiba sebuah mobil mewah berhenti di hadapannya, “Kakak ipaaarr …” seorang bocah tampan menggemaskan menyeru pada Aya dengan sebutan ‘kakak ipar’, tentu saja Aya heran, karena biasanya Daniel yang memberinya julukan ‘adik ipar’.

Rupanya bocah itu adalah Kenzo, ia tak sendiri, karena yang duduk di kursi kemudian adalah mama Gadisya alias ibu mertuanya.

Rasa hati ingin berteriak menyeru kata ‘Mama’, namun apa daya, ia tak bisa.

Aya tersenyum ramah melihat keduanya, ia berjalan mendekat, agar bisa bercakap dengan nyaman.

“Ngapain ngelamun sendiri?” tanya mama Gadisya.

“Iya tante, ini baru mau pesan taxi untuk pulang,” jawab Aya apa adanya.

“Tante antar yuk …” mama Gadisya menawarkan jasa.

Aya gugup seketika, tak tau harus berkata apa, mengingat ia tak lagi pulang ke kost an, melinkan ke apartemen Darren.

“Eh gak usah tante … aku naik taxi saja.” tolak Aya.

Tak disangka Gadisya keluar dari mobil, dan berjalan menghampiri Aya, dengan sigap wanita ayu tersebut membuka pintu belakang mobilnya, kemudian memaksa Aya duduk dengan nyaman, sungguh gemas rasanya, ia sendiri tak tahu mengapa, tapi rasa hatinya selalu meminta, ingin selalu dekat dengan Aya, entah apa sebabnya, jadi setidaknya jika Aya tak mau diantar, maka ia harus bisa mengajak sahabat dari anak anaknya ini berbicara seperti permintaannya beberapa hari yang lalu. “Baiklah kalau kamu tak mau tante antar, tapi temani tante ngobrol di cafe sebentar.”

Aya terdiam, tak kuasa menolak, apalagi mengabaikan permintaan wanita baik ini, jadi ia pun hanya bisa mengangguk pasrah, urusan Darren nanti sajalah ia menghubungi suami rahasianya tersebut.

yang di apartemen teler seperti mabok darat laut dan udara, sementara yang di luar ternyata sibuk bercengkrama dengan ibu mertua, oh Darren … malang bener nasibmu 😁

.

.

Yang belum like? Plis tolong di like 😊

Komen? Bebas asal sopan, othor terbuka untuk kritik dan saran juga kok 🥰

Vote? Seikhlas dan ridho nya kalian 🤗

Terima kasih 🙏

💙

1
ArlettaByanca
Cyrus kah ?
ArlettaByanca
yg hrs disesali knp biaa ketemu org2 modelan Darren dan Clara. Lahir di kel yg sederhana bukan sebuah dosa. Banyak kok org yg kt org dianggap hidup di level sederhana lebih bermartabat dan bisa happy.
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Melati Melati
trima kasih resepnya ka
Rayna_dewi
q yg deg"an lho,,q baru baca karyamu kak tp lngsung suka
moon: terima kasih kak
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
huuffff..knp aku yg deg degan yaaa

digantung ma othor...😜
moon: dah tamat kak, gazzz poolll... sampek ujung /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
febriane
Luar biasa
Hasanah Purwokerto
tlg...buat daren lbh sengsara lg...
anak buah opa alex kemana,,ktnya mau jagsin aya...?
Hasanah Purwokerto
Luar biasa
Nasikhah Sikhah
karya yg bagus
Nasikhah Sikhah
Kecewa
Hatiyatul Aini
Luar biasa
Bunda Aish
yaaaa..... penonton kecewa 😕
moon: lanjut ke >>> Dia, Istriku /Grin/
total 1 replies
Bunda Aish
kembar 3 yang saling menjaga dan menyayangi
Bunda Aish
gpp Niel pukul aja si Darren, biar kita juga ikut puas /Chuckle/
Bunda Aish
🙄 🤷 tak tau lah harus bilang apa....apa kepala Darren diginiin ya/Hammer/, soalnya belum puas pengen balas semua perlakuan Darren ke Aya
Bunda Aish
ooh berani' godain...kita lihat aja setelah acara selesai 😒
Bunda Aish
Ooo.....dug...dig...dag...dig...dug /Slight//Casual//CoolGuy/
Bunda Aish
uluh...uluh...uluh kasihan /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!