Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alex dan Dania Resmi Bercerai
"Berhati-hatilah Dania. Ayah mertua mu itu tidak bisa dianggap remeh. Ia adalah sosok misterius yang menyembunyikan banyak rahasia. Aku mencurigai ayah mertua mu itu menyimpan sebuah rahasia yang kelam. Bahkan kakek Hendra wangsa pernah mewanti-wanti agar tidak membocorkan rahasia apapun pada Prasetyo." Ungkap Lukas di saat Dania beserta Notaris Norman bertemu dengannya untuk membicarakan perihal harta warisan yang akan diambil alih oleh Dania secepat mungkin setelah sidang cerainya selesai.
"Iya Paman,aku akan berhati-hati. Nasihat Paman akan selalu aku ingat." Jawab Dania.
"Tak perlu merasa terlalu takut Dania. Aku akan mengerahkan orang-orang ku untuk membantu mu. Kamu hanya perlu hati-hati dalam mengambil sebuah keputusan. Jangan sampai pihak Prasetyo menekanmu menggunakan kesalahan yang kamu buat." Nasihat Notaris Norman pada Dania. Selama ini Notaris Norman tak sedikitpun membiarkan Dania hidup tanpa pantauan dari orang-orang kepercayaannya. Ia dan Lukas merasa harus berjaga-jaga akan keselamatan Dania. Apalagi mereka sangat mengenal kepribadian Prasetyo yang mudah marah dan bisa melakukan hal sadis tanpa rasa iba sedikitpun pada lawannya.
Dania mengangguk tanda mengerti akan nasihat kedua pria yang ia sebut sebagai Paman yang telah membantunya selama ini. Diakuinya apapun yang menjadi ketakutan dari kedua orang tersebut,merupakan hal yang harus ia waspadai.
"Semuanya sudah ku putuskan secara matang-matang Paman. Aku rasa,Alex tak terlalu memikirkan kasus perceraian kami berdua. Dirinya juga mungkin menginginkan perceraian ini." Kata Dania mengungkapkan apa yang dipikirkannya mengenai suaminya itu yang selama ini tak pernah menganggapnya sebagai seorang istri.
"Ya kamu benar Dania. Alex memang menginginkan perceraian ini karena ia tak mengetahui apa dampaknya. Tapi tidak dengan Prasetyo yang sudah mengetahui konsekuensi dari perceraian dirimu dan Alex. Aku khawatir ia akan menyusun sebuah rencana agar kalian tak jadi bercerai." Ujar Notaris Norman sambil menghela nafas panjang. Kini pria itu tampak mulai berpikir tentang apa yang saat ini sedang dilakukan oleh Prasetyo.
"Aku rasa ia akan menyuruh Alex untuk membujuk Dania agar tak jadi bercerai." Ungkap Lukas mencoba memprediksi kemungkinan yang akan dilakukan oleh Prasetyo.
"Itu hanyalah salah satu kemungkin dari banyak hal yang akan terjadi." Sambung Notaris Norman.
"Begini saja,besok saat akan dilangsungkan persidangan,kita lihat,apa yang akan dilakukan oleh Prasetyo. Untuk sementara kita tidak bisa menyimpulkan apa yang sedang direncakan oleh pilria itu saat ini. Sebagai bentuk kewaspadaan,aku akan mengerahkan beberapa orang untuk menjaga Dania."
"Benar sekali Man,aku takut Prasetyo bertindak diluar kendali." Lukas pun setuju dengan keputusan Notaris Norman.
"Terima kasih Paman. Jika tak ada Paman berdua saat ini,aku tak tahu harus berbuat apa menghadapi ayah mertua." Ucap Dania merasa terharu akan semua bantuan yang dilakukan oleh Notaris Norman dan Lukas.
"Berhenti merasa terbeban dengan apa yang kami lakukan untuk mu Dania. Semua ini semata-mata karena kamu adalah anak dari sahabat kami yang sudah kami anggap seperti anak sendiri." Lukas yang mengetahui Dania yang sepertinya terlihat merasa berhutang Budi langsung menjelaskan maksudnya agar tidak disalah artikan oleh Dania.
"Baik Paman." Jawab Dania penuh rasa haru akan semua yang telah dibantu oleh Lukas dan Notaris Norman.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Pada akhirnya sidang perceraian antara Alex dan Dania berjalan dengan lancar. Keluarga Alex tak banyak bicara dan hanya bisa mengiyakan semua bukti yang telah disiapkan oleh Dania. Mulai dari kebutuhan nafkah yang tidak diberikan oleh Alex hingga pernikahan siri yang dilakukan Alex tanpa persetujuan Dania sebagai istri sah. Dan tanpa ada kendala kasus perceraian antara Alex dan Dania sangat mudah dikabulkan.
Dania merasa sangat senang setelah dirinya berhasil terlepas dari keluarga Alex. Namun ada satu hal yang mengganjal di hatinya bersama kedua pamannya. Apa yang mereka prediksi ,tak ada satupun yang terjadi. Baik Lukas maupun Norman tak tinggal diam. keduanya langsung membicarakan hal itu bersama Dania.
"Dania,jangan senang dulu jika sidang perceraian mu berjalan dengan lancar tanpa ada protes sedikitpun dari pihak Alex. Aku rasa mereka sudah memiliki rencana lain yang tidak kita ketahui." Tebak Notaris Norman.
"Ya. aku sependapat." sahut Lukas seperti biasa tak banyak protes.
"Sepertinya aku harus segera mengambil alih restoran Paman. Aku rasa ada sesuatu hal besar yang sedang terjadi. jadi,untuk bisa menghentikan rencana mereka,kita harus membuat mereka tak lagi memiliki uang." ujar Dania merasa yakin dengan apa yang ia ucapkan.
"Tentu saja Nak. Jangan hanya restoran,semua harta yang merupakan warisan kakek Hendra Wangsa,secepatnya segera kamu ambil alih. Aku akan segera membantu mu untuk mengurus semuanya." kali ini Notaris Norman tampak bersemangat.
"Iya Paman,besok aku akan memulai semuanya." Ucap Dania penuh semangat.