Bukan Single Mom

rasanya badanku terasa enteng sekali, harum minyak telon sangat menenangkanku,encus memandikan cinta supaya dia bisa tidur nyenyak..

"anak momy udah wang, udah cantik" ucapku mencium pipi cinta

encus memberikan cinta mainan dan juga cemilan khusus anak bayi,,aku berdiri dari rebahanku..

"mau kemana non??"

"gak kemana mana, mau ke teras Sebentar ncus"

"baik non"

Aku berjalan menuju teras kamar hotel, pemandangan malam yang begitu indah di hiasi bintang yang berkilauan..

kenapa aku jadi kefikiran dokter tampan ya?? sedang apa dia sekarang?? kalo aku telfon juga alasannya apa??

Aku berfikir keras agar mendapatkan ide, oh iya aku kan ada undangan pertunangan Adrian,dia menyuruhku untuk datang bersama arka..

Ku raih ponselku menelfon arka, panggilan terhubung tapi tidak di angkat, melihat jam tangan masih pukul setengah sepuluh lebih lima menit..

masa iya jam segini udah tidur?? Gak kan?? atau masih ada pasien?? Aku bertanya tanya dalam hatiku..

Ting ..

notifikasi pesan masuk,

"aaagghhh arka" bahagiaku

Encus berlari kearahku,

"ada apa non?? Apa ada pocong dan sejenisnya??" tanya Encus dengan wajah takutnya

",iya encus ada mbak Kunti itu di belakang bibik"

"serius non" tubuh encus bergetar.."en-encus takut balik badan non,cinta gimana non nanti dia di ambil kuntilanak,gimana non" panik encus

Aku mencoba tidak tertawa, maafkan aku cus yang selalu usil sama kamu,

"ayok !! Kita kesana !!" seruku

encus berlari masuk kedalam ia langsung menutup korden jendela, cinta yang sedang asyik bermain mainan di bopong sama encus..

"sini dekat encus nanti di gondol lelembut"

Hahahha hahahaha

"aku bercanda encus, mana ada hari gini lelembut" hahahha

"non Olivia" manyun encus

",maaf ncus, kelonin sii cinta ncus udah gantung dia"

"baik non"

"encus juga, tidur gih udah malam"

"iya non"

Aku tidur di kasur sebelah mereka, membuka chat dari arka entah kenapa aku sangat bahagia sekali..

Arka [ maaf Olivia, gak ke angkat tadi lagi ambil minum di bawah ]

Aku [ tidak masalah arka ]

Arka [ ada apa?? ]

Aku [ mau minta tolong lagi ]

ddrrrtt Drrrttt drrrtt..

Arka, menelfonku ingin sekali mengangkatnya, rapi kasian sama encus dan cinta mereka udah tidur..

Arka [ kenapa gak di angkat?? ]

Aku [ udah malam arka, takut menganggu..... ]

belum selesai yang mengetik arka kembali menelfonku, turun dari ranjang hotel berlari menuju teras kamar..

Aku [ Hallo ]

Arka [ iya Olivia ]

Aku [ kenapa menelfon?? ]

Arka [ pengen mendengar suara kamu ]

Aku [ preet banget ]

Arka [ serius ]

Ku penjamkan mataku melompat seperti anak tk saking senangnya,

Aku [ gak usah bohong dokter ]

Arka [ kalo bohong kenapa aku telfon ]

Aku [ dokter ih ]

Arka [ kamu mau minta tolong apa ]

Aku [ i-itu a-nnu a-aku ]

Arka [ kembali pura pura jadi pacar kamu?? ]

Aku [ iya dok ]

Arka [ aish ]

Aku [ tapi aku gak maksa kok dok ]

Arka [ kan aku belum bilang bisa enggaknya,,kalo gak maksa ya udah ]

Aku [ eh gak itu, kalo gak ada libur gak papa gitu maksudnya]

Arka [ yaudah ]

Aku [ arka ]

Arka [ katanya gak maksa ]

arka video call aku, demi apa?? Kau harus gimana?? Rambutku acak acakan begini lagi..

Aku [ apa ] Maluku

Arka [ kok masih di luar?? Masuk ngih gak baik loh angin malam ]

Aku [ gak papa, dokter lagi di mana?? ]

Arka [ kamar ]

Aku [ mang harus gitu banget ya kamar cowok ]

Arka [ iya dong ]

Aku [ idih ]

Arka [ kamu manis banget Olivia ]

Kedua mataku membulat sangat kaget mendengar ucapan arka barusan, sungguh aku sangat gr..

Aku [ gak usah ngegombal ]

Arka [ serius aku ]

"non cinta nangis" teriak encus

Aku [ arka udah dulu ya,besok sambung lagi ][

mematikan telfon, aku berlari menghampiri cinta ia menangis sesenggukan, aku langsung membopongnya..

"anak momy kenapa?? cup cup cup mau tidur sama momy iya nak??" tanyaku ke cinta

cinta tetap aja nangis, keningnya sangat panas sekali,

"encus badan cinta kok panas banget ini kenapa??" panikku

"demam non, sini non biar encus kompres" seru encus membawa kaos dalam cinta untuk mengompres cinta..

"iya encus"

tangisan cinta tidak terdengar lagi saat aku memeluknya, encus menempel kaos dalam cinta ke kening cinta yang udah di lipat..

bibir cinta merah merona mungkin efek demamnya, apa ada hubungan tadi ya?? melihat ibu kandungnya yang hampir mencelakai dirinya..

"encus lagi"

"baik non"

Encus kembali ke kamar mandi,

"oo om oy" lirih cinta

"kamu bilang apa cinta??" tanyaku yang gak tau bahasa cinta..."bilang apa sii ncus cinta??"

"sepertinya cinta merindukan pak boy non"

"apa !!" kagetku

cinta kembali menangis yang ia sebut boy saja,,aku jadi binggung harus gimana?? mengambil ponselku segera menelepon Lala..

Lala [ Hallo Olivia ada apa, ngantuk banget aku ]

Aku [ la, badan cinta panas banget la,, tolong la ] panikku

Lala [ apa !! Aku segera ke kamar kamu ]

Aku [ oke la ]

Aku membopong tubuh cinta lagi, mencium keningnya yang basah karena air,cinta terus memanggil nama boy..

"gimana ini ncus??" tanyaku .. "aku belum tau gimana cara menghadapi anak demam"

Tok tok tok ..

"bukain ncus, itu pasti Lala" seruku

"baik non"

Encus membuka pintu, Lala langsung menempelkan tangannya ke kening, leher belakang dan ketiak..

"lepas pakaian cinta, jangan pake piama panjang seperti ini"

"oke la"

Menidurkan cinta ke kasur, encus melepaskan semua pakaian cinta, Lala mengompres cinta..

"o.o oom oy" itu terus yang di ucap cinta

"livia, cinta ngomong apa??" tanyaku

"om boy, dari tadi dia nyebut boy" sedihku

"kamu coba telepon boy"

"ngapain Lala??"

"biasanya kalo anak kecil itu sangat sensitif sekali, kalo dia kangen dengan seseorang bisa demam seperti ini"

"masa sii la??" aku sedikit gak percaya

"kebanyakkan seperti itu, pasienku juga banyak yang seperti itu"

"Pasien kamu kan orang dewasa la"

"bisa juga terjadi kepada anak anak"

"gak enak kalo suruh boy kesini, kan aku bukan siapa siapanya" lirihku

Aku duduk di samping cinta, tubuhnya kini tidak terlalu panas,,encus dari tadi bolak balik kamar mandi untuk mengambil air..

"o o om oy" ucap cinta lagi

"kasian cinta non, dia pasti rindu pak boy" seru encus

memijat keningku yang merasa sedikit puyeng, cinta terus menerus memanggil nama boy..

"coba dulu Olivia telfon boy"

"besok saja"

Hua Hua Hua Hua ..

Cinta kembali menangis,encus gendong cinta aku jadi sangat kasian sama cinta,,yang tidak di inginkan kedua orang tuanya..

"yaudah aku coba telfon boy"

mengambil ponsel segera menelpon boy, tidak terangkat pasti dia udah istirahat karena udah jam sebelas malam..

"coba lagi Livia"

",iya la" akupun menelfon boy kembali

******