Ariel Albert Amero Duda berusia 37 tahun ini adalah seorang Mafia dengan 2 buntut yang beranjak dewasa yaitu Afriel Alvin Amero (15 tahun) dan Ansel Hansel Amero (13 tahun) yang terkenal kejam kepada orang yang mengusiknya dan keluarga. Albert seorang boss yang merangkap sebagai ketua Mafia Black Scorpio peninggalan sang kakek tidak serta merta membuat hidupnya terjamin. Hal ini karena sang istri yang sangat dia sayangi ternyata sangat munafik, gadis cantik yang dia pungut dari panti asuhan itu tak tahu malunya berselingkuh dengan sopir pribadinya sendiri. setelah kejadian itu Albert menjadi pribadi yang bengis, kejam dan tak mudah di sentuh. tak hanya Albert kedua putranya juga terkenal dingin dan tak mudah di sentuh, tetapi semua itu sirna dengan munculnya seorang gadis yang berprofesi sebagai dokter di sekolah Alvin dan Ansel... mau tahu cerita lebih lengkapnya.. tunggu ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
melihat kedua orang dalam satu ruangan, Rey dan Andre yang mengikuti alvin dan ansel dari belakang, menautkan kedua alis mereka menatap Albert, seakan memberi intruksi untuk menjelaskan situasi yang terjadi saat ini.
Albert yang di tatap kedua sahabatnya hanya menatap langit-langit kamar rawat inap ansel karena Albert sudah tahu maksut dari tatapan mereka bedua.
.
alvin yang sudah tahu situasi yang sudah mulai membaik , hanya diam saja, alvin masih focus membantu ansel dari kursi roda menuju ke bed rawat inap.
.
"Bun, Kira-kira ansel pulang kapan ya.? " tanya ansel yang mulai risih dengan keadaannya saat ini.
"nanti kalau udah baik, pasti dokter nyuruh adek pulang. " salsa menghampiri tempat tidur ansel, mengecek tetesan infus dan tersenyum lembut dengan tangan kembali mengelus surai rambut ansel. "istirahat ya, nanti bunda coba negosiasi dengan dokter disini. " ujar salsa kembali melihat raut wajah Ansel yang sedikit muram.
mendengar kata bernegosiasi dengan dokter membuat semangat untuk pulang Ansel membara, Ansel tersenyum sendiri saking senangnya.
.
.
.
si tempat yang berbeda, Melisa mantan istri albert berada di sebuah cafe setelah di usir dari Rumah Sakit oleh albert mantan suaminya dan kedua putra kandungannya. di Cafe tersebut bukan hanya ada melisa tetapi juga ada Reva dan Seyna, Teman melisa yang sudah tahu permasalahan melisa dari awal sampai sekarang.
.
"Eh.. Maaf ya Telat.. Tadi Habis ngantar anak-anak dulu" seorang perempuan dengan gaya sosialita menghampiri meja Melisa dan Reva.. perempuan itu adalah Seyna Teman mereka berdua.
"iya gak papa sey, Lo mau pesen apa? " Melisa sedikit risih sebagai teman satunya ini.
"gue Friedrich , dimsum sama Juice Alpukat. " ujar Seyna menyebutkan pesanannya kepada melisa.
"Friedrich? apa itu? " bingung melisa mendengar pesanan dari temannya yang OKB itu.
"kentang goreng, masak lo gak tahu sih mel. " kesal Seyna kepada melisa karena tidak mengerti pesanannya.
"French fries Mali... Bukan Friedrich" timpal Reva yang mulai malas dengan tingkah Seyna.
"sama aja mel, gue nyebut itu tadi, cuma melisa aja yang gak kedengeran... maklum diakan lagi banyak masalah. " Seyna yang terlanjur malu menjadikan melisa kambing hitam untuk menutupi malunya saat ini.
tak ingin berlama-lama melisa memerankan pesanan Seyna kedalam list pesanannya, di cafe yang di tempati mereka bertiga tergolong cafe mewah dengan fasilitas tempat privat yang bisa di booking, dan benar sekali melisa memilih cafe ini untuk curhat kepada kedua temannya tentang kejadian hari ini.
"udah deh.. gue ngajak kalian berdua kesini karena gue mau curhat, bukan malah melihat kalian berdua adu mulut. " melisa yang sedikit kesal sedikit menaikkan oktaf kata-katanya.
mendengar melisa yang mulai tak bersahabat, akhirnya Reva dan Seyna memutuskan untuk diam saja.
"udah tenang? " tanya Melisa.
Reva dan Seyna hanya menganggukkan kepala saja, karena takut melisa akan marah lagi.
"Gue tadi habis ketemu mantan suami lagi. " ujar Melisa.
"ngapain mel? " timpal Reva.
"jangan bilang, rencana lo mau rujuk sama albert. " reyna ikut bersuara.
"100 untuk kau Seyna. " senyum melisa menjawab pertanyaan dari Seyna. 4
"Mel, terus pak supir gimana? " ujar Reva kembali, saat tadi pertanyaannya tak di jawab Melisa.
"Gue udah lama gak sama pak supir.. pak supir gue kasih yang terus tak kasih tiket pulang ke kampung halamannya. " jawab melisa dengan enteng.
"Mel lo sadar gak sih, Lo itu cerai karena lo selingkuh sama pak supir brondong itu, dan dengan percaya diri-Nya lo mau minta rujuk sama albert, lo sehat kan Mel? " Reva sedikit gak suka dengan kelakuan melisa yang merendahkan dirinya sendiri.
"sehat dong... gue mau enak kayak dulu lagi Reva, gue udah muak hidup menengah tanpa tahu kapan keatas atau ke bawahnya. " jawab melisa.
"Mel, tapi lo yakin kalau albert mau? kok gue pesimis ya. " Seyna yang daritadi menjadi pendengar yang baik akhirnya menyuarakan isi pikirannya.
"betul yang di katakan Seyna Mel. " timpal Reva. "dan kedua putramu juga kayaknya gak menerimamu menjadi mamahnya lagi deh"
"gue mau main cantik aja... gue masih memiliki harapan albert menjadi suami gue lagi. " jawab Melisa dengan senyum penuh kelicikan.
.
Reva dan Seyna hanya diam mendengar kata demi kata yang terlontar dari mulut Melisa.