Enam Tahun yang lalu,Bagaskara seorang CEO muda yang tampan menjalin kasih dengan seorang perempuan bernama Indah karyawan disebuah Butik.
Aryo Hadiningrat yang tak lain adalah Ayah dari Bagaskara menentang hubungan mereka,kisah asmara Bagas dan Indah yang berlangsung Enam Bulan itu menghasilkan benih yang berumur "8"Minggu,karena tidak direstui itulah mereka menikah diam-diam yang disaksikan oleh Kakek,Adik dan "2"sahabatnya.Saat melahirkan bodyguard Aryo membawa pergi Bagas dan bayinya,namun yang tidak mereka ketahui adalah bayi itu kembar.
Saat usia anak itu 3 Tahun Indah di bunuh oleh Aryo dirumahnya saat tengah malam.
"Apakah nanti saudara kembar itu akan bisa bertemu?
"Apakah nanti pembunuhan demi pembunuhan yang sudah terjadi akan terungkap?
Simak dan pantau terus Novel aku ya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20. Kebusukan Melisa terbongkar
Flash Back
Dimeja ruang kerja di sebuah restoran milik nya, Bagaskara saat ini sedang mengobrol dengan Asistennya. Bagaskara terkejut dengan apa yang disampaikan oleh Jenno asistennya. Ia tidak menyangka bahwa Indah sang istri yang amat Ia cintai dibunuh oleh Ayah kandungnya sendiri dan juga Melisa yang ikut andil dalam pembunuhan tersebut meskipun Ia tidak ikut serta membunuh Indah dengan tangannya.
"Apa!" Teriak Bagaskara dengan suara yang menggelegar.
"Iya Tuan, dan Zayn menyaksikan sendiri dengan kedua mata ya saat pembunuhan tersebut terjadi.
"Kenapa Kamu tega Ayahh....." Geram Bagaskara.
Malam Harinya Bagaskara kembali termenung Ia memikirkan langkah apa yang harusnya Ia ambil kedepannya Bagas sebenarnya ingin menceraikan Melisa karena Ia juga tidak mencintainya namun karena Aryo sang Ayah yang mengancam untuk membunuh Anaknya pada saat itu membuat Bagas luluh.
"Aku harus apa..sekarang juga membenci kedua orang itu." Ucap Bagaskara dalam hati kecilnya.
Lama Ia termenung sampai-sampai Ia tertidur dikursi kerja nya.
Keesokan paginya ketika Bagaskara sedang sarapan seperti biasanya Melisa menghampiri dan menyapa Suaminya yang selalu terlihat dingin, Melisa menampakkan seulas senyum dan bersikap seramah mungkin dan memang seperti itu Dia bersikap agar Bagaskara sang Suami menerimanya. Namun sampai saat ini cinta Bagaskara telah habis hanya untuk Indah apalagi saat mengetahui pembunuhan sadis yang menimpa Indah salah satu dalangnya adalah Melisa Bagas semakin membenci Melisa.
Bagaskara yang melihat Melisa datang hanya menyunggingkan sedikit senyum diujung bibir nya, Bagaskara mengumpat dalam hati kecilnya kemarahan yang kapan saja bisa meledak tinggal nunggu waktu yang tepat.
''Heh! Muak Aku melihat senyum palsumu, andaikan Kamu laki-laki dan tidak ada hubungannya dengan keluarga ku sudah ku hajar Kamu!" Geram Bagaskara dalam hatinya.
"Mas Bagas... Kamu sudah mau pergi lagi?" Tanya Melisa dengan nada yang dibuat sangat lembut.
"Iya." Ucap Bagas seadanya.
"Nanti Kit." Melisa tidak bisa melanjutkan ucapannya karena Bagas keburu menyahut.
"Aku berangkat dulu kerestoran mau meeting dengan klien." Bagas berucap sambil beranjak dari tempat duduknya.
Melisa melihat kepergian Bagas dengan rasa yang kesal Ia mengepalkan kedua tangannya Ia menggeram marah dengan alis yang mengkerut dan sorot mata yang tajam.
"Bagaskaraa! Sampai detik ini pun Aku belum bisa mendapatkan hatimu, bahkan sampai Aku melampiaskan nafsuku pada Ayahmu karena tak tahan menjadi wanita yang selalu Kamu acuhkan." Ucap Melisa dalam hati kecilnya.
Sementara itu Bagaskara yang telah sampai direstourannya dan meeting nya dengan klien ya juga sudah selesai kini sedang duduk di meja kerjanya dengan sebuah map berisi laporan bulanan keuangan restoran yang dikelola nya, dengan penuh senyum Ia membaca kata demi kata dan angka demi angka karena setahun terakhir ini restoran nya laris manis, bukan hanya kolega Ayah Iskandar yang datang tapi hingga masyarakat umum pun juga banyak yang datang, teman dekat Zavier pun juga banyak yang datang.
Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa rasa masakan di restoran Bagaskara seperti masakan rumahan harganya pun juga sangat terjangkau tetapi tergantung dari menu yang dipilih, Bagaskara ingin melayani pelanggan dari masyarakat menengah kebawah dan kalangan menengah keatas.
malam Harinya Bagaskara bersama dengan asistennya pulang kerumah karena restoran sejam lagi tutup. Ketika didalam mobil asisten menerima telfon dari seorang bawahan yang handal, seketika Bagaskara terkejut mendengar sebuah berita yang disampaikan yaitu mengenai foto mesum Ayahnya dan video yang pernah beredar, ternyata wanita yang ada di foto dan vidio tersebut adalah Melisa Ia menggeram marah dan semakin membenci Melisa Ia berfikir akan menceraikan nya namun masih menunggu waktu yang tepat.