Alexa, pewaris klan Black Dragon, hidup dalam bayang-bayang balas dendam. Ketika keluarganya dibantai, ia bersumpah untuk membalas dendam dan merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi miliknya. Dalam perjalanannya, ia bertemu Erick, seorang playboy yang perlahan mulai jatuh cinta padanya. Namun, cinta mereka terancam oleh ambisi dan dendam yang membara, Alexa harus memilih antara cinta, balas dendam, dan takdirnya sebagai pemimpin.
"Jauhi aku dan jangan pernah mengejar dan mengharapkan cintaku" Alexa Onyx Medici
"Aku telah jatuh cinta padamu sejak awal kita jumpa, jangan pernah pergi dari sisiku" Raj Erick Aditya Narayan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Kehancuran keluarga Anderson 1
Acara makan malam yang diadakan oleh keluarga Anderson yang dihadiri oleh Mike berlangsung cukup baik dan hidangannya pun terkesan mewah. Mungkin karena sebelumnya Ella menelpon ibunya memberi tahu jika dia akan memperkenalkan seorang lelaki yang disukainya. Keluarga Anderson tentu saja tidak melewatkan kesempatan untuk bisa pamer kekayaan dan kemewahan yang mereka miliki.
Ella dengan bangga memperkenalkan Mike sebagai lelaki yang dekat dengannya sekarang. Sedangkan Helga yang juga menaruh hati pada Mike tampak cemberut, wajah Helga yang tampak gusar dan kesal ketika mengetahui jika lelaki incaran nya ternyata telah diserobot oleh adiknya.
Polesan makeup tebal tidak bisa menutupi beruntus yang menghiasi wajahnya akibat dari racun yang dibuat dan diciptakan oleh Alexa. Mike yang mengetahui hal ini tentu saja tak banyak bicara. Diam-diam tersenyum tipis ketika melihat keadaan Daniel dan Helga yang tak sadar selalu menggaruk beberapa bagian tubuh mereka.
" Hehehehehe, tinggal menunggu istrimu Pak Tua yang terkena dampak dari racun yang diciptakan oleh kakak ku. Aku dan kakakku sendiri telah kebal terhadap racun, walau tak menutup kemungkinan jika suatu saat kami pun terkena racun yang sangat kuat. Ya kami kan juga manusia biasa yang tak sempurna. Tapi tunggulah kehancuran mu Pak Tua. Dimulai dari Helga dan Daniel berlanjut ke istrimu. Hahahaha" gumam Mike dalam hatinya.
Acara makan malam pun berakhir dan Mike dan juga para anggota keluarga Anderson tengah menikmati kopi mengobrol santai di ruang tamu. Hampir mendekati jam sembilan malam Mike pun berpamitan pada keluarga Anderson dan berterima kasih karena telah mengundangnya.
"Mike, bolehkan nanti aku mampir ketempat kerjamu ?" tanya Ella tersenyum malu-malu.
"Aku belum bekerja Ella, aku hanyalah seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa saja. Aku sekarang hanya bekerja paruh waktu di salah satu mini market. Dan kebetulan bos ku meminjamkan aku mobil mewahnya untuk aku pakai beberapa hari ini sebagai hadiah karena dia kalah taruhan denganku." ucap Mike berbohong dengan mulus dan tanpa berkedip.
" Jadi mobil sport yang kamu bawa ini milik bos mu ? Bukan milik mu ? Kamu hanya seorang mahasiswa miskin yang mengandalkan beasiswa dan kerja paruh waktu di sebuah minimarket kecil untuk menyambung hidup mu ? Cih... Pantas saja tadi ketika kita ngopi dan belanja juga jalan-jalan dan menonton di mol kamu tak mengeluarkan uang sepeser pun. Hanya mengandalkan aku membayar semuanya." caci Ella pada Mike.
"Loh .. Bukannya kamu yang menawarkan membayari semuanya? Saat aku akan membayar apa yang aku makan dan minum, dengan tegas kamu mencegahku membayar semua pengeluaran ku hari ini. Dan ketika aku akan memberimu uang ganti kamu bilang tak usah. Salahku dimana ?" ucap Mike dengan kesal. Lalu dengan cepat dia memasuki mobilnya dan langsung tancap gas meninggalkan kediaman Anderson.
"Cih .. Perempuan murahan menyangka jika aku suka kepadanya . Tapi lumayan juga makan malam gratis dan jalan-jalan gratis hahahahaha , untung aku tak memberinya kesempatan untuk mengenal lebih jauh tentang aku dan kakakku. Dan memberi mereka nama palsu dan alamat palsu. Hahaha.." ucap Mike geli.
Mike tiba di rumah Alexa dan langsung masuk ke kamar yang biasa dia tempati untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Alexa yang saat ini tengah berada di ruang tengah berhadapan dengan laptop nya. Jari-jarinya dengan lincah dan cepat mengetik sesuatu, Alexa tengah membobol dan meretas data perusahaan milik Mark Anderson, dia juga berhasil mengosongkan semua tabungan dan isi rekening keluarga Anderson. Akhirnya semua kekayaan keluarga Anderson telah berhasil dipindahkan oleh Alexa dan isi rekening para anggota Anderson berhasil di kuras oleh Alexa juga data perusahaan milik Mark telah berhasil di retas dan di curi.
Meregangkan ototnya yang kaku, Alexa menyeruput coklat hangatnya dan mengambil dan menikmati sepotong pie yang tadi di belinya ketika pulang dari menguras brangkas keluarga Anderson.
" Hi Sist, sudah siap semuanya ? Oh ya tadi pas pulang....." Mike kemudian menceritakan kepada Alexa kejadian yang dialaminya ketika akan pulang.
" Hahahaha .. Sungguh tolol sekali mereka. Ditelannya mentah-mentah cerita karangan mu." ucap Alexa tertawa geli. Mike mengambil sendok dari tangan Alexa dan menyendok kan pie yang tersisa masuk ke mulut nya.
" Ish... Kebiasaan... Habiskan sana .. Padahal jatahmu ada di kulkas !" gerutu Alexa yang disambut dengan gelak tawa bahagia Mike yang berhasil membuat Alexa kesal.
"Oh ya kak, apakah perlu kita jatuhkan bom kejutan kita untuk keluarga Anderson sekarang?" tanya Mike sambil menjilati sendok yang menyisakan sedikit pie di atasnya.
"Tenang saja, besok pagi mereka akan menerima hadiah dariku, dan itulah bagian kedua dari kehancuran keluarga Anderson. Mereka akan aku buat kembali ke tempat mereka seperti sebelum Papa ku merangkul Mark Anderson sebagai sahabat yang disayanginya." ucap Alexa dengan dingin.
Akhirnya mereka berdua menghabiskan potongan terakhir dari pie yang dibeli Alexa. Sesudah itu Mike pun pamit untuk beristirahat dan mengatakan jika besok dia akan mengantar Alexa ke tempat kerjanya dan pulangnya akan mengajak Alexa untuk makan malam di luar.
Alexa yang telah terbiasa dengan segala perhatian adiknya itu hanya menganggukkan kepalanya dan mengangkat jempolnya. Kemudian Mike menutup pintu kamarnya dan Alexa kembali fokus ke laptop nya. Mulailah jari-jari Alexa menari di atas keyboard dengan cepat meretas data perusahaan milik keluarga Anderson dan juga membuat saham keluarga Anderson jatuh. Namun sebelum itu dia memposting beberapa foto tentang kelakuan Helga yang tengah menikmati kehidupan bebasnya.
Tentu saja postingan itu menjadi tranding dan menjatuhkan nama baik keluarga Anderson. Sementara itu istri Mark, Nina, tengah menikmati malam panas bersama dengan berondong simpanannya di sebuah apartemen milik pria yang baru-baru ini menjadi simpanan dan menjadi pemuas nafsu nya.
Nina memang tak muda lagi tetapi berkat operasi plastik dan implan di tubuhnya, dia nampak seperti wanita berusia sekitar tiga puluhan. Gelora nafsu nya seakan tak pernah bisa di puaskan. Saat tengah berada di bawah kungkungan berondong nya, , tubuhnya terasa panas dan sedikit gatal pada daerah perbukitan di bagian depan tubuhnya. Namun dia tak menghiraukan rasa itu, sementara berondongannya asik menikmati tubuh Nina mulai merasakan sensasi panas dan gatal di tubuhnya juga bagian bawah tubuhnya yang berada di dalam liang kenikmatan milik Nina.
Entah berapa ronde yang telah dihasilkan dari pertempuran antara dua manusia beda jenis dan terpaut jauh usianya. Hingga siang pun menjelang, Nina dengan malas pulang ke kediaman Anderson setelah hampir semalaman dia digempur habis-habisan oleh berondong simpanannya. Sesampainya di kamarnya dia membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, namun ketika dia melihat bayangannya di cermin, pekik kaget keluar dari mulutnya.
"Aaaah.. Apa ini ? Apa yang terjadi pada tubuhku ?" ucapnya ketika melihat di pepaya mangkel miliknya terdapat beruntusan sebesar kacang kedelai berwarna merah dan rasa gatal perlahan mulai menyerangnya. Rasa gatal itu tak hanya menyerang pepaya mangkel miliknya saja, tetapi juga menyerang daerah sensitif diantara kedua pahanya. Rasa gatal bukan main.
"Ada apa Sayang? mengapa kamu menjerit seperti itu ? " ucap Mark yang baru saja pulang dari kantor nya untuk makan siang bersama istrinya.
"Pa.. Coba..." belum pun selesai Nina melaporkan keadaan tubuhnya, handphone milik Mark berbunyi.
"Halo.... Apa ??.. Jangan main-main, tadi pagi aku check masih stabil dan masih berada di posisi aman mengapa sekarang tiba-tiba meluncur turun ?" ucap Mark sambil melonggarkan dasinya yang terasa mencekik lehernya. Keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya, kening Mark berkerut mendengar penjelasan dari lawan bicaranya.
" Dasar anak kurang ajar... Usahakan untuk menghandle dan menekan berita yang sudah tersebar. Aku akan kembali ke perusahaan sebentar lagi." ucap Mark mengakhiri percakapannya. Bergegas Mark kembali ke kantornya sambil tak henti-hentinya mulutnya mengomel panjang lebar.
Sementara itu Alexa di tempat kerjanya tengah memonyongkan bibirnya sambil sesekali membenarkan letak kacamatanya yang merosot. Bibirnya terkadang mengeja kata yang tepat saat dia mengetik. Sebuah notif terlihat di ujung monitor laptopnya. Dengan santai Alexa membuka notif itu dan tersenyum tipis. "Dimulai lah kehancuran mu Mark."