Sandiwara Cinta Yang Menggemaskan

Ada pesan masuk dari Fatir ke ponselnya Mr Ken. Pesan itu berisi sebuah vidio yang terjadi di devisi 2 saat Niana dipecat. Vidio itu memperlihatkan Risti yang menghina dan merendahkan Niana saat dipecat dari kantor. Hingga teman-teman devisi 2 ikut mengumpat Niana. Niana terlihat hanya diam saja dan meneteskan air mata dihujani tuduhan-tudahan yang tidak benar.

"Dasar gadis bodoh, kenapa dia cuma diam saja" ucap Dirga melihat vidio dari ponsel Mr Ken

"Mungkin dia juga dalam kesulitan tuan, karena dia memang adik pemilik Askara Company jadi mau membela diripun juga sulit dipercaya orang" ucap Mr Ken

"Siapa wanita itu? Mengapa wanita itu bisa tau semuanya, bahkan tentang keluarganya Niana"

"Dia Risti karyawan devisi 2 yang menjadi sekretarisnya Bu Niken sebelum Niana pindah devisi 2. Kemudian dipindah devisi 3 tuan"

"Mengapa dia melakukan itu pada Niana"

"Mungkin dia tidak terima karena posisinya tergeser ke devisi 3 sehingga dendam pada Niana yang telah menggeser posisinya ke devisi 3"

"Lalu kenapa Niana pindah ke devisi 2? Bukankah dulu dia ada di devisi 1"

"Perintah Nyonya Besar, tuan. Nyonya Besar menyuruh Niana agar menjauhi anda karena anda belum sepenuhnya sembuh dari amnesia saat itu. Semua dilakukan Nyonya Besar demi kesembuhan tuan muda"

Kemudian ada pesan masuk lagi dari fatir di ponselnya Mr Ken. Kali ini vidio Risti sedang berada di tangga darurat yang tidak ada CCTV nya. Dia terlihat menyerahkan sebuah map coklat kepada seorang laki-laki bertopi hitam.

"Ini proposal proyek Sanjaya Group kamu bisa mempresentasikan ini ke Alexander Corporation jangan sampai Askara Group curiga kalau proposal yang kamu berikan adalah milik Sanjaya Group" ucap Risti di dalam vidio

"Terima kasih sayang, telah menyelamatkanku. Pasti dengan ini Pak Aska tidak jadi memecatku karena aku memiliki ide bagus untuk perusahaannya" ucap laki-laki bertopi itu sambil mencium tangan Risti

"Sebentar lagi jabatanku sebagai sekretaris Bu Niken akan kembali lagi. Dan akan ku tendang Niana yang telah membuatku turun ke devisi 3. Bila perlu akan ku permalukan dia di perusahaan" ucap Risti

Kurang lebih seperti itu percakapan yang direkam menggunakan kamera ponsel yang telah dikirim ke Mr Ken oleh Fatir. Dirga yang melihat vidio itu benar-benar menyesal pernah memecat Niana hingga menyakitinya. Dirga juga mengira Niana sudah menipunya dengan rayuan membantu mengobati luka perdarahan di tangannya waktu itu. Bahkan di bassement, Dirga mendorong Niana hingga lututnya terluka.

"Bodoh bodoh kau Dirga, kamu telah menyakitinya" batin Dirga mengutuki diri sendiri karena kebodohannya

"Ken tolong urus mereka semua yang menyakiti Niana, aku mau pergi sebentar" ucap Tuan Dirga

"Hemm, benar-benar membuat susah" batin Mr Ken

Tok tok tok... "Permisi Pak Dirga" ucap Riska

"Masuk" ucap Dirga yang sudah mau meninggalkan ruanganya

"Ada apa?" tanya Dirga

"Ini ada kiriman dari Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indonesia" ucap Riska

"Baik, biar saya terima Nona Riska" ucap Mr Ken menerima sebuah amplop coklat besar

"Permisi Pak" ucap Riska meninggalkan ruangan

"Apa Ken isinya, apakah sumbangan 10 juta tiap bulan ke yayasan itu belum diberikan?"

"Sudah tuan, Pihak yayasan sudah mengkonfirmasi. Malah bulan kemarin mengkonfirmasi 2 kali menerima sumbangan dari Sanjaya Grub"

"Dua kali? Bukankah semua yayasan masing-masing 10 juta tiap bulan. Kenapa sampai 2 kali?"

"Sebaiknya saya buka saja isi amplop ini" ucap Mr Ken yang dari tadi belum sempat membuka amplop karena menjawab pertanyaan Dirga

"Apa isinya Ken?"

"Sepertinya mereka memberikan piagam penghargaan kepada Sanjaya Grub karena telah mendonasikan uang sebanyak 3 Milyar" ucap Mr Ken sambil menyerahkan piagam itu

"Sanjaya Grub tidak pernah mendonasikan 3 milyar pada yayasan itu. Siapa yang mendonasikannya atas nama Sanjaya Grub?"

"Sepertinya orang itu tidak mau menyebutkan namanya, tuan. Tetapi menurut waktu sumbangan itu diberikan terjadi saat anda masih amnesia"

"Saat aku amnesia. Apa mungkin dia Niana, Ken? Saat aku amnesia dia pernah bilang mau pergi ke Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indonesia juga"

"Mungkin saja tuan. Waktu itu Nyonya Besar juga memberi uang kompensasi perjanjian kepada Nona Niana sebesar 3 milyar juga"

"Jadi Niana telah mendonasikan semua uang kompensasi yang diberikan mama" batin Dirga

"Ken tolong konfirmasi ulang kepada yayasan itu, apakah benar Niana yang mendonasikan uangnya. Kalau benar, suruh mereka memberikan penghargaan untuk Niana"

"Baik tuan"

"Hemmm masalah Risti belum selesai, kini muncul tugas baru lagi. Kapan aku bisa healing traveling refreshing? Walau otak ku ini cerdas tapi juga butuh piknik kan?" batin Mr Ken

Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indonesia telah mengkonfirmasi kepada Mr Ken bahwa Niana Zatunissa adalah orang yang mendonasikan uang 3 milyar atas nama Sanjaya Grub. Setelah piagam penghargaan atas nama Niana dibuat, Mr Ken segera pulang ke rumah Sanjaya untuk menyerahkannya pada Dirga.

Kediamannya sendiri masih berada di area rumah Sanjaya juga. Rumah Sanjaya memang sangat besar dan luas seperti komplek perumahan yang terdiri dari beberapa rumah. Selain ditinggali keluarga inti Sanjaya juga ditinggali orang-orang kepercayaan keluarga Sanjaya. Mr Ken menuju Rumah Besar Sanjaya yaitu sebutan rumah yang ditempati keluarga inti Sanjaya sebelum pulang ke kediamannya sendiri.

"Niana tidak mengambil uang kompensasi dalam perjanjiannya sama sekali, bahkan malah mendonasikan atas nama Sanjaya Group.Ternyata dia begitu baik, akulah sudah salah paham dan berbuat jahat padanya" batin Dirga yang duduk bersandar di kasurnya merenungi kesalahannya terhadap Niana

Mr Ken sedang sibuk membuat surat patah hati untuk Risti disaat Tuan Dirga mungkin sudah terlelap dalam mimpinya. Dan memberi surat peringatan kepada seluruh devisi 2 yang telah ikut meneriaki Niana dengan tuduhan yang membuat Niana menangis. Entah apa isi surat peringatan itu, yang pasti akan mbuat mereka syok. Tak lupa dia juga menaikan gaji Fatir dan memberinya bonus.

"Ken apakah sudah siap semuanya" tanya Dirga setelah keluar dari mobil lalu berjalan memasuki gedung kantornya

"Tentu tuan muda"

"Kau sudah membersihkan nama Niana dan memotong gaji para karyawan tak tau diri itu?"

"Sudah tuan. Surat pemecatan untuk Risti juga sudah ada di mejanya"

"Bagus biar mereka tidak akan berani lagi menuduh Niana sembarangan"

"Mereka memang tidak tau diri, padahal Nona Niana selalu baik kepada mereka"

"Apakah kau juga sudah memotong gajimu 10% juga, karena kau tidak mengecek proposal yang aku berikan padamu" ucap Dirga memasuki ruang lift

"Baik tuan, saya akan memotong gaji saya"

"Hemm kenapa gaji saya kena potong juga. Bukankah saya sudah memeperingatkan anda untuk membaca proposalnya dulu sebelum tanda tangani" batin Mr Ken yang hanya bisa protes dalam hati

"Karena kamu sudah bekerja keras untuk masalah ini, maka saya kasih bonus sesuai potongan gajimu" ucap Dirga

"Terima kasih tuan" ucap Mr Ken

"Sama saja dengan gajiku sebelumnya, kalau bonusnya sesuai potongan gaji. Hemm" batin Mr Ken