Karena sudah sangat lelah membuat seorang gadis dengan begitu penuh luka pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Dengan keputusasaan gadis tersebut mulai menaiki pembatas jembatan yang begitu tinggi.
"Semuanya sudah berakhir maaf aku tidak bisa bertahan sampai akhir, ayah ibu tunggu aku di sana ya." lirih wanita tersebut sambil menutup matanya dan bersiap untuk lompat.
Namun siapa sangka dia dipertemukan dengan seseorang yang pernah mengisi hati nya dulu dalam keadaan dirinya sudah ingin menyerahkan.
Bagiamana kelanjutannya????
Yukkk ikuti ceritanyaaaa
FOLLOW IG @Lala_Syalala13
FOLLOW FB @Lala Syalala
FOLLOW FN @Lala_Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20_Ayah Ibu!
JANGAN LUPA ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA YAAAA
Happy Reading!!
🥕🥕🥕
Kabar tentang Hana pun Giselle terima dari Robi yang sudah lebih dulu berada di rumah sakit bersama sang kakak, Giselle datang dengan Benny.
"Kak gimana kondisi kak Hana?" tanya Giselle dengan khawatir.
"Hana masih di ruang operasi, Satya ada di dalam." ucap Robi.
Giselle melihat ke arah sang kakak yang terlihat begitu terpuruk bahkan tak menghiraukan sekitar dan hanya melihat pintu ruang operasi saja.
Hampir dua jam berlalu namun tak juga ada tanda-tanda operasi selesai membuat semua orang ketakutan sendiri, apa lagi Giselle melihat wajah sang kakak yang sudah sangat pucat sekali.
'Kak Hana aku harap kakak bisa melewati ini dengan baik dengan kondisi sehat kak, kakak harus lihat bagaimana terpuruk nya kak Gavin dan aku tidak ingin kejadian masa lalu di alami lagi kak.' gumam nya berharap Hana bisa melewati ujian ini.
Tak lama lampu ruang operasi mati yang tanda nya operasi sudah selesai, Gavin langsung menunggu di pintu menanti kabar apa yang akan dia terima.
"Vin." seru Satya keluar dari ruang operasi.
Gavin langsung menuju ke arah Satya dengan tergesa-gesa, dia ingin tau bagaimana kondisi Hana sekarang ini.
"Sat gimana kondisi Hana? Dia baik-baik aja kan." seru Gavin berharap kondisi nya baik-baik saja.
"Untung sekarang ini kondisi nya sangat lemah dan masih dalam kondisi kritis, kita hanya bisa berdoa semoga Hana bisa melalui masa kritis nya ini." sahut Satya membuat tubuh ga in lemas seketika, bahkan dia tidak bisa menopang tubuh nya sendiri.
"Kak kakak harus kuat, ingat kak Hana cuma punya kita." ucap Giselle mengingat kan sang kakak.
Gavin pun sadar bahwa dengan dia bersedih maka Hana akan sedih sehingga pun berjanji akan menjaga Hana sampai sadar dan sehat nanti nya.
Hana sudah di pindahkan ke ruang VIP yang sudah di depan oleh Gavin, Gavin selalu menyempatkan iri untuk datang menjaga dan merawat Hana, sudah hampir tiga hari Hana terbaring di sana dan belum sadarkan diri.
Kaya dokter Satya tubuh Hana masih belum memberi respon dan masih belum bisa di pastikan berapa lama Hana akan koma seperti ini.
"Ayah ibu Hana kangen kalian!" seru Hana saat melihat ayah dan ibu nya yang sudah lama tak ia temui itu sekarang berada di depannya dengan tersenyum lembut ke arah anak semata wayang nya itu.
Dengan pakaian bernuansa putih membuat mereka sangat bersinar, Hana begitu rindu serindu rindu nya kepada kedua orang tua nya yang sudah meninggal nya cukup lama.
Hana memeluk ayah dan ibu nya menyalurkan rasa rindu yang sangat dia rasakan selama ini dan akhirnya dia bisa bertemu dengan kedua orang tua nya.
"Anak ibu gimana di sana nak?" tanya sang ibu sambil membelai lembut wajah sang anak dan menyingkirkan Surai dari wajah ayu anak nya itu.
"Di sana gak enak soal nya gak ada ayah sama ibu." seru Hana.
"Aduh anak ayah udah gede aja, ayah dan ibu sayang sekali sama Hana." ucap sang ayah membuat Hana memeluk kembali ayah nya.
"Ayah ibu Hana ingin ikut kalian saja ya." seru Hana namun langsung di tolak oleh kedua orang tua nya.
"Hana sayang kamu masih belum boleh ikut ayah sama ibu, di sana masih banyak yang sayang dan menunggu kamu nak." ucap sang ibu langsung mendapatkan gelengan dari Hana.
"Gak mau, aku mau nya ikut ayah sama ibu." seru Hana tidak mau di tinggal.
"Sayang nurut ya sama ayah sama ibu, han kan anak yang pinter." ucap sang ibu.
"Nak ayah dan ibu akan selalu doa kan kebahagian kepada Hana jadi apapun yang Hana inginkan kejar lah nak selagi baik dan memang untuk kamu, seberapa pun tuhan memisahkan kalau memang sudah takdir nya maka akan jadi milik mu nak." ucap sang ayah.
"Ayah dan ibu sayang kamu nak." ucap sang ibu kemudian mencium kening Hana bersamaan dengan sang ayah.
Setelah itu ayah dan ibu nya menjauh dari pandangan Hana kemudian hilang tak terlihat membuat Hana begitu bingung, dia ingin mengejar namun tak terlihat yang ada hanya hamparan luas sekali tanpa ada ujung.
"Ayah ibu!" teriak Hana terus menjadi namun tetap tidak ketemu.
"AYAH IBU!" teriak nya lagi.
Namun detik kemudian tubuh yang sudah beberapa hari yak menunjukkan tanda-tanda kehidupan tiba-tiba terbangun dengan mata terbuka, Hana tidak bersuara tetapi Gavin yang berada di sana terkejut dengan mata yang tiba-tiba terbuka itu.
"Hana kamu sudah bangun?!" seru Gavin begitu senang akhirnya Hana sudah bangun.
"Ayah ibu, Gavin ayah sama ibu ke mana? Tadi di sini kan?" tanya Hana dengan lemas nya.
DEG
Ucapan Hana tadi langsung mengenai ulu hati Gavin, dia bingung harus bagaimana berbicara kepada Hana.
tak lama Satya dan yang dokter lainnya pun datang, Gavin menjelaskan bahwa Hana mencari orang tua nya membuat Satya meras ibu melihat pasien nya kali ini.
"Vin ikut gw sebentar." ucap Satya setelah memeriksa kondisi Hana yang sudah melewati masa kritis nya.
Gavin pun ikut Satya ke ruangan, Satya menatap iba kepada pasangan ini namun bagaimana pun Satya adalah seorang dokter jadi dia harus menyampaikan nya.
"Gimana kondisi Hana?" tanya Gavin.
"Dia mengalami trauma yang sangat berat dan juga depresi yang cukup berat Vin, gw saranin buat Hana berobat." ucap Satya dan Gavin hanya bisa menundukkan kepala nya karena dia sudah bisa menebak akan hal tersebut.
"Gw ada psikiater yang sangat bagus, kalau elo mau gw bisa atur jadwal nya untuk Hana." ucap Satya berusaha semampunya.
"Setelah Hana keluar dari rumah sakit atur jadwal nya." ucap Gavin dan di angguki oleh Satya.
Setelah menjelaskan kondisi Hana Gavin pun kembali ke ruang perawatan Hana,di sana Hana di temani oleh mbok Narti yang memang sudah Gavin panggil dan dia pekerja kan untuk nya agar bisa mengawasi Hana untuk diri nya.
"Mbok gimana kondisi Hana?" tanya Gavin masuk ke dalam.
"Kondisi nona Hana sudah lebih baik tuan, ini tadi habis makan dan minum obat sekarang baru saja tidur." ucap mbok Narti.
Beliau bersyukur akhirnya nona muda nya mempunyai seseorang yang sangat mencintai nya, mbok Narti bisa melihat hal tersebut sehingga hati mbok Narti bisa lebih lega rasa nya, beliau berharap keluarga laknat itu mendapatkan balasannya.
.
.
Cerita Belum Selesai.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW FB AUTHOR :
@LALA SYALALA
FOLLOW IG AUTHOR :
@LALA_SYALALA13