NovelToon NovelToon
Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest
Popularitas:36.5M
Nilai: 5
Nama Author: Karita Ta

Antariksa dan Galaksi, anak yang tak diakui oleh ibu kandungnya sendiri. Batita yang tak dirawat, dan bayi yang tak disusui oleh ibunya sejak dini.

Entah takdir atau kebetulan, Rafa bercerai dari mantan istrinya lantaran perselingkuhan. Mantan istrinya itu berkhianat dengan masa lalunya dan memilih karir modeling daripada keluarganya.

Sama hal nya dengan Rindi, yang menjadi korban pengkhianatan mantan tunangan yang juga berselingkuh dengan adik tirinya sendiri. Mereka sangat serasi bukan?

Akankah keduanya saling membuka hati dan saling menyembuhkan luka? Apakah Rindi merupakan calon ibu yang tepat untuk kedua jagoan kecil dari Mas Duda? Ikuti kisah keduanya yuk...


NB: Cerita ini murni hasil pemikiran Karita, tanpa plagiat karya orang lain. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh ataupun sedikit alur cerita, karena semua itu bukan unsur kesengajaan. Mulai hargai karya orang, yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karita Ta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

Mobil yang dikendarai oleh Tiyas memasuki pekarangan rumah mewah kediaman Kalandra. Tiyas berjalan dengan perlahan memasuki pintu utama kerena Antariksa sedang berada di gendongannya. Tiyas takut balita kecil itu dari terusik dari tidurnya.

Setelah pintu utama dibukakan oleh asisten rumah tangga, Tiyas melangkah masuk menuju ruang keluarga yang di sana sudah terdapat Andre, Nada dan Rafa. Sedangkan Galaksi sudah tidur di kamarnya ditemani oleh babysister lainnya.

"Assalamualaikum" Ucap Tiyas ketika memasuki rumah majikannya. Semua orang yang ada di dalam menjawab salam tersebut.

"Antariksa tidur Mbak?" Tanya Rafa ketika melihat Tiyas membopong tubuh putranya. Tiyas menjawab hal tersebut dengan anggukan kepala sopan.

"Tiyas kok di rebahkan disini?" Tanya Nada ketika mendapati Tiyas justru merebahkan cucunya di atas kasur khusus milik Antariksa, Andre juga mengerutkan keningnya bingung.

"Kata Mbak Rindi, tadi Aden baru bangun jam setengah empat sore. Setelah dimandikan tadi, Aden langsung tidur lagi jadi mungkin sebentar lagi bangun. Kata Mbak Rindi takutnya kalau dipindah ke kamar, nanti bangun terus nangis" Ucap Tiyas menjelaskan kepada majikannya itu.

"Rindi yang di rumah sakit itu bukan sih?" Tanya Nada dengan alis yang bertaut.

"Iya, Nyonya. Ternyata Mbak Rindi anak dari Bu Lia" Jawab Tiyas yang kini ikut duduk di karpet bersama dengan para majikannya.

"Kamu beneran Yas?" Tanya Nada kepada Tiyas dengan wajah terkejutnya.

"Maksud Mama, yang bisa menenangkan sewaktu Gala menangis?" Tanya Andre ikut menimbrung.

'Atau mungkin dia yang waktu itu bersama dengan Mbak Tiyas dan bertemu denganku di lorong rumah sakit' Tanya Rafa dalam batinnya.

"Iya Pa, eh ternyata dia anak temen Mama" Jawab Nada dengan senangnya.

"Coba ceritakan bagimana kamu bisa bertemu lagi dengan Rindi" Pinta Nada kepada Tiyas.

Memang semua asisten rumah tangga yang bekerja di kediaman Kalandra, sudah dianggap seperti keluarga oleh Nada dan Andre. Jadi, tidak heran lagi jika para asisten dekat dengan majikannya.

"Tadi waktu saya jemput Den Gala, awalnya yang menemui saya Bu Lia. Saya menunggu Aden di ruang tamu, dan saya terkejut ketika Mbak Rindi menemui saya dengan Den Anta yang digendong" Mulai Tiyas saat bercerita.

"Den Anta yang biasanya nggak mudah akrab dengan orang lain, tapi dengan Mbak Rindi malah sangat lengket" Lanjut Tiyas yang membuat Andre, Nada dan Rafa terkejut.

"Mbak beneran? Padahal Anta kalau ada orang yang belum dikenal malah takut" Ucap Rafa saat mengetahui jika putranya itu memang tidak mudah dekat dengan orang asing.

"Terus-terus?" Ucap Nada dengan semangat.

"Mbak Rindi juga cerita kalau makan siangnya, Den Anta dimasakin sup ayam terus disuapin lahap banget. Tadi juga sudah di mandikan sama Mbak Rindi" Lanjut Tiyas menceritakan kegiatan yang dilakukan oleh Rindi dan Antariksa.

Meskipun tampak cuek, Rafa menyimpan rasa takjubnya terhadap wanita bernama Rindi yang pernah ia temui sekilas di rumah sakit. Mendengar cerita dari pengasuh anaknya tentang cara Rindi memperlakukan kedua putranya membuat Rafa merasa kagum akan sifat keibuannya.

"Rindi itu baik banget Pa, pertama kali Gala ketemu sama Rindi aja langsung dekat dengannya. Dan sekarang Anta pun juga begitu. Mama liat dia memperlakukan Gala dengan tulusnya" Ungkap Nada dengan memegang tangan suaminya.

"Papa kagum deh sama wanita yang bernama Rindi itu, dari yang kalian ceritakan saja, Papa sudah tahu bahwa dia adalah wanita yang baik dan tulus. Terlihat dari cara dia memperlakukan kedua cucuku yang bahkan tidak ada hubungan darah sama sekali" Ucap Andre yang dianggukki oleh semua orang yang duduk di sana kecuali Rafa.

"Yang jelas, perilakunya nggak seperti Laura. Seorang ibu kandung yang tidak pernah menanggap anak kandungnya ada. Sedangkan Rindi yang bukan siapa-siapa Anta dan Gala, malah memperlakukan mereka selayaknya seorang ibu pada putranya" Tambah Nada dengan nada tak sukanya sehingga membuat Rafa mendengus pelan.

"Udah deh Ma, berhenti membicarakan wanita tak tahu diri itu. Rafa juga tidak akan mempertemukan kedua putra Rafa kepada dia lagi" Ucap Rafa dengan tangan yang mengepal kuat.

"Ya, lebih baik Anta dan Gala tidak bertemu lagi dengan Laura. Mama masih ingat dimana Antariksa ketakutan saat melihat Laura" Ucap Nada dengan nada yang menyiratkan kebencian.

Semua orang yang ada di sana mengingat kembali kala Antariksa yang masih berusia satu setengah tahun. Dimana saat itu Antariksa ketakutan melihat wajah Laura. Hal tersebut disebabkan karena perilaku buruk Laura terhadap Antariksa membuat balita itu seperti trauma jika bertemu dengannya.

"Nih Nyonya, tadi saya sengaja memotret keduanya sewaktu berjalan ke arah saya yang sedang membalas pesan dari Nyonya. Serasi banget kan? Bajunya aja sampai kembaran gitu" Ucap Tiyas sembari menunjukkan foto yang ada di handphone nya yang berisikan foto Rindi yang sedang menggendong Antariksa.

"Orangnya cantik banget ya Ma?" Puji Andre ketika melihat foto tersebut.

"Banget Pa" Ucap Nada dengan mata yang masih menatap potret tersebut.

Rafa yang melihat hal tersebut, hatinya terasa sakit. Karena seharusnya yang ada di posisi itu adalah Laura, ibu kandungnya. Namun kenyataannya, malah orang lain yang menggendong putranya dengan kasih sayang. Namun Rafa tidak akan membiarkan Rindi terlalu dekat dengan putranya.

Rasa bencinya terhadap Laura semakin besar, karena Laura penyebab kedua putranya tidak merasakan figur seorang ibu.

Semua menoleh ke arah Antariksa ketika tidurnya terusik. Balita berusia dua puluh bulan itu menggeliatkan badannya dengan tangan mungilnya bergerak mengucek matanya perlahan.

Keempat orang tersebut hanya terdiam menyaksikan tingkah lucu dari cucu pertama keluarga Kalandra itu.

Seperti biasa saat terbangun dari tidurnya, setelah sibuk mengucek pelan matanya dan menggeliatkan tubuhnya, Antariksa langsung terduduk dan memandangi sekitarnya.

"Anta uyang?" Tanya balita itu dengan mengedarkan pandangannya.

"Iya sayang, Anta udah pulang dijemput sama Mbak Tiyas" Balas Andre dengan menatap cucunya itu.

"Ante antik ana?" Tanya Antariksa dengan mengedarkan pandangannya ke segala arah. Sedangkan Andre, Nada dan Rafa tidak mengerti maksud dari balita itu hanya mengerutkan keningnya. Tiyas yang mengerti maksud balita kecil itu menjawab.

"Tante cantik dirumahnya sayang" Jawab Tiyas dengan senyum. Nada dan Andre yang mendengar panggilan cucunya kepada Rindi tertawa geli. Sedangkan Rafa mengulum bibirnya menahan senyum supaya tidak terbit.

"Napa?" Tanyanya lagi dengan kedua tangannya dilipat didepan dadanya dengan mata memicing. Bukannya takut, semua orang di sana malah merasa gemas dengan tingkahnya.

"Ya karena, rumahnya Anta disini. Kalau malam kan Anta harus pulang" Jawab Nada dengan sabarnya saat melihat cucunya merajuk.

"Au bobok tana" Jawab Antariksa dengan tangannya yang menunjuk ke arah pintu utama yang mungkin bermaksud menunjuk rumah Rindi.

"Anta mau bobok di luar?" Tanya Rafa menjahili putranya itu. Antariksa yang mendengar penuturan ayahnya itu hanya menggeleng lucu dengan wajah yang dibuat sedang merajuk.

"No, Ayah" Jawab balita itu dengan nada yang sedikit meninggi pertanda dirinya sedang kesal.

"Terus bobok dimana Nak?" Tanya Rafa yang masih menyisakan tawa sehingga membuat semua orang ikut terkekeh karena percakapan ayah dan anak tersebut.

"Bobok lumah Ante" Jawab Antariksa dengan wajahnya yang sendu.

"Terus Anta kenapa mau bobok di sana?" Tanya Andre.

"Tummy Ante akit" Jawab Antariksa dengan memegang perut kecilnya.

"Terus kalau perutnya sakit, kenapa?" Tanya Rafa kepada putranya yang kini sudah berada di hadapan Nada.

"Anta au..." Ucapannya menggantung karena balita itu menggerakkan kepalanya mendekati perut neneknya, mengelus dan meniupnya pelan sama persis ketika melakukannya kepada Rindi tadi siang.

Rafa yang melihat perbuatan putra pertamanya merasa tersentuh. Sesayang itukah putranya terhadap wanita bernama Rindi? Pikir ayah dari dua orang anak tersebut.

"Kok perut tantenya di tiup Nak?" Tanya Andre dengan mengelus pelan rambut cucunya yang mulai lebat. Andre merasa bangga dengan kepribadian cucu pertamanya yang peduli terhadap orang lain.

"Tembuh" Ucap Antariksa dengan polosnya sehingga membuat semua di sana terkekeh gemas.

Langkah kakinya membawa tubuh mungilnya menuju ke arah ayahnya. Rafa yang mengerti hal itu, merentangkan tangannya menyambut Antariksa dengan senyum lebarnya.

Antariksa mendudukkan tubuhnya di pangkuan ayahnya dan memeluk lehernya erat dan menyandarkan kepalanya di leher ayahnya.

"Kenapa Nak?" Tanya Rafa kepada putranya sembari mengelus pelan punggung Antariksa yang terbalut sweater berwarna putih.

"Anta apel" Ucapnya seraya mengusap-usap perutnya dengan tangan kanan.

Semua orang di sana tertawa terbahak-bahak termasuk juga Tiyas yang masih setia duduk di sana. Antariksa yang melihat semua tertawa, malah ikut tertawa seakan mengerti hal yang ditertawakan.

Bukannya tawa mereka mereda, namun justru semakin menjadi karena melihat tingkah konyol dari balita kecil itu.

"Yuk, apel nih" Ucap Antariksa dengan mengusap perutnya lagi dan mencoba berdiri dari pangkuan ayahnya.

Andre, Nada ,Rafa serta Tiyas dibuat melongo oleh tingkah Antariksa yang nyeleneh. Setiap harinya juga kosa kata balita itu semakin bertambah banyak sehingga membuat mereka harus bisa memahami bahasanya.

Pertumbuhan Antariksa memang lebih cepat dari balita seusianya. Bahkan balita itu sudah bisa berjalan dengan pelan-pelan dan Antariksa dengan cepat bisa menghafalkan nama benda yang ditemuinya.

Akhirnya, mereka membawa Antariksa menuju dapur untuk makan malam. Setelah semua duduk di kursi masing-masing dan tentunya Antariksa di kursi makan khusus balita yang sudah biasa dia gunakan saat makan.

Mereka makan malam bersama dalam keadaan hening, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Dengan Tiyas yang menyuapkan makanan kepada Antariksa.

...*****...

Di dalam kamar Rindi, gadis itu sedang duduk di kursi balkonnya memandangi langit yang dihiasi oleh ribuan bintang yang bertebaran.

Setelah dirinya selesai makan malam bersama dengan keluarganya. Rindi memutuskan untuk membantu asisten rumah tangga mencuci piring, Rindi memutuskan untuk membuat secangkir cokelat panas untuk diminumnya di balkon kamar.

Rindi seketika teringat dengan Tika, sahabatnya. Ah, kerena terlalu asik menghabiskan waktu bersama balita menggemaskan yang bernama Antariksa tadi membuat Rindi melupakan pekerjaannya.

Rindi merasa jika hari terbahagia yang pernah dilewatinya, yaitu hari dimana dia menghabiskan waktu bersama dengan Anta dan Gala. Jika mengingat kebersamaannya dengan kedua anak kecil tersebut, membuat senyumnya kembali terbit.

Setelah sadar dari pemikirannya tadi, Rindi merogoh ponselnya yang berada di saku dress yang dikenakannya, dan menekan tombol panggilan kepada sahabatnya.

"Assalamualaikum Tik"~ Ucap Rindi setelah panggilannya terhubung.

"Waalaikumsalam Rin, ada apa?"~ Tanya Tika.

"Mau nanya hasil meeting tadi gimana?"~ Tanya Rindi dengan menyeruput pelan cokelat panasnya.

"Alhamdulillah meeting nya lancar Rin. Besok pihak dari Kalandra Company meminta kita untuk datang ke kantornya. Kita ada pertemuan dengan pemimpinnya langsung untuk membicarakan kerjasama lebih lanjut. Lo bisa datang kan Rin?"~ Papar Tika membuat Rindi mengangguk meskipun Tika tak melihatnya.

"Insyaallah bisa Tik. Besok kita berdua datang ke kantornya ya?"~ Ucap Rindi.

"Kok Gue diajak sih Rin?"~ Tanya Tika dengan tidak terimanya. Pasalnya Tika sedang ingin bersantai di butik milik sahabatnya itu sebagai gantinya tadi sudah menggantikan Rindi meeting.

"Kan kamu asisten pribadi aku, udah empat tahun kamu jadi asisten aku. Kamu lupa?"~ Tanya Rindi dengan tawanya.

"Ya nggak lah Rin. Ya udah besok gue ke sana naik taksi dulu"~ Ucap Tika dengan nada tak terimanya.

"Nggak usah lah Tik, besok aku sama sopir nunggu kamu di depan lobi apartemen aja Tik"~ Ucap Rindi.

"Oke deh besok jam delapan ya jadwalnya"~ Peringat Tika kepada Rindi.

"Siap, aku otw dari rumah jam setengah delapan ya Tik. Jadi pastikan jam segitu kamu udah di lobi apartemenmu"~ Ucap Rindi.

"Pasti lah Rin. Ya udah gue tutup ya, udah ngantuk soalnya"~ Ucap Tika.

"Ya udah, Assalamualaikum"~ Ucap Rindi untuk mengakhiri panggilan telepon mereka.

"Waalaikumsalam Rin"~ Jawab Tika di seberang sana.

Setelahnya, panggilan telepon mereka terputus. Rindi beranjak dari duduknya dan memasuki kamarnya dengan membawa cangkir coklatnya yang sudah kosong.

Setelah menutup pintu penghubung balkon dan kamar, Rindi melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk bersih-bersih badan terlebih dahulu, lalu menaiki ranjangnya untuk bergegas tidur karena hari telah malam.

...*****...

Seperti kemarin, Karita double up nih kak...

Kapan ya Rindi bertemu dengan Rafa? Ditunggu kelanjutannya ya kak...

Terimakasih untuk kakak-kakak yang masih setia di cerita pertama Karita dan Terimakasih untuk like serta komennya...

...Gracias...

1
Yuli Yuli
tu emg sifat aslinya kyak gt kn gala, apa LG uda ktmu SMA pujaannya ya kn gala🥰🥰🌹🌹
Yuli Yuli
👍👍🥰🥰💪💪💪
Yuli Yuli
knp Rajendra, ktnya mau mengajak titania kswatu tmpat kok g jd
Yuli Yuli
lgsg tancap gas aja Jen🤣🤣
Yuli Yuli
Titania anak cewek kok mknya byak bget, Uda pesen siome kok jg mei ayam🤣🤣
Yuli Yuli
pnya istri kok lupa si anta😅😅
Yuli Yuli
galaksi Uda mulai usil tu kyaknya
Yuli Yuli
tu Jendra Uda gandeng" titania Uda ada tanda" nii🥰🥰
Yuli Yuli
jgn" Jendra suka tu SM titania
Yuli Yuli
lnjt
Yuli Yuli
ya Allah antariksa bkin panik yg baca aja dikira knp" 🥰🥰 lgsg nglamar aja anta lgsg tancap gas
Yuli Yuli
Abang knpa niii
Yuli Yuli
Rafa g merasa tua tu msih pngin pya Beby trus🥰🥰🥰
Yuli Yuli
Uda mulai posesif tu anta
Yuli Yuli
ya tu kluarga Alvin jg kmn g ada kbar
Yuli Yuli
galaksi mau hajilin anta mlah dthan SM bundanya🥰🥰
Yuli Yuli
kn azura Uda bsar gala, sneng dgn sifat gala walopun tengil dia msih nurut SM abangnya
Yuli Yuli
ada" aja tu gala abangnya dblang sugar Dedy 🤔🤔
Yuli Yuli
🤣🤣🤣🤣 rindiiiii......🤣🤣🤣🤣
Yuli Yuli
suami tampanmu merajuk tu rindi🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!