NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat
Popularitas:572.7k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.

"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.

"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.

"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.

Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-gara telur goreng

"A-apa yang kamu lakukan?" Nyonya Nala langsung melotot ketika melihat Gia sedang menginjak-injak pakaiannya didalam ember.

"Apa bibi tidak lihat aku sedang mencuci?" sahut gadis itu dengan polosnya dan terus menggerakkan kakinya sembari menyanyi riang.

Melihat Gia masuk kedalam ember yang penuh dengan cucian dan juga busa itu nyonya Nala langsung murka dan menyuruh gadis itu untuk segera menjauh dari sana.

"Astaga emberku,"

Wanita paruh baya itu pun nampak histeris ketika air penuh busa tersebut keluar melalui embernya yang bocor karena pecah lalu pandangannya beralih kearah bungkus sabun cuci dengan ukuran satu kilo yang telah kosong.

"Apa kamu memakai semua sabun itu?" ucapnya menatap Gia yang nampak berdiri tak jauh dari sana.

Gia nampak tersenyum nyengir. "Iya bi bukankah semakin banyak sabun akan semakin bersih," sahutnya dengan wajah tak bersalahnya.

"Oh astaga," nyonya Nala hampir saja pingsan jika saja Tania dan suaminya tak segera datang dan menopang tubuhnya.

"Bu, ada apa?" ucap wanita itu seraya memegangi sang ibu.

Nyonya Nala hanya menatap nanar semua pakaiannya yang sebagian luntur itu dengan tubuh lemas.

"Oh astaga pakaianku?"

Begitu pun dengan Tania yang langsung mengecek pakaiannya dan juga sang suami lalu saat hendak melayangkan protes kepada Gia tiba-tiba kakek Hadikusumo melangkah masuk.

"Ada apa?" ucap pria tua itu yang baru datang ketika mendengar keributan.

Nyonya Nala dan Tania nampak saling melirik. "Ini Gia lagi belajar mencuci tapi sepertinya dia lebih menyukai memasak, ayo nak bantu bibi menyiapkan makan siang saja!" ajak wanita paruh baya itu seraya menarik tangan Gia lalu membawanya ke dapur yang ada disebelah ruang mencuci tersebut.

Sebenarnya sudah menjadi kewajiban masing-masing anggota keluarga untuk mencuci pakaiannya sendiri namun sejak Gia datang ke rumah mereka nyonya Nala pikir bisa memanfaatkannya.

Gia mengedarkan pandangannya kearah dapur, sebuah dapur yang lumayan luas dengan peralatan masak yang modelnya masih sangat kuno yang sebagian banyak terbuat dari tanah liat. Sebenarnya ada dua dapur, namun wanita itu sengaja membawanya ke dapur yang menggunakan kayu bakar.

"Bibi serius kita masak di sini? apa bibi tak punya kompor listrik?" tanyanya saat melihat perapian yang terbuat dari tanah liat dengan bahan bakar kayu itu.

"Ada kompor gas tapi lebih baik pakai ini saja lebih enak makanannya," sahut wanita itu seraya meletakkan beberapa telur keatas meja.

"Sekarang kamu bumbui semua telur ini untuk makan siang ya dan sayurnya kamu petik saja dibelakang!" perintahnya seraya menunjuk kebun sayuran dibelakang dapur tersebut namun Gia hanya meliriknya saja.

Setelah menjelaskan pekerjaan gadis itu nyonya Nala segera pergi meninggalkannya sendirian tak peduli menantunya bisa mengerjakannya atau tidak.

"Masak telur ya siapa takut,"

Gia segera mengambil wajan diatas meja sesuai petunjuk wanita paruh baya tersebut lantas diletakkannya diatas perapian kemudian satu persatu telur dipecahkan lalu dimasukkan kedalam sana.

"Tutorial memasak telur bumbu," ucapnya saat meminta bantuan sebuah situs internet didalam ponselnya lalu muncul beberapa menu telur bumbu meskipun harus menunggu lama mengingat internet yang lamban, sial sepanjang hidupnya baru kali ini ia melihat hal tersebut.

Karena terlalu asyik melihat tutorial memasak tiba-tiba tercium bau tak sedap dan bersamaan itu nyonya Nala, sang putri beserta suaminya dan juga kakek Hadikusumo berlari kearahnya.

"Oh astaga, kebakaran."

Teriak wanita paruh baya itu ketika melihat wajan diatas perapian sudah mengepul asap hitam karena saking besarnya api kemudian mereka beramai-ramai mengambil air lalu segera menyiramnya sebelum api semakin besar dan melahap bangunan lain. Gia yang sebelumnya asyik dengan ponselnya tak menyadari itu meskipun ia sempat mencium aroma tak sedap.

"Gia, apa yang kamu lakukan? kamu hampir saja membakar rumah ini?" Tania langsung memarahi gadis itu.

"Bukan aku tapi apinya saja yang terlalu besar, lagipula jika terbakar jangan khawatir akan ku ganti dengan yang baru." sahut Gia dengan santai padahal hampir saja menghanguskan rumah orang.

"Dasar sok kaya," Tania menatapnya kesal.

"Oh astaga, ini telurnya kamu jadikan satu?" Nyonya Nala nampak melotot ketika melihat tumpukan telur gosong diatas wajan tersebut.

"Tentu saja bukankah bibi menyuruhku memasak semuanya?" sahut Gia dengan wajah tak bersalahnya bahkan kini nampak tersenyum lebar seperti tak ada dosa.

Nyonya Nala langsung menghela napas panjangnya, sebenarnya apa yang bisa gadis itu lakukan? semua pekerjaan rumah sama sekali tidak bisa dilakukannya, mulai dari menyapu, mengepel, mencuci bahkan memasak.

"Sudah-sudah, kamu juga salah Nala didalam ada kompor kenapa menggunakan kayu bakar." tegur kakek Hadikusumo.

"Sekarang bersihkan dirimu nak!" imbuhnya beralih menatap kearah Gia yang masih mengenakan piyamanya dengan sebagian wajah sedikit menghitam karena terkena asap.

"Tentu saja kek terima kasih," Gia pun segera berlalu pergi dari sana dengan riang gembira karena pada akhirnya sudah tak ada lagi tugas untuknya padahal jika di rumahnya mungkin saat ini ia masih bergelung dengan kasur empuknya.

Hari yang sangat lelah pikirnya bahkan baru setengah hari di rumah ini rasanya seperti setahun, kemudian setelah membersihkan dirinya gadis itu pun nampak menghubungi kedua orang tuanya namun lagi-lagi tak bisa lalu mencoba menghubungi kedua temannya juga tak bisa tersambung. Sebenarnya jaringan internet yang susah atau mereka yang tak bisa di hubungi?

Karena lelah akhirnya gadis itu pun langsung tertidur, apakah menikah sesulit ini?

Siang harinya terdengar ketukan pintu dari luar dan Gia yang tertidur pulas sontak membuka matanya.

"Nak Gia, ayo makan siang!"

Terdengar suara kakek Hadikusumo dan itu membuat gadis itu segera beranjak bangun. "Sebentar!" sahutnya lalu setelah merapikan rambutnya ia pun segera keluar dari kamarnya.

Rupanya semua sudah berkumpul di meja makan termasuk sang suami yang entah sejak kapan pria itu kembali dari kota.

"Oh astaga?"

Nyonya Nala langsung melotot ketika melihat menantunya itu datang dan itu membuat yang lainnya juga sontak menoleh kearah gadis itu.

Bagaimana tidak, siang itu Gia nampak mengenakan rok pendek dengan atasan crop top yang menampakkan pusarnya dengan rambut dicepolnya keatas hingga membuat kakek Hadikusumo langsung mengalihkan pandangannya begitu juga dengan Gio namun tidak dengan Jordi yang seakan menikmati pemandangan dihadapannya tersebut tapi sang istri langsung mencubit pahanya dengan kencang.

"Maaf aku terlambat," ucap Gia seraya menarik kursi disebelah sang suami tanpa mempedulikan tatapan semua orang akan penampilannya.

"A-apa kamu tidak ada pakaian lain?"

Tentu saja nyonya Nala langsung murka, di kampungnya masih sangat menjunjung tinggi kesopanan dalam berpakaian bahkan kebanyakan dari mereka selalu memakai pakaian panjang hingga semata kaki.

"Memang ada apa dengan pakaian ku?" Gia justru nampak memutar tubuhnya memperlihatkan penampilannya tersebut hingga membuat Jordi hampir saja meneteskan air liurnya jika saja Gio tak segera beranjak dari duduknya lantas mengangkat tubuh sang istri bak karung beras dan dibawanya kembali ke kamarnya.

"A-apa yang kamu lakukan? lepaskan aku!" Gia terus saja memukuli punggung pria itu meskipun itu tak berarti apapun.

1
ardiana dili
lanjut
Cicih Sophiana
Gi percaya deh sama Gio cintanya hanya untuk kamu sekarang ini... dan rumah itu rumah masa depan nya dgn kamu dan anak anak kamu Gi... jgn terlalu memikirkan yg gak gak tentang Gio... krn cinta Gio bukan Rania lg tp kamu masa depan nya...
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wah ada nya gempa ranjang kalo tau itu beneran buat mu gia 🤭..

si medit drama nya bagus juga ya ..sok2an cool datar lempeng gitu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
coba saat debat itu jangan ada yg langsung pergi, supaya tidak terjadi ke salah pahaman berlarut-larut.
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Muehehwee iya kan kalau rumah mewah itu memang buat sang istri tercinta wkwkwkwkwk..
Jangan2 ini ada konspirasi elit internal dari Jiro sama Gio juga 🙊...
Jiro memberikan tantangan berupa misi yang di luar nalar buat Gia...
Impossible juga kan kalau keluarga Adrian tidak mwngetahui siapa pemilik lahan itu..
Terutama buat Jiro dan Pak Gerrad...
Adakah mereka bermain drama untuk yang kesekian kalinya, sudah kong kali kong seperti misi jebakan pernikahan kemarin 😂😂...
Dengan Gia yang mau turun tangan langsung meninjau lokasi kawasan yang diinginkan oleh Jiro, ada harapan dari keluarga kalau ternyata Gio masih menginginkan dan memperjuangkan Gia..
Meski dengan cara yang anti mainstream..
Mereka ingin jika Gia pelan2 akan tahu dengan sendirinya ..
Komen dengan panjang kali lebar kali tinggi dari reader 😂...
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
wkkwkwkkwwk otak mu sudha kotor gia🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣

weehhhh nona adrian yakin ni gk bkalan dtang lgi krmh suamimu🤣🤣🤣🤣🤣
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Huhu bukan tercampakan kali ya, tapi belum adanya validasi dari Gio /Sob/...
Ego dari seorang Gio yang masih enggan memberikan kepastian tentangmu Gia..
Koq ya ndilalah ketemu kamu yang tidak sabaran 🤦...
Yo wis cucok makin 🔥, ruwet akhirnya...
Terjadilah kesalahan pahaman ...
Entah Gio yang memang masih belum move on dari mantan, atau Gio yang baru pwlan-pelan mulai melupakan wanita masa lalunya..
Sayangnya kemarin2 tidak ada satu pun pernyataan dari Gio yang bisa membuatmu bertahan dosampinya ya Gi..
Gio kekeuh tutup mulut jika mengenai Rania bahkan tidak permah tegas dengan kehadirannya 🤦...
Bekal sarapan dari Rania pun masih mau menerima...
Meski akhirnya diberikan buat security..
Tapi tetap saja melukaimu hatimu ya Gia sayang..
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Nah kaan kaann mulai berasumsi liar 😆😆...
Paling demen kalau kamu sudah mulai suudzon sama Gio 😆😆..
Bikin ovt lho Gia sayang, tidur pun tak nyenyak, makan pun tak enak, pikiran ruwet bin semrawut /Sob/...
Kepalamu bisa mumet, hati juga nelongso..
Makin seru lagi kalau semisal nanti ada kesalah pahaman 🙊, kali aja ada seorang mbak yang di hire oleh Gio sebagai desainer interior mungkin 😆...
Yang tiap hari hilir mudik di rumah barunya Gio 😆...
Wkwkwkwkw kehaluan reader...
kiya
akibat mulut yg tak berucap, smg aja gio ga menyesal membuat gia slh paham trus karna ga mau berkomunikasi dg baik. mo liat sampe dmn nona muda adrian mempertahankan harga dirinya
Wiwie
istrinya itu kamu gi bukan rania 🤣
kalau u udah cerai pasti ad surat dri pengadilan buat kamu..
ga ad gempa gi yang ad gempa jadi"an antara kamu sma gio 😁
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Dengan banget ya Gia mencuri kesempatan dalam kelonggaran 😆😆...
Licin kek belut 😆, sekalinya lari susah dikejar dan ditangkap 😆...
Ayo pak security balap lari sama Gia biar sehat 😆...
Dia nyonya besarmu lho ya...
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Dia sudah tidak peduli dengan dirinya sendiri Gia, kamu sih tega ninggalin dia sendirian di sana..
Gimana tidak menyeramkan kalau separuh belahan jiwanya pergi /Sob/..
Boro-boro buat merawat diri, kagak bundir di pohon tomat aja sudah alhamdulillah 🙊✌😆...
my flower🌹
sayangnya satu hr satu part,, pdahal kalo 5 part q mah seneng²aja😄
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Hallo Nona Gia masih ingatkah kala dirimu pernah pamer sama Rania tidak akan meninggalkan Gio jikalau bukan Gio sendiri yang meminta dirimu pergi 🙊😆...
Xixixi pura2 amnesia ini yaa malah kabooorr terlebih dulu, melarikan diri dari kenyataan 🙌..
Jadi gegana kan, gelisah, galau, merana sendirian gegara ingat Mas Gio 😆...
Syavira Vira
lanjut
Srie Handayantie
lah jadi bingung skrg antara mihak ke gia apa gio yaa , pusing juga yaa jadi orang ketiga diantara pasutri ituu 🤭 kapan tenang nya ini iduppp 🥺🤣🤣
Dew666
🥰
hasatsk
makin seru ceritanya...up datenya masih kurang 🤭
j4v4n3s w0m3n
hadeuh kumaha iye semakin kesini semakin.salah faham aja pucing pala.bebey..kapan hilalnya atu untuk hubungan kalian
Threeanie
terlalu jauh pikiranmu Gi 😅😅🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!