Arga yang mendapati kekasihnya berselingkuh, akhirnya menerima perjodohan tanpa tahu siapa wanita yang dijodohkan dengannya.
Zia yang mendengar keinginan mendiang ibunya pun menerima perjodohan yang disampaikan oleh ayahnya.
Janji perjodohan yang direncanakan orang tua Arga dan Zia membuat mereka bertemu kembali. Dulu mereka bagaikan musuh, Zia yang dulu menjadi anggota osis harus siap menghadang anak-anak yang terlambat, Arga yang hobi terlambat harus berurusan dengan Zia. Tapi ternyata, dalam hati mereka menyimpan cinta. Dijadikan satu dalam ikatan pernikahan, akankah mereka saling mengungkapkan cinta lama?
Belum revisi ya🤭
update setiap hari.
ig: myafa16
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dion lagi
Setelah merapikan barang-barangnya Arga di lemari yang disediakan Zia, Arga langsung berlalu ke kamar mandi untuk mandi.
Sedangkan Zia sedang sibuk memasak untuk makan malam. Setelah selesai memasak Zia masuk ke kamar.
"Ar..aku sudah memasak, kamu tunggu aku mandi dulu ya, setelah itu kita makan bersama," ucap Zia seraya melangkah menuju kamar mandi.
"iya," jawab Arga singkat.
Saat Zia mandi, Arga keluar ternyata Zia sudah menyiapkan makan malam.Sambil menunggu Zia, Arga menghubungi seseorang.
Zia keluar dari kamar dengan hotpant dan kaos putih, membuat Arga menelan salivanya, melihat kaki putih Zia dengan menguncir rambutnya, membuat leher jenjang Zia nampak terlihat. Sebagai lelaki normal mendapati pemandangan seperti ini, membuat kesal harus menahan agar tidak menyerang Zia tiba tiba.
"Kenapa dia terlihat berbeda dengan pakaian seperti itu ," batin Arga.
"Ar...ayo kita makan." Zia memanggil dan membuyarkan lamunan Arga.
Mereka berdua duduk dan mulai makan malam.
"Aku tidak tahu kamu suka makan apa ar, jadi aku masak ini saja," ucap Zia saat sedang makan.
"Tidak apa-apa ini saja cukup."
"Apa kamu punya alergi atau apa?, agar aku tidak salah memasak ke depan nanti." Tanya Zia pada Arga.
"Aku tak ada alergi apa-apa,dan aku bisa makan apa saja," jawab Arga.
"Apa makanan kesukaanmu ar?" Tanya Zia mengisi keheningan makan malam mereka.
"Aku suka semua makanan, aku tak punya makanan favorit," ucap Arga datar
"Sayang sekali tidak punya makanan favorit, "batin Zia
Setelah makan Zia merapikan piring bekas makannya. Arga sudah masuk ke kamar merebahkan tubuhnya.
Setelah merapikan dapur Zia menuju kamar mandi untuk sikat gigi. Saat Zia keluar kamar ponselnya berdering. Zia mengecek ponselnya dan dapati Dion lah yng menghubungi.
"Halo Dion," sapa Zia dari sambungan telepon.
Arga langsung menoleh ke Zia, saat mendengar sebuah nama disebut oleh Zia. Rasa kesal menghampiri Arga karena mendengar lelaki itu menghubungi Zia lagi.
"Zi...aku sudah dapat tempat untuk reuni. Apa kamu ada waktu besok sekalian makan siang untuk membahasnya." Dion menjelaskan dari seberang sana.
"Oh...ya bisa dhi, akan aku usaha kan besok"
"Oke zi sampai ketemu besok di restoran pelangi ya."
"Oke."
Zia mengakhiri sambungan telepon, dan duduk di tepi ranjang. "Ar...apa kamu tau ternyata dion sudah dapat tempat untuk reuni..." Seru Zia antusias menceritakan pada Arga.
"Emmm..." jawab Arga datar
"Kira kira siapa ya yang meminjamkan tempatnya untuk reuni kita ya, kira-kira dimana ya, kenapa aku tadi tidak tanya Dion. Oke besok aku tanya kan pas kami bertemu saja." Celoteh Zia
"Kalian mau bertemu lagi?" Arga benar-benar kaget.
Zia mengerutkan dahinya bingung dengan Arga yang menanyakan akan bertemu dion lagi.
"Ya ar...orang itu cuma meminjamkan tempat, jadi aku dan Dion harus menyiapkan keperluan lain, seperti konsumsi dekor emm....ya pokoknya perlengkapan lain lah," Zia menjawab seraya memasuk tubuh kedalam selimut.
"Memangnya harus kamu yang siapkan?" Tanya Arga memastikan lagi.
"Ya kan aku panitia ar, jadi wajar aku ikut menyiapkan."
"Ya sudah aku sudah mengantuk mau tidur, selamat malam ar..."
Arga benar-benar kesal dengan jawaban Zia, selang beberapa menit Zia pun tertidur
"Cepat sekali dia tidur," gumam Arga
"Selamat malam zi." Arga mengucapkan tapi tak ada jawaban karena Zia sudah dalam alam mimpi.
banyak hati yg kecewa