NovelToon NovelToon
Dinikahi Berandal Kampus

Dinikahi Berandal Kampus

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy / Tamat
Popularitas:488.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: annin

Demi bertanggung jawab atas korban kecelakaan yang melibatkan dirinya, Shaka rela menikahi gadis culun seperti Zivana. Sumpah demi apa pun, Shaka tidak pernah menyangka jika Zivana si gadis culun merupakan teman semasa SMA dulu adalah jodohnya.

Gengsinya sebagai ketua geng motor, menolak itu semua. Untuk menjaga reputasi tersebut Shaka harus menutupi pernikahannya.

Pernikahan yang berawal dari paksaan dan terjadi tanpa cinta itu membuat mereka saling menjaga jarak. Namun, seiring waktu musuh dari Shaka yang sama-sama ketua geng motor justru menaruh hati pada istrinya.

Apakah Shaka akan mempertahankan Zivana atau justru melepasnya untuk sang musuh?

**
Selamat datang di dunia anak muda. Yang suka cerita ringan dan tidak banyak intrik di dalamnya, yuk lah gas baca. Kalau ini bukan genre yang kalian suka, ya udah ... skip ajah. Dari pada bacanya lompat-lompat dan berpengaruh ke retensi. Please ... Jangan kayak gitu, ya.

Selamat menikmati kisah Shaka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon annin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 35 Menutupi Status

"Lo beneran nggak kuliah?" tanya Zivana usai turun dari motor.

Shaka menggeleng.

"Kalau bolos terus kapan lo bisa lulus?"

"Tenang aja, gue bakal lulus tepat waktu," jawab Shaka santai. Ia bahkan menoel hidung Zivana.

"Ish ...," decih Zivana. "Nih!" Dengan kesal ia menyerahkan helm ke tangan Shaka sedikit mendorongnya.

"Nanti gue jemput," ujar Shaka yang sedang mengaitkan helm ke jok belakang.

"Nggak usah, hari ini gue kerja," tolak Zivana.

"Ya udah gue jemput lo pulang kerja."

"Serah, deh!" Zivana pun pergi lebih dulu meninggalkan Shaka.

Dari rumah ayahnya Zivana dan Shaka langsung ke kampus. Zivana pikir Shaka akan kuliah juga tapi ternyata pria itu memilih kembali bolos kuliah. Zivana pun enggan bertanya alasan Shaka tak masuk kuliah.

"Ziva, ada yang kelupaan!" seru Shaka yang membuat Zivana menoleh.

Gadis itu mengingat-ingat apa yang ia lupakan.

Shaka tersenyum sendiri melihat wajah bingung Zivana. Lantas menunjuk pipinya sendiri.

Tahu akan maksud Shaka, Zivana mencebik kesal. Seketika balik badan meninggalkan Shaka. Berkali-kali Shaka memanggil namanya tapi tak ia acuhkan. Pasti pria itu hanya ingin menggodanya saja.

Zivana harus bergegas karena jarak ke kampus dari tempatnya turun masih lumayan jika berjalan kaki.

Sampai di kelas Zivana disambut oleh Dinda dan Kania yang menanyakan kabar soal telepon yang membuat Zivana ijin kemarin. Selagi dosen pengajar belum datang, Zivana menceritakan sedikit tentang kejadian yang dialami ayahnya.

"Tapi sekarang Bokap lo udah baik-baik aja, 'kan?" Respon Dinda begitu mendengar cerita Zivana.

"Terus udah dibawa ke dokter belum?" sambung Kania.

"Nah itu dia, Bokap gue nggak mau dibawa ke dokter. Katanya cuma telat makan dan kecapekan aja makanya bisa pingsan." Nampak sesal di wajah Zivana yang tak berhasil membujuk ayahnya untuk ke dokter.

"Menurut gue biar tahu apa yang sebenarnya terjadi mending cek ke dokter deh, kalau memang tidak ada yang serius malah membuat kita tenang, kan," ujar Dinda.

"Bener, Zi ... kalau udah periksa kan kita jadi yakin kalau semua baik-baik aja," timpal Kania.

"I ...."

Zivana ingin menjawab ucapan Dinda dan Kania, tapi Bu Rosa pengajar mata kuliah manajemen bisnis keburu masuk kelas. Alhasil percakapan mereka bertiga harus di jeda terlebih dahulu.

Gaya sopan Bu Rosa dalam membuka kelas mencuri semua perhatian mahasiswa. Tak hanya sopan, tapi juga menarik, itulah Bu Rosa. Hampir semua mahasiswa suka dengan cara penyampaian materi oleh dosen cantik satu itu. Tidak ada yang bosan apa lagi sampai ketiduran sebab Bu Rosa punya gaya yang centil dan menarik perhatian para mahasiswanya. Sampai dua jam pertemuan tidak begitu terasa.

Di sela-sela waktu istirahat Zivana menyempatkan diri untuk menelpon ayahnya menanyakan kabar hari ini. Juga mengirim pesan pada mbak Hesti untuk memastikan kembali.

Ia juga mengecek pesan yang masuk dari papa mertuanya. Sebuah pesan yang mengatakan bahwa uang bulanan Zivana sudah ditransfer. Bagas juga melebihkan uang yang dikirim bulan ini. Katanya untuk mengcover kebutuhan Shaka jika anak itu meminta uang pada Zivana.

Bagaimanapun Bagas tak akan setega itu membiarkan semua akses keuangan Shaka beku. Ia tetap akan menyuplai hanya dengan jalan yang berbeda. Bagas juga berpesan kalau Shaka tidak minta Zivana tidak berkewajiban memberi. Semua dana itu hanya untuk berjaga-jaga saja.

Tak lama setelah membaca pesan dari papa mertuanya, Zivana membuka pesan balasan dari Mbak Hesti yang mengatakan jika ayahnya baik-baik saja dan saat ini sedang keluar dengan Shaka

"Shaka? Ngapain dia pergi sama Ayah?" gumam Zivana.

"Terus kenapa Ayah nggak bilang waktu aku telpon?" Zivana mulai bertanya-tanya.

"Hei!" Dinda menepuk bahu Zivana dan berhasil membuat kaget gadis itu.

"Sibuk banget sih, bentar lagi masuk kelas, lho. Buruan habisin makannya," sambung Dinda.

Zivana menurut. Ia masukkan ponsel ke dalam tas dan mengabaikan soal Shaka dan ayahnya, lalu menghabiskan bakso yang tadi ia pesan.

Jam kuliah berjalan lancar. Kini Zivana bersiap untuk bekerja. Ia tidak melihat Arjuna di parkiran seperti biasa, karenanya ia harus berangkat sendiri.

Anehnya, di tempat kerja pun Zivana tak melihat pria itu.

"Juna nggak dateng, ya, Nes?" tanya Zivana pada Nesa yang sibuk mengemas nasi kotak.

"Nggak tahu."

"Kalau kemarin datang, nggak?"

Nesa menggeleng. "Enggak."

"Ijin?"

"Nggak tahu juga sih, tapi mau datang atau nggak, mau ijin apa bolos. Itu semua suka-suka Mas Juna."

Jawaban Nesa membuat Zivana bingung. "Emang bisa ya kerja sesantai itu?"

"Khusus Mas Arjuna bisa sesantai itu, kalau kita yang kayak gitu pasti langsung di kick dari tempat ini," jawab Nesa.

"Eh, itu juga nggak berlaku buat lo," ralat Nesa.

"Maksud, lo?"

"Dah, lupain aja. Bantuin nih, masih banyak soalnya." Nesa menunjukkan pekerjaannya mengemas nasi. Mencetaknya dengan mangkok lalu dibungkus dengan kertas nasi berwarna putih.

"Gue yang nata di kotak aja ya, biar cepet selesai," usul Zivana.

"Begitu juga boleh. Deni, minumannya udah selesai belum?" tanya Nesa pada rekannya yang sejak tadi membantu mengemas minuman.

Hari ini ada pesanan seratus nasi kotak lengkap dengan minumannya.

"Jam berapa diantar?" tanya Zivana sembari sibuk menata nasi sekaligus ayam goreng ke dalam kotak nasi.

"Jam enam. Entar lo yang anter mau, kan? sama Deni." Nesa memperjelas.

"Boleh, keluar kita Den," ujar Zivana.

"Yoi, bisa melipir dulu kita," gurau Deni.

Ketiganya pun tertawa.

"Gue aja yang anter." Suara Arjuna sontak membuat semua menoleh.

"Mas Juna?" ujar Nesa dan Deni bersamaan.

"Juna, kok lo baru datang?" tanya Zivana.

"Iya, gue lagi ada urusan tadi," jawab Arjuna. "Udah siap belom pesanannya?"

"Dikit lagi Mas," jawab Deni.

"Ya udah, sini gue bantu." Juna pun ikut membantu Zivana menata nasi juga ayam dalam kotak.

Setelahnya memasukkannya ke dalam kantong plastik.

"Den lo bantu bawa ke mobil dulu, ya," ujar Arjuna.

"Siap, Mas." Dengan sigap Deni mengangkut nasi kotak yang sudah tertata rapi dalam plastik ukuran besar ke mobil.

"Ini alamatnya, Mas, sama notanya sekalian." Nesa menyerahkan selembar kertas pada Arjuna.

"Ok. Yuk, Zi."

"Gue tinggal dulu ya," pamit Zivana.

"Gue denger kemarin lo nggak masuk juga, kenapa?" tanya Zivana membuka percakapan setelah mobil mulai melaju.

"Nggak kenapa-kenapa?"

"Apa ada yang sakit gara-gara tawuran waktu itu?"

Arjuna menoleh sekejap. Senyum tipis tersungging di bibirnya. "Gue baik-baik aja. Kenapa, apa lo khawatir?"

Zivana mengernyit heran.

"Nggak mungkin ya, pasti yang bikin lo khawatir itu Shaka."

Ucapan Arjuna mampu membuat Zivana terdiam.

"Gue nggak nyangka kalau lo udah nikah. Rapi banget lo menyembunyikan semua."

Kali ini ucapan Arjuna seolah menuduhnya.

"Pinter ya, lo ngelabuin semua orang."

"Tunggu, maksud lo apa? Lo nuduh gue bohongin semua orang gitu?" Zivana tak terima.

"Tapi itu kenyataannya, kan?" Arjuna butuh penjelasan dari mulut Zivana sendiri. Ia harus tahu apakah perasaanya patut diperjuangkan atau tidak.

"Gue nggak bohong sama semua orang. Lagian apa selama ini pernah ada yang tanya tentang status gue? Nggak ada, kan?" Zivana mulai tersulut emosi karena tuduhan Arjuna.

"Kalau nggak ada yang tanya, apa selamanya lo bakal sembunyikan status pernikahan lo dengan Shaka?"

"Gue dan Shaka punya tujuan kenapa kami nggak mau publish status pernikahan kami. Lagi pula itu juga bukan hal yang penting kan buat di publish. Gue maupun Shaka bukan publik figur yang harus share ke semua orang kalau kami udah nikah. Itu privasi kami," jawab Zivana jengkel.

Arjuna langsung terdiam seketika.

"Lo sendiri, kenapa nggak bilang kalau lo adalah saudara tiri Shaka?"

Arjuna yang tadinya tak mau melanjutkan pembicaraan terpaksa bicara. "Shaka udah bilang semua?"

1
SLina
ia,.dracin
SLina: g persis
cuma pas dipart itu agak mirip
annin: Apa alurnya sama persis seperti ini, Kak. Soalnya aku bener2 lupa alur Mars itu seperti apa. Bahkan gak kepikiran sm sekali dracin itu waktu nulis Shaka sama Ziva ini. Semoga nggak sama persis, ya. 🤗
total 2 replies
SLina
jeh, kok mendadak. cepat x
SLina
jadi ingat drama Mars
annin: Drama Mars ini dracin ya, Kak. Seperti ingat judulnya tapi kok aku lupa alur ceritanya yang seperti apa.
total 1 replies
Ran Aulia
Luar biasa
annin: Terima kasih kak Ran Aulia atas supportnya. ❤️❤️❤️
total 1 replies
Ardan Saputra
Kecewa
Ardan Saputra
Buruk
annin: Terima kasih Kak Ardan Saputra atas penilaiannya terhadap karya saya. Sehat selalu untuk Kak Ardan dan keluarga🙏
total 1 replies
Mbr Tarigan
suami keparat sdhlah akhiri saja ayahmu sdh pergi mereka TDK perduli perasaanmu kamu msh punya peninggalan ayahmu
Mbr Tarigan
mudah kali kamu ditipu ya hati3 dek nanti kamu diperkosa dan ditinggalkan baru tahu rasa
Anna Khairurr
Luar biasa
annin: Terima kasih Kak Anna Khairurr atas supportnya. Sehat selalu untuk kaka dan keluarga🥰❤️❤️❤️
total 1 replies
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
annin: Sama-sama. Terima kasih juga untuk Kakak untuk supportnya yang luar biasa. 🥰❤️❤️❤️
total 1 replies
🌹🪴eiv🪴🌹
astoge,aku udah ada niat ngajak tawuran si Shaka 🤣🤣🤣🤣🤣
kena prank 😛
annin: Gimana ... gimana, seru nggak diprank🤣
total 1 replies
~lianthiy~
Ceritanya bagus Thor ♥️ Terimakasih Thor sdh nyelesaiin ceritanya
annin: Terima kasih juga Kak ~lianthiy~ untuk supportnya yang luar biasa🥰❤️❤️❤️
total 1 replies
Bunda Aish
terimakasih othor atas ceritanya 😊
annin: Sama-sama Kaka, terima kasih juga untuk supportnya yang luar biasa🥰
total 1 replies
Paijem Yu
Luar biasa
annin: Terima kasih Kak Paijem Yu atas supportnya. Sehat selalu untuk kaka dan keluarga🥰❤️❤️❤️
total 1 replies
Vietha_27
makasih karyanya ka.
makasih atas cerita Ziva sm Shakanya 🥰🥰
annin: Sama2 Kak Vietha_27 atas support kaka yang luar biasa❤️❤️❤️
total 1 replies
Andre Pradana (Andre)
Rekomendasiin novel yg sedih gitu dong
Andre Pradana (Andre): Terima kasih author🙏🙏🙏
annin: Mungkin bisa baca karyaku yang berjudul AKAD TAK TERELAK, kak. Gak sedih2 amat sih karena aku lebih suka nulis yang sedikit ada komedi.
total 2 replies
Eci Rahmayati
wahhhh GK kerasa bacanya udah tamat aja saking seru nya....
pokoknya buat author ttp semangat dan bisa bikin cerita lagi yg lebih seru sehat" author 🫶
annin: Makasih Kakak
total 1 replies
Vietha_27
salahmu sendiri
tp dilampiaskan ke Arjuna.
jd Arjuna jg menjadi anak yg kurang kasih sayang😤😤
Vietha_27
wah mas Shaka sm mba Ziva muncul kembali🥰🥰😍😍
Eci Rahmayati
makin sebellllllll liat kelakuan c Jojon 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!