NovelToon NovelToon
Rain : Losing Us 2

Rain : Losing Us 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / CEO / One Night Stand / Enemy to Lovers / Barat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Novianti

Angelo, yang selalu menyangkal kehamilannya, melarikan diri setelah mengetahui bahwa ia mengandung anak Maximilliam, hasil hubungan semalam mereka. Ia mencari tempat persembunyian terpencil, berharap dapat menghilang dan menghindari konsekuensi dari tindakannya. Kehamilan yang tak diinginkan ini menjadi titik balik dalam hidupnya, memaksanya untuk menghadapi kenyataan pahit dan melarikan diri dari masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peaceful home.

Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, Angelo akhirnya tiba di sebuah rumah sederhana namun cukup besar untuk ditinggalinya seorang diri. Rumah asri itu dibangun di pinggir danau dengan air yang sangat jernih, dan tak jauh dari sana, air terjun yang menawan menambah keindahan pemandangan.

Angelo duduk di kursi teras, baru saja tiba satu jam yang lalu. Pandangannya menyapu tanaman-tanaman yang terawat rapi dan menghiasi sekeliling rumahnya.

"Hah…" Angelo menghembuskan napas pelan, matanya terpejam, merasakan kedamaian yang selama ini diimpikannya.

Tangannya terulur, lembut mengelus perutnya yang masih rata. "Setidaknya, di sini kita mendapatkan udara segar," bisiknya, suaranya penuh harapan. "Jauh dari bau darah dan suara bising kota."

Kejauhan rumah dari pemukiman penduduk membuat Angelo merasa nyaman dan aman. Ia yakin tidak akan ada yang mencari atau mendekatinya tanpa alasan.

"Nona, apakah Anda ingin saya memanggilkan Tammy untuk menemani Anda?" tanya Kendrick, pilot yang telah mengantarnya ke tempat itu.

Tammy adalah orang yang ditugaskan Angelo untuk merawat rumah tersebut, dan tinggal tak jauh dari sana. Angelo menggeleng. "Tidak, aku ingin sendiri. Kau boleh pergi," jawab Angelo dengan tenang.

Kendrick mengangguk, lalu pergi menggunakan mobil Angelo. Angelo mengatakan bahwa ia tidak membutuhkan kendaraan untuk saat ini.

Setelah kepergian Kendrick, Angelo masuk ke dalam rumah. Ia mengambil ponselnya dan sengaja mematikannya. Angelo benar-benar ingin menjauh dari semua orang, bukan untuk membuat mereka khawatir. Sebaliknya, kontak terus-menerus dari mereka justru akan memberikan tekanan padanya.

"Maaf, untuk kali ini, biarkan aku sendiri," gumam Angelo sebelum menyimpan ponselnya ke dalam laci nakas.

. . .

Dua bulan telah berlalu sejak kepergian Angelo, dan Jacob sama sekali belum mendapatkan kabar apa pun darinya, bahkan dari Kendrick. "Sialan! Aku ingin kalian menemukan Angelo!" bentak Jacob pada anak buahnya yang ditugaskan untuk mencari keponakannya itu.

Anak buahnya hanya bisa menunduk. Dua bulan telah berlalu, tetapi mereka belum berhasil menemukan keberadaan Angelo. Mereka telah menemui istri Kendrick, tetapi wanita itu juga tidak mengetahui keberadaan suaminya, selain uang yang dikirimkan untuknya dan anak-anaknya.

"Keluar!" Jacob berteriak lagi, suaranya bergetar karena amarah dan kekhawatiran, mengusir anak buahnya dari ruangannya. Ia membanting pintu dengan keras setelah mereka pergi.

Jacob memijat keningnya yang berdenyut-denyut. Wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam. Ia benar-benar mengkhawatirkan Angelo dan bayi yang dikandungnya. Angelo seolah telah lenyap ditelan bumi, tanpa jejak yang dapat ditemukan. "Di mana kau, Angelo?" gumamnya, suaranya penuh kesedihan, matanya berkaca-kaca.

Sama seperti Jacob, Cyne juga diliputi kekhawatiran dan kekecewaan terhadap Angelo. Kekecewaan terlihat jelas dari ekspresi wajahnya. Ia sangat kecewa karena Angelo telah mengingkari janjinya untuk terus menghubungi dia.

"Aku tidak mau menikah jika Angelo tidak datang di acara pernikahanku," tegasnya, pandangan matanya kosong dan hampa, menatap lurus ke depan.

George menghela napas panjang, menunjukkan rasa lelah dan khawatir. Ia tidak bisa menunda pernikahan dengan Cyne, terlebih dengan keadaan kehamilan Cyne yang sudah memasuki minggu kesepuluh. "Cyne," ujarnya dengan suara lembut dan penuh perhatian. "Kakek Xavier sangat mengkhawatirkanmu. Apakah kau tidak kasihan padanya?"

Cyne melirik George sekilas, air matanya mulai menggenang di pelupuk mata. "Kakek juga pasti mengkhawatirkan Angelo," ujarnya, suaranya bergetar. "Di mana dia sekarang? Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia dan bayinya hidup dengan nyaman...?" Air mata akhirnya mengalir di pipinya, menunjukkan kekhawatiran yang mendalam.

Di ambang pintu kamar Cyne, Kakek Xavier telah menyaksikan dan mendengar kekhawatiran cucunya tentang sahabatnya itu. Ekspresi wajahnya menunjukkan kesedihan dan perhatian. Ia kemudian pergi dengan langkah yang lambat, meninggalkan Cyne yang tenggelam dalam kekhawatirannya.

Di saat semua orang tengah cemas dan berusaha mencari keberadaannya, Angelo justru terlihat tenang dan asyik membuat kue. Perutnya yang sedikit membuncit tampak jelas di balik celemek yang dipakainya. Ia sedang tekun mengaduk adonan kue dengan ekspresi wajah yang tenang dan terfokus.

"Ken… tolong ambilkan aku margarin," panggil Angelo, suaranya lembut namun jelas. Ia sedang sibuk menimbang bahan-bahan lainnya. Ken, yang sedang memanggang roti di dekat oven, menanggapi panggilan Angelo.

"Ya, tunggu sebentar," jawab Ken. Tak lama kemudian, Kendrick muncul dan membawakan margarin yang diminta Angelo.

"Terima kasih," ucap Angelo, senyum halus tersungging di bibirnya. Aroma kue yang sedang dibuatnya menyeruak di udara, menambah kehangatan suasana dapur.

Satu minggu setelah menempati rumah barunya, Angelo berusaha memulai kehidupan yang lebih baik, belajar menjadi seorang ibu. Ia belajar memasak berbagai jenis makanan, membuat kue dengan berbagai rasa, merawat taman bunga kecil di halaman rumahnya, dan lain sebagainya. Kini, keterampilannya sudah cukup mahir berkat bantuan Kendrick dan Tammy yang rajin mengajarinya.

Selama itu pula, Angelo benar-benar menikmati waktunya. Ia merasakan hidupnya lebih bermakna dan berwarna setelah melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah ia bayangkan.

"Ah, rasanya perutku semakin besar saja," keluh Angelo sambil mengaduk adonan kue. Ia menggerakkan sendok kayu dengan perlahan, menjaga agar adonan tidak terlalu keras.

Kendrick terkekeh, suaranya menyenangkan. "Itu belum seberapa. Saat kandungan Anda memasuki minggu ketiga puluh ke atas, Anda akan semakin kesulitan," ujarnya, mencoba untuk mengurangi kekhawatiran Angelo.

Angelo menyipitkan mata, memandang Kendrick dengan tatapan tajam. "Kau semakin membuatku ketakutan," protesnya, namun suaranya tidak terlalu keras. Tanpa sadar, ia mengelus perutnya yang sedikit membuncit.

Kendrick tertawa, suaranya mencairkan suasana tegang. "Tapi istriku bilang, dia sangat menikmati masa kehamilannya, terutama saat merasakan tendangan bayi di dalam perut."

Tangan Angelo yang tengah mengaduk adonan terhenti sejenak. Senyum di bibirnya pudar, diganti dengan ekspresi yang sedikit sendu. "Istrimu beruntung memiliki dirimu di masa kehamilannya," gumam Angelo pelan, suaranya nyaris tak terdengar, namun masih dapat didengar oleh Kendrick.

Seketika Kendrick menyesali ucapannya. Ia hanya bisa diam sambil menunggu Angelo menyelesaikan pembuatan kue. Rasa bersalah mengusik hatinya. Angelo sendiri juga merasa egois karena mencoba memisahkan anaknya dari ayah kandungnya. Namun, sebagian hatinya belum sanggup untuk mengatakan pada Maximillian bahwa ia sedang mengandung anaknya.

"Nona, apakah Nona benar-benar tidak merasakan mual atau mengidam selama masa kehamilan?" tanya Tammy, yang datang membantu Angelo mengantarkan kue yang baru dibuat ke sebuah panti asuhan tidak jauh dari rumah Angelo. Tammy memperhatikan ekspresi Angelo dengan seksama.

"Mengidam? Apa itu?" tanya Angelo, suaranya penuh kebingungan. Ia tampaknya belum pernah mendengar istilah tersebut sebelumnya. Kepolosan di wajahnya tampak jelas.

Tammy melirik Kendrick dengan tatapan polos, menunjukkan bahwa ia juga bingung bagaimana menjelaskan istilah "mengidam" pada Angelo. Kendrick mengangguk setuju, memahami perasaan Tammy. Menjelaskan hal itu hanya akan menyinggung perasaan Angelo yang sedang sensitif. Mereka memutuskan untuk menunda percakapan itu untuk sementara waktu.

. . .

"Huek… huek…" Maximillian berlari tergesa-gesa ke kamar mandi, wajahnya merah padam. Ia mulai muntah dengan keras, isi perutnya yang baru saja diisi makanan tumpah di dalam kloset.

Maximillian terlihat sangat lemas, wajahnya pucat seperti kertas. Morgan, asistennya, merasa kasihan melihat keadaan majikannya. Kondisi Maximillian sudah berlangsung lebih dari dua bulan, namun ia sama sekali tidak mau memeriksakan diri ke rumah sakit. Morgan mencoba untuk menawarkan bantuan, namun Maximillian selalu menolaknya.

"Tuan, apakah tidak sebaiknya Anda memeriksakan keadaan Anda ke rumah sakit?" tanya Morgan dengan nada khawatir, sambil menyerahkan sebotol air mineral kepada Maximillian yang baru saja keluar dari kamar mandi. Wajah Morgan menunjukkan kekhawatiran yang nyata.

Maximillian menerima botol air itu dan meminumnya dengan perlahan, mencoba menghilangkan rasa asam yang masih tersisa di mulutnya. "Aku tidak membutuhkan dokter," jawabnya dengan suara lemah, nada suaranya tegas namun terdengar lesu. Jawaban itu sudah menjadi jawaban yang selalu dikeluarkannya selama ini.

Morgan hanya bisa mengeluarkan helaan napas panjang. Ia merasa tak berdaya. Belum sempat Morgan berbicara lagi, pintu ruang kerja Maximillian terbuka, menampilkan Janet, adik Maximillian, yang tiba-tiba datang. Janet tampak khawatir dan tergesa-gesa. "Kakak, apakah kau baik-baik saja?" tanya Janet, suaranya penuh kekhawatiran sambil berlari mendekati Maximillian yang terduduk lemas di sofa.

Maximillian menepis lembut tangan Janet yang sedang menyentuh keningnya. "Aku baik-baik saja. Ada apa kau ke sini?" tanya Maximillian, suaranya masih lemah. Ia tahu kedatangan Janet pasti bukan tanpa alasan. Wanita itu pasti diutus oleh ayah mereka untuk mengambil berkas penting seperti biasa.

"Papa memintaku untuk mengambil berkas…" Janet belum sempat menyelesaikan kalimatnya.

Maximillian segera berdiri, niatnya untuk segera mengambil berkas yang dimaksud Janet. Namun, belum sempat ia sampai di meja kerjanya, tubuhnya tiba-tiba limbung. Pandangan matanya menjadi kosong. Dengan cepat, tubuhnya terkulai dan Maximillian jatuh ke lantai, tak sadarkan diri. Janet menjerit ketakutan melihat Maximillian jatuh tiba-tiba.

1
Reka Cantika
luar biasa
Reka Cantika
lagi dong Thor
Noey Aprilia
Bguslh kl max yg yg mnglaminya,biar bumil sntai aja....lgian kn udh bwa baby kmn mna,mualnya buat bpknya baby....
Noey Aprilia
Mnjauh smntra,mngkn lbih baik buat angelo....apa lg ada ssrorng yg sllu ada d smpingnya....biarlh orng yg udh bkin dia sdih,mnrima hkumannya.....
Noey Aprilia
Wjar sih kl angelo jd stress,scra mntalnya pst trgnggu krna kta2 mreka....
tmbh lg trauma msa lalu,pst bkin dia mkin down....mga aja max bsa bkin dia lbh smngt.....
Reka Cantika
lanjut lagi
Noey Aprilia
Pntsn angelo mrah,dia trauma trnyta.....
lgian,udh ada ank sndri knp mlah adopsi????sukur2 kl ga iri pas udh dwsa,kl iri kn mlah bhya....
Reka Cantika
lanjutkan
Noey Aprilia
Yg d perut aja blm kluar,mlah mau ngadopsi ank orng...urus ankmu dlu lh...
Reka Cantika
lanjut lagi Thor
Noey Aprilia
Abs tu siap2 kna gmpar angelo,trs gas bleh dkt2 lg apa kg bbo bareng....spa sruh pke mbuk sgla.....
Noey Aprilia
Angelo sllu pnuh kjtan....
jgn blng kl goerge d jbak skretarisnya pke ssuatu,trs dia tau dn nyri istrinya????
tp mmdingn gt sih,drpd jd skandal....
Reka Cantika
lanjutkan lagi
Noey Aprilia
Jd gmna pnggilan buat mreka y????
kl angelo nkah sm max,brrti janet jd adik ipar....tp kn janet bkln nkah sm jacob,pdhl jacob pmannya angelo....
🤔🤔🤔
SamdalRi: Dipikir², aku tidak kepikiran /Facepalm/
total 1 replies
Reka Cantika
lagi dong Thor
Noey Aprilia
Bagooossss......
ppet trs smp angelo brsdia buat nkah sm max.....
Reka Cantika
lanjutkan lagi
Noey Aprilia
Kaaaannnn....bnr....
janet bbo bareng sm jacob...enth bgaimna smp mreka bs brsma,mngkn krna trbwa suasana....
Reka Cantika
lanjutkan
Noey Aprilia
Alamakkkk....
jgn2 janet bno bareng sm jacob?????
SamdalRi: /Sly/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!