Perselingkuhan istri dan sahabatnya, membuat Vicky Zean trauma untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita. Selama lima tahun, ia memilih menjadi Single Daddy untuk putra kesayangannya.
Namun, kini, ia justru tertarik dengan seorang gadis belia yang baru akan lulus jenjang SMA, Rhea Athalia hanya karena pertemuan singkat yang mengesankan baginya.
Meski perbedaan usia yang terpaut sangat jauh, Vicky tetap menjadikan Rhea sebagai target cintanya dan membuat beberapa jebakan agar Rhea bisa jatuh ke dalam pelukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdindaRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jawaban Rhea
Rhea masih terdiam dan belum menjawab tawaran dari Dean. Entah apa yang membuat Rhea bimbang menjawab pertanyaan Dean kali ini. Yang jelas, tampang Rhea tampak masih sangat shock dengan permintaan Dean.
“Mynda …” panggil Dean dengan manja dan menidurkan kepalanya di pangkuan Rhea.
Perlahan tangan Rhea mengusap kepala Dean dengan sangat lembut.
“Mynda pasti tahu kan siapa yang tadi pagi ada di rumah dan bikin Dean nangis?”
Rhea menganggukkan kepalanya sambil tetap mengusap kepala Dean dengan lembut.
“Itu mommy jahat aku, Mynda! Dean gak mau pergi sama Mommy Kylee.”
Ucapan Dean barusan membuat Rhea tertohok. Ada trauma mendalam dalam diri Dean mengenai Mommy kandungnya sendiri. Rasa ketakutan Dean membuat Rhea tidak tega melihat anak sekecil Dean merasakan tekanan masalah yang sangat besar.
Bahkan, Rhea semakin tidak bisa membayangkan jika nantinya Dean mengetahui jika Vicky bukanlah ayah kandungnya. Melainkan Kylee dan juga Jody.
“Dean kangen liburan sama orang tua yang lengkap, sama seperti keluarga yang lainnya. Tapi Bukan Mommy Kylee karena Dean maunya Mynda Rhea!” tutur Dean lagi.
“Ooh, kalau masalah liburan bareng, tentu saja Mynda tidak menolak. Kita bertiga bisa pergi berlibur, Dean Sayang, Tapi, jangan sampai ganggu kesibukan Daddy!” balas Rhea sambil menoel hidung Dean.
“Tapi, Dean maunya kalo nginep di hotel itu kita tidurnya bertiga. Ada Daddy, Mynda, terus Dean di tengah kalian berdua.”
“Nah, nanti kalau ada adik perempuan atau laki-laki, boboknya di samping Dean deh! Baru itu Namanya keluarga Bahagia. Sama persis sama yang diceritain sama Devanna, teman Dean.”
Cerita Dean kali ini seketika membuat Rhea merinding. ‘Adeknya Dean?’ gumam Rhea dalam hati.
‘Apa-apaan ini? Aku kan masih kecil, mana mungkin bisa kasih Dean adek?’ batin Rhea sambil mengusap perutnya sendiri.
Dean yang merasakan Gerakan tangan Rhea mengusap perutnya membuatnya bangun dari pangkuan Rhea dan menatap Myndanya secara intens. “Nah, Dean mau di dalam perut Mynda ada adik Dean. Trus nanti Dean bisa tempelin telinga Dean untuk dengerin dedek bayi minta apa di dalam perut!” celoteh Dean dan kali ini membuat Rhea terkekeh pelan.
“Kamu ini lucu banget sih, Dean! Mana bisa seperti itu Dean sayang?” timpal Rhea yang tidak habis fikir dengan keinginan Dean.
“Bisa Mynda, asal Mynda mau nikah sama Daddy!” balas Dean lagi.
Lagi-lagi Rhea haus mendengar permintaan konyol Dean kali ini. Rhea menghela nafasnya Panjang dan kembali berfikir keras untuk menjawab permintaan Dean.
“Gini ya Dean sayang, Mynda ini usianya masih tujuh belas tahun,” Rhea mulai memberi pengertian kepada Dean, namun, Dean langsung menyanggahnya dengan cepat.
“Tapi, bulan depan usia Mynda udah delapan belas tahun loh!”
“Oke, oke! Delapan belas tahun, deh. Dan usia semuda ini masih belum diperbolehkan untuk menikah. Karena Mynda kan masih harus kuliah.”
Kali ini wajah Dean langsung berubah dan tampak sangat kecewa. Kemudian, Dean menundukkan kepalanya, “Padahal, Dean Cuma mau tunjukin ke Mommy Kylee kalau Dean udah punya keluarga yang utuh. Jadi Mommy Kylee tidak perlu lagi mengganggu kehidupan Dean!” ungkap Dean dengan sendu.
“Ternyata, Mynda Rhea juga tidak tulus menyayangi dan mencintai aku!”
Ungkapan Dean barusan membuat Rhea merasa sangat bersalah.
“Eh, siapa yang bilang seperti itu? Maksud Mynda bukan seperti itu, Dean sayang!” Rhea langsung memeluk Dean dan mengusap punggungnya dengan lembut.
“Gini deh, Dean dengerin dulu sebelum bikin kesimpulan, yaa. Kan Mynda ngomongnya belum selesai,” tutur Rhea.
Dean melepaskan dirinya dari pelukan Rhea dan melipat kedua tangannya di depan dada. Gaya coolnya mulai keluar sambil menunggu Rhea melanjutkan kalimatnya.
“Kenapa Mynda tidak bisa menikah dengan daddy?” tanya Dean kemudian.
“Emm, karena menikah itu harus di usia 20 tahun, Dean Sayang,” balas Rhea.
“Berarti dua tahun lagi, Mynda Rhea mau kan nikah sama Daddy Vicky?” tanya Dean lagi sambil memperlihatkan puppy eyesnya.
“Tentu saja Mynda Rhea mau!” balas Rhea sambil tersenyum.
‘Huft, dua tahun lagi itu lama. Setidaknya Dean bisa melupakan percakapan hari ini,’ gumam Rhea dalam hati.
“Jadi Mynda Rhea mau nikah sama Daddy?” Dean memastikan kembali dan Rhea langsung menganggukkan kepalanya.
“Tapi, itu kalau Daddy Vicky mau loh nikah sama Mynda!” timpal Rhea.
Tiba-tiba Dean beranjak dari tempat duduknya dan berlari kecil keluar dari kamar Vicky. Rhea yang ditinggalkan Dean begitu saja langsung ikut berdiri dan mengejar Langkah Dean.
“Eh, Dean! Mau kemana?” tanya Rhea sambil mempercepat langkahnya dan menghadang Dean.
Kini, keduanya sama-sama berdiri di depan pintu kamar Vicky karena Rhea tidak mengizinkan Dean untuk pergi.
“Daddyyyy!” teriak Dean sekencang mungkin dan tentunya membuat Rhea sedikit panik.
Kepanikan Rhea kali ini digunakan Dean untuk berkelit dan melepaskan diri dari Rhea. Dean berhasil lari dan menuruni anak tangga sambil berteriak memanggil daddynya.
“Daddyyy!”
“Daddyyyy!”
Teriakan Dean yang terdengar sangat kencang membuat Vicky, Lisa, dan juga Sam keluar dari ruang kerja. Mereka bertiga langsung menyambut Dean yang sudah sampai di anak tangga yang terakhir.
“Ada apa Dean?” tanya Onty Lisa.
“Kenapa memanggil Daddy sampai seperti itu?” tanya Vicky.
“Mynda Rhea mau nikah sama Daddy!” pekik Dean dengan girang.
Vicky langsung membeliakkan matanya dengan sempurna mendengar ucapan Dean barusan. Onty Lisa dan Uncle Sam tampak sangat terkejut dan saling melempar pandangan mereka. Sedangkan Rhea hanya bisa menelan ludahnya kasar dan langkahnya terhenti di anak tangga yang tengah.
“Iya kan, Mynda?” tanya Dean sambil berbalik dan memandang ke arah Rhea.
Kini semua mata tertuju pada Rhea dan menunggu jawaban yang keluar dari mulut Rhea. Jangan ditanya lagi bagaimana gugupnya Rhea saat ini. Meski biasa menghabiskan waktu dengan Ontynya Dean dan menganggapnya seperti kakak sendiri, tetap saja tatapannya kali ini membuatnya sangat kikuk.
Tapi tatapan Dean yang minta penguatan darinya membuat Rhea mau tidak mau harus meng-iya-kan ucapan Dean barusan.
“Emm, iya!” jawab Rhea semantap mungkin.
Jawaban Rhea barusan membuat Vicky senang bukan main. Ternyata, usahanya untuk mendapatkan target cintanya masih kalah jauh dari Dean, anak laki-laki yang masih berusia 5 tahun. Tidak hanya Vicky yang merasa senang, Lisa dan juga suaminya pun turut merasakan hal yang sama.
Akhirnya, Vicky bisa menemukan wanita yang tepat untuk mendampinginya meski usianya terpaut jauh. Namun, kegembiraan mereka langsung buyar setelah mendengar ucapan kegembiraan Dean.
“Yeeeaaay, dua tahun lagi Mynda Rhea akan menikah dengan Daddy Vicky!” sorak Dean.
“Haaaah?! Dua tahun lagi?” ucap Vicky dengan nada yang sangat shock.
“Iya, Daddy. Dua tahun lagi. Gimana? Daddy pasti suka kan?” balas Dean.
Vicky mengusap wajahnya kasar mendengar omongan putranya barusan. ‘Apa-apaan sih, ini? Aku kira Rhea beneran mau nikah sama aku dalam waktu dekat ini. Ternyata, masih dua tahun lagi?’ gumam Vicky dalam hati.
‘Ck, Dean ini kenapa jadi pemberi harapan palsu sih sama Daddynya sendiri!’ batin Vicky menggerutu.
🍡🍡🍡
Mampir juga yuk ke novel bestie aku ,