"Aldi prakoso" adalah seorang anak yang tak pernah dinginkan oleh orang tuanya, dan
selalu dapat perlakuan buruk dari ketiga kaka
kakanya.setelah bertemu dengan " Aisyah
maharani."gadis yatim piatu, korban yang di
tabrak Bima kaka pertama Aldi. kehidupan
Aldi, mulai berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
"Ada apa sih...?, rame amat suaranya sampai ke depan noh!?" tanya Bu Sri.
"Ini Bu, anak bontot Ibu ini mau menanami halaman kita ini, sama sayuran cabe dan kawan kawannya gitu.
"Beneran nak? kamu mau nanam sayuran di halaman ini!? kamu ngak di suruh Bapak kan?" tanya Bu sri bertubi tubi.
Pak Diman yang mendengar ocehan istrinya itu, mendelik tak suka.
"mana ada Bapak yang nyuruh, tanya aja sama anaknya sendiri noh!, masih berdiri sambil nafas tuh, di depan Ibu!?" sungut Pak Diman.
Reflek Bu Sri memukul lengan Pak Diman
Puk...
"Bapak tuh, klau ngomong asal kebawa nafas aja, tanpa di saring dulu, heran ibu!?" kesal Bu Sri.
Aldi yang melihat pertengkaran kecil mereka, cuma terkekeh sambil geleng geleng kepala,
dia merasakan kehangatan keluarga, yang selama ini dia cari.
"Iya bu, ini Aldi sendiri yang mau menanam sayuran di sini, boleh kan bu?" jawab Aldi, sekalian bertanya.
"Tuh kan bu , anaknya sendiri yang mau, bukan Bapak yang maksa, Ibunya aja yang Suudzon sama Bapak, Bapak berasa anak tiri di sini,, Pak Diman mendramatisi dengan gaya alaynya.
"Lah kan Ibu cuma nanya, bukan nuduh, Bapaknya aja lebay?!" kata Bu Sri meninggalkan Pak Diman sendirian, Bu Sri berjalan kearah Aldi,
"Emang bontot Ibu mau nanaman apaan?" tanya Bu Sri.
"Pengen nanam cabe, sayur sawi, selada, kacang panjang ya banyak Bu!?, jawab Aldi.
"Ya sudah kamu lakuin aja sesuka kamu, asal jangan kecapean aja!' kata Bu Sri.
"Ibu tenang aja Bapak akan bantuin Aldi kerja kok, jadi Ibu ngak usah khawatir!" ucap Pak Diman dengan sok pd nya.
"Lah mau bantuin apaan?, orang macul
baru juga dapat lima kali macul, nafas Bapak udah senin kamis, sok sok an mau bantuin!?" ketus Bu Sri.
Aldi yang sudah tau jawaban sang Bapak angkat, cuma mesem mesem aja hahaha...
"Ya Ibu jangan ngeremehin Bapak gitulah,, sewot Pak Diman.
"Iya iya coba ngomong mau bantuin apa?" tanya Bu Sri.
"Bapak bantuin berdoa lah sama merintah merintah Aldi!", jawab Pak Diman, tanpa beban.
Bu Sri langsung melotot, mendengar jawaban nyeleneh suaminya itu, lansung saja dia tinggalin Pak Diman di sana sendiri,
Bu Sri, lansung menggandeng tangan Aldi, untuk berkeliling di halaman belakang, biar Aldi tau apa saja nanti yang bisa dia tanam di halaman belakang itu, ngak memperdulikan lagi suaminya teriak teriak di belakang, saking kesel dengan ucapan suami tercintanya itu.
"Bu ibu, ish... kok Bapak di tinggalin sih!" kesal Pak Diman, yang tak di hiraukan oleh sang istri.
"Emang Ibu udah ngak sayang lagi sama Bapak, udah ngak cinta lagi sama Bapak? mentang mentang dapat Brondong, di pepet terus!" cerocos Pak Diman, auto dapat hadiah Sendal terbang dari sang istri, hehehe...
Dug....
"Aduh..." Pak Diman mengaduh, gegara sendal terbang dari sang istri mendarat sempurna di jidat lebar pak diman.
Aldi melihat tingkah konyol dua Orang yang sudah tidak muda lagi itu, ngakak terpingkal pingkal, memegangi perutnya yang keram.
"Rasain emang enak! yuk... kita lanjut biarin aja Manusia alai itu di situ sendirian!" kesal Bu Sri.
"Dasar istri durjana, sudah di kasih hadiah sendal terbang, malah di tinggal gitu aja, untung cinta klau ngak sudah aku ulek ulek itu, aku jadiin bumbu rujak!" gerutu Pak Diman.
"Ngedumel aja sendiri kayak orang kurang se ons!", pelotot Bu Sri yang ngak sengaja melihat Pak Diman komat kamit di belakangnya.
Aldi terkekeh, sambil geleng geleng kepala, ternyata begini toh kelakuan Ibu sama Bapak tiap hari gumannya.
"ngak kok, ini udah diam?!" saut Pak Diman.
Bu Sri, melanjutkan jalannya melihat halaman belakang.
"Waaahhh... ini ada kali kecil ya Bu di sini!?" teriak Aldi kegirangan.
"Iya saut? Bu Sri.
"Airnya jalan terus apa pernah abis gitu Bu!?
tanya Aldi.
"Alhamdulillah, airnya mah ada terus, ngak pernah kering, paling sedikit menyusut aja, klau lagi kemarau" ucap Bu Sri.
"Wah klau gitu kita bisa pelihara Ikan juga ya Bu!?" hebih Aldi.
Bu Sri tersenyum sambil melihat ke arah Aldi.
"Terserah sama kamu nak! yang penting kamu ngak terpaksa dan ngak capek, Ibu ngak mau kamu sakit?!" ucap Bu Sri tersenyum ke arah Aldi.
"Iya bu..." Aldi balik tersenyum sama Ibu angkatnya itu.
"Ya sudah kita balik ke rumah! untuk sarapan habis itu ke toko?!" kata Bu Sri.
"Nah dari tadi kek ngajak makan, ini cacing cacing di perut Bapak sudah berdemo, minta makan" ucap Pak Diman.
"Sakarepmu Pak! aku mah B ajah?!" kata Bu Sri, sambil melangkah mendahului Pak Diman.
"Apa salah dan Dosaku, kenapa Istriku menistakan aku Tuhan?" lebay Pak Diman.
"Ngomong lagi! ngak usah makan sekalian!"
sungut Bu Sri.
"Iya iya ini udah diam!?"
Aldi hanya terkekeh melihat pemandangan yang langka baginya.
Bersambung...
Mohon maaf ya...
aku lagi revisi, maaf klau membuat kalian membaca kurang nyaman🙏🙏🙏
"Terimakasih...."
gak ada yg buli walau Aldi susah
malah saling menyemangati 👍